Hubbul Wathan Minal Iman merupakan istilah dalam bahasa
arab yang artinya ‘Cinta tanah air sebagian dari iman’ . Ungkapan tersebut adalah sebuah harga mati seseorang dalam mempertahankan tanah airnya. Bentuk dari sebuah perjuangan Nahdlatul Ulama untuk mempertahankan ideologi agama dan nasionalisme sebagai bentuk cinta tanah air dalam sebuah negara. Sebuah Peran yang diambil oleh Nahdlatul Ulama dalam mengusir penjajah adalah suatu kewajiban yang harus dijalankan. Para pejuang NU yang menyatakan akan berjuang demi Kemerdekaan merupakan sebuah “Resolusi Jihad” yang merupakan Fatwa para ulama dan kiai NU khususnya Hadratussyeikh KH. Hasyim Asyari pada tanggal 22 Oktober 1945.
Nahdlatul Ulama merupakan sebuah wadah perjuangan
untuk menentang segala penjajahan dan merebut kemerdekaan negara Republik Indonesia dari penjajah. Dalam perjuangan, Nahdlatul Ulama terlibat aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan. Para santri dan kyai pun ikut terjun langsung untuk mengusir penjajah di tanah air sekaligus aktif melakukan dakwah- dakwahnya untuk menjaga kesatuan negara kesatuan Republik Indonesia ini. Sebagaimana salah satu alasan yang melatarbelakangi lahirnya Nahdlatul Ulama pada tanggal 31 Januari 1926 yaitu Nasionalisme. Prinsip Nahdlatul Ulama terkait dengan Negara adalah menganjurkan untuk senantiasa memupuk persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan NKRI. Inilah salah satu yang dilakukan Nahdlatul Ulama untuk negara Indonesia. Nahdlatul Ulama merasakan perjuangan dan mempertahankan Negara Indonesia ketika bangsa ini masih di jajah. Sehingga Nahdlatul Ulama tidak akan rela jika NKRI akan dijajah lagi oleh sekelompok ormas yang tidak bisa menghargai perjuangan dalam merebut kemerdekaan.