Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SOSIOLOGI KOMUNIKASI

(SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI


DI INDONESIA)

Di susun oleh:
Salma Yuanita Darmawan
Putri 1152000456
Pengantar Sosiologi (H)
Ilmu Komunikasi

Fakultas Komunikasi Universitas 17


Agustus 1945, Surabaya 2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada


Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat,Taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah soiologi komunikasi ini dan dapat selesai
seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
sosiologi dan tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang
telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini saya
menyampaikan terimakasih kepada selaku dosen pembimbing
mata kuliah pengantar sosiologi-komunikasi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan
pembaca. Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
kekurangan dan kelemahan.

Salma, 15 November 2020

penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar
BAB I
i. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah

BAB II
ii. PEMBAHASAN
A. Definisi Sosiologi
B. Perkembangan Sosiologi di Indonesia
C. Metode-Metode Dalam Sosiologi
D. Sosiologi Dan Perkembangannya

BAB III
iii. PENUTUP
A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian kita telah maklum bahwa ilmu pengetahuan
merupakan suatu hasil penelitian yang sistematik atas fakta-
fakta mengenai bidang-bidang tertentu. Para ahli sosiologi
mempelajari struktur-struktur dan proses-proses kehidupan
sebagai suatu keseluruhan. Sosiologi juga merupakan suatu
ilmu yang masih muda, walau telah mengalami
perkembangan yang cukup lama. Sejak manusia mengenal
kebudayaan dan peradaban, masyarakat manusia sebagai
proses pergaulan hidup.

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian sosiologi?
2) Bagaimana sejarah sosiologi di Indonesia?
3) Bagaimana metode dalam sosiologi?
4) Bagaimana perkembangan sosiologi?

C. Tujuan Makalah
1) Mampu memahami pengertian sosiologi
2) Mengetahui sejarah perkembangan sosiologi di Indonesia
3) Menyelesaikan tugas yang diberikan dosen mata kuliah
sosiologi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sosiologi
Secara etimologis (asal kata) sosiologi berasal dari kata
socius yang berarti teman, dan logos yang berarti ilmu.
Secara harfiah sosiologi membicarakan atau
memperbincangkan pergaulan hidup manusia. Kata sosiologi
berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata socius dan logos.
Socius berarti teman dan logos berarti berbicara, mengajar,
atau ilmu. Sehingga secara etimologis, sosiologi berarti ilmu
tentang teman.
Secara umum sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan, yakni
hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun
material, baik statis atau dinamis.
Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu
murni (pure science) yang hanya mengembangkan ilmu
pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas
ilmu itu sendiri, namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan
(appiled science) yang menyajikan cara-cara untuk
mempergunakan pengetahuan ilmiahnya guna memecahkan
masalah praktisi atau masalah sosial yang perlu ditanggulangi
(Horton dan Hunt, 1987: 1).

B. Perkembangan Sosiologi di Indonesia


Walau pada hakikatnya para pujangga dan pemimpin
Indonesia belum pernah mempelajari teori-teori formal
sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, banyak diantara mereka
yang telah memasukkan unsur-unsur sosiologi kedalam
ajarannya. Almarhum Ki Hadjar Deawantoro, pelopor utama
yang meletakkan dasar-dasar bagi pendidikan nasional di
Indosnesia, memberikan sumbangan yang sangat banyak
pada sosiologi dengan konsep-konsepnya mengenai
kepemimpinan dan kekeluargaan Indonesia yang dengan
nyata dipraktikkan dalam oraganisasi Pendidikan Taman
Siswa.
Selain itu, unsur-unsur sosiologis juga dapat ditemukan
dalam karya-karya penliti sebelum masa kemerdekaan seperti
karya Snouck Hurgronje, C. van Valenhoven, Ter Har,
Duyvenda, dan lain-lain yang objek penulisannya adalah
keadaan masyarakat Indonesia.
Sekolah Tinggi Hukum (Rechtshogeschool) di Jakarta
pada waktu itu merupakan satu-satunya lembaga perguruan
tinggi yang sebelum perang Dunia ke-2 memberikan kuliah-
kuliah sosiologi di Indonesia. Disinipun ilmu pengetahuan
tersebut hanyalah dimaksudkan sebagai pelengkap mata
pelajaran ilmu hukum. Pengajar-pengajar kuliahpun bukanlah
sarjana-sarjana yang secara khusus memusatkan
perhatiannya pada sosiologi, karena pada waktu itu belum ada
spesialisasi sosiologi baik di Indonesia maupun di negri
Belanda.
Pada tahun 1943/1935kuliah-kuliah sosiologi pada Sekolah
Tinggi Hukum tersebut ditiadakan, karena pada waktu itu
mereka berpendapat bahwa pengetahuan tentang bentuk dan
susunan masyarakat beserta proses-proses yang terjadi
didalamnya tidak diperlukan dalam hubungan dengan
pelajaran hukum.
Setelah Perang Dunia II tepatnya setelah Proklamasi
Kemerdekaan diproklamirkan adalah untuk pertama kalinya
pada tahun 1948 di Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta yang
kemudian dilebur dalam Universitas Negeri Gajah Mada
Yogyakarta. Di Universitas tersbut sosiologi diajarkan sebagai
ilmu pengetahuan pengetahuan dalam jurusan ilmu
pemerintahan dalam negeri, hubungan luar negri, dan
publisistik. Pada tahun1950 ada beberapa orang yang
memperdalam sosiologi di luar negeri bahkan beberapa
diantaranya mempelajari ilmu ini secara khusus yang akhirnya
mereka menjadi cikal bakal tumbuhnya sosiologi di negeri ini.
Dari paparan di atas, jelas bahwa perkembangan sosiologi
di Indonesia mulanya hanya dianggap sebagai ilmu pelengkap
saja. Akan tetapi dengan berdirinya perguruan tinggi di negeri
ini, sosiologi memegang peranan yang sangat penting dalam
menelaah masyarakat Indonesia yang sedang berkembang.

C. Metode-Metode Dalam Sosiologi


Setelah mendapatkan gambaran dan pokok-pokok
tentang ruang lingkup sosiologi berserta hubungannya dengan
ilmu-ilmu sosial lainnya dan teori-teorinya, perlu dijelaskan cara
-cara sosiologi mempelajari obyeknya, yaitu masyarakat.
Pada dasarnya terdapat dua jenis cara kerja atau metode,
yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode
kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur
dengan angka- angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang
bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat
dengan nyata didalam masyarakat. Didalam metode
kualitatif termasuk metode historis dan metode komparatif
yang keduanya dikombinasikan menjadi historis komparatif.
Metode historis mempergunakan analisa atas peristiwa-
peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-
prinsip umum.
Metode komparatif mementingkan perbandingan antara
bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya,
untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan
serta
sebab-sebabnya. Perbedaan-perbedaan dan persamaan-
persamaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-
petunjuk mengenai perikelakuan masyarakat pada masa silam
dan masa sekarang.
Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan
keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang
ditelitinya dapat diukur dengan mempergunakan skala-skala,
indeks, table-tabel dan formula-formula yang semuanya itu
sedikit banyaknya mempergunakan ilmu pasti atau matematika.
Metode kuantitatif adalah metode statistic yang bertujuan
menelaah gejala-gejala sosial secara matematis.
Akhirnya sosiologi juga sering mempergunakan
metode functionalism. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa
metode functionalism bertujuan untuk meneliti kegunaan
lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam
masyarakat.
Motode-metode sosiologi tersebut diatas bersifat
saling melengkapi dan para ahli sosiologi seringkali
mempergunakan lebih dari satu metode untuk menyelidiki
objeknya.

D. Sosiologi dan Perkembangannya


Sosiologi katanya harus didasarkan pada observasi
ilmiah yang sistematis, bukan pada dogma/kitab-kitab suci
dan spekulasi. Gagasan Comte ini lebih lanjut dikembangkan
oleh H. Spencer yang menerbitkan bukunya yang berjudul
Principles of Sosiology, pada tahun 1876, ia menerapkan
teori evolusi dalam menganalisa masyarakat manusia yang
kemudian menghasilkan suatu teori agung tentang evolusi
sosial. Pada tahun 1883, seorang Amerika bernama Rester
F. Ward menerbitkan buku yang berjudul Dynamic
Sosiology. Ia mengisukan bahwa pembangunan sosial
(social progress) terjadi melalui tindakan sosial yang jitu
dan untuk itu para
sosiolog berperan sebagai pembimbing.
Selanjutnya, sosiologi terus diusahakan
pengembangannya oleh kalangan tertentu, dengan caranya
sendiri-sendiri. Jurnal sosiologi mulai terbit di Amerika pada
tahun 1895 yang sangat membantu usaha memperkenalkan
sosiologi dan pada tahun 1905 terbentuklah The American
Sosiological Society.
Secara singkat dapat dikatakan, bahwa pada umumnya
orang melihat sosiolog sebagai pembimbing dan pengarah
dengan dasar-dasar ilmiah bagi kemajuan dan pengembangan
sosial. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila pada awal
penerbitan jurnal sosiologi di Amerika itu, banyak rekomendasi
pemecahan masalah sosial yang dimuat atau diberitakan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosiologi merupakan suatu ilmu yang sudah berkembang
sejak lama yang pertama kali terjadi pemikiran terhadap
konsep masyarakat di Etiopia. Sosiologi juga berkembang di
negara-negara Barat, di Indonesia sosiologi juga berkembang
di berbagai fakultas universitas-universitas dalam negeri.

Daftar Pustaka
Budiati,Atik Catur.2009.Sosiologi Kontekstual untuk SMA & MA Kelas
X.Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
http://sulmahandayani4areguler.blogspot.com/2017/06/makal
ah-perkembangan-sosiologi-di.html
http://sucifidhyanaansar.blogspot.com/2018/09/makalah-
sejarah-perkembangan-sosiologi.html
http://www.makalah.co.id/2016/10/makalah-perkembangan-
sosiologi.html

Anda mungkin juga menyukai