OLEH:
Nim :PO713241181014
Makalah ini merupakan salah satu tugas dalam praktek klinik. Saya berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para
pembaca.
Saya yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan dan
kelengkapan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang........................................................................................
2. Rumusan Masalah...................................................................................
3. Tujuan Penulisan.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Kebugaran Kondisi Fisik ..........................................................................
2. Pengertian RICE Dalam Penanganan Olahraga........................................
3. Cedera Olahraga Ekstremitas Inferior ......................................................
4. Cedera Olahraga Ekstremitas Superior ....................................................
5. Penanganan Terapi Latihan Cedera Olahraga .........................................
1. Kesimpulan..............................................................................................
2. Saran........................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang,tidak hanya secara
jasmani tetapi juga secara rohani (misalkan catur).Olahraga dapat dilakukan
bersama-sama.
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang membutuhkan tenaga dan semangat
untuk melakukannya. Dengan berolahraga tubuh menjadi lebih sehat dan bugar
sehingga terhindar dari segala penyakit. Orang yang rutin berolahraga
memiliki daya tahan tubuh yang baik dibandingan dengan orang yang jarang
berolahraga.
Dalam dunia olahraga tentunya kita mengenal dengan namanya
cedera. Cedera merupakan musuh yang menakutkan bagi para pencinta
olahraga. Karna setiap olahragawan atau atlit dapat menderita cedera yang
diakibatkan oleh pergerakan yang salah.
Cedera olahraga merupakan segala bentuk kegiatan melampaui batas
ambang kemampuan tubuh akibat berolahraga. Secara fisiologis cedera
olahraga terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara beban kerja dengan
kemampuan jaringan tubuh yang melakukan aktivitas olahraga. Biasanya cara
yang efektif dalam mengatasi cedera olahraga adalah dengan memahami
beberapa jenis cedera dan mengenali bagaimana tubuh kita memberi respon
terhadap cedera tersebut.
2. Rumusan Masalah
1. Sebutkan kebugaran kondisi fisik !
2. Apa yang dimaksud dengan RICE dalam penaganan olahraga ?
3. Sebutkan dan jelaskan cedera olahraga ekstremitas inferior !
4. Sebutkan dan jelaskan cedera olahraga ekstremitas superior!
5. Jelaskan penanganan olahraga atau terapi latihan yang digunakan dalam
penanganan olahraga !
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui komponen kebugaran fisik.
2. Untuk mengetahui apa itu RICE dalam penanganan olahraga.
3. Untuk mengetahui cedera olahraga pada ekstremitas inferior.
4. Untuk mengetahui cedera olahraga pada ekstremitas superior.
5. Untuk mengetahui penanganan atau terapi latihan yang digunakan dalam
penanganan olahraga.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebugaran jasmani
Kebugaran jasmani adalah kemampuan fisik yang dimiliki oleh seseorang untuk
melakukan aktivitas fisik tanpa harus mengalami kelelahan atau merasakan
kecapekan yang berarti. Dalam bahasa Inggris istilah kebugaran jasmani disebut
physical fitness Seseorang yang memiliki kebugaran tubuh yang baik akan
memiliki kemampuan menjalankan aktivitas sehari – hari dengan efektif karena
memiliki cukup kebugaran sehingga mampu mendukung aktivitas inti dan juga
aktivitas tambahan sehari – hari.Kebugaran jasmani mempunyai beberapa
manfaat. Berikut adalah manfaat-manfaat dari latihan kebugaran jasmani.
a. Membentuk kekuatan dan daya tahan otot-otot tubuh
b. Meningkatkan fleksibilitas
c. Membentuk keberanian, kepercayaan diri dan kesanggupan untuk bekerja
sama.
d. Merangsang pertumbuhan pada tubuh, terutama anak-anak.
e. Mencegah obesitas atau kegemukan
f. Mempunyai rasa tanggung jawab dalam memelihara kebugaran dan kesehatan
tubuh.
g. Mengurangi stres dan menambah kebahagiaan.
Selain 7 poin diatas kebugaran jasmani juga bermanfaat agar diri kita:
a) Terhindar dari Beragam Penyakit
Ada beberapa jenis penyakit yang akan meningkat resikonya pada seseorang
yang memiliki kebugaran jasmani yang buruk. Dengan kata lain seseorang
yang memiliki kualitas kebugaran jasmani yang baik akan memiliki resiko
lebih rendah mengalami penyakit tertentu.Penyakit yang paling beresiko
dialami seseorang dengan kualitas kebugaran jasmani yang rendah adalah
penyakit jantung dan hipertensi.
b) Menurunkan Kandungan Lemak Jahat dalam Tubuh
Kandungan lemak jahat dalam tubuh seseorang umumnya meningkat karena
konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh atau kolesterol tinggi.
Seseorang dengan kandungan lemak jahat terlarut yang tinggi di dalam darah
akan memiliki resiko besar mengalami beragam masalah kesehatan;
c) Menurunkan Resiko Kanker
Seseorang dengan kualitas kebugaran jasmani yang tinggi juga akan memiliki
resiko terkena kanker yang lebih kecil. Setiap manusia memiliki resiko
terkena kanker; tetapi resiko tersebut dapat ditekan dengan melakukan
aktivitas dan latihan fisik untuk meningkatkan kualitas kebugaran jasmani.
d) Meningkatkan Mood dan Daya Energi
Seseorang dengan kebugaran jasmani yang baik umumnya memiliki mood
atau kondisi psikologis yang baik. Melakukan latihan fisik ringan untuk
menjaga kebugaran jasmani bisa menjadi cara terbaik memiliki mood yang
stabil.
Komponen Kebugaran Jasmani Ilustrasi berolahraga
1) Kekuatan (Streght)
Kekuatan adalah kemampuan otot saat menerima beban ketika melakukan
aktivitas. Kekuatan otot, baik otot lengan atau otot kaki, dapat diperoleh dari
latihan yang terus menerus dengan beban berat dan frekuensi sedikit.Latihan
angkat beban dapat digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan,jika beban
tersebut hanya dapat diangkat 8-12 kali saja.Beberapa latihan untuk
meningkatkan kekuatan antara lain:
a. Squat jump – latihan ini dapat menambah kekuatan otot tungkai dan otot
perut.
b. Push up – latihan ini dapat menambah kekuatan otot lengan.
c. Sit up – selain dapat mengecilkan perut, latihan ini dapat membuat otot
perut menjadi makin kuat.
d. Angkat beban – latihan ini digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan.
Lakukan latihan tersebut dengan frekuensi sedikit saja.
e. Back up – sama halnya seperti sit up, back up dapat membantu
meningkatkan kekuatan otot perut.
f. Latihan kebugaran (Flexibility).
2) Daya Tahan (Endurance)
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem
jantung, paru-paru atau sistem pernapasan, dan peredaran darahnya secara
efektif dan efisien.Berbeda dengan latihan kekuatan, daya tahan dapat dilatih
dengan beban yang tidak terlalu berat. Frekuensi juga lebih lama dan dalam
durasi waktu yang panjang pula.Contoh latihan untuk kebugaran jasmani
bagian daya tahan, antara lain lari minimal 2 km, lari minimal 12 menit, lari
multistage, angkat beban dengan berat yang ringan namun pengulangan dan
jumlahnya diperbanyak, serta lari naik turun bukit atau tanjakan dan turunan.
3) Daya Otot (Muscular Power)
Pengertian dari daya otot adalah kemampuan seseorang untuk
menggunakan kekuatan maksimum yang dikeluarkan dalam waktu yang
singkat. Selain itu, hal ini dapat dihubungkan dengan sistem anaerobik dalam
proses pemenuhan energi.Daya otot bisa juga disebut dengan daya ledak otot
atau explosive power. Beberapa latihan yang dapat menambah daya otot,
antara lain :
a. Vertical jump atau gerakan meloncat ke atas, dapat melatih daya ledak
otot tungkai.
b. Front jump atau gerakan meloncat ke depan, dapat juga melatih daya
ledak otot tungkai.
c. Side jump atau gerakan meloncat ke samping, melatih explosive power
dari otot tungkai.
4) Kecepatan (Speed)
Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan
secara kontinu atau terus-menerus dalam bentuk yang sama dengan waktu
yang singkat. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga lari pendek
dengan jarak 100 dan 200 meter.
5) Daya Lentur (Flexibility)
Daya lentur adalah tingkat penyesuaian seseorang pada segala aktivitas
kerja secara efektif dan efisiens dengan cara penguluran tubuh yang baik. Jika
seseorang memiliki kelenturan yang baik, orang tersebut akan dapat terhindar
dari cedera.Cedera tak hanya dialami oleh seseorang yang berolahraga saja,
tetapi dapat terjadi pada semua orang yang melakukan aktivitas fisik secara
tiba-tiba.Adapun contoh latihan atau olahraga untuk meningkatkan daya
lentur, antara lain adalah yoga, senam dan renang.
6) Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi pada area
tertentu dengan cepat. Olahraga yang mengandalkan kelincahan adalah
olahraga bulu tangkis.Atlet bulutangkis dituntut untuk dapat mengambil
shuttlecock di manapun yang lawan arahkan asal masih masuk dalam garis
lapangan. Itulah mengapa, pebulutangkis dituntut untuk memiliki teknik yang
baik serta kelincahan.
7) Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai
gerakan yang berbeda dan mampu mengkoordinasikan seluruh bagian tubuh
dengan baik.Contoh latihan dari komponen kebugaran jasmani bagian
koordinasi adalah memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan
kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri begitu juga sebaliknya.
8) Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan tubuh
sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan dapat dimunculkan dengan baik
dan benar. Senam merupakan satu di antara cabang olahraga yang sangat
mengandalkan keseimbangan.Beberapa contoh latihan untuk meningkatkan
keseimbangan, antara lain berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm yang
memiliki ukuran panjang 10 meter, berdiri dengan satu kaki jinjit atau juga
dengan sikap lilin.
9) Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-
gerak bebas tubuh terhadap suatu sasaran. Beberapa contoh olahraga yang
membutuhkan keakuratan, antara lain memanah, bowling, sepak bola, dan
basket.Contoh latihan untuk meningkatkan ketepatan antara lain adalah:
Melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran
atau diberi tanda terlebih dahulu.Untuk lebih spesifik, langsung saja
melatih ketepatan dengan memasukkan bola ke ring lawan untuk olahraga
bola basket.Untuk sepak bola, dengan latihan menendang bola ke gawang
yang dijaga oleh seorang penjaga gawang agar keakuratan lebih dapat
diperhitungkan dan memiliki tantangan.
10) Reaksi (Reaction)
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak dan
menanggapi rangsangan yang ditangkap oleh indra. Satu di antara latihan
yang dapat meningkatkan reaksi adalah olahraga tangkap
bola.Contohnya:menangkap bola tenis yang di lempar ke kanan dan ke kiri
oleh orang lain.
R = REST
Rest artinya mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, sedangkan bagian
tubuh yang tidak cedera boleh tetap melakukan aktivitas. Tujuan
mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera adalah :
Mencegah cedera lebih lanjut.
Membuat proses penyembuhan luka lebih cepat.
Segera setelah cedera sebaiknya jangan gunakan bagian cedera sama sekali
atau istirahatkan total sekitar 15 menit. Kemudian istirahatkan sampai nyeri
pada cedera hilang atau hingga 48 jam.
I = ICE
Membatasi pembengkakan.
Mengurangi nyeri.
Mengurangi spasme otot.
C= COMPRESSION
Kompresi adalah aplikasi gaya tekan terhadap lokasi cedera. Kompresi
digunakan untuk membantu aplikasi es dan membatasi pembengkakan yang
merupakan faktor utama untuk mempercepat masa rehabilitasi. Oleh karna itu
kompresi sering dikatakan sebagai bagian penting dari RICE. Aplikasi
kompresi dilakuakn dengan melilitkan elastic verban pada bagian cedera,
yaitu dengan meregangkan verban hingga 75% panjangnya. Perlu
diperhatikan saat melakukan pembebatan jangan terlalu ketat karna dapat
menyebabkan gangguan sirkulasi dengan gejala-gejala seperti rasa baal,
kesemutan dan meningkatnya nyeri. lilitan ini harus meliputi seluruh area
cedera dan diaplikasikan secara terus menerus selama 24 jam pertama sesudah
kejadian cedera. Dalam kasus dimana terjadi perdarahan, kompresi juga dapat
membantu menghentikan perdarahan.
E = ELEVATION
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Demikianlah makalah ini tentang yang dapat saya sampaikan.Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak
kesalahan.Untuk itu saya menerima kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Penanganan-cedera-olahraga