Anda di halaman 1dari 3

 LANGKAH KERJA

LARUTAN PENYANGGA

1. Larutan penyangga Basa : Sediakan 3 tabung reaksi yang masing_masing berisi campuran 5
mL larutan NH3 0,1 M dan 5 mL larutan NH4Cl 0,1 M kemudian aduk homogeny (dengan
mengguncang tabung reaksi). Ukurlah pH campuran larutan tersebut dengan indikator
universal (pita) dan catatlah dalam tabel.
2. Pada tabung 1 : tambahkan 1mL HCL 0,1 M, ukur pHnya; tambahkan lagi dengan 9 mL HCL
0,1 M, ukur pHnya (semua hasil pengukuran pH dicatat dalam tabel hasil pengamatan).
3. Pada tabung 2 : tambahkan 1 mL NaOH 0,1 M, ukur pHnya; tambahkan lagi dengan 9mL
NaOH 0,1 M, ukur pHnya (semua hasil pengukuran pH dicatat dalam tabel hasil
pengamatan).
4. Pada tabung 3 : tambahkan 1mL akuades, ukur pHnya; tambahkan lagi dengan 9 mL
akuades, ukur pHnya (semua hasil pengukuran pH dicatat dalam tabel hasil pengamatan).
5. Ulangi langkah 1 sampai dengan 4, dengan Larutan Penyangga Asam: 5 mL larutan
CH3COOH 0,1 M + 5 mL larutan CH3COONa 0,1

 LANGKAH KERJA

HIDROLISIS GARAM

1. Letakkan potongan lakmus merah dan biru pada lekukan plat tetes.
2. Tetesi kertas lakmus tersebut dengan 3 tetes suatu larutan garam.
3. Amati perubahan warna yang terjadi dan catatlah dalam tabel hasil pengamatan.
4. Ulangi cara kerja 1-3 pada semua larutan garam yang disediakan.

ANALISIS HIDROLISIS

a) Hidrolisis garam
Hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam oleh
air. Garam-garam yang mengalami hidrolisis adalah garam yang mengandung ion dari
asam lemah atau basa lemah. Sedangkan garam yang berasal dari asam kuat atau basa
kuat tidak bisa mengalami reaksi hidrolisis.
b) Garam yang terhidroisis total
Hidrolisis garam total adalah reaksi garam dengan air dimana semua ion garam dapat
bereaksi dengan air, baik kation maupun anion nya. Garam yang mengalami hidrolisis
total, yaitu garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah .

 Reaksi antara asam lemah dengan basa lemah

Contoh  :  HF(aq) +  NH4OH(aq) →  NH4F(aq) +  H2O(l)

Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air

NH4F(aq) →  NH4+(aq) +  F–(aq)

Baik kation maupun anion, sama-sama mengalami hidrolisis, sebab keduanya berasal dari spesi
lemah.  Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
NH4+(aq) +  H2O(l) <——>  NH4OH(aq) +  H+(aq)

F–(aq) +  H2O(l) <——>  HF(aq) +  OH–(aq)

Ternyata, hidrolisis kedua ion tersebut menghasilkan ion H + maupun ion OH–. Dengan demikian,
larutan garam tersebut mengalami hidrolisis total (sempurna).

c) Garam yang terhdrolisis sebagian atau parsial


Hidrolisis garam sebagian adalah reaksi garam dengan air dimana yang bisa bereaksi
hanya anion nya saja atau kation nya saja. Garam yang mengalami hidrolisis sebagian
yaitu:
 Reaksi antara asam lemah dengan basa kuat

Contoh  :  HCN(aq) +  NaOH(aq) →  NaCN(aq) +  H2O(l)

Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air

NaCN(aq) →  Na+(aq) +  CN–(aq)

Kation tidak mengalami hidrolisis dengan air, sebab kation berasal dari spesi basa kuat. Namun
sebaliknya, anion yang berasal dari spesi asam lemah mengalami hidrolisis. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :

CN–(aq) +  H2O(l) <——>  HCN(aq) +  OH–(aq)

Hidrolisis anion yang berasal dari asam lemah menghasilkan ion OH –. Akibatnya, konsentrasi ion
OH– menjadi lebih tinggi dibandingkan konsentrasi ion H +. Dengan demikian, larutan garam tersebut
mengalami hidrolisis sebagian (parsial).  Larutan garam tersebut bersifat basa dan memiliki pH > 7.

 Reaksi antara asam kuat dengan basa lemah

Contoh  :  HNO3(aq) +  NH4OH(aq) →  NH4NO3(aq) +  H2O(l)

Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air

NH4NO3(aq) →  NH4+(aq) +  NO3–(aq)

Anion tidak mengalami hidrolisis dengan air, sebab anion berasal dari spesi asam kuat. Namun
sebaliknya, kation yang berasal dari spesi basa lemah mengalami hidrolisis.  Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :

NH4+(aq) +  H2O(l) <——>  NH4OH(aq) +  H+(aq)

Hidrolisis kation yang berasal dari basa lemah menghasilkan ion H +. Akibatnya, konsentrasi ion
H+ menjadi lebih tinggi dibandingkan konsentrasi ion OH –. Dengan demikian, larutan garam tersebut
mengalami hidrolisis sebagian (parsial). Larutan garam tersebut bersifat asam dan memiliki pH < 7.

d) Garam yang tidak terhidrolisis

Contoh  :  HBr(aq) +  KOH(aq) →  KBr(aq) +  H2O(l)


Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air

KBr(aq) →  K+(aq) +  Br–(aq)

Baik kation maupun anion, hanya terhidrasi oleh air, tidak mengalami reaksi dengan
air.  Dengan demikian, garam tersebut tidak terhidrolisisdalam air. Akibatnya,
konsentrasi ion H+ tidak berubah terhadap konsentrasi ion OH –. Larutan garam
bersifat netral. Larutan garam tersebut memiliki pH = 7.

Anda mungkin juga menyukai