BAB II
PEMBAHASAN
Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan
selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh
efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia
karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Ada beberapa
pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca atau pendengar mengerti
secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh
pembicara atau penulis, untuk mencapai target komunikasi yang efektif,
melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal, membentuk gaya
ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca. Dengan demikian, agar dapat berbahasa
dengan baik, benar, dan cermat, kita harus memperhatikan pemakaian kata dan
kaidah yang terdapat di dalamnya. Hal ini berlaku bagi semua bahasa, termasuk
di dalamnya bahasa Indonesia.
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat
dan selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan
pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa.
Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu
persyaratan ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu
dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Di samping itu,
ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan tepat, artinya tafsiran pembaca
sama dengan apa yang dimaksud dengan penulis.
2. Kata Bersinonim
Kata bersinonim adalah kata yang memiliki makna yang sama.
Banyak kata bersinonim yang berdenotasi sama, tetapi konotasinya berbeda.
3
Kata ilmiah adalah kata yang biasa digunakan di lingkungan ilmuwan dan
dunia pendidikan umumnya. Kata populer adalah kata yang biasaa digunakan di
kalangan masyarakat umum. Kita lihat beberapa contoh berikut.
dampak akibat
kendala hambatan
formasi susunan
frustasi kecewa
pasien orang sakit
volume isi
koma sekarat
2. Definisi
7
Contoh definisi:
3. Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang
sesuai dari EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa
Indonesia. Kosa kata bahasa Indonesia banyak yang menyerap dari bahasa
asing. Bahasa-bahasa asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia antara
lain bahasa Sansekerta, Arab, Belanda, Inggris dan Tionghoa. Penyerapan
kata kedalam bahasa Indonesia meliputi dua unsur.
4. Analogi
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak
berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, baik dalam bentuk fonologi,
sistem ejaan, atau struktur bahasa. Beberapa kata yang sudah sesuai
dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian maupun tidak,
misalnya:
5. Anomali
Perhatikan kata-kata berikut ini :
Beberapa kata diatas merupakan kata yang mengandung unsur anomali. Bila
diamati lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu bank=(nk), jum’at=(’).
1. Bahasa Indonesia/Melayu
1.1. Kata yang paling tepat mengungkapkan makna konsep, proses, dan
keadaan.
A. Bea : Pajak barang masuk dan barang keluar.
9
3. Bahasa asing
Pemakaian istilah asing dapat dilakukan apabila memenuhi syarat sbb:
10
3.1 Istilah asing yang dipilih lebih cocok karena konotasinya atau lebih
bermakna tepat jika dibandingkan dengan persediaan kata yang ada
A. Konfirmasi : penegasan atau pengesahan
B. Amatir : tanpa bayaran
C. Logis : masuk akal
D. Insentif : pendorong/perangsang
E. Spontan : tanpa diminta-minta/dengan sendirinya
3.2 Istilah asing yang dipilih lebih singkat bila dibandingkan dengan
terjemahanya
- akulturasi => perpaduan unsur kebudayaan yang satu dengan yang lain
i. Manajer=pengelola
ii. Manajemen=pengelolaan
iii. Relative=nisbi
iv. Temperature=suhu
v. Klasifikasi=penggolongan
Sebuah kata mengandung kata denotatif, bila kata itu mengacu atau
menunjukan pengertian atau makna yang sebenarnya. Kata yang
mengandung makna denotative digunakan dalam bahasa ilmiah, karena itu
dalam bahasa ilmiah seseorang ingin menyampaikan gagasannya. Agar
gagasan yang disampaikantidak menimbulkan tafsiran ganda, ia harus
menyampaikan gagasannya dengan kata-kata yang mengandung makna
denotative.
Makna denotatif ialah makna dasar, umum, apa adanya, netral
tidak mencampuri nilai rasa, dan tidak berupa kiasan Maskurun (1984:10).
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit maka
wajar, yang berarti mkna kat ayang sesuai dengan apa adanya, sesuai
dengan observasi, hasil pengukuran dan pembatasan (perera, 1991:69).
Makna denotatif didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu
diluar bahasa atau didasarkan atas konvensi tertentu (kridalaksana,
1993:40).Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis simpulkan bahwa
makna denotative adalah makna yang sebenarnya, umum, apa adanya,
tidak mencampuri nilai rasa, dan tidak berupa kiasan. Apabila seseorang
mengatakan tangan kanannya sakit, maka yang dimaksudkan adalah
tangannya yang sebelah kanan sakit.
Seperti kata kursi, kursi disini bukan lagi tempat duduk, melaikan
suatu jabatan atau kedudukan yang ditempati oleh seseorang. Kursi
diartikan sebagai tempat duduk mengandung makna lugas atau makna
denotatif. Kursi yang diartikan suatu jabatan atau kedudukan yang
diperoleh seseorang mengandung makna kiasan atau makna konotatif.
Contoh :
1. Makna Kolokatif
Makna kolokatif lebih berhubungan dengan penempatan makna
dalam frase sebuah bahasa. Kata kaya dan miskin terbatas pada
kelompok farase. Makna kolokatif adalah makna kata yang ditentukan
oleh penggunaannya dalam kalimat. Kata yang bermakna kolokatif
memiliki makna sebenarnya.
2. Makna Reflektif
Makna reflektif adalah makna yang mengandung satu makna
konseptual dengan konseptual yang lain, dan cenderung kepada
sesuatu yang bersifat sacral, suci/tabu terlarang, kurang sopan, atau
haram serta diperoleh berdasarkan pengalaman pribadi atau
pengalaman sejarah.
3. Makna Stilistika
4. Makna Afektif
16
5. Makna interpretatif