Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yudik Eko Purnomo

NIM : A.312.1019.021
Kelas : B

1. Menurut pendapat, Daniel S. Lev, yang paling menentukan dalam proses hukum
adalah konsepsi dan struktur kekuasaan politik, Yaitu bahwa hokum sedikit banyak
selalu merupakan alat politik, dan bahwa tempat hukum dalam negara tergantung
pada keseimbangan politik defenisi kekuasaan, evolusi idiologi politik, ekonomi,
sosial dan seterusnya, jelaskan sesuai pemahaman saudara?
Jawab:
Menurut Daniel S. Lev, yang paling menentukan dalam proses pembentukan hukum
adalah konsepsi dan kekuasaan politik, yaitu bahwa hukum sedikit banyak selalu
merupakan alat politik, dan bahwa tempat hukum dalam negara, tergangtung pada
keseimbangan politik, defenisi kekuasaan, evolusi idiologi politik, ekonomi, sosial,
dan seterusnya. yang dimaksud tersebut tidak diidentikan dengan maksud
pembentukan hukum, namun dalam prateknya seringkali proses dan dinamika
pembentukan hukum mengalami hal yang sama, yakni konsepsi dan kekuasaan
politiklah yang berlaku di tengah masyarakat yang sangat menentukan terbentuknya
suatu produk hukum. Maka untuk memahami hubungan antara politik dan hukum di
negara mana pun, perlu dipelajari latar belakang kebudayaan, ekonomi, kekuatan
politik di dalam masyarakat, keadaan lembaga negara, dan struktur sosialnya, selain
institusi hukumnya sendiri.

2. Pengertian hukum yang memadai seharusnya tidak hanya memandang hukum itu
sebagai suatu perangkat kaidah dan azas-azas yang mengatur kehidupan manusia
dalam masyarakat, tetapi harus pula mencakup lembaga (institutions) dan proses
(process) yang diperlukan untuk mewujudkan hukum dalam kenyataan, jelaskan
sesuai kemampuan analisa saudara!
Jawab:
Pengertian hukum yang memadai seharusnya tidak hanya memandang hukum itu
sebagai suatu perangkat kaidah dan azas-azas yang mengatur kehidupan manusia
dalam masyarakat, tetapi harus pula mencakup lembaga (institutions) dan proses
(process) yang diperlukan untuk mewujudkan hukum dalam kenyataan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa untuk memahami hukum secara holistik tidak hanya terdiri dari
asas dan kaidah, tetapi juga meliputi lembaga dan proses. Keempat komponen
hukum itu bekerja sama secara integral untuk mewujudkan kaidah dalam
kenyataannya dalam arti pembinaan hukum yang pertama dilakukan melalui hukum
tertulis berupa peraturan perundang-undangan. Sedangkan keempat komponen
hukum yang diperlukan untuk mewujudkan hukum dalam kenyataan, berarti
pembinaan hukum setelah melalui pembaharuan hukum tertulis dilanjutkan pada
hukum yang tidak tertulis, utamanya melalui mekanisme yurisprudensi.

3. Pengaruh kekuatan-kekuatan politik dalam membentuk hukum dibatasi ruang


geraknya dengan berlakunya sistem konstitusional berdasarkan checks and
balances, seperti yang dianut Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) setelah
penyelenggaraan kekuasan negara adalah mempertegas kekuasaan dan wewenang
masing-masing lembaga-lembaga negara, mempertegas batas-batas kekuasaan
setiap lembaga negara dan menempatkannya berdasarkan fungsi-fungsi
penyelenggaraan negara bagi setiap lembaga negara, jelaskan dan terangkan
sesuai analisa saudara?
Jawab:
Pengaruh kekuatan-kekuatan politik dalam membentuk hukum dibatasi ruang
geraknya dengan berlakunya sistem konstitusional berdasarkan checks and
balances, seperti yang dianut Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) setelah
penyelenggaraan kekuasan negara adalah mempertegas kekuasaan dan wewenang
masing-masing lembaga-lembaga negara, mempertegas batas-batas kekuasaan
setiap lembaga negara dan menempatkannya berdasarkan fungsi-fungsi
penyelenggaraan negara bagi setiap lembaga negara. Dengan sistem yang
demikian, memberikan kesempatan kepada setiap warga negara yang merasa
dirugikan hak konstitusionalnya oleh produk politik dari instutusi politik pembentuk
hukum untuk mengajukan gugatan terhadap institusi negara tersebut. Dalam hal
pelanggaran tersebut dilakukan melalui pembentukan undang-undang maka dapat
diajukan keberatan kepada Mahkmah Konstitusi dan dalam hal segala produk
hukum dari institusi politik lainnya dibawah undang-undang diajukan kepada
Mahkamah Agung.

4. Di luar kekuatan-kekuatan politik yang duduk dalam institusi-institusi politik, terdapat


kekuatan-kekuatan lainnya yang memberikan konstribusi dan mempengaruhi produk
hukum yang dilahirkan oleh institusi-institusi politik, jelaskan!
Jawab:
Di luar kekuatan-kekuatan politik yang duduk dalam institusi-institusi politik, terdapat
kekuatan-kekuatan lainnya yang memberikan konstribusi dan mempengaruhi produk
hukum yang dilahirkan oleh institusi-institusi politik, maksudnya adalah Kekuatan
tersebut berasal dari berbagai kelompok kepentingan yang dijamin dan diakui
keberadaan dan perannya menurut ketentuan hukum sebagai negara yang
menganut sistem demokrasi, seperti kalangan pengusaha, tokoh ilmuan, kelompok
organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh agama, lembaga swadaya
masyarakat dan lain-lain. Bahkan UU. R.I. No. 10 tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, dalam Bab. X menegaskan adanya partisipasi
masyarakat yaitu yang diatur dalam Pasal 53 : “Masyarakat berhak memberikan
masukan secara lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau pembahasan
Rancangan Undang Undang dan Rancangan Peraturan Daerah.”. hal tersebut
menunjukan bahwa pengaruh masyarakat dalam mempengaruhi pembentukan
hukum, mendapat tempat dan apresiasi yang begitu luas. Apalagi sejak tuntutan
masyarakat dalam mendesakkan reformasi disegala bidang berhasil dimenangkan,
dengan ditandai jatuhnya orde baru di bawah kepemimpinan Suharto yang otoriter,
maka era reformasi telah membawa perubahan besar di segala bidang ditandai
dengan lahirnya sejumlah undangundang yang memberi apresiasi yang begitu besar
dan luas.

5. Penguatan dan Implementasi Nilai-nilai Pancasila sebagai perekat dan pemersatu


Bangsa, jelaskan analisa saudara!
Jawab:
Penguatan dan Implementasi Nilai-nilai Pancasila sebagai perekat dan pemersatu
Bangsa maksudnya adalah Indonesia merupakan bangsa negara yang sangat
majemuk karena terdiri dari berbagai suku, bahasa, ras dan agama. Oleh karena
itu para pendiri bangsa Indonesia telah mengantisipasi adanya radikalisme dan
intoleransi dengan menjadikan Pancasila sebagai perekat dan pemersatu bangsa
sehingga tidak ada lagi suku, ras dan agama yang merasa paling berjasa
terhadap Indonesia. Dengan demikian setiap komponen masyarakat wajib merawat
Pancasila sebagai ideologi negara demi terwujudnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang tegak, berdaulat, dan maju. Pancasila penting ditanamkan
dalam setiap sendi kehidupan, mengingat saat ini Indonesia menghadapi
rongrongan, baik dari dalam maupun luar negeri yang mengancam keutuhan NKRI.

Anda mungkin juga menyukai