Anda di halaman 1dari 3

A.312.1019.031_MUH.

MUH MUANAM_HSP2020

1. Menurut pendapat, Daniel S. Lev, yang paling menetukan dalam proses hukum adalah konsepsi dan struktur
kekuasaan politik, yaitu bahwa hukum sedikit banyak selalu merupakan alat politik, dan bahwa tempat
hukum dalam Negara, tergantung pada keseimbangan politik, definisi kekuasaan, evolusi idiologi
politik,ekonomi,social dan seterusnya,jelaskan sesuai pemahaman saudara.

 Bahwa dalam prateknya seringkali proses dan dinamika pembentukan hukum mengalami
hal yang sama, yakni konsepsi dan struktur kekuasaan politiklah yang berlaku di tengah
masyarakat yang sangat menentukan terbentuknya suatu produk hukum. Maka untuk
memahami hubungan antara politik dan hukum di negara mana pun, perlu dipelajari latar
belakang kebudayaan, ekonomi, kekuatan politik di dalam masyarakat, keadaan lembaga
negara, dan struktur sosialnya, selain institusi hukumnya sendiri.

2. Pengertian hukum yang memadai seharusnya tidak memandang hukum itu sebagai sesuatu perangkat kaidah
dan azas-azas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tatapi harus pula mencakup lembaga
(institution) dan proses (process) yang di perlukan untuk mewujudkan hukum dalam kenyataan,jelaskan
sesuai kemampuan analisa saudara?

 Perlua danya suatu ruang yang absah bagi masuknya suatu proses politik melalui wadah
institusi politik untuk terbentuknya suatu produk hukum. Sehubungan dengan itu, ada dua
kata kunci yang perlu diteliti lebih jauh tentang pengaruh kekuasaan dalam hukum yakni
mencakup kata “process”dan kata “institutions,”dalam mewujudkan suatu peraturan
perundang-undangan sebagai produk politik. Pengaruh itu akan semakin nampak pada
produk peraturan perundang-undangan oleh suatu institusi politik yang sangat dpengarhi
oleh kekuata-kekuatan politik yang besar dalam institusi politik. Sehubungan dengan
masalah ini, Miriam Budiarjo berpendapat bahwa kekuasaan politik diartikan sebagai
kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya
maupun akibat-akibatnya, sesuai dengan pemegang kekuasaa.

3. Pengaruh kekuatan-kekuatan politik dalam membentuk hukum dibatasi ruang geraknya dengan berlakunya
system konstitusional berdasarkan checks and balances, seperti yang dianut Undang-Undang Dasar 1945
UUD 1945) setelah perubahan. Jika diteliti lebih dalam materi perubahan UUD 1945 mengenai
penyelenggaraan kekuasaan Negara adalah mempertegas kekuasaan dan wewenang masing-masing
lembaga-lembaga Negara mempertegas batas-batas kekuasaan setiap lembaga Negara dan menempatkan
berdasarkan fungsi-fungsi penyelegaraan Negara bagi setiap lembaga Negara,Jelaskan dan terangkan sesuai
analisa saudara?

 Yaitu pembatasan kekuasaan setiap lembaga negara oleh undang-undang dasar, tidak ada yang
tertinggi dan tidak ada yang rendah, semuanya sama di atur berdasarkan fungsi-fungsi masing-
masing.Dengan sistem yang demikian, memberikan kesempatan kepada setiap warga negara yang
merasa dirugikan hak konstitusionalnya oleh produk politik dari instutusi politik pembentuk hukum
untuk mengajukan gugatan terhadap institusi negara tersebut. Dalam hal pelanggaran tersebut
dilakukan melalui pembentukan undang-undang maka dapat diajukan keberatan kepada
MahkmahKonstitusi dan dalam hal segala produk hukum dari institusi politik lainnya dibawah
undang-undang diajukan kepada Mahkamah Agung.Selain itu, pemerintah berhak dan berkewajiban
menjaga kepastian hukum

4. Di luar kekuatan-kekuatan politik yang duduk dalam institusi-isntitusi politik , terdapat kekuatan-kekuatan
lainnya yang memberikan kontribusi dan pengaruh produk hukum yang dilahirkan oleh institusi-institusi
politik,jelaskan ?

 Kekuatan - kekuatan lainnya yang memberikan kontribusi dan pengaruh produk hukum tersebut
adalah berbagai kelompok kepentingan yang dijamin dan diakui keberadaan dan perannya menurut
ketentuan hukum sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, seperti kalangan pengusaha,
tokoh ilmuan, kelompok organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh agama, lembaga
swadaya masyarakat dan lain-lain. Bahkan UU. R.I. No. 10 tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Per-Undang-Undangan, dalam Bab. X menegaskan adanya partisipasi masyarakat yaitu
yang diatur dalam Pasal 53 : “Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis
dalam rangka penyiapan atau pembahasan Rancangan Undang Undang dan Rancangan Peraturan
Daerah.”Kenyataan di atas menunjukan bahwa pengaruh masyarakat dalam mempengaruhi
pembentukan hukum, mendapat tempat dan apresiasi yang begitu luas. Apalagi sejak tuntutan
masyarakat dalam mendesakkan reformasi disegala bidang berhasil dimenangkan, dengan ditandai
jatuhnya orde baru.

5. Penguatan dan Implementasi nilai-nilai pancasila sebagai perekat dan pemersatu Bangsa,Jelaskan sesuai
analisa saudara ?

 Bahwa Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang dapat menyatukan keberagaman yang
ada di Indonesia ini menjadi satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia.  Di dalamnya terkandung lima
nilai penting sebagai pedoman bangsa Indonesia.

Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana sila ini mengandung arti pengakuan atas
keberadaannya Tuhan sebagai pencipa alam semesta beserta isinya. Dan manusia beriman
diwujudkan dalam  ketaatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan perintah dan
menjauhi larangan Tuhan. Dalam sila ini berarti juga Tuhan yang majemuk, tidak memihak suatu
golongan tertentu. Artinya semua agama dan kepercayaan masyarakat Indonesia berada dalam sila
pertama ini. Setiap orang harus menghargai agama dan kepercayaan mereka masing – masing,
dengan menghargai kepercayaan orang lain dan tidak menghina ataupun mengganggu saat orang
tersebut sedang melakukan ibadah. Dengan adanya sila pertama ini, keberagaman tentang
kepercayaan dan agama di Indonesia ini dapat tetap terjaga jika dijalankan dengan benar. Dalam
kehidupan sehari hari sila pertama ini dapat diamalkan dengan mempercayai adanya Tuhan. Saat
mempercayai adanya Tuhan maka kita akan berhati – hati dalam menjalani hidup. Menolak adanya
Tuhan sama dengan melanggar Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Selain itu kita juga
harus memeluk suatu agama tertentu. Di Indonesia terdapat enam negara resmi yaitu Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Agama merupakan bagian dari identitas
kita sebagai  warga negara Indonesia. Makna kemerdekaan beragama bagi Indonesia begitu besar,
karena di masa penjajahan sering terjadi pemaksaan untuk memeluk agama tertentu. Kemudia
sebagai penganut suatu agama hendaknya menjalankan ibadah sesuai perintah Agama masing –
masing. Karena beragamnya agama, maka sifat toleransi sangatlah dibutuhkan. Dengan adanya
toleransi akan mengurangi konflik yang terjadi dan makin menghargai dan menghormati agama lain.

Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini mengandung arti setiap manusia adalah
makhluk yang sama. Walau berbeda suku, budaya, agama, bahasa, setiap manusia tetaplah sama dan
sederajat. Dengan kata lain setiap masyarakat Indonesia itu sama dan sederajat serta mereka semua
memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Sehingga seharusnya keberagaman
yang ada tidak menjadi konflik diantara masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan sehari hari pun
dapat dilakukan dengan menghormati hak orang lain. Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban
masing masing. Sebagai umat manusia sebaiknya tidak boleh hanya memikirkan kepentingan diri
sendiri saja namun juga kepentingan orang lain. Misalnya saat seseorang sedang membutuhkan
hiburan dengan menonton televisi, namun adik atau kakaknya sedang butuh waktu berkonsentrasi
untuk belajar. Maka sebagai orang yang menghargai hak orang lain hendaklah orang tersebut
mengurangi volume suara tersebut.

Sila ketiga yaitu persatuan Indonesia. Disini sangatlah jelas bahwa sila ini merupakan perwujudan
dari mengatasi paham perseorangan, golongan, suku bangsa. Dalam sila ini menggabarkan bahwa
kita sebagai warga negara Indonesia harus Bersatu dan mengutamakan kepentingan bangsa
Indonesia lebih dari kepentingan perseorangan, golongan, maupun suku bangsa. Karena setiap
masyarakat Indonesia adalah warga negara Indonesia, maka tidak ada lagi yang namanya
perseorangan, kelompok, dan lain sebagainya. Namun yang ada hanyalah bangsa Indonesia sebagai
pemersatu sehingga tidak ada lagi perpecahan diantara setiap masyarakat Indonesia. Dalam
kehidupan sehari – hari seperti bangga akan karya Bangsa. Membeli produk – produk dalam negeri,
bukan produk import. Karena sebenarnya dari segi kualitas produk produk dalam negeri tidak kalah
dengan produk luar negeri. Kemudia juga menggunakan Bahasa Indonesia, karena Bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan.

Sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Pancasila bukan hanya membahas tentang perbedaan suku, ras, budaya, dan agama,
namun juga perbedaan pendapat yang dapat dipecahkan masalahnya pada sila keempat ini. Sila ini
menyatukan segala perbedaan pendapat yang ada di seluruh masyarakat Indonesia dan dijadikan
suatu keputusan dengan adanya demokrasi secara musyawarah. Musyawarah ini membuat semua
kepentingan individu maupun golongan dapat terpenuhi, sehingga tidak akan ada yang merasa
dirugikan dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam kehidupan sehari hari dapat dicontohkan
dengan saling menghargai pendapat. Terkadang dalam melakukan suatu tugas membutuhkan
pendapat dari orang lain juga supaya tugas tersebut dapat berjalan dengan lebih efektif. Disaat
seperti ini menghargai pendapat orang lain sangatlah dibutuhkan. Kemudian juga menerima kritik
dari orang lain. Dengan adanya kritik dari orang lain, maka sebagai orang yang mengamalkan sila
keempat hendaklah menerimanya dengan lapang dada dan mengintrospeksi diri sendiri serta
memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Disini sangat jelas membahas
tentang keadilan yang didapatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Keadilan yang dimaksud
berlaku bagi seluruh aspek kehidupan termasuk hak dan kewajiban tiap masing individunya. Selain
itu kita juga harus mementingkan kepentingan orang lain terlebih dahulu, bukan kepentingan diri
kita sendiri. Dan juga jika seseorang melanggar akan diberikan sanksi yang adil sesuai dengan apa
yang telah diperbuatnya, serta hukuman tersebut berlaku sama kepada setiap orang yang melanggar
juga. Dengan adanya keadilan ini masyarakat akan merasakan kesetaraan dan tidak ada yang merasa
dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai