Anda di halaman 1dari 7

ISSN : 2656-7180 Vol. 1 No.

2 (Oktober, 2019)

IDENTIFIKASI RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK DITINJAU DARI


KOMPONEN DAN KRITERIA RPTRA
STUDI KASUS: KAWASAN TAMAN PERKANTORAN 4 KOTA MARABAHAN

(Identification of Child Friendly Integrated Public Spaces in Terms of RPTRA


Components and Criteria Case Study: Taman Perkantoran 4 Area, Marabahan)
Annisa¹

¹ Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
annisaini3a.arch@umbjm.ac.id; diamond10.24goldnys@gmail.co

ABSTRAK

Kota Layak Anak (KLA) merupakan upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak dalam pembangunan kota
melalui pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah dan masyarakat yang terencana secara
menyeluruh dan berkelanjutan. Kebijakan KLA bersifat dinamis sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan
di wilayah yang infrastrukturnya telah lengkap maupun yang masih kurang, salah satunya adalah pentingnya
keberadaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Kota atau Kabupaten di Indonesia. RPTRA
atau taman bermain anak tempat penting bagi anak mengeksplorasi, bersosialisasi, bermain, dan juga
belajar. Tapi taman yang ramah untuk anak sulit ditemui. Akhirnya anak-anak bermain di lokasi yang
sebenarnya bukan untuk bermain. Seperti di gang pemukiman, trotoar, bahkan tempat parkir. Padahal, salah
satu kriteria KLA adalah tersedianya ruang publik terpadu yang ramah anak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi RPTRA di kawasan Taman Perkantoran 4 Kota Marabahan berdasarkan komponen dan
kriteria RPTRA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan sifat deduktif yaitu
mengumpulkan studi literatur dan mengacu pada berbagai teori yang relevan serta mengumpulkan fakta
dilapangan yang terdiri dari 6 komponen RTPRA dan 5 kriteria RTPRA guna meningkatkan kualitas suatu
kawasan Taman Perkantoran 4 Kota Marabahan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa RPTRA di kawasan
Taman Perkantoran 4 Kota Marabahan tidak sesuai dengan standar ditinjau dari komponen dan kriteria
RPTRA.

Kata kunci : ruang publik terpadu, ramah anak, taman, komponen dan kriteria, kota marabahan

ABSTRACT

Kota Layak Anak is an effort to fulfill the rights and protection of children in city development through the
integration of commitment and resources of the government and the community that is planned in a
comprehensive and sustainable manner. The KLA policy is dynamic so that it is possible to be implemented
in areas where infrastructure is complete or lacking, one of which is the importance of the existence of a
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) in Cities or Regencies in Indonesia. RPTRA or children's
playground is an important place for children to explore, socialize, play, and also learn. But parks that are
child-friendly are hard to find. Finally, children play in locations that are not intended to play. Like in a
residential alley, sidewalks, even parking lots. In fact, one of the KLA criteria is the availability of integrated
public spaces that are child friendly. This study aims to identify RPTRA in Taman Perkantoran 4 area,
Marabahan based on RPTRA components and criteria. This research uses descriptive qualitative method
with a deductive nature that is collecting literature studies and referring to various relevant theories and
gathering facts in the field consisting of 6 RTPRA components and 5 RTPRA criteria in order to improve the
quality of at Taman Perkantoran 4 area, Marabahan. The results of the study concluded that the RPTRA in
Taman Perkantoran 4 area, Marabahan was not accordance with the standards in terms of the components
and criteria of the RPTRA.

Keywords: integrated public space, child friendly, park, components and criteria, marabahan city
http://journal.umbjm.ac.id/index.php/jamang/ 85
ISSN : 2656-7180 Vol. 1 No. 2 (Oktober, 2019)

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)


PENDAHULUAN Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)
Lingkungan sekitar anak-anak merupakan merupakan sebuah taman atau Ruang Terbuka
tempat perkembangan hidup mereka secara fisik, Hijau (RTH) yang didesain dengan konsep modern
sosial, dan mental. Pengaruh lingkungan baik dari yang ramah anak dengan dilengkapi berbagai
keluarga, teman, dan masyarakat akan sarana prasarana pendukung seperti
menentukan bagaimana seorang anak dapat gazebo/pendopo untuk tempat belajar anak,
tumbuh. Anak-anak mendapat perlindungan dan sarana olahraga, fasilitas bermain, perpustakaan
perhatian penuh ketika berada di dalam rumah atau Taman Bacaan Masyarakat (TBM), toilet,
sehingga dapat melakukan aktivitas dengan aman lapangan bermain/olahraga, dan lain-lain. Tujuan
seperti belajar dan bermain dengan orang-orang dibangunnya RPTRA adalah sebagai fasilitas
terdekat serta beristirahat. masyarakat yang dapat digunakan dan
Aktivitas luar ruangan yang terjadi di sekitar dimanfaatkan sebagai pusat interaksi sosial
rumah, lingkungan tempat tinggal, atau pun di sekaligus sebagai media pembelajaran dan
tempat-tempat umum juga merupakan hal penting pengembangan minat dan bakat yang aman serta
yang harus dialami oleh anak untuk dapat baik untuk anak-anak, serta agar anak di
mengenal apa saja yang ada di sekitar mereka. lingkungan perkotaan dapat tumbuh dan
Ruang-ruang luar rumah harus dibentuk sebagai berkembang menjadi manusia dewasa secara
wadah yang sesuai bagi anak-anak untuk optimal (Rahmiati & Prihastomo, 2018).
menunjang perkembangan mereka. Ruang-ruang Menurut Hernowo dan Navastara (2017),
tersebut tidaklah harus berupa area bermain tetapi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak adalah ruang
juga ruang-ruang publik yang dapat diakses publik yang memiliki karakteristik sebagai taman
dengan aman oleh siapapun termasuk anak-anak. terbuka publik, wahana permainan dan tumbuh
Pengembangan kota yang sesuai dan aman (fit kembang anak, bagian dari prasarana dan sarana
and safe) bagi anak-anak telah menjadi perhatian kota layak anak, ruang terbuka hijau, dan sarana
dunia. WHO dan UNICEF sebagai organisasi kegiatan sosial yang dilengkapi dengan berbagai
dunia bersama-sama mengkampanyekan permainan menarik, pengawasan CCTV, ruang
program-program yang dapat dilakukan perpustakaan, PKK Mart, ruang laktasi, dan
pemerintah lokal agar dapat menciptakan kondisi lainnya.
lingkungan yang aman bagi anak-anak. Program- Menurut Kementerian PPPA dalam Utami
program tersebut timbul sebagai reaksi dari (2016), kriteria ruang bermain ramah anak adalah
maraknya pelanggaran terhadap hak-hak anak sebagai berikut:
untuk hidup dan tumbuh secara layak. Kekurangan 1. Mudah diakses oleh anak termasuk anak
pangan, buruknya kesehatan, kekerasan pada dengan disabilitas dan anak marjinal;
anak, dan kerawanan timbulnya cedera menjadi 2. Tidak memungut biaya (gratis);
fokus kampanye yang dilakukan kedua badan PBB 3. Bahan yang digunakan tidak membahayakan
tersebut. Cedera yang dialami oleh anak-anak di anak;
lingkungan perkotaan diakibatkan oleh 4. Tidak menggunakan tanaman berduri;
keterbatasan fisik yang dialami oleh anak-anak 5. Terang benderang;
dan lingkungan yang tidak aman (WHO, 2011). 6. Sarana dan prasarana disesuaikan dengan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian kondisi anak, termasuk anak disabilitas;
Negara Pemberdayaan Perempuan Republik 7. Minimal ¾ area terdiri dari rumput/tanah;
Indonesia mengimplementasikan sejumlah 8. Lingkungan aman dari bahaya sosial dan
konvensi dan kesepakatan internasional ke dalam kekerasan;
konteks perencanaan dan pembangunan daerah. 9. Tersedia sarana pendukung menuju ke area
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan permainan;
Perempuan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 10. tersedia sdm/pengelola/pengawas yang
2011 tentang Kebijakan Kota/ Kabupaten Layak ramah anak;
Anak menjadi dasar bagi pemerintah kota dan 11. tersedia tempat mencuci tangan dan toilet
kabupaten untuk menyusun strategi ramah anak;
pembangunan guna mencapai predikat Kota/ 12. tersedia fasilitas pertolongan pertama pada
Kabupaten Layak Anak (KLA). Kebijakan ini kecelakaan;
berlandaskan Konvensi Hak Anak tahun 1989 dan 13. lingkungan bebas dari sampah, polusi, lalu
Deklarasi Dunia yang Layak untuk Anak (World Fit lintas dan bahaya fisik lainnya.
for Children). Pengelolaan taman yang memiliki fasilitas
ruang bermain bagi anak juga memerlukan
http://journal.umbjm.ac.id/index.php/jamang/ 86
ISSN : 2656-7180 Vol. 1 No. 2 (Oktober, 2019)

pengendalian faktor keamanan dan keselamatan,


kesehatan, kenyamanan, kemudahan aksesibilitas
dan keindahan/estetika melalui penataan dan
pengaturan komponen lokasi, tata letak (layout),
peralatan permainan, konstruksi dan
bahan/material (Baskara, 2011). Kriteria dan
indikator dalam perancangan RPTRA dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria dan Indikator dalam Perancangan
RPTRA
Kriteria Indikator
Fisik taman bermain dan fasilitas
permainan yang ada di dalamnya tidak
Keselamatan
menimbulkan/memungkinkan terjadinya
kecelakan saat digunakan untuk bermain.
Bebas terhadap hal-hal yang Gambar 1. Lokasi RPTRA Kawasan Perkantoran 4
menyebabkan terganggunya kesehatan Kota Marabahan
Kesehatan
dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
Kenyamanan Fisik : kebebasan dalam Sumber: Google Earth yang Dimodifikasi, 2019
penggunaan fasilitas bermain, tidak
terganggu dalam beraktivitas.
Kenyamanan
Kenyamanan Psikologis : memiliki rasa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aman dari lingkungan sekitar, terlindung kesesuaian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di
dari iklim yang mengganggu.
Taman bermain dan semua fasilitas kawasan taman perkantoran 4 Kota Marabahan
Kemudahan permainan dapat dengan mudah berdasarkan ktiteria, indikator dan komponen
Aksesibilitas digunakan, dimengerti dan dijangkau oleh perancangan RPTRA, dengan sasaran penelitian
semua anak-anak tanpa terkecuali.
Bebas terhadap hal-hal yang sebagai berikut:
Keamanan memungkinkan terjadinya tindak kejahatan 1. Mengidentifikasi kesesuaian komponen
ataupun vandalism.
Menarik secara visual, mendorong orang
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di
untuk datang berkunjung dan memiliki citra kawasan taman perkantoran 4 Kota
Keindahan
dan identitas khusus sebagai taman Marabahan terhadap kriteria perancangan
bermain anak.
Sumber: Baskara, 2011
RPTRA.
Hubungan antara kriteria dan komponen dalam 2. Menganalisis kesesuaian komponen Ruang
perancangan RPTRA dapat dilihat pada Tabel 2. Publik Terpadu Ramah Anak di kawasan
taman perkantoran 4 Kota Marabahan
Tabel 2. Hubungan Kriteria dan Komponen dalam terhadap kriteria perancangan RPTRA.
Perancangan RPTRA
Komponen
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kenyamanan
Keselamatan

Kemudahan

Hasil diperoleh dari penilaian dengan skala


Keindahan
Kesehatan

Keamanan

penilaian (rating scale), yaitu:


Akses

1. Jauh di bawah standar


Kriteria 2. Di bawah standar
Lokasiü Ö ü Ö ü Ö ü Ö ü Ö ü Ö 3. Sesuai standar
Tata Letak Ö Ö Ö Ö Ö 4. Di atas Standar
Peralatan
Ö Ö Ö Ö
Permainan
Konstruksi Ö Ö
Material/Bahan Ö Ö Ö
Sumber: Baskara, 2011

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif dengan sifat deduktif yaitu
mengumpulkan studi literatur dan mengacu pada
berbagai teori yang relevan serta mengumpulkan
fakta dilapangan. Adapun lokasi penelitian berada
di Jl. Sudirman Komplek Perkantoran Kota
Marabahan.
http://journal.umbjm.ac.id/index.php/jamang/ 87
ISSN : 2656-7180 Vol. 1 No. 2 (Oktober, 2019)

Komponen Keselamatan
Tabel 3. Hasil Penilaian Komponen Keselamatan
terhadapap Kriteria RPTRA
Komponen Keselamatan

Skala Penilaian
Gambar 2. Kondisi Eksisting Komponen Keselamatan
Kriteria
Taman bermain terlindungi oleh Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Lokasi pagar yang tidak mudah dipanjat 2
oleh anak-anak.
Pengaturan tata letak taman
Komponen Kesehatan
bermain anak didasarkan pada Tabel 5. Hasil Penilaian Komponen Kesehatan
zonasi aktivitas bermain aktif 2
pasif, kelompok umur dan jenis terhadapap Kriteria RPTRA
Tata Letak permainan. Komponen Kesehatan

Skala Penilaian
Perletakan fasilitas permainan
didasarkan pada alur pergerakan
2
(sirkulasi) untuk meminimalisir
terjadinya benturan.
Area alas peralatan permainan
harus dirancang dengan material
Peralatan Permainan 1 Kriteria
yang mampu meminimalisir
benturan. Taman bermain jauh dari polusi
Lokasi 2
Sambungan peralatan udara, air, bunyi dan odor (bau).
permainan harus dipasang Material fasilitas dan taman
Konstruksi 2 Material/Bahan bermain tidak mudah 2
dengan meminimalisir adanya
tonjolan. korosi/berkarat.
Bahan pijakan harus mampu Sumber: Penilaian Peneliti, 2019
meminimalisir terjadinya slip saat 2
anak-anak bermain.
Area pinggir dan pojokan harus Tabel 6. Hasil Analisa Observasi
Material/Bahan Nilai
dibentuk dengan tingkat
kelengkungan tinggi serta 2 Komponen Rata- Hasil
dihindarkan dari bentuk yang Rata
tajam dan membentuk sudut. Kesehatan 2 Kurang Baik
Sumber: Penilaian Peneliti, 2019 Sumber: Penilaian Peneliti (Rating Scale), 2019

Tabel 4. Hasil Analisa Observasi Keterangan:


Nilai 3,25 – 4,00 : Sangat Baik
Komponen Rata- Hasil ≥ 2,50 - < 3,25 : Baik
Rata ≥ 1,75 - < 2,50 : Kurang Baik
Keselamatan 1,85 Kurang Baik < 1,75 : Tidak Baik
Sumber: Penilaian Peneliti (Rating Scale), 2019

Keterangan:
Hasil analisa pada komponen kesehatan
3,25 – 4,00 : Sangat Baik menunjukkan bahwa RPTRA di kawasan taman
≥ 2,50 - < 3,25 : Baik perkantoran 4 memiliki kualitas Kurang Baik.
≥ 1,75 - < 2,50 : Kurang Baik
< 1,75 : Tidak Baik Terdapat beberapa sumber polusi seperti asap
dan bunyi bising kendaraan bermotor yang
Hasil analisa pada komponen keselamatan melintas di RPTRA kawasan taman perkantoran 4
menunjukkan bahwa RPTRA di kawasan taman Kota Marabahan, kolam air yang mengeluarkan
perkantoran 4 memiliki kualitas Kurang Baik. bau tidak sedap, dan material fasilitas yang mudah
Fisik taman bermain dan fasilitas permainan berkarat sehingga dapat menyebabkan
yang terdapat pada RPTRA di kawasan taman terganggunya kesehatan dalam jangka pendek
perkantoran 4 Kota Marabahan dapat maupun jangka panjang.
menimbulkan/memungkinkan terjadinya
kecelakan/berbahaya saat digunakan untuk
bermain oleh anak-anak.

Gambar 3. Kondisi Eksisting Komponen Kesehatan

Sumber: Dokumentasi Pribadii, 2019


http://journal.umbjm.ac.id/index.php/jamang/ 88
ISSN : 2656-7180 Vol. 1 No. 2 (Oktober, 2019)

Komponen Kenyamanan
Tabel 7. Hasil Penilaian Komponen Kenyamanan
terhadapap Kriteria RPTRA
Komponen Kenyamanan

Skala Penilaian
Gambar 4. Kondisi Eksisting Komponen Kenyamanan
Kriteria
Taman bermain tidak terganggu Sumber: Dokumentasi Pribadii, 2019
oleh aktivitas yang terjadi di 3
Lokasi lingkungan sekitarnya. Komponen Kemudahan Aksesibilitas
Lokasi taman bermain ternaungi
2
oleh vegetasi/struktur bangunan. Tabel 9. Hasil Penilaian Komponen Kemudahan
Tersedianya fasilitas tempat
Aksesibilitas terhadap Kriteria RPTRA
duduk sebagai area tunggu dan
2 Komponen Kemudahan Aksesibilitas
istirahat bagi orang tua dan

Skala Penilaian
Tata Letak pendamping anak-anak.
Tersedianya fasilitas berlindung
saat terjadi hujan dan gangguan 1
alam lainnya.
Peralatan permainan harus
mampu digunakan dengan Kriteria
Peralatan Permainan 2
nyaman oleh semua anak tanpa Lokasi taman bermain mudah
terkecuali. dijangkau oleh semua anak
Tidak menggunakan bahan yang 3
dengan adanya sarana
mudah menghantarkan panas Lokasi aksesibilitas yang baik.
pada area taman yang 2 Sistem informasi menuju lokasi
mendapatkan sinar matahari dan gerbang taman bermain 1
secara langsung. mudah terlihat dan dikenali.
Material/Bahan Material yang dipilih harus
Tata letak didukung dengan
mempunyai daya tahan tinggi,
2 sarana sirkulasi yang mudah
higienis dan mudah secara
Tata Letak dilalui oleh semua anak baik 2
pemeliharaan.
berupa jalur datar maupun jalur
Ukuran fasilitas permainan yang ramp.
2
ergonomis.
Peralatan permainan dapat
Sumber: Penilaian Peneliti, 2019 Peralatan Permainan dimengerti dan digunakan oleh 2
semua anak dengan mudah.
Sumber: Penilaian Peneliti, 2019
Tabel 8. Hasil Analisa Observasi
Nilai
Komponen Rata- Hasil Tabel 10. Hasil Analisa Observasi
Rata
Nilai
Kenyamanan 2 Kurang Baik Komponen Rata- Hasil
Sumber: Penilaian Peneliti (Rating Scale), 2019 Rata
Kemudahan Aksesibilitas 1,75 Kurang Baik
Keterangan: Sumber: Penilaian Peneliti (Rating Scale), 2019
3,25 – 4,00 : Sangat Baik
≥ 2,50 - < 3,25 : Baik
Keterangan:
≥ 1,75 - < 2,50 : Kurang Baik
3,25 – 4,00 : Sangat Baik
< 1,75 : Tidak Baik
≥ 2,50 - < 3,25 : Baik
≥ 1,75 - < 2,50 : Kurang Baik
Hasil analisa pada komponen kenyamanan < 1,75 : Tidak Baik
menunjukkan bahwa RPTRA di kawasan taman
perkantoran 4 memiliki kualitas Kurang Baik. Hasil analisa pada komponen kenyamanan
Pengguna fasilitas bermain RPTRA di kawasan menunjukkan bahwa RPTRA di kawasan taman
taman perkantoran 4 Kota Marabahan terutama perkantoran 4 memiliki kualitas Tidak Baik.
anak-anak terbebas/tidak terganggu oleh Taman bermain dan semua fasilitas permainan
lingkungan sekitarnya dalam beraktivitas, namun dapat dengan mudah digunakan, dimengerti dan
tidak merasa aman dan tidak terlindung dari iklim dijangkau oleh semua anak-anak tanpa terkecuali.
yang mengganggu.

http://journal.umbjm.ac.id/index.php/jamang/ 89
ISSN : 2656-7180 Vol. 1 No. 2 (Oktober, 2019)

Gambar 5. Kondisi Eksisiting Komponen Kemudahan


Gambar 6. Kondisi Eksisiting Komponen Keamanan
Aksesibilitas

Sumber: Dokumentasi Pribadii, 2019


Sumber: Dokumentasi Pribadii, 2019

Komponen Keamanan Komponen Keindahan


Tabel 13. Hasil Penilaian Komponen Keindahan
Tabel 11. Hasil Penilaian Komponen Keamanan
terhadapap Kriteria RPTRA
terhadap Kriteria RPTRA Komponen Keindahan
Komponen Keamanan

Skala Penilaian
Skala Penilaian

Kriteria
Kriteria
Penetapan lokasi taman bermain
Tersedia pos keamanan untuk
memperhatikan keindahan
Lokasi menjaga keamanan di lokasi 1
Lokasi lingkungan sekitar sehingga 2
tersebut.
pengunjung mendapatkan
Tata letak taman bermain kenyamanan visual.
memudahkan orang tua maupun
Pemilihan jenis vegetasi yang
Tata Letak pendamping dalam mengawasi 2 Tata Letak 3
beragam tetapi tidak berduri.
anak-anak yang sedang
Peralatan permainan mempunyai
bermain.
bentuk yang mampu
Sumber: Penilaian Peneliti, 2019 Peralatan Permainan 2
mengeksplorasi daya imajinasi
Tabel 12. Hasil Analisa Observasi anak-anak.
Desain struktur harus
Nilai
menciptakan kesatuan estetika
Komponen Rata- Hasil Konstruksi 2
dengan fasilitas taman lainnya
Rata
serta lingkungan sekitar.
Keamanan 1,5 Kurang Baik
Sumber: Penilaian Peneliti, 2019
Sumber: Penilaian Peneliti (Rating Scale), 2019
Tabel 14. Hasil Analisa Observasi
Keterangan: Nilai
3,25 – 4,00 : Sangat Baik Komponen Rata- Hasil
≥ 2,50 - < 3,25 : Baik Rata
≥ 1,75 - < 2,50 : Kurang Baik Keindahan 2,25 Kurang Baik
< 1,75 : Tidak Baik Sumber: Penilaian Peneliti (Rating Scale), 2019

Hasil analisa pada komponen kenyamanan Keterangan:


3,25 – 4,00 : Sangat Baik
menunjukkan bahwa RPTRA di kawasan taman ≥ 2,50 - < 3,25 : Baik
perkantoran 4 memiliki kualitas Tidak Baik. ≥ 1,75 - < 2,50 : Kurang Baik
Tidak tersedia pos satpam dan orang tua tidak < 1,75 : Tidak Baik
mudah untuk mengawasi anak-anak yang sedang
beraktivitas di RPTRA kawasan taman Hasil analisa pada komponen kenyamanan
perkantoran 4 Kota Marabahan sehingga menunjukkan bahwa RPTRA di kawasan taman
memungkinkan terjadinya tindak kejahatan perkantoran 4 memiliki kualitas Kurang Baik.
ataupun vandalism. RPTRA di kawasan taman perkantoran 4 Kota
Marabahan tidak menarik secara visual, sehingga
tampak sepi dan tidak ada yang datang berkunjung
serta tidak memiliki citra dan identitas khusus
sebagai taman bermain anak.

http://journal.umbjm.ac.id/index.php/jamang/ 90
ISSN : 2656-7180 Vol. 1 No. 2 (Oktober, 2019)

dihindari oleh anak-anak karena menimbulkan


rasa takut dan tersesat.
4. Faktor keselamatan dalam bermain (Safety In
Play). Dalam merencanakan/mendesain
ruang publik hendaknya aspek keselamatan
dan keamanan menjadi hal penting yang
harus diperhatikan. Untuk itu, tindakan
preventif seperti menggagas elemen-elemen
Gambar 6. Kondisi Eksisiting Komponen Keindahan desain yang aman maupun menyediakan
faktor keselamatan seperti menyediakan
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019 petugas kemanan pada tempat-tempat yang
rawan dan menarik anak untuk bermain
KESIMPULAN sangatlah diharapkan untuk mendukung
Berdasarkan hasil penelitian ditinjau dari fenomena bermain di ruang publik.
komponen (keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, kemudahan aksesibilitas, keamanan DAFTAR PUSTAKA
dan keindahan) dan kriteria (lokasi, tata letak, Baskara, Medha. 2011. Prinsip Pengendalian
peralatan permainan, material/bahan dan Perancangan Taman Bermain Anak di
konstruksi) RPTRA maka disimpulkan bahwa Ruang Publik. Jurnal Lanskap Indonesia,
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Kawasan Vol.3 No.1 April 2011.
Taman Perkantoran 4 belum memenuhi standar Hernowo, E dan Navastara. A.M. 2017.
dan dari segi penilaian masuk dalam kategori Karakteristik Ruang Publik Terpadu Ramah
“kurang baik”. Anak (RPTRA) Bahari di Kecamatan
Cilandak Jakarta Selatan. Jurnal Teknik ITS.
REKOMENDASI Vol. 6 No. 2 (2017).
Untuk dapat membuat sebuah ruang terbuka Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
publik ramah anak, ada beberapa aspek yang Perempuan Dan Perlindungan Anak
harus diperhatikan dalam perencanaan/ Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011
perancangan ruang terbuka publik ramah anak, tentang Kebijakan Pengembangan
yaitu: Kabupaten/Kota Layak Anak.
1. Aktivitas Interaktif (Interactive Activities), Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
kegiatan-kegiatan yang mampu memacu anak Perempuan Dan Perlindungan Anak
untuk betah bermain adalah adanya Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011
permainan yang bersifat interaktif yang Tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak
memacu anak untuk terus bernalar dan terus Anak.
bermain. Kegiatan yang bersifat interaktif Rahmiati, Desti dan Prihastomo, Bondan. 2018.
biasanya akan menarik perhatian anak, Identifikasi Penerapan Konsep Ruang Publik
karena sifat dari permainan tersebut adalah Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pada Ruang
mengaktifkan indera manusia dengan adanya Terbuka Publik di Kota Palembang (Studi
umpan balik (feedback) dari elemen bermain Kasus: Taman Kambang Iwak dan Taman
tersebut. POM IX). Jurnal Arsitektur, Bangunan dan
2. Elemen Kejutan (The Element of Surprises) Lingkungan. Vol. 8 No. 1 Oktober 2018.
dalam ruang publik tersebut. Adanya elemen Samsudin dan Artiningrum, Primi. 2017. Evaluasi
kejutan yang terjadi berkala secara beraturan Kualitas Fisik dan Non Fisik pada Ruang
menimbulkan atraksi yang menyenangkan Publik Terpadu Ramah Anak. Jurnal
dan dinantikan oleh anak-anak. Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan. Vol. 7
3. Ikatan Emosi (Emotional Bond) antara ruang No. 1 Oktober 2017.
publik tersebut dengan penggunanya. Kolam UNICEF. 2011, September 29. Diambil kembali
ikan, kolam renang, dan air mancur darihttp://www.unicef.org/protection/A_Pract
merupakan atraksi-atraksi ruang yang ical_Guide_to_Developing_Child_Friendly_
memiliki ikatan emosi dengan anak. Ada Spaces_-_UNICEF_(1).pdf
beberapa elemen ruang publik yang memiliki Utami, Putri Kharisma. 2016. Kelayakan Taman
karakter yang lebih “puitis/poetic” bagi anak- Percontohan Ramah Anak di Daerah Khusus
anak. Sebaliknya ruang yang gelap, sempit, Ibukota Jakarta. Bogor: Sekolah Pasca
dan lorong-lorong yang panjang cenderung Sarjana Institut Pertanian Bogor

http://journal.umbjm.ac.id/index.php/jamang/ 91

Anda mungkin juga menyukai