Anda di halaman 1dari 17

Name : Nurhayati

NIM : 5171411002

LAPORAN PLP 1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen


Pasal 1 Ayat (1) menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pada Pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya
Pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
maka penyiapan calon pendidik selanjutnya diatur di dalam Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2017 tentang
Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu). Pendidikan guru sebagaimana dijelaskan pada SN
Dikgu meliputi Program Sarjana Pendidikan dan Program Pendidikan Profesi Guru. Hal
ini sesuai dengan SN Dikgu Pasal 1 Ayat (4) Program Sarjana Pendidikan adalah
program pendidikan akademik untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang
diselenggarakan oleh LPTK. Selanjutnya pasal 5 menyatakan bahwa Program Pendidikan
Profesi Guru yang selanjutnya disebut Program PPG adalah program pendidikan yang
diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan
sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan/atau pendidikan menengah.
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya disingkat LPTK
sebagaimana dinyatakan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen Pasal 1 Ayat (14) adalah perguruan tinggi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah serta untuk
menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan nonkependidikan.

Menyikapi berbagai perundangan di atas, maka model pengembangan kurikulum


pendidikan guru dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
- Pertama, keutuhan penguasaan kompetensi yang terkait dengan akademik
kependidikan dan akademik bidang studi. Dan jika memungkinkan keutuhan untuk
pendidikan akademik dan pendidikan profesi, mulai dari perekrutan, pendidikan
akademik, dan pendidikan profesi. Namun jika tidak memungkinkan terintegrasi
antara pendidikan akademik dan pendidikan profesi, maka keutuhan antara akademik
kependidikan dan akademik bidang studi adalah mutlak.
- Kedua, Keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukkan bahwa bagaimana
cara guru mengajar harus didasarkan pada pemahaman tentang bagaimana peserta
didik sebenarnya belajar dalam lingkungannya. Dengan demikian penguasaan teori,
metode, strategi pembelajaran yang mendidik dalam perkuliahan di kelas harus
dikaitkan dan dipadukan dengan bagaimana peserta didik belajar di sekolah dengan
segenap latar belakang sosial-kulturalnya. Oleh karena itu, pada struktur kurikulum
pendidikan akademik untuk calon guru harus menempatkan pemajanan awal (early
exposure), yaitu pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) atau internship di sekolah mitra secara
berjenjang.
- Ketiga, adanya koherensi antar konten kurikulum. Koherensi mengandung arti
keterpaduan (integrated), keterkaitan (connectedness), dan relevansi (relevance).
Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru bermakna adanya keterkaitan di
antara kelompok matakuliah bidang studi (content knowledge), kelompok matakuliah
yang berkaitan dengan pengetahuan tentang metode pembelajaran secara umum
(general pedagogical knowledge) yang berlaku untuk semua bidang studi tertentu
(content specific pedagogical knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam
pengembangan kurikulum (curricular knowledge), pengetahuan dan keterampilan
dalam pemilihan dan pengembangan alat penilaian (assesment and evaluation),
pengetahuan tentang konteks pendidikan (knowledge of educational context), serta
didukung dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses pembelajaran (information technology). Selain koherensi
internal, kurikulum untuk Program Sarjana Pendidikan harus memperhatikan pula
keterkaitan antar konten, baik pedagogi umum, pedagogi khusus maupun konten
matakuliah keahlian dan keterampilan dengan realitas pembelajaran di kelas sehingga
terbangun keterkaitan kurikulum program studi dengan kebutuhan akan pembelajaran
di kelas atau sekolah (university-school curriculum linkage).
Oleh karena itu, penyiapan guru profesional harus disiapkan mulai dari jenjang
akademik,baik pada tataran akademik di kampus maupun pengenalan lapangan sedini
mungkin pada seting nyata (latar otentik) di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Hal ini
bertujuan agar calon pendidik sedini mungkin dapat lebih memahami, mengetahui,
menghayati,dan memiliki kemampuan kritis dan analitis terhadap profesinya kelak. Untuk
itulah,seluruh mahasiswa Program Sarjana Pendidikan wajib mengikuti tahapan pemagangan
penyiapan calon guru profesional melalui PLP.

B. Pengertian
Sebagaimana dinyatakan pada Permenristekdikti Nomor 55 tahun 2017 Pasal 1
butir 8, PLP adalah proses pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan
mahasiswa Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan
pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.
PLP adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan guru profesional pada jenjang
Program Sarjana Pendidikan, berupa penugasan kepada mahasiswa untuk
mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran di
sekolah/lembaga pendidikan, latihan mengembangkan perangkat pembelajaran, dan
belajar mengajar terbimbing, serta disertai tindakan reflektif di bawah bimbingan dan
pengawasan dosen pembimbing dan guru pamong secara berjenjang.
C. Landasan
 Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
 Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
 Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
 Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
 Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015
tentang Standar Nasional PendidikanTinggi.
 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun
2017 tentang Standar Pendidikan Guru.

BAB II
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN I
A. Pengertian
Pengenalan Lapangan Persekolahan I (PLP I) adalah tahapan pertama dalam
Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan yang dilaksanakan
pada semester ketiga atau keempat. Sebagai tahap pertama, setelah PLP I akan
dilanjutkan dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) pada semester
yang lebih tinggi.
B. Tujuan
PLP I dimaksudkan untuk membangun landasan jati diri pendidik melalui beberapa
bentuk kegiatan di sekolah sebagai berikut:
 Pengamatan langsung mengenai kultur sekolah.
 Pengamatan struktur organisasi dan tata kelola di sekolah;
 Pengamatan peraturan dan tata tertib sekolah;
 Pengamatan kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah (misalnya:
upacara bendera, rapat briefing);
 Pengamatan kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuluer; dan
 Pengamatan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah.
C. Ruang Lingkup
Inti dari kegiatan PLP I adalah aktivitas observasi, analisis dan penghayatan
langsung terhadap kegiatan terkait dengan kultur sekolah, manajemen sekolah, dan
dinamika sekolah sebagai lembaga pengembang pendidikan dan pembelajaran
D. Capaian Pembelajaran dan Beban Belajar
Untuk memperkuat kompetensi pemahaman peserta didik, dan pembelajaran yang
mendidik, dan untuk membentuk kepribadian dan jati diri calon pendidik, setelah
mengikuti kegiatan PLP I para mahasiswa diharapkan memiliki capaian pembelajaran
sebagai berikut:
 mendeskripsikan karakteristik umum peserta didik yang kelak akan menjadi
tanggung jawab dalam praksis kependidikan,
 mendeskripsikan struktur organisasi dan tata kerja sekolah,
 mendeskripsikan peraturan dan tata tertib sekolah,
 mengidentifikasi kegiatan-kegiatan seremonial-formal di sekolah,
 mengidentifikasi kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuluer, dan
 mendeskripsikan praktik-praktik pembiasan dan kebiasan positif di sekolah.

Pengenalan Lapangan Persekolahan I,memiliki beban belajar paling sedikit 1


(satu) sks dalam bentuk praktik lapangan, Alokasi waktu untuk melaksanakan PLP I
adalah 16 x 170 menit per semester. Ada 2 (dua) alternatif untuk pelaksanaan PLP I,
yaitu sistem blok dan sistem non blok.
Pada sistem blok, beban belajar 1 sks dapat diselesaikan dalam 8 (delapan) hari
dengan masing-masing 6 (enam) jam per hari (1 jam = 60 menit). Dari 8 (delapan) hari
tersebut, 25% atau sekitar 2 (dua) hari proses pembelajaran dilaksanakan di kampus
untuk memberikan orientasi dan pembekalan mahasiswa. Sedangkan 75% atau 6 (enam)
hari proses pembelajaran dilaksanakan di sekolah mitra untuk melakukan observasi.

Pada system non blok,beban belajar 1 sks dapat diselesaikan dalam 16 (enam
belas) kali pertemuan masing-masing 170 menit. Dari 16 (enam belas) pertemuan
tersebut, 25% atau 4 (empat) kali pertemuan proses pembelajaran dilaksanakan di
kampus untuk memberikan orientasi dan pembekalan mahasiswa. Sedangkan 75% atau
12 (dua belas) kali pertemuan proses pembelajaran dilaksanakan di sekolah mitra untuk
melakukan observasi

E. Persyaratan
 Mahasiswa
Mahasiswa peserta PLP I harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. aktif sebagai Mahasiswa Program Sarjana Pendidikan pada semester berjalan;
b. telah mengisi Kartu Rencana Studi pada semester berjalan dan mencantumkan
PLP I sebagai salah satu rencana studi yang akan dilakukan;
c. ctelah lulus/sedang menempuh kelompok Mata Kuliah Dasar Kependidikan
(MKDK);
d. telah dan/atau sedang menempuh mata kuliah proses pembelajaran pada
program studi/jurusan masing-masing; dan
e. telah mengumpulkan beban studi minimal 40 sks.
 Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing untuk PLP I harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. berkualifikasi akademik paling rendah magister atau magister terapan dan
berlatar belakang sesuai dengan bidang keilmuan dan/atau keahlian yang
diampu.
b. dosen yang berkualifikasi non-kependidikan harus memiliki sertifikat
pelatihan pembelajaran Pengembangan Keterampilan Instruksional (Pekerti)
dan/atau Aplied Approach (AA).;
c. memiliki jabatan paling rendah Asisten Ahli; dan
d. diusulkan oleh program studi yang terkait;
 Sekolah Mitra
Sekolah mitra untuk PLP I harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. peringkat akreditasi sekolah mitra paling rendah B (Baik);
b. memiliki guru yang memenuhi persyaratan sebagai Guru Pamong; dan
c. berlokasi di wilayah yang mudah diakses oleh peserta PLP I.
F. Perencanaan
Dalam rangka pelaksanaan mata kuliah PLP I di semua Program Sarjana
Pendidikan,maka perlu dilakukan perencanaan kegiatan oleh Badan/Pusat/Unit
Pengelola PLP dan PPL di LPTK. Perencanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh
Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL antara lain sebagai berikut:
1. Membuat edaran tentang mekanisme pelaksanaan mata kuliah PLP I yang
berbobot paling sedikit 1 (satu) sks yang ditujukan kepada mahasiswa, dosen,
dan pengelola fakultas/jurusan/program studi.
2. Menetapkan jadwal kegiatan PLP I termasuk pendaftaran mahasiswa yang
akan mengikuti mata kuliah PLP I.
3. Berkoordinasi dengan fakultas/jurusan/program studi untuk menetapkan dosen
pembimbing PLP I.
4. Membuat berbagai panduan yang berkaitan untuk kelancaran pelaksanaan
kegiatan PLP I, yang memuat mekanisme kegiatan dan format-format yang
diperlukan.
5. Melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan, agar sekolah mitra dapat
menerima dengan baik kegiatan PLP I ini.
6. Menetapkan sekolah mitra dengan ketentuan maksimal 2 (dua) mahasiswa
dari program studi yang sama dalam satu sekolah mitra.
7. Melakukan penempatan (plotting) mahasiswa peserta PLP I di sekolah mitra.
8. Menyiapkan materi orientasi dan pembekalan peserta PLP I.
G. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan PLP I sebagai berikut:
1. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL mengkoordinasikan pelaksanaan
orientasi dan pembekalan peserta PLP I.
2. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL mengkoordinasikan penyerahan
peserta PLP I ke sekolah mitra.
3. Peserta PLP I melakukan observasi dan mempelajari:
a) struktur organisasi dan tata kerja sekolah,
b) peraturan dan tata tertib sekolah,
c) kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah (misalnya: upacara
bendera, rapat briefing),
d) kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuluer, dan
e) praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah.
4. Dosen pembimbing PLP I melakukan pembimbingan paling sedikit 1(satu)
kali bimbingan di sekolah mitra.
5. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL melaksanakan monitoring dan
evaluasi PLP I.
6. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL mengkoordinasikan penarikan
peserta PLP I dari sekolah mitra.
7. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL mengkoordinasikan pengumpulan
atau pengunggahan nilai PLP I oleh dosen pembimbing PLP I.
H. Sistem Pembimbingan
1. Mahasiswa peserta PLP I dibimbing oleh dosen pembimbing PLP I.
2. Satu dosen pembimbing PLP I paling banyak membimbing 8 (delapan) orang
mahasiswa PLP I.
3. Dosen pembimbing PLP I melakukan pembimbingan secara intensif, baik
secara tatap muka maupun melalui media komunikasi lainnya.
4. Dosen pembimbing PLP I melakukan pembimbingan paling sedikit 1 (satu)
kali bimbingan di sekolah mitra.
5. Proses pembimbingan ditekankan pada identifikasi permasalahan dan
hambatan yang dihadapi mahasiswa serta saran untuk solusi.
I. Sistem Penilaian
1. Komponen dan bobot penilaian PLP II terdiri dari:

a. Kehadiran di kampus dan sekolah 10%


b. Laporan pelaksanaan PLP 50%
c. Ujian Lisan oleh dosen pembimbing PLP I 40%
2. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan contoh format yang telah
disediakan (terlampir);
3. Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing PLP I sesuai dengan komponen dan
bobot penilaian yang ditentukan.
4. Batas lulus (passing grade) PLP I paling rendah B (76)
J. Sistem Pengelolaan
PLP I sebagai bagian dari program pengalaman di sekolah, dikelola oleh
Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL di tingkat LPTK.. Beberapa pihak yang
terkait dan harus dilibatkan secara aktif/partisipatif dalam pelaksanaan PLP I yaitu
sebagai berikut:

No Posisi Peran dan Fungsi


1. Rektor Penanggung jawab Universitas
2. Wakil Rektor Bidang Akademik Pengarah
3. Ketua Lembaga Pengarah
4. Dekan Penanggung jawab di fakultas
5. Wakil Dekan Bidang Akademik Pengarah di fakultas
6. Kepala Badan/Pusat/Unit Ketua Pelaksana
Pengelola PLP dan PPL
7. Ketua Jurusan/Ka. Prodi Ketua pelaksana teknis
8. Sekretaris Jurusan/Prodi Anggota pelaksana teknis
Untuk LPTK FKIP,dapat menyesuaikan dengan Organisasi dan Tata Kerja (OTK)
perguruan tinggi.Pengelolaan dan pelaksanaan PLP I juga melibatkan kepala sekolah
mitra sebagai penanggung jawab di sekolah dan dosen pembimbing PLP I.
K. Pembiayaan
Seluruh pembiayaan di kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan merupakan
tanggung jawab LPTK masing-masing.
BAB III

HASIL OBSERVASI

A. Visi dan misi MAN 2 Yogyakarta


1. Visi sekolah MAN 2 Yogyakarta
Di dalam sekolah MAN 2 Yogyakarta, terdapat visi di dalamnya. Visi
tersebut meliputi terwujudnya insan madrasah yang bertaqwa, mandiri,
berprestasi, inovatif, berwawasan lingkungan, dan islami atau (tampil islami).
Melalui visi yang diharapkan oleh sekolah MAN 2 Yogyakarta tersebut,
terdapat enam kata kunci yang terkandung dalam visi tersebut. Enam kata kunci
tersebut meliputi; Bertaqwa, Mandiri, Berprestasi, Inovatif, Berwawasan
lingkungan dan Islami. Dengan adanya enam kata kunci tersebut, diharapkan
pendidikan di MAN 2 Yogyakarta dapat memiliki keenam kata kunci tersebut di
dalam kehidupan nyata mereka.
- Ketaqwaan. Diharapkan siswa yang bertaqwa adalah siswa yang
mempunyai kesadaran beribadah baik ibadah pribadi/individual
maupun ibadah sosial, terbentuknya karakter siswa yang taat dan
menjunjung tinggi aturan, norma hukum, norma sosial, norma
kesopanan dan norma agama, serta terbentuknya kepedulian untuk
mengembangkan kerukunan antar umat dalam kehidupan
bermasyarakat.
- Mandiri. Diharapkan siswa yang mandiri adalah siswa yang mampu
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam pengelolaan kegiatan
pembelajaran, terwujudnya kemampuan dan kemauan untuk
menyelesaikan tugas pembelajaran baik akademik maupun non
akademik.
- Berprestasi. Diharapkan siswa yang berprestasi adalah siswa yang
dengan sendirinya terdapat kesadaran dan motivasi untuk berkompetisi
di bidang akademik dan non akademik secara sehat, meningkatnya
daya serap pelaksanaan proses pembelajaran, meningkatnya daya saing
kelulusan di perguruan tinggi, di dunia usaha-industri dan
kemaslahatan di masyarakat/ lingkungan keseharian.
- Inovatif. Diharapkan siswa yang inovatif adalah siswa yang selalu
berusaha untu mengembangkan kreatifitas berpikir dan bertindak
dalam menyikapi dan menyelesaikan tantangan, terwujudnya kemauan
dan kemampuan melakukan perubahan untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik.
- Berwawasan lingkungan. Diharapkan siswa yang berwawasan
lingkungan adalah siswa dengan sadar mewujudkan madrasah yang
bersih, sehat, aman dan nyaman melalui perilaku yang mencerminkan
rasa cinta, sadar dan peduli terhadap alam sekitar baik alam tak hidup
maupun alam hidup sebagai bagian dari - dan tumbuhnya kepedulian
terhadap pelestarian alam.
- Islami. Siswa yang islami adalah siswa yang dapat menanamkan
aqidah Islam yang kokoh, terbangunnya pemahaman/pengetahuan
tentang ajaran-ajaran agama Islam yang sahih dan kaffah,
terbentuknya kesadaran untuk senantiasa istiqomah dalam
menjalankan ibadah serta terwujudnya kepribadian dan karakter yang
mencerminkan akhlak mahmudah.
2. Misi sekolah MAN 2 Yogyakarta ‘
Selain visi yang dimiliki oleh MAN 2 Yogyakarta, terdapat misi yang
berdasakan pada Kementrian Agama yang menyelenggarakan pendidikan Aliyah
(MA). Misi-misi tersebut meliputi;
- Mewujudkan Insan Madrasah yang berilmu, beramal, dan
berkepribadian mulia (akhlak mahmudah).
- Mewujudkan Insan Madrasah yang menguasai iptek, bahasa, budaya,
olahraga dan seni
- Mewujudkan madrasah yang berdaya saing global
- Mewujudkan lingkungan madrasah yang kondusif dan islami

Berikut ini adalah langkah kebijakan dari MAN 2 Yogyakarta agar tercapainya
misi-misi tersebut;

- Setiap kegiatan didasarkan pada al Qur’an dan as Sunnah yang secara


tidak langsung sebagai bentuk pengamalan terhadap nilai-nilai ajaran
agama Islam sekaligus untuk menguatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT.
- Membuka akses dan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi
peserta didik untuk dapat mengembangkan seluruh potensi yang
dimiliki melalui kegiatan pendampingan dan bimbingan serta
memberdayakan unit-unit kegiatan siswa.
- Menyelenggarakan pelatihan dan sejenisnya serta mendorong pendidik
dan tenaga kependidikan untuk mengikuti pertemuan MGMP, lembaga
terkait, pendidikan lanjutan serta monitoring dan supervisi terhadap
kinerja dan profesionalisme dalam melaksanakan tugasnya.
- Mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan/ menyedikan sarana
prasarana yang representatif guna mendukung optimalisasi pelayanan
dan pembelajaran dibarengi dengan mengkondisikan lingkungan yang
nyaman.
- Menumbuhkembangkan keterbukaan, kebersamaan dan kekeluargaan
antar warga madrasah untuk mendukung kerjasama dan saling
membantu sehingga warga madrasah merasa at home.
3. Tujuan Pendidikan
Selain visi dan misi yang ada,MAN 2 Yogyakarta mempunyai tujuan satuan
pendidikan di dalamnya. Namun sebelum ada tujuan pendidikan di MAN 2
Yogyakarta, terdapat tujuan umum yang ada di Indonesia. Pendidikan Indonesia
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan
fungsi tersebut,maka penyelenggaraan pendidikan nasional diarahkan dalam rangka
untuk mencapai tujuan yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia Indonesia yang utuh. Yakni manusia yang memiliki ciri-ciri antara lain:
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Setelah memahami tujuan satuan pendidikan di Indonesia, berikut merupakan
tujuan satuan pendidikan di MAN 2 Yogyakarta;
- Terwujudnya Insan Madrasah yang mengamalkan nilai dan ajaran
Islam dalam kehidupan sehari-hari
- Terwujudnya peserta didik yang cerdas, terampil, mandiri untuk
melanjutkan pendidikan
- Terwujudnya budaya kerja tinggi dalam memberikan pelayanan
pendidikan yang prima
- Terwujudnya madrasah yang memberi keluasan akses, akuntabilitas,
dan bermartabat
- Terwujudnya Insan Madrasah yang menguasai teknologi informasi dan
bahasa asing
- Terciptanya lingkungan dan suasana madrasah yang bersih, sehat,
tertib, nyaman, aman, dan islami
- Terintegrasinya wawasan lingkungan dalam proses pembelajaran.
B. Struktur organisasi sekolah di MAN 2 Yogyakarta
Berikut merupakan gambar dari struktur organisasi sekolah di MAN 2 Yogyakarta;

Struktur organisasi MAN 2 Yogyakarta terdiri dari struktur organisasi tenaga


pendidik madrasah dan struktur organisasi tenaga kependidikan (Tata Usaha).Berikut ini
rincian tugas guru pengampu tugas-tugas tambahan dalam struktur organisasi tenaga
pendidik MAN 2 Yogyakarta;

Tugas Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan Pembelajaran;

- Menyusun rencana program kerja dan kebutuhan pembiayaan sesuai


bidangnya,
- Mengkoordinir penyusunan dan pengembangan kurikulum madrasah,
- Menyusun pembagian tugas guru, jadwal pembelajaran dan memantau
pelaksanaannya,
- Menyusun dan melaksanakan program peningkatan prestasi akademik
siswa,
- Menyusun dan melaksanakan program peningkatan kualitas kinerja
Guru,
- Mengkoordinir penyusunan program administrasi pembelajaran
berikut kelengkapannya dan laporan program penilaian,
- Mengkoordinir penyusunan dan penetapan KKM,
- Menyusun program, mengelola dan melaksanakan pemantauan serta
monitoring pelaksanaan program pembinaan Kelas OSN dan ILC,
- Menyusun, mengelola, mengembangkan dan melaporkan pelaksanaan
evaluasi PBM (tengah semester, akhir semester, akhir tahun/kenaikan
dan kelulusan),
- Menyusun kriteria dan persyaratan naik/ tidak naik kelas, kelulusan,
- Menyusun program dan mengelola pembinaan calon peserta
Olimpiade/KSM,
- Menyusun program dan mengelola pembinaan Gerakan Literasi
Sekolah/Madrasah untuk mewujudkan keunggulan kebahasaan,
- Mengusulkan personalia wali kelas, unit-unit penunjang PBM dan
petugas piket,
- Menyusun program, mengelola dan melaksanakan pemantauan serta
monitoring pelaksanaan program pembinaan Kelas Khusus Olahraga,
- Melakukan koordinasi langsung dengan bidang Bimbingan dan
Konseling dalam pelaksanaan pengembangan diri, meliputi;
pembinaan kepribadian dan pembentukan watak siswa, pelaksanaan
program beasiswa, dan pemilihan siswa berprestasi,
- Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7 K (kedisiplinan,
keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kenyamanan, dan
kekeluargaan),
- Menyiapkan pengiriman delegasi pada lomba-lomba prestasi
akademik, olahraga, seni dan kreativitas siswa lainnya,
- Menyelenggarakan kegiatan kreativitas dan apresiasi siswa,
- Mengatur dan memantau mutasi dan kelulusan siswa,
- Berkoordinasi dengan bidang Keagamaan dalam pelaksanaan program
kegiatan keagamaan,
- Menjalin komunikasi dan koordinasi secara sinergis untuk sinkronisasi
program kerja lintas bidang,
- Mengupayakan lingkungan madrasah yang kondusif islami melalui
program 5 S,
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala madrasah;
- Bertanggungjawab atas penggunaan dana pelaksanaan kegiatan,
- Membuat laporan pelaksanaan tupoksi kepada kepala madrasah secara
periodik.

Tugas Wakil Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Usaha;

- Merencanakan program kerja dan kebutuhan pembiayaan sesuai


dengan bidangnya,
- Merencanakan kebutuhan dan pengadaan sarana prasarana,
- Merencanakan dan mengkoordinir pelaksanaan program Madrasah
sehat,
- Mengatur pemanfaatan dan pemberdayaan sarana prasarana,
- Memantau pelaksanaan inventarisasi sarana prasarana dan
pengadministrasiannya,
- Mengelola kebersihan, keindahan, dan kenyamanan lingkungan
madrasah,
- Mengupayakan ketersediaan kebutuhan dana melalui usaha mandiri
dan kerjasama lintas sektoral,
- Melakukan advokasi/ pendampingan penggunaan dana pada pelaksana
keuangan kegiatan,
- Menjalin komunikasi dan koordinasi secara sinergis untuk sinkronisasi
program kerja lintas bidang,
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala madrasah,
- Bertanggungjawab atas penggunaan dana pelaksanaan kegiatan,
- Membuat laporan pelaksanaan tupoksi kepada kepala madrasah secara
periodik

Tugas Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat

- Merencanakan program kerja dan kebutuhan pembiayaan sesuai


bidangnya,
- Mengkoordinir penyusunan program kerja madrasah,
- Membangun persepsi publik terhadap keberadaan Madrasah pencitraan
Madrasah,
- Mengelola komunikasi harmonis dan sinergis dengan Orang Tua /
Wali siswa dan Komite,
- Menjalin kemitraan dengan masyarakat dan lembaga terkait,
berkoordinasi dengan bidang lain,
- Mengelola kebijakan madrasah ke dalam dan ke luar,
- Melakukan publikasi informasi dan propaganda (promosi) melalui
berbagai media, event/moment dll,
- Memediasi interaksi antar warga madrasah malalui forum formal dan
non formal,
- Mempublikasikan hasil kreativitas guru/karyawan dan siswa melaui;
mading, buletin, majalah, website,
- Mengkoordinir penyusunan dan pengolahan papan data-data statistik
Madrasah,
- Mengkoordinir pelaksanaan jaringan informasi cetak, elektronik dan
internet,
- Menjalin komunikasi dan koordinasi secara sinergis untuk sinkronisasi
program kerja lintas bidang,
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala madrasah,
- Bertanggungjawab atas penggunaan dana pelaksanaan kegiatan,
- Membuat laporan pelaksanaan tupoksi kepada kepala madrasah secara
periodik.

Tugas Kepala Unit Pelayanan Bimbingan dan Konseling

- Menyusun rencana dan melaksanakan program kerja layanan


bimbingan dan konseling, meliputi layanan pengembangan kehidupan
pribadi, pengembangan kehidupan sosial, pengembangan kemampuan
belajar, dan pengembangan karir;
- Menyusun mekanisme, rencana program dan melaksanakan koordinasi
pelayanan bimbingan dan penanganan kasus dengan; guru mapel dan
wali kelas, bidang kesiswaan, bidang kurikulum dan pembelajaran,
bidang hubungan masyarakat, komite/orang tua/wali siswa,
Mengkoordinasi dan memediasi pemanggilan Orang Tua/ Wali siswa
dan home visit penanganan kasus,
- Menyelenggarakan konferensi kasus dan mengkomunikasikan proses
serta hasilnya dengan pihak-pihak yang berkepentingan,

Tugas Kepala Unit Pelayanan Perpustakaan

- Menyusun program pemberdayaan dan optimalisasi fungsi


perpustakaan,
- Merencanakan program pelayanan dan pemberdayaan perpustakaan
sebagai sumber belajar,
- Menyusun mekanisme, ketentuan, tata-tertib dan sangsi pelayanan
perpustakaan serta mengawasi dan melaporkan pelanggaran kepada
pihak terkait,
- Menerima dan memeriksa pengadaan bantuan buku-buku
perpustakaan,
- Menyeleksi, mengklasifikasikan dan menginventarisasi buku dan
sarana-prasarana perpustakaan,
- Menyusun daftar katalog buku,
- Mengatur, memelihara dan memberdayakan buku-buku dan fasilitas
perpustakaan.
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala madrasah,
C. Proses Belajar Mengajar, Kegiatan Guru dan Siswa
1. Proses belajar mengajar di MAN 2 Yogyakarta
Proses belajar mengajar di MAN 2 Yogyakarta berlangsung dari hari Senin sampai
hari Sabtu. Proses belajar mengajar dimulai pukul 07.00.Namun siswa diharuskan
untuk berangkat lebih awal dan kurang dari jam 07.00, karena selain gerbang sekolah
yang akan ditutup, disetiap kelas terdapat Pra kegiatan belajar mengajar (Kegiatan
yang dilakukan sebelum proses belajar mengajar dimulai) yang biasanya dimulai
pukul 06.45-07.00.

Kegiatan pra kegiatan belajar mengar di MAN 2 Yogykarta meliputi;


a. Tadarus Alqur’an
b. Menghafal Juz 30
c. Salat Dhuha
d. Pembinaan Karakter kebangsaan dan disiplin dalam upacara/apel bendera
e. Pengembangan keterampilan literasi dalam kegiatan Literasi Pustaka, Literasi
Media, Bimbingan TIK, Membaca Mandiri dan Setor Bacaan Non Pelajaran
(SBNP)
f. Penanaman budaya cinta dan peduli lingkungan melalui kegiatan Bersih Bakti
Lingkungan dan Piket Bank Sampah
2. Kegiatan guru
Guru di MAN 2 Yogyakarta mempersiapkan administrasi sekolah seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, Program Semester, Progam Tahunan, Rencana Penilaian
dan Rencana Penugasan. Selain itu, guru juga diberi tugas untuk berjaga di ruang
piket. Guru berjaga bergantian sesuai dengan jadwal piket guru.
D. Kegiatan Ekstrakulikuler
Melalui kegiatan pengamatan dan wawancara yang sudah kelompok kami lakukan, kami
menemukan kegiatan ekstrakulikuler meliputi:
a. Pramuka
b. CM (Calon Mubaligh)
c. Rohani Islam (ROHIS)
d. Palang Merah Remaja
e. Broadcasting
f. Paduan suara
g. Hadroh/Samroh
h. Teater
i. Pecinta alam (PAMANDAYA)

j. Kaligrafi

k. Olahraga seperti volley, sepak bola, basket dan futsal


l. Olimpiade (ekonomi, biologi, fisika)
m. Jurnalistik
n. KIR Ilmu Alam dan KIR Ilmu Sosial
E. Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan tahap 1 merupakan kegiatan
observasi mengenai kegiatan yang ada di sekolah MAN 2 Yogyakarta.Kegiatan tersebut
meliputi; observasi mengenai kultur sekolah, visi-misi sekolah dan tujuan sekolah, tugas
administrasi sekolah, dan kegiatan ekstra kulikuler yang ada di MAN 2 Yogyakarta
menurut buku Panduan Belmawa. Total kegiatan observasi seharusnya di lakukan
delapan kali, namun karena ada kendala dalam wabah covid-19, maka kegiatan observasi
yang sudah kelompok kami lalui adalah tiga kali. Kegiatan observasi tersebut dilakukan
di lakukan;
a. Senin, 2 maret 2020. Pada tanggal itu, kami melakukan observasi di kelas dimana Guru
Pembimbing kami mengajar di MAN 2 Yogyakarta. Dalam kegiatan observasi tersebut,
kami melihat bagaimana saat proses belajar mengajar berlangsung. Kami hanya duduk di
kursi paling belakang kelas.
b. Jumat, 6 maret 2020. Kegiatan pada tanggal itu adalah Observasi mengenai visi dan misi
sekolah. Dimana kita mengamati ada visi dan misi di gerbang dekat parkiran, jadi saat
siswa masuk ke sekolah, langsung bisa membaca visi dan misi yang ada di sekolah.
c. Senin, 9 maret 2020. Observasi dan wawancara tentang ekstrakulikuler yang ada di MAN
2 Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai