TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Skizofrenia
pikir yang tidak teratur, delusi, halusinasi, perubahan perilaku yang tidak
tepat serta adanya gangguan fungsi psikososial (Menurut Huda Nurarif dan
Kusuma,2015).
terhebat pikiran, emosi, persepsi, dan tingkah laku. Gangguan ini sering
disebut sebagai suatu gangguan jiwa berat yang memiki menifestasi besar
a. Keturunan
tiri 0,9-1,8%, bagi saudara kandung 7-15%, bagi anak dengan salah satu
b. Endokrin
c. Metabolisme
sehat, ujung extremitas agak sianosis, nafsu makan berkurang dan berat
fisiologis yang khas pada SSP tetapi Meyer mengakui bahwa suatu
kenyataan (otism).
sehingga tidak bertenaga lagi dan Id yang berkuasa serta terjadi suatu
g. Eugen Bleuler
Menurut Huda Nurarif dan Kusuma, 2015. Beberapa Gejala episode akut
keyakinan :
6) datar tidak tepat atau efek yang labil; autisme (menarik diri, dari
1) Cemas
2) Curiga
3) Motivasi menurun
4) kurang peduli
6) Menarik diri
berikut:
a. Skizofrenia Simplek
Sering timbul pertama kali pada usia pubertas, gejala utama berupa
berfikir suka ditemukan, waham dan halusinasi jarang didapat, jenis ini
timbulnya perlahan-lahan.
b. Skizofrenia Hebefrenia
remaja atau antara 15-25 tahun. Gejala yang menyolok ialah gangguan
banyak sekali.
c. Skizofrenia Katatonia
Timbulnya permata kali umur 15-30 tahun dan biasanya akut serta sering
stupor katatonik.
d. Skizofrenia paranoid
f. Skizofrenia Residual
serangan skizofrenia.
Jenis ini cenderung untuk menjadi sembuh tanpa defek, tetapi mungkin
1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai
dalam jumlah dan pola dari stimulasi yang mendekat yang disebabkan
(Yosep, 2011).
2. Etiologi
a. Biologis
4) Psikologis
respon dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan
yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah
5) Sosial Budaya
b. Rentang respon
humoris
1) Respon adaptif
(2007) meliputi :
akal.
2) Respon transisi
(2007) meliputi :
sensori
d) Perilaku ganjil atau tidak biasa ada sikap dan tingkah laku yang
e) Menarik diri yaitu perilaku menghindar dari orang lain baik dalam
sekitarnya.
2) Respon maladaptive
struart,(2007).
3. Fase-fase Halusinasi
4. Jenis-jenis halusinasi
Menurut Huda Nurarif dan Kusuma, 2015. Jenis-jenis halusnasi adalah
sebagai berikut :
a. Pendengaran
Mendengar suara atau bisingan, paling sering suara orang. Suara
berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas
berbicara tentang klien bahkan sampai pada percakapan antara dua
orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar dimana klien
mendengar perkataan bahwa klien di suruh untuk melakukan sesuatu
kadang dapat membahayakan.
b. Penglihatan
Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris,
gambar kartun, bayangan yang rumit atau kompleks. Bayangan bias
yang menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster.
Kejadian tersebut mengakibatkan ketakutan dan selalu menunjuk-
nunjuk ke arah tertentu.
c. Penghidung
Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, dan feses
umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. Halusinasi penghidung
sering akibat stroke, tumor, kejang, tau dimensia.
d. Pengecapan
Merasa mengecap seperti rasa darah, urine atau feses sehingga sering
meludah dan muntah.
e. Perabaan
Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas rasa
tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang lain, dan
merasa ada serangga dipermukaan kulit.
5. Manifestasi Klinis
a. Senyum sendiri
f. Ketakutan
6. Mekanisme koping
c. Menarik diri: adalah sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan
stimulus internal.
d. Keluarga mengingkari masalah yang dialami oleh klien.
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Keperawatan
kontak mata.
b. Penatalaksanaan Medis
Menurut Rahayu (2016), penatalaksanaan medis pada pasien halusinasi
1) Terapi Farmakologi
a) Haloperidol
anak-anak.
tahun.
b) Clorpromazin
muntah.
c) Trihexypenidil ( THP )
berlebihan.
(4) Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap obat ini, glaucoma
tahun.
1. Pengkajian
menurut (Dermawan & Rusdi, 2013), data penting yang perlu didapatkan
dibicarakan.
b. Alasan Masuk
c. Faktor Presipitasi
1) Sosial Budaya
3) Biokimia
yang dikhayal.
d. Faktor Predisposisi
1) Faktor Biologis
dalam menilai dan berespon dengan realita dapat hilang dan sulit
e. Perilaku
1) Fungsi Kognitif
sekolah.
pikir, somatic.
2) Fungsi Emosi
perubahan afek:
suatu kejadian.
3) Fungsi Motorik
spontan
grimasentik
2. Diagnosa Keperawatan
a. Masalah Keperawatan
2) Halusinasi pendengaran
3) Isolasi sosial
b. Pohon masalah
Gambar 2.1 Pohon Masalah
Halusinasi pendengaran
Isolasi sosial
terjadi
halusinasi senang ada kontak mata. Mau - Sapa klien dengan ramah
di denger
mendengarnya
TUK 3 Dalam 3 kali interaksi klien Identifikasi bersama klien cara
Klien dapat dapat menyebutkan tindakan atau tindakan yang dilakukan jika
halusinasi terjadi)
mengalami halusinasi.
- Diskusikan dengan keluarga
dialami klien
terkontrol
obat dengan samping dosis obat Anjurkan klien minta sendiri obat
mendemonstrasi manfaatnya.
- klien dapat
menyebutkan prinsip 5
benar obat
4. Implementasi
mencapai tujuan spesifik untuk membantu klien dalam mencapai tujuan yang
keperaawatan yang resiko, tidak atau kurang mencam jiwa dan tidak
5. Evaluasi
(Keliat, 2009)
dilaksanakan
dilaksanakan
masalah masih tetap atau muncul masalah baru atau ada data yang
Terdiri dari tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon klien.