Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING

“Tugas-Tugas Perkembangan anak dan Remaja”

Oleh:

Yesi Septian (18010104028)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FATIK)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

IAIN KEMDARI

2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah bimbingan dan konseling
tentang “Tugas-Tugas Perkembangan anak dan remaja“ dengan baik. 
Adapun makalah ini telah di usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. 
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
  Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Kendari, 10  November 2020


 
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.................................................................................................................... i

Kata Pengantar....................................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN:

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
1.3. Tujuan....................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN:

2.1. Pengertian Tugas-Tugas Perkembangan................................................................... 3


2.2. Tugas Perkembangan pada Masa Anak-Anak.......................................................... 5
2.3. Tugas Perkembangan pada Masa Remaja................................................................. 7

BAB III PENUTUP:

3.1. Kesimpulan............................................................................................................... 12
3.2. Saran......................................................................................................................... 12

Daftar Pustaka........................................................................................................................ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap kehidupan individu akan terjadi dan dimulai dengan adanya
fase usia kandungan sampai fase usia tua. Dalam menempuh setiap fase-
fase tersebut, terdapat tugas-tugas perkembangan yang setiap individu
harus dapat menuntaskannya.  Setiap fase atau tahap pada perkembangan
individu diantaranya termasuk kemampuan bertingkah laku yang
seharusnya dicapai oleh anak pada periode perkembangan tertentu. Jika
setiap anak yang berada dalam periode perkembangan itu dapat
memperoleh kemampuan bertingkah laku yang sesuai dengan ciri-ciri khas
kemampuan bertingkah laku pada periode itu, maka anak tersebut
memiliki perkembangan yang sempurna.
Akan tetapi tidak setiap anak dapat mengalami perkembangan yang
sempurna, permasalahannya bagi manusia akan semakin kompleks ketika
mereka memasuki usia remaja, pada masa remaja itulah mereka mulai
mengenal lingkungan atau masyarakat yang lebih luas yang selalu
dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang yang lebih rumit yang
memerlukan penanganan yang sangat serius. Permasalahan bagi peserta
didik usia remaja timbul baik dari intern ataupun ekstern yang
keselurahannya sangat mengganggu pada proses belajar dan pembelajaran
peserta didik di usia seperti itu. Keingin tahuan pada usia remaja sangatlah
besar karena pada masa itu mereka masih mencari jati diri dan figur yang
di idolakan oleh mereka.
Oleh karena itu, bagi seorang pendidik haruslah tahu keadaan
peserta didiknya dan harus bisa mengarahkan pada hal-hal yang positif
sehingga peserta didik pada usia remaja akan terarah pada hal-hal yang
positif, pendidik juga harus mengetahui gejala-gejala yang terdapat pada
peserta didik usia tersebut dan bisa memberikan solusi yang terbaik dalam

1
menghadapi keadaan peserta didik seperti itu maka oleh karena itu
diperlukan konsep dan tugas perkembangan peserta didik.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Tugas-Tugas Perkembangan?
2. Bagaimana Tugas Perkembangan pada masa Anak-Anak?
3. Bagaimana Tugas Perkembangan pada masa Remaja?

1.3. Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan
konseling dan untuk menambah wawasan kita mengenai Tugas-Tugas
Perkembangan disetiap masannya, diantaranya:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Tugas-Tugas
Perkembangan
2. Memahami Tugas Perkembangan pada masa Anak-Anak
3. Memahami Tugas Perkembangan pada masa Remaja

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tugas-Tugas Perkembangan


Pengertian Tugas-Tugas Perkembangan Menurut Para Ahli.
Elizabeth B. Hurlock (1978) tugas perkembangan yaitu belajar
menyesuaikan diri terhadap pola - pola hidup baru, belajar untuk memiliki
cita - cita yang tinggi, mencari identitas diri dan pada usia kematangannya
mulai belajar memantapkan identitas diri.
Teori dorongan (motivasi) dikemukakan Morgan, bahwa segenap
tingkah laku distimulir dari dalam. Bahwa motivasi adalah merupakan
dorongan keinginan sekaligus sebagai sumberdaya penggerak melakukan
sesuatu yang berasal dari dalam dirinya.
Teori dinamisme mengatakan bahwa di dalam organisme yang
hidup itu selalu ada usaha yang positif ia akan selalu mencari pengalaman-
pengalaman baru.
Kartono berpendapat bahwa ekstensi anak dipastikan oleh adanya :
a) Segenap kualitas hereditas; b) Pengalaman masa lampau dan masa
sekarang, dalam suatu lingkungan sosial tertentu dan sebagai produk
proses belajar secara kontinyu.
Havighurst (1953). Mengemukakan bahwa perjalanan hidup
seseorang ditandai oleh adanya tugas-tugas yang harus dipenuhi. Secara
garis besar Havighurst menengaskan bahwa tugas-tugas perkembangan
yang dilakukan seseorang pada masa kehidupan tertentu adalah
disesuaikan dengan norma-norma sosial serta norma-norma
kebudayaan.Tugas-tugas perkembangan dituntut adanya korelasi antara

3
potensi diri dan pendidikan yang diterima anak, serta norma-norma sosial
budaya yang ada.
Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan
individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu, dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila
mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Hurlock (1981) menyebutkan tugas-tugas perkembangan ini
sebagai Social Expectations. Dalam arti, setiap kelompok budaya
mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting
dan memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia sepanjang
rentang kehidupan.
Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada
periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu
dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan
dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan
menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan dalam menuntaskan
tugas berikutnya (Yusuf 1992:3).
Sumber faktor-faktor perkembangan diantaranya:
1. Kematangan fisik, misalnya;
a. Belajar berjalan karena kematangan otot-otot kak
b. Belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis
kelamin yang bebeda pada masa remaja karena
kematangan organ-organ seksual.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya;
a. Belajar membaca
b. Belajar menulis
c. Belajar berhitung
d. Belajar berorganisasi.
3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri,
misalnya;

4
a. Memilih pekerjaan
b. Memilih teman hidup.
4. Tuntutan norma-norma agama, misalnya;
a. Taat beribadah kepada Allah SWT
b. Barbuat baik kepada sesama manusia.

2.2 Tugas Perkembangan pada masa Anak-Anak


Havighurst membagi tugas-tugas perkembangan selama rentang
kehidupan manusia sebagai berikut:
Masa bayi dan awal masa kanak-kanak (0,0-6,0 tahun)
a. Belajar berjalan pada usia 9,00-15,00 bulan.
Belajar berjalan terjadi pada usia antara 9 sampai 15 bulan,
pada usia ini tulang kaki, otot dan susunan syarafnya telah
matang untuk belajar berjalan.
b. Belajar memakan makanan padat.
Hal ini terjadi pada tahun kedua, sistem alat-alat pencernaan
makanan dan alat-alat pengunyah pada mulut telah matang
untuk hal tersebut.
c. Belajar berbicara.
Mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya
kepada orang lain dengan perantaraan suara itu. Untuk itu,
diperlukan kematangan otot-otot dan syaraf dari alat-alat
bicara.
d. Mencapai kestabilan jasmaniah.
Keadaan jasmani anak sangat labil apabila dibandingkan
dengan orang dewasa, anak cepat sekali merasakan
perubahan suhu sehingga temperatur badannya mudah
berubah. Perbedaan variasi makanan yang diberikan dapat
mengubah kadar garam dan gula dalam darah dan air di
dalam tubuh. Untuk mencapai kestabilan jasmaniah, bagi
anak diperlukan waktu sampai usia 5 tahun. Dalam proses
mencapai kestabilan jasmaniah ini, orangtua perlu

5
memberikan perawatan yang intensif, baik menyangkut
pemberian makanan yang bergizi maupun pemeliharaan
kebersihan.
e. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan
alam.
Pada mulanya dunia ini bagi anak merupakan suatu keadaan
yang kompleks dan membingungkan. Lama kelamaan anak
dapat mengamati benda-benda atau orang-orang
disekitarnya. Perkembangan lebih lanjut, anak menemukan
keteraturan dan dapat membentuk generalisasi (kesimpulan)
dari berbagai benda yang pada umumnya mempunyai ciri
yang sama. Anak belajar bahwa bayangan tertentu dengan
suara tertentu yang nyaring memenuhi kebutuhannya
disebut “orang”,”ibu” dan ”ayah”. Anak belajar bahwa
benda-benda khusus dapat dikelompokkan dan diberi satu
nama, seperti kucing, ayam, kambing, dan burung dapat
disebut binatang. Untuk mencapai kemampuan tersebut
(mengenal pengertian-pengertian) diperlukan kematangan
sistem syaraf, pengalaman dan bimbingan dari orang
dewasa.
f. Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai
mengembangkan hati nurani.
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk, yang berarti
mengembangkan kata hati. Anak kecil dikuasai oleh
hedonisme naif, dimana kenikmatan dianggapnya baik,
sedangkan penderitaan dianggapnya buruk (hedonisme
adalah aliran yang menyatakan bahwa manusia dalam
hidupnya bertujuan mencari kenikmatan dan kebahagiaan).
Apabila anak bertambah besar ia harus belajar pengertian
tentang baik dan buruk, benar dan salah, sebab sebagai
makhluk sosial (bermasyarakat), manusia tidak hanya
memperhatikan kepentingan/kenikmatan sendiri saja, tetapi

6
juga harus memperhatikan kepentingan/kenikmatan sendiri
saja, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan orang
lain. Anak mengenal pengertian baik dan buruk, benar dan
salah ini dipengaruhi oleh pendidikan yang diperolehnya.
Pada mulanya, anak belajar apa yang dilarang itu berarti
buruk atau salah dan apa yang diperbolehkan itu berarti
baik dan benar. Pengalaman ini merupakan permulaan
pembentukkan kata hati anak. Perkembangan selanjutnya
terjadi melalui nasihat, bimbingan, buku-buku bacaan dan
analisis pikiran sendiri. Sesuatu yang penting dalam
mengembangkan kata hati anak adalah suri teladan dari
orang tua dan bimbingannya. Hal ini lebih baik daripada
penggunaan hukuman dan ganjaran, meskipun dalam situasi
tertentu masih tetap diperlukan.

2.3 Tugas Perkembangan pada Masa Remaja


a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman
sebaya. 
Hakikat tugas, Tujuannya:
1. Belajar melihat kenyataan, anak wanita sebagai
wanita, dan anak pria sebagai pria.
2. Berkembang menjadi orang dewasa di antara orang
dewasa lainnya.
3. Belajar bekerja sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama.
4. Belajar memimpin orang lain tanpa
mendominasinya.
b. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
Hakikat tugasnya, Remaja dapat menerima dan belajar
peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung
tinggi oleh masyarakat.

7
c. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara
efektif.
Hakikat tugasnya, tugas ini bertujuan agak remaja merasa
bangga, atau bersikap toleran terhadap fisiknya,
menggunakan dan meemlihara fisiknya secara efektif, dan
merasa puas dengan fisiknya tersebut.
d. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang
dewasa lainnya. Hakikat tugasnya,
1. Membebaskan diri dari sikap dan perilaku yang
kekanak-kanakan atau bergantung pada orangtua,
2. Mengembangkan afeksi (cinta kasih) kepada
orangtua, dan
3. Mengembangkan sikap respek terhadap orang dewasa
lainnya tanpa bergantung kepadanya.
e. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
Hakikat tugasnya, tujuannya agar remaja merasa mampu
menciptakan suatu kehidupan (mata pencaharian). Penting
buat remaja pria dan tidak terlalu penting buat remaja
wanita.
f. Memilih dan mempersiapkan karier (pekerjaan).
Hakikat tugasnya:
1. Memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuannya,
2. Mempersiapkan diri-memiliki pengetahuan dan
keterampilan- untuk memasuki pekerjaan tersebut.
g. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
Hakikat tugasnya.
1. Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan,
hidup berkeluarga, dan memiliki anak.
2. Memperoleh pengetahuan yaang tepat tentang
pengelolaan keluarga dan pemeliharaan anak.

8
h. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-
konsep yang diperlukan bagi warga negara.
Hakikat tugasnya.
1. Mengembangkan konsep-konsep hukum,
pemerintahan, ekonomi, politik, geografi, hakikat
manusia, dan lembaga-lembaga sosial yang cocok
dengan dunia modern,
2. Mengembangkan keterampilan berbahasa dan
kemampuan nalar (berfikir) yang penting bagi upaya
memecahkan masalah-masalah secara efektif.
i. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara
sosial.
Hakikat tugasnya.
1. Berpartisipasi sebagai orang dewasa yang
bertanggung jawab sebagai masyarakat,
2. Memperhitungkan nilai-nilai sosial dalam tingkah
laku dirinya.
j. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai
petunjuk/pembimbing dalam bertingkah laku.
Hakikat tugasnya.
1. Membentuk seperangkat nilai yang mungkin dapat
direalisasikan,
2. Mengembangkan kesadaran untuk merealisasikan
nilai-nilai,
3. Mengembangkan kesadaran akan hubungannya
dengan sesama manusia dan juga alam sebagai
lingkungan tempat tinggalnya, dan
4. Memahami gambaran hidup dan nilai-nilai yang
dimilikinya, sehingga dapat hidup selaras (harmoni)
dengan orang lain.
k. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

9
Mencapai kematangan sikap, kebiasaan dan pengembangan
wawasan dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, baik
pribadi maupun sosial.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Tugas-tugas perkembangan yaitu tugas- tugas yang harus dilakukan
atau di kuasai oleh seseorang dalam masa-masa atau usia tertentu sesuai
dengan norma-norma dalam masyarakat dan kebudayaan tertentu agar
dapat hidup bahagia dan mampu menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan berikutnya. Tugas-tugas tersebut terbagi dalam beberapa
fase mulai dari tugas perkembangan masa anak-anak, tugas perkembangan
masa dewasa awal dan akhir, dan tugas perkembangan usia lanjut. Tugas–
tugas tersebut bertujuan agar individu dapat berkembang secara baik.

10
3.2. Saran
Masa remaja adalah tindak lanjut dari masa kanak-kanak yang
diawali dengan masa perubahan yang sering disebut dengan masa
pubertas. Di masa inilah peserta didik itu mulai gencar mencari tahu
sesuatu yang menurut mereka masih asing dalam kehidupan mereka.
Di masa ini pula sebaiknya pengekangan-pengekangan yang
diterapkan di masa kanak-kanak hendaknya dikurangi.
Karena biasanya anak-anak pada masa ini mulai mengerti mengapa
di waktu kecil mereka dilarang untuk melakukan sesuatu yang bisa disebut
tidak pantas.mereka akan mulai mengetehui masalah-masalah yang ada
dalam kehidupan. Disini orang tua berperan sebagai penasihat sekaligus
pengawas tingkah laku anak agar anak itu bisa mawas diri dan juga tidak
ceroboh dalam mengambil suatu keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet:

http://soddis.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-tugas-tugas-
perkembangan.html

Sumber Buku:

Yusuf, Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangann


Peserta Didik. Jakarta: Rajawali Pers

11
Yusuf, Syamsu. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

12

Anda mungkin juga menyukai