Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GEOLOGI FISIK

Nama : Ragil Nicholas Ignasius Sitanggang

NIM :4181240006

Kelas :Fisika Nondik 2018

1. Jelaskan aplikasi geologi di bidang pertambangan!


2. Desainlah sistem aplikasi geologi untuk bidang sipil dan lingkungan!

Jawab:

1. Aplikasi geologi teknik di bidang pertambangan, Adapun aplikasi yang meliputi kajian
terhadap aspek-aspek mekanisme dari berbagai masalah/kendala (sebagai faktor
penghambat,kebencanaan) dan manfaat/potensi (sebagai faktor pendukung)beberapa
faktor, antara lain:

a) Batuan / tanah / material,

b) Struktur geologi

c) Geomorfologi.

Contohnya dalam Sistem Penambangan Batubara, Sistem penambangan merupakan suatu cara
atau teknik yang dilakukan untuk membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang
mempunyai arti ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat
memberikan keuntungan yang besar dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja
yang terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya Agar dapat
tercapai hal-hal yang terdapat dalam defenisi sistem penambangan di atas, maka cara
penambangan yang diterapkan harus dapat menjamin.

Pengaplikasian ilmu geologi pada bidang pertambangan batu bara sangat di perlukan seperti
halnya pengumpulan data aspek geologi meliputi data primer dan data sekunder, pengamatan
dilakukan langsung di daerah tapak kegiatan dan lokasi sekitarnya yang diperkirakan terkena
dampak kegiatan penambangan bahan galian, diperoleh dengan cara melakukan :

1. Pengambilan contoh tanah

2. Pemboran tangan

3. Pengujian sumur

4. Mengamati sifat fisik dan keteknikan tanah dan batuan


5. Mengukur ketebalan overburden

6. Mengamati kendala aspek geologi (gerakan tanah,erosi dan sedimentasi).

untuk suatu kawasan pertambangan ditentukan berdasarkan hasil pengamatan terhadap lansekap
lapangan yang meliputi relief, kemiringan lereng, ketinggian daerah (elevasi), pola pengaliran
sungai, litologi, dan struktur geologi yang berkembang.Pembukaan kawasan pertambangan pada
daerah dengan morfologi curam/terjal perlu ditunjang oleh beberapa kegiatan geologi
teknik/hidrogeologi seperti pemeliharaan stabilitas lereng (slope stability) dan penirisan
(dewatering), untuk menghindari terjadinya longsor/runtuhan akibat dibukanya jalan (road cuts)
dan sistem penambangan yang diterapkan.Dalam suatu operasi pertambangan, perlu
dipertimbangkan faktor dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh pengambilan tanah
penutup, batuan dan mineral-mineral ekonomis.

Pada dasarnya pengaplikasian ilmu geologi teknik dengan ilmu bidanglaintidak dapat
dipisahkan, mengingat permasalahan lingkungan yang muncul sebagai akibat dari eksploitasi
sumberdaya alam merupakan subyek dan obyek dari ilmu geologi. Itulah mengapa pentingya
peranan geologi di bidang pertambangan terutama dalam penataan lingkungan pasca
penambangan serta rekontruksi bangunan pada saat melakukan operasi petambangan di suatu
daerah.

Reklamasi lahan pasca penambangan harus dilakukan baik pada area fasilitas penunjang
pertambangan (jalan, jembatan, bangunan-bangunan, daerah pengendapan tailing, dsb) maupun
area penggalian bahan tambang (daerah bekas eksplorasi maupun eksploitasi).Reklamasi ini
merupakan persyaratan paling penting bagi daerah tambang, karena tingginya peran
pertambangan dalam degradasi lingkungan dan bencana geologi.Bencana geologi adalah suatu
istilah umum yang digunakan untuk menyebut potensi kerugian yang terjadi akibat interaksi
antara manusia dengan alam atau antara manusia dengan teknologinya

Reklamasi pada daerah bekas pemboran eksplorasi, daerah bekas penambangan maupun lahan
tailing yang tidak produktif dapat dilakukan dengan percobaan untuk menanam tanaman
pertanian yang produktif dan berkelanjutan.Namun demikian, perlu dicatat disini bahwa suksesi
rehabilitasi lahan pasca penambangan ini memerlukan waktu yang cukup lama, terutama daerah
pengendapan tailing yang harus menunggu hingga pengendapan tailing berakhir. Oleh karena itu,
pemilihan tanaman yang cepat tumbuh (seperti rumput-rumputan, beringin, atau tanaman hutan
lainnya) akan menjadi lebih berarti pada saat ini, baru kemudian dilanjutkan dengan program
agronomi lainnya secara bertahap. Mengingat proses reklamasi ini memakan waktu yang cukup
lama, maka perlu diimbangi oleh kegiatan lain yang dapat mencegah meluasnya kerusakan
ekosistem di sekitar daerah tambang.
2. Sistem Aplikasi Penginderaan jauh untuk mendeteksi bencana di wilayah Provinsi
Sumatera Utara
Menurut saya system ini mengunakan metode penyadapan informasi tentang obyek atau gejala di
permukaan bumi (atau permukaan bumi) tanpa melalui kontak langsung. Karena tanpa kontak
langsung, diperlukan media supaya obyek atau gejala tersebut dapat diamati dan ‘didekati’ oleh
si penafsir. Media ini berupa citra (image atau gambar). Citra adalah gambaran rekaman suatu
obyek (biasanya berupa gambaran pada foto) yang dibuahkan dengan cara optik, elektro-optik,
optik mekanik, atau elektronik. Pada umumnya ia digunakan bila radiasi elektromagnetik yang
dipancarkan atau dipantulkan dari suatu obyek tidak
langsung direkam pada film. Citra dihasilkan dari sensor yang dipasang pada wahana.

Manfaat Penginderaan Jauh untuk Masyarakat ( Bidang Sipil)


       1.Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh melalui daratan,
contohnya hutan, rawa dan pegunungan.
      2.Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak objek mirip dengan
sebenarnya, gambar  relatif lengkap, liputan daerah yang luas dan sifat gambar yang permanen,
contohnya meliput :

1. bentuk dan penggunaan lahan


2. perubahan penggunaan lahan
3. kondisi geologi dan geomorfologi
4. lokasi kebakaran hutan

       3.Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan menggunakan
stereoskop. Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan karena menyajikan model obyek
yang jelas, relief lebih jelas, memungkinkan pengukuran beda tinggi, pengukuran lereng dan
pengukuran volume.

1.        4.Citra dapat menggambarkan  benda yang tidak tampak sehingga dimungkinkan


pengenalan obyeknya. Sebagai contoh adalah terjadinya kebocoran pipa bawah tanah,
lokasi benda-benda yang terpendam atau terkubur seperti candi, bekas bangunan kuno,
mineral bijih
2. lokasi timbunan air bawah tanah dangkal (perched ground water) dan sungai bawah tanah
dangkal
3. lokasi kebakaran tambang batubara bawah tanah
4. aliran uap air panas yang diinjeksikan dari sumur injeksi ke sumur produksi minyak bumi
5. Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana di wilayah Sumtera Utara

Adapun manfaat penginderaan pada lingkungan sekitar :


a. Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan
menggunakan aplikasi GIS.
b.Menentukan struktur geologi dan macam batuan.
c.      Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan aktivitas gunung berapi,
aktivitas tektonik dan pemantauan persebaran debu vulkanik.
d.     Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi, macam,
kepadatan, dan perusakan), bahan tambang.

Komponen Penginderaan Jauh


 Tenaga untuk Penginderaan Jauh
Pengumpulan data dalam penginderaan jauh dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan
sensor buatan, untuk itu diperlukan tenaga penghubung yang membawa data tentang obyek ke
sensor. Data tersebut dikumpulkan dan direkam dengan 3 cara dengan variasi sebagai berikut:
a.      Distribusi daya (force). Contoh: Gravitometer mengumpulkan data yang berkaitan dengan
gaya tarik bumi.
b.      Distribusi gelombang bunyi. Contoh: Sonar digunakan untuk mengumpulkan data
gelombang suara dalam air.
c.       Distribusi gelombang electromagnetik. Contoh: Camera untuk mengumpuilkan data yang
berkaitan dengan pantulan sinar.
 Interaksi Tenaga dengan Objek
Tenaga dalam penginderaan jauh merupakan tenaga penghubung yang membawa data
tentang objek ke sensor dapat berupa bunyi, daya magnetik, gay berat, dan tenaga
elektromagnetik.
 Sensor atau Alat Penginderaan
Sensor adalah alat yang digunakan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu obyek
dalam daerah jangkauan tertentu. Tiap sensor memiliki kepekaan tersendiri terhadap bagian
spektrum elektromagnetik. Kemampuan sensor untuk merekam gambar terkecil disebut resolusi
spasial. Semakin kecil obyek yang dapat direkam oleh sensor semakin baik kualitas sensor itu
dan semakin baik resolusi spasial dari citra.

 Sistem Pengolahan Data Aplikasi Penginderaan Jarak Jauh


Sistem Pengolahan Data yang dirancang untuk Pengindraan Jarak jauh ini dilakukan dengan cara
manual yaitu dengan interpretasi secara visual, dan dapat pula dengan cara numerik atau cara
digital yaitu dengan menggunakan komputer. Foto udara pada umumnya diinterpretasi secara
manual, sedangkan data hasil penginderaan jauh secara elektronik dapat diinterpretasi secara
manual maupun secara numerik.

Anda mungkin juga menyukai