G. Analisa Data No Tgl/Jam Data Masalah Etiologi Pre Anestesi
G. Analisa Data No Tgl/Jam Data Masalah Etiologi Pre Anestesi
Analisa Data
No Tgl/Jam Data Masalah Etiologi
Pre Anestesi
1 31/ 10/19 S : Pasien mengatakan belum Cemas Kurang
09.00 WIB pernah dilakukan tindakan pengetahuan
operasi sebelumnya, pasien
merasa cemas dan takut
menjalani operasi.
O : Pasien tampak gelisah
TD : 129/80 mmHg;
N :118 x/mnt; SpO2 : 100%;
RR : 12 x/mnt
S : Pasien mengatakan Nyeri Agen cidera
perutnya mules dan nyeri. fisik
Pasien mengatakan jalan
lahirnya keluar darah setelah
senggama.
O:
P = nyeri pasca sengama
Q = serasa seperti ditusuk
tusuk
R = diarea perut bagian bawah
S = Skala 7
T = nyeri muncul berulang
ulang
2 31/ 10/19 Intra Operasi Resiko aspirasi Tidak
10.10 WIB S: sebelum induksi, pasien efektifnya
mengatakan belum puasa kebersihan
sebelum operasi. jalan nafas dan
O: tidak adanya
Terpasang NGT dari VK reflek muntah
IGD
Pasien datang ke igd pukul 6
pagi
Pasien dilakukan operasi
laparotomy
pasien dalam pengaruh
anestesi
H. Diagnosa Keperawatan
1. Pre Anestesi
a. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan masalah pembiusan
dan operasi ditandai dengan pasien mengatakan belum pernah
dilakukan tindakan operasi sebelumnya, pasien merasa cemas dan
takut menjalani operasi. Pasien tampak gelisah, Pasien tampak
gelisah, TD : 129/80 mmHg; N :118 x/mnt; SpO2 : 99%;RR : 20
x/mnt
b. Nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik yang di tandai dengan
Pasien mengatakan perutnya mules dan nyeri, pasien mengatakan
jalan lahirnya keluar darah setelah senggama P = nyeri pasca
sengama, Q = serasa seperti ditusuk tusuk, R = diarea perut bagian
bawah, S = Skala 7, T = nyeri muncul berulang ulang
2. Intra Anestesi
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan disfungsi neuromuscular
dampak sekunder obat general anestesi ditandai dengan TD : 120/82
mmHg N :80 x/mnt; SpO2 : 100%, RR : 20 x/mnt.
b. Resiko aspirasi berhubungan dengan tidak efektifnya kebersihan jalan
nafas dan tidak adanya reflek muntah yang di tandai dengan pasien
pasien mengatakan belum puasa sebelum operasi, Terpasang NGT
dari VK IGD, Pasien datang ke igd pukul 6 pagi, Pasien dilakukan
operasi laparotomy, pasien dalam pengaruh anestesi.
c. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan secara
aktif Nampak Perdarahan1000cc, TD : 120/82 mmHg N :80 x/mnt;
RR : 12 x/mnt
3. Post Anestesi
Resiko kecelakaan cidera berhubungan dengan efek anestesi umum
ditandai dengan pasien mengatakan lemas dan mengantuk, pasien post
general anestesi, pasien belum sadar penuh
I. Rencana Keperawatan
RENCANA
N
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O
KEPERAWATAN
1 Cemas Setelah dilakukan Kaji tingkat Mengetahui
berhubungan tindakan kecemasan tingkat
dengan kurang keperawatan Orientasikan kecemasan dapat
pengetahuan selama 15 menit dengan tim menentukan
masalah cemas pasien operasi dan tindakan
pembiusan berkurang/hilang kamar operasi keperawatan.
dan operasi dengan kriteria : Jelaskan Pengenalan akan
Pasien tindakan jenis tim dan
menyatakan tindakan lingkungan
tahu tentang anestesi yanga operasi
proses kerja akan dilakukan mengurangi
obat anestesi kecemasan
Pasien Dampingi pasien
menyatakan pasien dalam Pengetahuan
siap dilakukan mengurangi yang cukup
pembiusan rasa cemas. tentang tindakan
Pasien tampak pembiusan
tenang dan mengurangi
kooperatif Ajarkan teknik kecemasan
relaksasi Pendampingan
kepada pasien
meningkatkan
rasa nyaman dan
Kolaborasi aman.
dalam Teknik relaksasi
pemberian obat yang benar
mengurangi
kecemasan
pasien
Pemberian obat
yang tepat
mengurangi
kecemasan
pasien
Nyeri Setelah dilakukan Lakukan Intervensi dapat
berhubungan asuhan keperawatan pengkajian dilakukan sesuai
dengan agen selama 10 menit, nyeri dengan kondisi
cidera fisik nyeri dapat pasien
berkurang dengan Merelaksasikan
kriteria: Ajarkan pasien otot-otot
- Pasien terapi nafas sehingga nyeri
mengatakan nyeri dalam. berkurang
berkurang dari Analgetik
skala 3 menjadi 2 Kolaborasikan merupakan obat
- Ttv dalam batas dengan dokter anti nyeri
normal untuk
pemberian
analgetik
Timor Timor
Nyeri S:
berhubungan Melakukan - Pasien mengatakan
dengan agen pengkajian nyeri mengerti cara napas
cidera fisik mengajarkan pasien dalam Pasien
terapi nafas dalam. mngatakan nyeri
sedikit bekurang
setelah napas dalam
O:
- skala nyeri 4
- pasien menarik nafas
dalam 3x sesuai intruksi
- Pasien tampak
melakukan napas
dalam
- TTV:
TD : 120/80 mmHg; N:
80x/mnt; RR: 12x/mnt
A: Nyeri akut
berhubungan dengan
agen cedera biologis
teratasi sebagian
P: Monitor TTV, kaji
nyeri secara
komprehensif
Timor Timor
31/10/19 Pola nafas tidak Intra Operasi 31/10/2019 pukul 10.15
10.17 WIB efektif Melakukan jaw trust WIB
berhubungan Memasang ET S:-
dengan disfungsi Memonitor perfusi O : pasien terpasang,
neuromuscular jaringan perifer. ETT nomor 7, nafas
dampak sekunder Memonitor ritme, spontan dan teratur,
obat general irama dan usaha tidak ada sianosis
anestesi respirasi. TD: 122/83 mmHg; N:
Memonitor pola napas 80x/mnt; RR: 12x/mnt
dan tanda-tanda SpO2 : 99%
hipoventilasi A : Pola nafas tidak
efektif teratasi
P : lanjutkan intervensi
jaga patensi jalan nafas
sampai dengan pasien
selesai tindakan di
kamar operasi
Timor Timor
Resiko aspirasi Mengatur posisi 31/10/2019 pukul 10.15
berhubungan pasien WIB
dengan penurunan Memantau tanda-tanda S: -
tingkat kesadaran aspirasi O:
Memantau tingkat - Posisi pasien
kesadaran pasien supine
Membersihkan jalan - Tidak ada muntah
nafas - Suara nafas bersih
Mengosongkan - Tidak ada sekret di
lambung jalan nafas
- Tidak terdapat
residu pada
lambung
A: Resiko Aspirasi
tidak terjadi
P: lanjutkan intervensi
pantau tanda-tanda
aspirasi
Timor Timor
Defisit volume Pertahankan catatan 31/10/2019 pukul 10.10
cairan intake dan output yang WIB
berhubungan akurat S:-
dengan kehilangan kolaborasi pemberian O:
cairan secara aktif cairan IV HES, Nacl, - Cairan RL masuk
dan RL pukul 10.10WIB
Kolaborasi pemberian (20tpm), drip
Oxytoxyn 10IU Oxytoxyn pukul
beri darah 1 kolf 11.15WIB (setelah
Menghitung balance bayi lahir) di tangan
cairan kiri
- Loading cairan HES
6% 500ml mulai
pukul 10.10WIB di
tangan Kanan
- Loading Cairan
Nacl mulai pukul
10.30
- Menganti cairan
Nacl dengan 1 kolf
darah 350cc pukul
11.30WIB
- BC + 512,5ml
A : Defisit volume
cairan tidak terjadi
P : Lanjutkan intervensi
pantau tanda tanda
deficit volume cairan
31/10/2019 Resiko kecelakaan Menjaga posisi pasien 12/03/19 pukul 12.50
pukul 13.00 cidera untuk tidak banyak WIB
WIB berhubungan bergerak S:-
dengan efek Memasang tanda O : KU sedang
anestesi umum resiko jatuh kesadaran CM, pasien
Memasang pengaman aman setelah
tempat tidur ketika pembiusan dan tidak
melakukan transportasi jatuh, skor aldrete 9
pasien. TD: 127/80 mmHg; N:
Memantau penggunaan 80x/mnt; RR: 20x/mnt
obat anestesi dan efek SpO2 : 98%,
yang timbul A : Resiko kecelakaan
cidera teratasi
P : Pindahkan pasien ke
ruangan
Timor Timor