Propofol 100 mg
10.00 Pasien tertidur, reflek bulu mata tidak ada 120/89 80 100
Memberi oksigenasi. O2 2 lpm,
Time out, Operasi dimulai
10.05 Injeksi Propofol 50 mg, karena pasien terbangun 121/87 82 100
10.20 Injeksi Propofol 50 mg, karena pasien terbangun 118/80 81 100
10.30 Terjadi perdarahan intra operasi, 50cc 112/83 85 100
Pemberian cairan RL 500ml
10.40 Injeksi Propofol 100 mg, karena pasien terbangun 118/81 80 100
10.45 Konversi Anestesi dari TIVA menjadi GA 109/68 79 100
teknik ETT
Injeksi Atracurium 10 mg
Pemberian N2O dan O2 menjadi
perbandingan 50 % : 50 %
Sevofluran 2 %
Memasang OPA
10.50 Injeksi Propofol 100 mg, karena pasien terbangun 98/65 78 98
10.55 Injeksi Tranexamic acid 100mg (2amp) 85/68 74 98
Injeksi Epedrine 10mg
11.15 Injeksi Sulfas Atropine 0,25mg 118/78 80 99
Injeksi Neostigmine 0,5mg
11.50 Sign out, Operasi selesai 120/80 81 100
melepas OPA
Pasien sadar
O2 dimatikan, face mask dilepas
Alat monitoring dilepas
Pasien dipindahkan ke ruang RR
Analisa Data
No Data fokus Problem Etiologi
1. DS : - Resiko Penurunan
DO: aspirasi tingkat
- Pasien terpasang ET no 7 kesadaran
- Pasien belum sadar.
- TD: 109/68 mmHg.
- N: 79 x/menit.
- RR: 16 x/menit.
- S: 36.5oC.
- SPO2: 100%
Diagnosa keperawatan
1. Resiko aspirasi berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran ditandai dengan Pasien
terpasang ETT no.7, Pasien belum sadar, TD: 109/68 mmHg, N: 79 x/menit, RR: 16
x/menit, S: 36.5oC, SPO2: 100%
Intervensi
Rencana Intervensi
No Diagnosa Tujuan Rasional
Keperawatan
1 Resiko Setelah dilakukan a. Atur posisi a. Posisi yang tepat
aspirasi tindakan pasien. mempengaruhi
berhubungan keperawatan patensi jalan napas.
dengan selama intra b. Pantau tanda- b. Pernapasan cuping
penurunan operasi pasien tanda aspirasi. hidun, napas
tingkat tidak terjadi dangkal cepat,
kesadaran. aspirasi, dengan wheezing, batuk
kriteria : merupakan tanda
a. Mampu c. Pantau tingkat aspirasi.
bernapas kesadaran c. Penurunan
spontan. reflek batuk, kesadaran beresiko
b. Bunyi paru menelan. aspirasi, reflek
bersih. menelan dan batuk
Tonus otot yang baik tidak
pernapasan d. Pantau memperburuk
adekuat bersihan jalan aspirasi.
nafas. d. Jalan napas clear
berarti tidak terjadi
e. Bersihkan aspirasi.
jalan nafas. e. Membersihkan jalan
nafas.
Implementasi
Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Resiko aspirasi berhubungan
Senin, 4 November 2019 Senin, 4 November 2019
dengan penurunan tingkat
11.50 WIB
10.45 WIB
kesadaran.
S:-
- Mengatur posisi pasien di meja
O:
operasi.
- Pasien posisi terlentang, pasien tidak
- Memantau tanda-tanda aspirasi.
batuk, RR 16 x/menit, SPO2: 100%,
- Memantau tingkat kesadaran
pasien sadar, tidak ada sekret, tidak ada
reflek batuk, menelan.
suara napas tambahan, tidak terdengar
- Memantau bersihan jalan nafas.
suara gorgling.
- Membersihkan jalan nafas.
A: Masalah teratasi resiko aspirasi tidak terjadi.
P:
- Pertahankan intervensi: pantau tanda-
tanda aspirasi, pantau tingkat kesadaran
reflek batuk, menelan, dan pantau
bersihan jalan nafas