Anda di halaman 1dari 10

STUDI KASUS

PENETAPAN ASUHAN
KEPERAWATAN
ANESTESI (ASKAN)
NS. RORO LINTANG SURYANI, S.KEP., M.KEP
ANALLISIS DATA
PRA ANESTESI
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DS: Trauma jaringan: tonsilitis kronis Nyeri kronis
1. Pasien mengeluh nyeri dibagian
tenggorokan
2. Palliatif/provokatif : .....
3. Quality : ......
4. Region : ......
5. Scale : .......
6. Time : nyeri telan sejak 2
minggu lalu, nyeri dirasakan saat
menelan
DO:
- TD 115/75 mmHg Nadi 82
x/menit Suhu 36,8C Pernapasan 18
x/menit
DS: Status intraoperatif Resiko komplikasi hypovolemia
-
DO:
1. Pasien puasa 6-8 jam
ANALLISIS DATA
PRA ANESTESI
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DS: Penurunan tingkat kesadaran: Resiko Obstruksi jalan nafas
- sekunder akibat anestesia Resiko aspirasi paru
DO:
1. Tindakan strumadektomi dengan
general anestesi
2. Penggunaan midazolam 2 mg iv,
fentanyl 100 mcg iv
3. Penggunaan propofol 80 mg
4. Penggunaan isoflurane 2%
PRA ANESTESI
RENCANA INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI
N PROBLE TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI PAR
O M AF
1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Beri informasi 1. Menjelaskan S : pasien tidak
tindakan yang akurat tentang penyebab nyeri, mengeluhkan
keperawatan nyeri berapa lama nyeri nyeri, laporan
anestesi selama 2. Beri pasien akan berlangsung, nyeri PQRST
1x30 menit, nyeri kesempatan untuk pemeriksaan O:-
berkurang dengan istirahat diagnostic dan A : Masalah yang
kriteria hasil: 3. Bicarakan tentang prosedur yang belum teratasi
1. Skala nyeri ..... terapi untuk akan dilakukan • Skala nyeri 4
2. Laporan mengurangi nyeri 2. Membatasi waktu • Pasien masih
nyeri ..... 4. Berikan pereda kunjung mengeluh
3. Dapat nyeri 3. Mengajarkan nyeri
menyebutkan pasien untuk P : :Lanjutkan
faktor yang menggunakan intervensi
dapat distraksi • Beri pasien
menimbulkan 4. Memberikan kesempatan
nyeri analgetik untuk istirahat
PRA ANESTESI
RENCANA INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI
N PROBLE TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI PAR
O M AF
2 Resiko Setelah dilakukan 1. Pantau status 1. Memantau intake S:-
komplikasi tindakan cairan cairan O : Saturasi 98%,
hipovolemi keperawatan 2. Pantau area 2. Memantau Irama sinus
a anestesi selama 1x8 pembedahan haluaran urine normal, haluaran
jam, tidak terjadi 3. Pantau tanda dan 3. Memantau area urine 5 ml/kg/jam,
komplikasi gejala syok perdarahan tekanan darah
hypovolemia 4. Beri oksigen 4. Memantau 110/80 mmHg
dengan kriteria sesuai program peningkatan A : Resiko tidak
hasil: denyut jantung, terjadi
1. Saturasi >95% haluaran urine, P : Hentikan
2. Irama sinus status kesadaran, intervensi
normal kulit dingin pucat
3. Haluaran urin sianosis,
>5 ml/kg/jam penuruan SaO2
4. Tekanan darah 5. Memberikan
90/60-140/90 oksigen 3 lpm
PRA ANESTESI
RENCANA INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI
N PROBLE TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI PAR
O M AF
3 Resiko Setelah dilakukan Pencegahan aspirasi, 1. Memonitor posisi S:-
aspirasi tindakan manajemen jalan lidah O : tidak ada
paru keperawatan nafas, posisi, suction 2. Melakukan obstruksi jalan
anestesi selama 1. Kaji posisi lidah, suction di mulut nafas, tidak ada
1x30 menit, resiko pastikan lidah tidak dan tenggorokan aspirasi paru,
aspirasi paru tidak jatuh ke belakang, 3. Mengkaji suara tidak terdengar
terjadi dengan menyumbat jalan nafas tambahan suara nafas
kriteria hasil: napas 4. Melakukan tambahan
Kontrol aspirasi 2. Bersihkan sekret monitoring A : Resiko tidak
1. Melakukan dari mulut dan secara berkala terjadi
tindakan untuk tenggorokan dengan tiap 5 menit P : hentikan
mencegah tisu atau isap 5. Memberikan intervensi
aspirasi lembut granon 1 gram iv
3. Kaji ulang secara
berkala untuk bahan
obstruktif di mulut
ANALLISIS DATA
INTRA ANESTESI
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DS: Depresi sistem saraf pusat Resiko komplikasi hipoksemia
-
DO:
1. Pasien diberikan propofol 80
mg iv, Reculax 20 mg iv
2. Pasien diberikan oksigen 4 lpm
INTRA ANESTESI
RENCANA INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI
N PROBLE TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI PAR
O M AF
1 Resiko Setelah dilakukan 1. Pantau 1. Memantau adanya S:-
komplikasi tindakan ketidakseimbangan peningkatan denyut O : frekuensi nadi
hipoksemi keperawatan asam basa nadi dan tidak 71 kali/menit, TD
a anestesi selama 2. Kaji respon teratur 100/56 mmHg,
1x50 menit, resiko kompensasi 2. Mengkaji kondisi SaO2 100%
komplikasi penurunan oksigen kulit, kelembaban, A : Tidak terjadi
hipoksemia akan 3. Berikan oksigen warna kulit resiko
menurun dengan 4. Evaluasi efek 3. Oksigen 4 lpm via P : Pertahankan
kriteria hasil: pengaturan posisi ETT intervensi/stop
1. Frekuensi nadi terhadap oksigenasi 4. Mengkaji posisi intervesi
60-100 5. Beri oksigen fiksasi ETT
kali/menit tambahan sebelum
2. Frekuensi nafas dan setelah
16-20 kali/menit tindakan
3. TD 90/60- penghisapan
140/90 mmHg
ANALLISIS DATA
PASCA ANESTESI
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DS: Efek obat sedatif Resiko jatuh
-
DO:
1. Pasien Pasien diberikan
propofol 80 mg iv, Reculax 20
mg iv, oksigen 4 lpm, isofluran
2%
2. Aldert score 10
PASCA ANESTESI
RENCANA INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI
N PROBLE TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI PAR
O M AF
1 Resiko Setelah dilakukan 1. Awasi individu 1. Perawatan S:-
jatuh tindakan secara ketat dilakukan di ruang O : pagar tempat
keperawatan 2. Atur tempat tidur pemulihan tidur terpasang,
anestesi selama pada ketinggian 2. Mengatur posisi posisi tempat tidur
1x30 menit, tidak yang paling rendah tidur pasien rendah, aldert
terjatuh dengan 3. Kaji lingkungan 3. Memasang pagar score 10
kriteria hasil: untuk tempat tidur A : resiko tidak
1. Aldert score 8 meminimalkan 4. Menyalakan lampu terjadi
2. Identifikasi resiko jika diperlukan P : hentikan
faktor-faktor intervensi
yang
meningkatkan
resiko jatuh

Anda mungkin juga menyukai