Anda di halaman 1dari 18

No Diagnosa Tanggal Implemetasi Evaluasi

1 Nyeri akut 11-02-2016 Manajemen nyeri

Jam 08:00 1. Melakukan pengkajian nyeri S: Pasien mengatakan nyeri dada


secara komprehensif sebelah kiri menjalar ke leher,
datang sering tiba tiba tiba, lama
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dan terasa sakit sakit seperti
dari ketidaknyamanan ditusuk
3. Mengunakan teknik komunikasi O: pasien tampak memegang dadnya
terapeutik untuk mengetahui sebelah kiri, pasien tampak sedang
pengalaman nyeri pasien menahan nyeri, lama nyeri 10
menit setelah diberi obat
4. Mengontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri seperti
TD: jam 08 : 115/50
suhu, pencahayaan dan
kebisingan.
Jam 09:130/60
5. Mengajarkan teknik
nonfarmakologi (napas dalam, Jam 09:15 110/60
bimbingan imajinasi, visualisasi)
Jam 11: 107/54

6. Menganjurkan pasien untuk Jam 13: 113/56


memberitahu perawat dengan
cepat bila terjadi nyeri dada. Jam 15: 145/70

7. Mengidentifikasi terjadinya faktor


pencetus, bila ada: frekuensi,
Durasi,  intensitas dan lokasi nyeri. A: masalah belum teratasi level 2
8. Meletakkan pasien pada istirahat P: intevensi dilanjutkan 5-19
total selama episode angina.

9. Meninggikan kepala tempat tidur


bila pasien napas pendek

10. Memantau kecepatan atau irama


jantung

11. Memantau tanda vital

12. Mempertahankan tenang ,


lingkungan nyaman, batasi
pengunjung bila perlu

13. Memberikan makanan lembut.


Biarkan pasien istirahat selama 1
jam setelah makan

Analgetik administration

Jam 08:30 14. Menetukan lokasi , karakteristik ,


kualitas dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat

15. Mengcek instruksi dokter tentang


jenis obat dosis dan frekuensi

16. Mengecek riwayat alergi pasien

17. Menentukan pilihan anlgetik


tergantung tipe dan beratnya nyeri

18. Monitor vital sign saat setelah


pemberian analgetik pertama kali
Kolaborasi:
19. Pemberian lasik ½ tab pada jam
08:30 sesuai resep dokter
20. Pemberian bisoprolol pada jam
08:30
21. Pemberian aspilet, isdn, pada jam
12:00 sesuai resep dokter
22. Pemberian isdn dan cpg pada jam
17:00 sesuai resep dokter

Jam 12:00

Jam 17:00

2 Pola nafas tidak 11-2-2016 NIC : S: pasien mengtakan sesak , pasien


efektif Airways Management mengatakan tidak usah pakai oksigen
Jam 08:00 1. Buka jalan nafas, gunakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu O: rr: 25x/mnit
2. Posisikan pasien untuk Ada pernafasan cuping hidung, pasien
memaksimalkan ventilasi terlihat pucat
Pemasangan nasal kanul 2-3 liter / mnit
3. Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas A: masalah belum teratasi level 3
buatan
P: intervensi dilanjutkan 7-16
4. Pasang mayo bila perlu

5. Keluarkan sekret dengan batuk


atau suction

6. Auskultasi suara nafas, catat


adanya suara tambahan

7. Monitor respirasi dan status O2


Oxygen Therapy
8. Bersihkan mulut, hidung, dan
sekret trakea
9. Pertahankan jalan nafas yang
paten

10. Monitor aliran oksigen


11. Pertahankan posisi pasien
12. Observasi adanya tanda-tanda
hipoventilasi

Vital Sign Monitoring


13. Monitor TD, nadi, suhu dan RR

14. Catat adanya fluktuasi tekanan


darah

15. Monitor TD, nadi, RR,


sebelum,selama, dan setelah
beraktivitas

16. Monitor pola pernafasan


abnormal

3 Penurunan curah 11-02-2016 NIC: S: Pasien mengatakn tubuhnya sangat


jantung lemah
Cardiac care
Pasien mengatakan sesaknya masih ,
Jam 08:00 1. Catat adanya disritmia jantung sedikit

2. Catat adanya tanda dan gejala Pasien mengatakan tubuhnya masih


penurunan cardiac output dingin

O: Pasien terlihat bedrest


3. Monitor status kardiovaskuler
Pasien terlihat memakai selimut

4. Monitor adanya perubahan RR: 27x/mnit


tekanan darah
TD: jam 08 : 115/50
5. Monitor adanya dispneu,
takipneu, ortopnea Jam 11: 107/54
6. Anjurkan untuk menurunkan
stress
Jam 13: 113/56
Pemantauan tanda vital
Jam 15: 145/70
7. Memantau tanda vital, contoh
A: masalah belum teratasi level 3
frekuensi jantung, tekanan darah.
P: intervensi dilanjutkan 5-13
8. Mengevaluasi status mental, catat
terjadinya bingung, disorientasi.

9. Mencatat warna kulit dan adanya


kualitas nadi

10. Mempertahankan tirah baring


pada posisi nyaman selama
episode akut

11. Memberikan periode istirahat


adekuat. Bantu dalam atau
melakukan aktivitas perawatan
diri, sesuai indikasi

12. Memantau dan catat efek atau


kerugian respon obat, catat TD,
frekuaensi jantung dan irama
(khususnya bila memberikan
kombinasi antagonis kalsium,
betabloker, dan nitras

Kolaborasi :
13. Pemberian obat bisoprolol ¼ tab
pada jam 08:30
14. Injeksi lovenox dan ranitidine jam
12:00
15. Pemberian cpg pada jam 17:00
sesuai resep dokter
16. Pemberian rampril pada jam
21:00 sesuai resep dokter

4 Intoleransi aktivitas 11-02-2016 NIC S: pasien mengatakan tubuhnya sangat


lemas, berdiri saja tidak mampu
Jam 11:00 Activity therapy sperti kehilangan tenaga

1. Membantu klien untuk O: pasien terlihat lemas, pasien masih


mengidentifikasi aktifitas yang bedrest, aktivitas dibantu perawat
mampu dilakukan dan keluarga

2. Membantu untuk memilih A: masalah belum teratasi level 3


akttivitas
P: intervensi dilanjutkan 4-6

3. Membantu untuk
mengidentifikasi dan mndapatkan
sumber yang diperlukan untuk
aktifitas yang dinginkan

4. Mengkaji respons klien terhadap


aktivitas, perhatikan frekuensi
nadi lebih dari 20 kali per menit
di atas frekuensi istirahat;
peningkatan TD yang nyata
selama/sesudah aktivitas; dispnea
atau nyeri dada; keletihan dan
kelemahan yang berlebihan;
diaphoresis; pusing atau pingsan. 

5. Menginstruksikan pasien tentang


teknik penghematan energy

6. Memberikan dorongan untuk


melakukan aktivitas/perawatan
diri bertahap jika dapat
ditoleransi. Berikan bantuan
sesuai kebutuhan 
5 Resiko 11-02-2016 NIC S:pasien mengatakn tubuhnya dingin,
ketidakefektifan Sirkulation management pasien mengatakan kakinya seperti
perfusi jaringan kesemutan

Jam 08:00 1. Mengkaji pucat , sianosis , Kulit O:rr : 24x/mnit


dingin atau lembab dan catat Pasien terlihat pucat
kekuatan nadi perifer. Tidak ada sianosis
Nadi perifer lemah
2. Memonitor ttv dan iram jantung Td : 117/57
setiap 4 jam Hb2t: normal

3. Memantau kecepatan irama A: maslah belum teratasi level 3


kedalaman dan upaya pernafasan P: intervensi dilanjutkan 4-12

4. Mengatur intake untuk cairan


mengoptimalkan keseimbangan

5. Memonitor respirasi dan status


O2

6. Mempertahankan posisi pasien

7. Mengobservasi adanya tanda-


tanda hipoventilasi

8. Memonitor adanya kecemasan


pasien terhadap oksigenasi

9. Mencatat adanya fluktuasi


tekanan darah

10. Memonitor pola pernafasan


abnormal

11. Monitor suhu, warna dan


kelembapan kulit

12. Identifikasi penyebab dari


perubahan vital sig

No Diagnosa Tanggal Implemetasi

1 Nyeri akut 12-02-2016 Manajemen nyeri S: pasien mengatakan sedang tidak


merasakan nyeri
Jam 08-sd
selesai 1. Mengajarkan teknik Pasien mengtakan terakhir pagi kemarin
nonfarmakologi (napas dalam, pasien merasakan nyeri
bimbingan imajinasi, visualisasi)
O: Pasien tampak tenang
2. Menganjurkan pasien untuk
memberitahu perawat dengan
Pasien tidak terlihat sedang kesakitan/
cepat bila terjadi nyeri dada.
menahan nyeri
3. Mengidentifikasi terjadinya faktor
pencetus, bila ada: frekuensi, TD JAM 08:137/67
Durasi,  intensitas dan lokasi nyeri.
JAM 09 :108/57
4. Meletakkan pasien pada istirahat
total selama episode angina. JAM 12 :115/57

JAM15 :128/61
5. Meninggikan kepala tempat tidur
bila pasien napas pendek
JAM 19 :100/883
6. Memantau kecepatan atau irama
jantung JAM 21 111//62

A: masalah teratasi sebagian level 3


7. Memantau tanda vital tiap 5 menit
selama serangan angina P: intervensi dilanjutkan 4-15

8. Mempertahankan tenang ,
lingkungan nyaman, batasi
pengunjung bila perlu

9. Memberikan makanan lembut.


Biarkan pasien istirahat selama 1
jam setelah makan

Analgetik administration

10. Menetukan lokasi , karakteristik ,


kualitas dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat

11. Mengcek instruksi dokter tentang


jenis obat dosis dan frekuensi

12. Mengecek riwayat alergi pasien

13. Menentukan pilihan anlgetik


tergantung tipe dan beratnya nyeri

14. Monitor vital sign saat setelah


pemberian analgetik pertama kali

Kolaborasi:
15. Pemberian lasik ½ tab pada jam
08:30 sesuai resep dokter
16. Pemberian bisoprolol 1x1 /4 tab
pada jam 08:30
17. Pemberian aspilet, isdn, pada jam
12:00 sesuai resep dokter
18. Pemberian isdn pada jam 17:00
sesuai resep dokter

2 Pola nafas tidak 12-2-2016 NIC : S: pasien mengatakan tidak lagi sesak
efektif Airways Management Pasien mengatakan sudah enakan

Jam 08- sd 1. Monitor respirasi dan status O2 O:rr 22x/mnit


selesai Oxygen Therapy Nasal kanul dilepas
2. Bersihkan mulut, hidung, dan Pasien terlihat rileks
sekret trakea Tidak ada pernafasan cuping hidung
3. Pertahankan jalan nafas yang
paten A:masalah teratasi llevel 5

4. Monitor aliran oksigen P: intervensi dihentikan


5. Pertahankan posisi pasien
6. Observasi adanya tanda-tanda
hipoventilasi

Vital Sign Monitoring


7. Monitor TD, nadi, suhu dan RR

8. Catat adanya fluktuasi tekanan


darah

9. Monitor TD, nadi, RR,


sebelum,selama, dan setelah
beraktivitas

10.Monitor pola pernafasan


abnormal

3 Penurunan curah 12-02-2016 NIC: S: pasien mengatakan sudah tidak sesak


jantung
Cardiac care Pasien mengatakan sudah enakan
dibanding kemarin

Jam 08-sd 1. Monitor adanya dispneu, Pasien mengatakan tidak lagi nyeri
selesai takipneu, ortopnea dada terakhir pagi kemarin
2. Anjurkan untuk menurunkan
stress Pasien mengatakan kulit daerah kaki
masih dingin
Pemantauan tanda vital
O: tekanan darah masih belum stabil
3. Memantau tanda vital, contoh
frekuensi jantung, tekanan darah. TD JAM 08:137/67

JAM 09 :108/57
4. Mengevaluasi status mental, catat
terjadinya bingung, disorientasi.
JAM 12 :115/57

5. Mencatat warna kulit dan adanya JAM 15 :128/61


kualitas nadi
JAM 19 :100/883

6. Mempertahankan tirah baring JAM 21 111//62


pada posisi nyaman selama
episode akut Pasien masih terlihat lemas

Kulit teraba dingin


7. Memberikan periode istirahat
adekuat. Bantu dalam atau
melakukan aktivitas perawatan Denyut perifer masih lemah
diri, sesuai indikasi
A: masalah belum teratasi level 4
8. Memantau dan catat efek atau
kerugian respon obat, catat TD, P: intervensi dilanjutkan 3-9
frekuaensi jantung dan irama
(khususnya bila memberikan
kombinasi antagonis kalsium,
betabloker, dan nitras

Kolaborasi :
9. Injeksi lovenox dan ranitidine
jam12:00
10. Pemberian cpg pada jam 17:00
sesuai resep dokter
11. Pemberian simvastatin pada jam
21:00 sesuai resep dokter
12. Pemberian obat rampril pada jam
21:00 sesuai resep dokter
13. Injeksi lovenox dan ranitidine
pada jam 24:00 sesuai resep
dokter

4 Intoleransi aktivitas 12-02-2016 NIC

Activity therapy

S: pasien mengatakan masih sedikit


Jam 08-sd 1. Mengkaji respons klien terhadap lemas
selesai aktivitas, perhatikan frekuensi nadi
lebih dari 20 kali per menit di atas O: pasien telah mampukekamar mandi
frekuensi istirahat; peningkatan TD dibantu perawat tanpa kursi roda
yang nyata selama/sesudah aktivitas;
dispnea atau nyeri dada; keletihan A: masalah teratasi sebagian level 4
dan kelemahan yang berlebihan;
diaphoresis; pusing atau pingsan.  P:intervensi dilanjutkan 1-3

2. Menginstruksikan pasien tentang


teknik penghematan energy

3. Memberikan dorongan untuk


melakukan aktivitas/perawatan diri
bertahap jika dapat ditoleransi.
Berikan bantuan sesuai kebutuhan 
5 Resiko 12-02-2016 NIC
ketidakefektifan Sirkulation management
perfusi jaringan

Jam 08-sd
selesai 1. Memantau kecepatan irama S:pasien mengatakn tubuhnya masih
kedalaman dan upaya pernafasan dingin sedikit, pasien mengatakan
sudah tidak kesemutan

2. Mengatur intake untuk cairan O:rr : 22x/mnit


mengoptimalkan keseimbangan Pasien tidak lagi pucat
Tidak ada sianosis
3. Memonitor respirasi dan status Nadi perifer teraba lemah
O2 Td : 117/57
Hb2t: normal

A: masalah belum teratasi level 4


4. Mempertahankan posisi pasien P: intervensi dilanjutkan 4-10

5. Mengobservasi adanya tanda-


tanda hipoventilasi

6. Memonitor adanya kecemasan


pasien terhadap oksigenasi

7. Mencatat adanya fluktuasi


tekanan darah

8. Memonitor pola pernafasan


abnormal

9. Monitor suhu, warna dan


kelembapan kulit

10. Identifikasi penyebab dari


perubahan vital sig

No Diagnosa Tanggal Implemetasi


1 Nyeri akut 13-02-2016 Manajemen nyeri S: pasien mengatakan tidak merasakan
nyeri lagi dari kemaren
Jam 08-sd
selesai 1. Meletakkan pasien pada istirahat Pasien mengatakan sudah merasa sangat
total selama episode angina. enakan

O: Pasien tampak tenang


2. Meninggikan kepala tempat tidur
bila pasien napas pendek Pasien tidak terlihat sedang
kesakitan/ menahan nyeri
3. Memantau kecepatan atau irama
jantung TD JAM 08:120/60

JAM 09 :125/57
4. Memantau tanda vital tiap 5 menit
selama serangan angina
JAM 12 :120/57
5. Mempertahankan tenang ,
lingkungan nyaman, batasi JAM 15 :128/61
pengunjung bila perlu

6. Memberikan makanan lembut. A: masalah teratasi sebagian level 5


Biarkan pasien istirahat selama 1
jam setelah makan P: intervensi dihentikan

Analgetik administration

7. Menetukan lokasi , karakteristik ,


kualitas dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat

8. Mengcek instruksi dokter tentang


jenis obat dosis dan frekuensi
9. Mengecek riwayat alergi pasien

10. Menentukan pilihan anlgetik


tergantung tipe dan beratnya nyeri

Kolaborasi:
11. Pemberian lasik ½ tab pada jam
08:30 sesuai resep dokter
12. Pemberian aspilet, isdn, pada jam
12:00 sesuai resep dokter

2 Penurunan curah 13-02-2016 NIC: S: Pasien mengatakan sudah tidak sesak


jantung
Pemantauan tanda vital Pasien mengatakan sudah merasakn
sehat
Jam 08-sd 1. Memantau tanda vital, contoh
selesai frekuensi jantung, tekanan darah. Pasien mengatakan tidak lagi nyeri
dada dari kemarin
2. Mengevaluasi status mental, catat
terjadinya bingung, disorientasi. Pasien mengatakan kulit daerah kaki
sudah tidak dingin lagi
3. Mencatat warna kulit dan adanya
kualitas nadi O: Tekanan darah sudah stabil

Kulit teraba hangat


4. Mempertahankan tirah baring
pada posisi nyaman selama Denyut perifer teraba lebih kuat dari
episode akut kemarin

5. Memberikan periode istirahat


adekuat. Bantu dalam atau
melakukan aktivitas perawatan
diri, sesuai indikasi
A: Masalah teratasi level 5
6. Memantau dan catat efek atau
kerugian respon obat, catat TD,
frekuaensi jantung dan irama P: Intervensi dihentikan
(khususnya bila memberikan
kombinasi antagonis kalsium,
betabloker, dan nitras

Kolaborasi :
7. Pemberian bisoprolol pada jam
08:30
3 Intoleransi aktivitas 13-02-2016 NIC

Activity therapy

S: pasien mengatakan sudah bertenaga


Jam 08-sd 1. Mengkaji respons klien terhadap
selesai aktivitas, perhatikan frekuensi nadi Pasien mengatakan sudah sehat
lebih dari 20 kali per menit di atas
frekuensi istirahat; peningkatan TD Pasien mengatakan sudah tidak
yang nyata selama/sesudah aktivitas; pusing
dispnea atau nyeri dada; keletihan
dan kelemahan yang berlebihan; O: pasien telah mampukekamar mandi
diaphoresis; pusing atau pingsan.  dibantu perawat tanpa kursi roda
2. Menginstruksikan pasien tentang Nadi :60x/mnit
teknik penghematan energy
RR: 20x/mnit
3. Memberikan dorongan untuk
melakukan aktivitas/perawatan diri
bertahap jika dapat ditoleransi. TD:120/58 mmhg
Berikan bantuan sesuai kebutuhan 
A: masalah teratasi level 5

P: intervensi dihentikan

5 Resiko 13-02-2016 NIC S: Pasien mengatakan tidak kedinginan


ketidakefektifan Sirkulation management lagi, jari jari kaki teraba hangatpasien
perfusi jaringan Jam 08-sd mengatakan sudah tidak kesemutan
selesai
1. Mempertahankan posisi pasien O:RR : 24x/mnit
Pasien tidak lagi pucat
2. Mengobservasi adanya tanda- Tidak ada sianosis
tanda hipoventilasi Nadi perifer teraba lebih kuat
Td : 117/57
Hb2t: normal
3. Memonitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi A: Maslah teratasi level 5
P: Intervensi dilanjutkan

4. Mencatat adanya fluktuasi


tekanan darah

5. Memonitor pola pernafasan


abnormal

6. Monitor suhu, warna dan


kelembapan kulit

7. Identifikasi penyebab dari


perubahan vital sign

Anda mungkin juga menyukai