Latar belakang
demam, menggigil
Asites
Dipsnea
Evaluasi diagnostik
- pemeriksaan radiologi
- Biopsi : Biopsy ini dilakukan untuk mengetahui adanya sel-
sel ganas atau kuman- kuman penyakit (biasanya kasus
pleurisy tuberculosa dan tumor pleura).
Pengukuran fungsi paru : Kapasitas total paru adalah volume
maksimal pengembangan paru- paru dengan usaha inspirasi
yang sebesar- besarnya kira- kira 5800 ml
- Pemeriksaan laboratorium: Memeriksa cairan pleura agar
dapat menunjang intervensi lanjutan. Analisa cairan pleura
dapat dinilai untuk mendeteksi kemungkinan penyebab dari
efusi pleura. Pemeriksaan cairan pleura hasil thorakosentesis
secara makroskopis biasanya dapat berupa cairan hemoragi,
eksudat, dan transudat.
Pemeriksaan darah
PENGKAJIAN PRIMER
Airway
Tidak ada secret atau benda asing yang menghalangi jalan nafas, jalan nafas paten.
Breathing
Pasien terpasang NRM 4 liter, bernapas cuping hidung dan menggunakan otot bantu nafas. RR : 30 x/menit.
Cirkulation
Akral teraba hangat, turgor kulit elastis, CRT < 2 detik, kulit tampak pucat.
Disability
GCS : 15 E : 4 M : 6 V : 5
Kesadaran : composmentis
Exposure
Tidak ada cedera tulang belakang, , tidak ada jejas atau bekas luka.
TD : 122/68 mmHg
N : 107 x/menit
S : 36 oC
RR : 30 x/m
Analisa data etiologi masalah
keperawatan
DS: Ny M Penumpukan cairan di pola nafas tidak
mengeluhkan sesah rongga pleura efektif berhubungan
nafas, sesak nafas dengan menurunnya
memberat saat ekspansi paru
berbaring telentang Tekanan intrapleural sekunder terhadap
DO: penumpukan cairan
- Dada bagian kanan dalam rongga pleura
suara redup Efusi Pleura
TD : 122/68 mmHg
N : 107 x/menit Ekspansi paru
S : 36 oC menurun dan
RR : 30 x/m asimetris gerakan
paru
Pertukaran O2 di
alveoli
menurun
Dypnea
Diagnosa noc nic
Pola nafas tidak Tujuan: dalam waktu - Kaji kualitas,
efektif 2x24 jam setelah frekuensi, dan
diberikan intevensi pola kedalaman
nafas klien dapat Normal pernapasan, serta
Irama, frekuensi, dan melaporkan setiap
kedalaman pernapasan perubahan yang
berada dalam batas terjadi
normal, pada - Baringkan klien
pemeriksaan rontgen dengan kondisi yang
thoraks tidak ditemukan nyaman, dalam posisi
adanya akumulasi cairan, duduk, dengan kepala
dan bunyi napas tempat tidur
terdengar jelas. ditinggikan 60-90o
atau miringkan
kearah sisi yang sakit
- Observasi tanda-
tanda vital ( nadi dan
pernapasan)
- Kolaborasi dengan
tim medis lain untuk
pemberian O2 dan
obat-obatan serta foto
thoraks
diagnosa implementasi SOAP
Dari hasil pengkajian pasien terdapat tanda gejala sesak nafas, dan sesak
memperberat saat berbaring dan menggunakan otot bantu pernapasan
sesuai dengan teori yang diambil salah satu tanda gejala dari efusi peleura
adalah nafas cepat dan menggunakan alat bantu pernapasan
Diagnosa keperawatan
Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian O 2 dan obat-obatan serta
foto thoraks
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan tindakan yang dilakukan
dilapangan.
kesimpulan