“PERCOBAAN 1” ACC
Laporan: 92
Pt: 92
DISUSUN OLEH:
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
I. Kelengkapan Resep 1
dr. Doni, Sp., M.
SIP. No. 446/2502/419/3339/1-17
Inscriptio
Jl. Mayor No 41, Makassar
Telp. (0411) 566576
Makassar, 13 Oktober 2020
Invocatio
R/ Eritromisin 500 mg
Praescriptio
S. 4 dd 1 tab
Signatura
Signatura
B. Oxytetrasiklin
1. Deskripsi Dan Kekuatan Obat
a. Bentuk Sediaan Dan Cara Pemakaian Obat
Bentuk sediaan salep, cara pemakaiannya secara topical.
b. Nama Dan Zat Aktif Yang Terkandung Oxytetracycline
c. Kekuatan Obat (Mg/G) 10 gr
2. Jadwal Dan Cara Penggunaan
Digunakan 3x/hari pada mata kiri dan kanan atau di gunakan setiap 8 jam,
dengan cara di oleskan. Adapun langkah-langkah penggunaannya yaitu :
a. Cuci tangan terlebih dahulu
b. Tengadahkan kepala, kemudian tarik kelopak mata bagian bawah
secara perlahan dengan jari telunjuk
c. Kemudian tekan salep dari tubenya sekitar 1cm menggunakan
tangan lain, lalu oleskan kesepanjang bagian dalam kelopak mata
bagian bawah
d. Setelah salep menempel di mata, kedip-kedipkan mata agar salep
merata, tutup mata selama 1-2 menit
e. Bersihkan sisa salep di sekitar mata menggunakan tissue
f. Jangan menyentuh area mata dan obat agar pengobatan tidak
terkontaminasi bakteri.
3. Mekanisme Kerja Obat
Oxytetracycline mengikat secara reversibel ke subunit ribosom 30S dan
mungkin 50S, sehingga menghambat sintesis protein bakteri dan
menghentikan pertumbuhan sel. Ini aktif melawan berbagai organisme
gram positif dan gram negative (MIMS, 2020).
4. Dampak Gaya Hidup
Lebih memperhatikan kosmetik yang digunakan pada wajah seperti
tanggal kadaluarsa, kandungan yang ada pada make up, kebersihan
aplikator yang digunakan, selalu memastikan bahwa keadaan tangan bersih
saat menyentuh wajah.
5. Penyimpanan Obat
Disimpan ditempat tertutup, terlindung dari cahaya, di suhu ruangan.
6. Efek Potensial Yang Tidak Diinginkan
Iritasi dan rasa terbakar pada mata (MIMS, 2020).
FORM KONSELING
I. Kelengkapan Resep 2
dr. Doni, Sp., M.
SIP. No. 446/2502/419/3339/1-17
Inscriptio
Jl. Mayor No 41, Makassar
Telp. (0411) 566576
Makassar, 13 Oktober 2020
Invocatio
Cito!
R/ Ventolin inh 100 mg tab
S. u.c prn
R/ Teofilin tab 300 mg no X
S. 3 dd 1 tab Praescriptio
Signatura R/ Ambroxol tab 30 mg no X
S. 3 dd 1 tab
R/ Dexamethasone tab 0,5 mg no X
S. 3 dd 1 tab
Pro : Tn. Wiro
Umur : 40 tahun
Subscriptio
Alamat : Lanraki no.22
No. Telfon : 085342517181
III. Perhitungan Dosis
Karena pasien berumur 40 tahun (dewasa) maka dosis yang digunakan adalah
dosis umum untuk dewasa.
IV. Penjelasan Obat
1. Ventolin (Medscape, 2020)
Indikasi : Diindikasikan untuk pengobatan atau pencegahan
bronkospasme pada pasien dengan penyakit
saluran napas obstruktif reversibel.
Diindikasikan untuk pencegahan bronkospasme
akibat olahraga.
Farmakologi : Agonis reseptor beta2 dengan beberapa aktivitas
beta1; melemaskan otot polos bronkial dengan
sedikit efek pada detak jantung.
Interaksi Obat : Chlorpheniramine meningkat dan albuterol
menurunkan sedasi.
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap albuterol. Hipersensitivitas
parah terhadap protein susu
Perhatian : Kebutuhan dosis lebih dari biasanya mungkin
merupakan tanda kemunduran asma dan
memerlukan evaluasi ulang pengobatan.
Keamanan : Pada wanita dengan asma yang kurang atau cukup
terhadap ibu hamil terkontrol, terdapat peningkatan risiko
preeklamsia pada ibu dan prematuritas, berat
badan lahir rendah, dan usia kehamilan kecil pada
neonatus. (C).
2. Teofilin (Medscape, 2020)
Indikasi : Diindikasikan untuk pengobatan atau pencegahan
bronkospasme pada pasien dengan penyakit
saluran napas obstruktif reversibel.
Farmakologi : Teofilin melemaskan otot polos saluran
pernapasan dan menekan respons saluran udara
terhadap rangsangan.
Dapat meningkatkan konsentrasi jaringan siklik
adenin monofosfat (cAMP) dengan menghambat
2 isoenzim fosfodiesterase (PDE III dan, pada
tingkat yang lebih rendah, PDE IV), yang pada
akhirnya menginduksi pelepasan epinefrin dari sel
medula adrenal.
Interaksi Obat : Deksametason akan menurunkan kadar atau efek
teofilin dengan mempengaruhi metabolisme
enzim hati / usus CYP3A4.
Kontraindikasi : Hipersensivitas
Perhatian : Hindari ekstravasasi; yg menyebabkan bengkak;
pastikan pemasangan kateter yang tepat sebelum
dan selama infus.
Keamanan : Teofilin diekskresikan ke dalam ASI dan dapat
terhadap ibu hamil menyebabkan iritabilitas atau tanda toksisitas
ringan lainnya pada bayi manusia yang sedang
menyusui; efek samping yang serius pada bayi
tidak mungkin terjadi kecuali ibu memiliki
konsentrasi teofilin serum toksik. (C).
3. Ambroxol (Mims, 2020)
Indikasi : Sebagai mukolitik.
Farmakologi : Ambroxol adalah agen mukolitik yang
meningkatkan sekresi saluran pernafasan dengan
meningkatkan produksi surfaktan paru dan
menstimulasi aktivitas siliaris. Kegiatan ini
menghasilkan peningkatan klirens mukosiliar dan
peningkatan sekresi cairan yang memfasilitasi
ekspektasi dan meredakan batuk.
Interaksi Obat : Dapat meningkatkan konsentrasi antibiotik
(misalnya cefuroxime, doksisiklin, eritromisin,
amoksisilin) di jaringan paru-paru.
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap ambroxol.
5. Penyimpanan Obat
Disimpan ditempat tertutup, disuhu ruang dan terlindung dari cahaya
matahari.
B. Teofilin
5. Penyimpanan Obat
C. Ambroxol
D. Dexamethasone
Signatura S. 1 dd 1 tab
R/ Acyclovir cream no III
S. 4 dd I u.c
Pro : Rio
Umur : 8 tahun
Subscriptio
Alamat : Kajaolalido no.24
No. Telfon : 08773964xxxx
III. Perhitungan Dosis
DL = x DD
DL = x DD
DM = x DD
DM = x 12,5 mg = 5 mg (OD)
IV. Penjelasan Obat
1. Acyclovir (Medscape, 2020)
Indikasi : Infeksi herpes simpleks pada kulit dan selaput
lendir, termasuk herpes genitalia awal dan
rekuren.
Farmakologi : Mengganggu DNA polimerase untuk
menghambat replikasi DNA melalui penghentian
rantai.
Interaksi Obat : Amoksisilin, asiklovir. Salah satunya
meningkatkan kadar yang lain dengan
menurunkan pembersihan ginjal.
Kontraindikasi : Hipersensitif
Perhatian : Hindari infus cepat karena beresiko kerusakan
ginjal
Keamanan : Obat masuk ke ASI; gunakan dengan hati-hati.
terhadap ibu hamil (B).
2. Cetirizine (Medscape, 2020)
Indikasi : Alergi seperti rinitis perenial, rinitis alergi dan
urtikaria idiopatik kronik.
Farmakologi : Antagonis reseptor histamin H1; bersaing dengan
histamin pada sel efektor di saluran
gastrointestinal, pembuluh darah dan saluran
pernafasan.
Interaksi Obat : Azitromisin akan meningkatkan kadar atau efek
setirizin oleh transporter limbah P-glikoprotein
(MDR1).
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap cetirizine
hydrochloride atau salah satu bahannya,
levocetirizine, atau hydroxyzine.
Perhatian : Dapat menyebabkan depresi SSP; hindari
aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan mental
hingga terbiasa dengan pengobatan.
Keamanan : Gunakan dengan hati-hati. (B).
terhadap ibu hamil
V. Konseling
A. Acyclovir
1. Deskripsi Dan Kekuatan Obat
a. Bentuk Sediaan Dan Cara Pemakaian Obat
Bentuk sediaan tablet dan cara pemakaiannya diminum secara oral
b. Nama Dan Zat Aktif Yang Terkandung Acyclovir
c. Kekuatan Obat (Mg/G) 400 mg
2. Jadwal Dan Cara Penggunaan
Obat acyclovir 400 mg, diminum 4x/hari 1 tablet, atau diminum setiap
6 jam 1 tablet, di konsumsi sebelum atau sesudah makan.
3. Mekanisme Kerja Obat
Asiklovir diubah menjadi asiklovir monofosfat oleh timidin kinase
spesifik virus kemudian selanjutnya diubah menjadi asiklovir trifosfat
oleh enzim seluler lainnya. Asiklovir trifosfat bersaing dengan
deoxyguanosine triphosphate untuk DNA polimerase virus dan
bergabung ke dalam DNA virus untuk memblokir sintesis DNA dan
replikasi virus (MIMS, 2020).
4. Dampak Gaya Hidup Menghindari pemicu alergi
5. Penyimpanan Obat Disimpan pada suhu ruang.
6. Efek Potensial Yang Tidak Diinginkan
nausea, muntah, nyeri abdominal, diare, sakit kepala,lelah, ruam kulit,
urtikaria,pruritis, fotosensitifitas, hepatitis, jaundice, dyspnoea,
angiodema, anafilaksis, reaksi neurologi (termasuk pusing, bingung,
halusinasi dan mengantuk) gagal ginjal akut, penurunan index
hematologi; Pada pemberian intravena dapat terjadi inflamasi lokal
yang berat (kadang- kadang menimbulkan ulkus); demam, agitasi,
tremor, psychosis dan konvulsi. Dermatitis reversible, peningkatan
bilirubin dan perhitungan enzim hati) (MIMS, 2020).
B. Cetrizine
1. Deskripsi Dan Kekuatan Obat
a. Bentuk Sediaan Dan Cara Pemakaian Obat
Bentuk sediaan tablet, cara pemakaiannya diminum secara oral
b. Nama Dan Zat Aktif Yang Terkandung Cetirizine HCl
c. Kekuatan Obat (Mg/G) 10 mg
2. Jadwal Dan Cara Penggunaan
Obat cetirizine 5 mg, diminum 1x/hari 1 tablet.
3. Mekanisme Kerja Obat
Cetirizine, turunan piperazine dan metabolit hydroxyzine, adalah
antihistamin yang secara kompetitif dan selektif menghambat reseptor
H1 di saluran pencernaan, pembuluh darah, dan saluran pernapasan
(MIMS, 2020).
4. Dampak Gaya Hidup Menghindari pemicu alergi
5. Penyimpanan Obat
Simpan di antara suhu 20-25 ° C
6. Efek Potensial Yang Tidak Diinginkan
sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, rasa tidak
nyaman di perut, reaksi hipersensitif seperti reaksi kulit dan angioudem
(BPOM, 2020).
C. Acyclovir cream
1. Deskripsi Dan Kekuatan Obat
a. Bentuk Sediaan Dan Cara Pemakaian Obat
Bentuk sediaan cream dan cara penggunaan dioles pada permukaan
kulit yang mengalami alergi
b. Nama Dan Zat Aktif Yang Terkandung Acyclovir
c. Kekuatan Obat (Mg/G) 10 g
2. Jadwal Dan Cara Penggunaan
Aplikasikan pada permukaan kulit 4 kali/hari atau setiap 6 jam, dengan
cara :
1. Cuci tangan terlebih dahulu, serta bersihkan dan keringkan area
kulit yang akan di aplikasikan cream/ area yang terinfeksi
2. Buka penutup cream dan ambil cream secukupnya, dan oleskan
tipis-tipis di area kulit yang terasa sakit/terinfeksi
3. Hindarilah area mata, hidung serta mulut
4. Cucilah tangan setelah mengaplikasikanobat ini pada kulit.
3. Mekanisme Kerja Obat
Menggunakan efek antivirusnya pada virus herpes simplex dan virus
varicella zoster dengan mengganggu sintesis DNA dan menghambat
replikasi virus. Membantu melepaskan virus herpes lebih cepat dan
mengurangi rasa sakit dan durasi; digunakan untuk pengelolaan episode
awal herpes genitalis dan pada infeksi virus herpes simpleks mukokutan
pada pasien dengan gangguan sistem imun (Medscape, 2020).
4. Dampak Gaya Hidup Menghindari penyebab alergi
5. Penyimpanan Obat Simpan pada suhu ruang
6. Efek Potensial Yang Tidak Diinginkan
Terbakar / perih, pruritus, bibir kering, ruam, angioedema, vulvitis
(Medscape, 2020).
FORM KONSELING
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2020. Pionas.Pom.Go.Id. Diakses pada
tanggal 23 Oktober 2020
Lorensia, A, dan Suryadinata, R. 2018. Panduan Lengkap Penggunaan Macam-
macam Alat Inhaler Pada Ga ngguan Pernafasan. Brothers Indonesia
Publisher. Surabaya.
Medscape. 2020. Diakses pada tanggal 23 oktober 2020 Pukul 21.30 WITA
Mims. 2020. Diakses pada tanggal 23 oktober 2020 Pukul 20.20 WITA