Anda di halaman 1dari 13

PAPER

”Gunung Meletus”
Dosen Pengampu :

Oleh :

Kelompok

Nora PL Sitompul (4183240008)

Rizka Riani (4182240004)

FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikansebagai suatu system saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava)
yang memanjang dari kedalaman sekitar 10km di bawah permukaan bumi sampai ke
permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia
meletus.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung
berapiyang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelumakhirnya menjadi
tidakaktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610
tahunsebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan
sebenarnyadaripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam
keadaan istirahatatau telah mati.

Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yangdidorong
keluaroleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi
terbentuk.Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius
18 km ataulebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan
gunungberapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilo
meter jauhnyadan bahkan nbis mempengaruhi putaran iklim di bumi ini .

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangattinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam
bumidisebut lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung
berapiyang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau
lebih,sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung
berapisering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif..

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian gunung berapi?
2. Bagaimana proses terjadinya gunung meletus?

2
3. Apasaja jenis-jenis gunung berapi ?
4. Apa penyebab terjadinya letusan pada gunung berapi?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengrtian gunung berapi
2. Mengetahui proses terjadinya hunung meletus.
3. Mengetahui jenis-jenis gunung berapi.
4. Mengetahui penyebab terjadinya letusan pada gunung berapi.

3
BAB II
DASAR TEORI

A. Bencana

Dalam Buku Manajemen Bencana mendefinisikan bahwa bencana adalah


kejadian dimana sumberdaya, personal atau material yang tersedia di daerah bencana
tidak dapat mengendalikan kejadian luar biasa yang dapat mengancam nyawa atau
sumberdaya fisik dan lingkungan .Bencana (disaster) merupakan fenomena yang terjadi
karena komponen-komponen pemicu (trigger), ancaman (hazard), dan kerentanan
(vulnerability) bekerja bersama secara sistematis, sehingga menyebabkan terjadinya
risiko (risk) pada komunitas..

B. Manajemen Bencana
Manajemen bencana (disaster management) didefinisikan sebagai istilah kolektif
yang mencakup semua aspek perencanaan untuk merespon bencana, termasuk kegiatan-
kegiatan sebelum bencana dan setelah bencana yang mungkin juga merujuk pada
manajemen resiko dan konsekuensi bencana . Dalam siklus hidup manajemen bencana
alam dan manajemen bencana modern, ada empat aktivitas, yaitu mitigasi, kesiapsiagaan,
respon, dan pemulihan
C. Mitigasi Bencana
Mitigasi didefinisikan sebagai tindakan yang diambil sebelum bencana terjadi dengan
tujuan untuk mengurangi atau menghilangkan dampak bencana terhadap masyarakat dan
lingkungan Tujuan mitigasi adalah pengurangan kemungkinan resiko, pengurangan
konsekuensi resiko, menghindari resiko, penerimaan resiko, serta transfer, pembagian,
atau penyebarluasan resiko Ada dua jenis mitigasi, yaitu struktural dan non struktural.
Mitigasi struktural didefinisikan sebagai usaha pengurangan resiko yang dilakukan
melalui pembangunan atau perubahan fisik melalui penerapan solusi yang dirancang.
Mitigasi non struktural meliputi pengurangan kemungkinan atau konsekuensi resiko
melalui modifikasi proses-proses perilaku manusia atau alam, tanpa membutuhkan
penggunaan struktur yang dirancang.
D. Mitigasi Bencana Gunung Berapi

4
Gunung berapi atau gunung api adalah bentuk timbunan (kerucut dan lainnya)
dipermukaan bumi yang dibangun oleh tibunan rempah letusan, atau tempat munculnya
batuan lelehan atau magma/rempah lepas/gas yangberasal dari dalam bumi . Dalam buku
Manajemen Bencana disebutkan upaya-upaya mitigasi bencana gunung berapi, yaitu:
a) Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan
alat pencatat gempa (seismograf).
b) Tanggap Darurat, yaitu mengevaluasi laporan dan data, membentuk tim Tanggap
Darurat, mengirimkan tim ke lokasi, melakukan pemeriksaan secara terpadu.
c) Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan
sifat bahayagunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi
pengungsian, dan pos penanggulangan bencana.
d) Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia.
e) Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat
terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi.

5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gunung Berapi

Gunung berapi adalah istilah untuk sistem fluida panas (batuan cair atau lava)
yang memanjang dari kedalaman bumi hingga ke permukaan bumi, termasuk endapan
material yang di muntahkan ketika meletus. Istilah gunung meletus juga digunakan
untuk menamai pembentukan gunung api es dan gunung api lumpur. Gunung api es
terbentuk didaerah yang memiliki iklim salju, sedangkan gunung api lumpur
terbentuk didaerah yang tidak memiliki iklim salju. Gunung berapi banyak terdapat di
daerah cincin api pasifik, yakni garis bertemunya dua lempeng tektonik.

Gunung berapi dapat berada dalam beberapa fase sepanjang keberadaannya.


Gunung berapi aktif suatu saat dapat berada dalam keadaan separuh aktif, istirahat, at
au mati. Sulituntuk menentukan sebuah gunung sedang berada pada suatu kondisi
tertentu karena sebuahgunung api bisa beristirahat hingga 610 tahun kemudian akif
kembali.

Ketika sebuah gunung berapi meletus, magma yang berada dalam dapur akan
keluarsebagai lahar atau lava. Selain oleh lava, kehancuran yang dipicu oleh gunung
meletusdapat juga disebabkan oleh: Aliran lava, letusan gunung berapi, aliran lumpur 
abu, kebakaranhutan, gas beracun, gelombang tsunami, dan gempa bumi

B. Proses Terjadinya Gunung Meletus

Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluaroleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti
inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu
menyembur dengan keras sejauh radius18 km atau lebih, sedang lavanya bisa
membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusangunung berapi bisa menimbulkan
korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuankilometer jauhnya dan bahkan
bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.Hasil letusan gunung berapi
(sumber:MPBI)

6
1.Gas vulkanik

2.Lava dan aliran pasir serta batu panas

3.Lahar

4.Tanah longsor

5.Gempa bumi

6.Abu letusan

7.Awan panas (Piroklastik)

Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi
yang dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2),
Hidrogen Sulfida (H2S),sulfurdioksida(SO2) dan nitrogen (NO2) yang
membahayakan manusia.

Lava  adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke


permukaan melaluikawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari
sumbernya mengikuti sungai ataulembah yang ada sedangkan lava kental
mengalir tidak jauh dari sumbernya

.Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng
gunung berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari camp
uran bahanvulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar
letusan dan laharhujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki
danau kawah meletus,sehingga air danau yang panas bercampur dengan material
letusan, sedangkan lahar hujan terjadikarena percampuran material letusan dengan air
hujan di sekitar puncaknya.

Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan


panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang
panas, mengalir Turundan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari

7
lembah. Awan panas hembusanadalah awan dari material letusan kecil yang panas,
dihembuskan angin dengan kecepatanmencapai 90 km/jam. 

Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan
angindampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Dampak abu letusan Per
masalahan pernafasan, kesulitan penglihatan, pencemaran sumber air bersih, menyeb
abkan badai listrik,mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor, merusak atap,
merusak ladang, merusakinfrastruktur.

C. Jenis-jenis gunung Berapi

1.Gunung Api Berdasarkan Bentuknya

a.Stratovolcano : Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-
ubahsehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis
batuan,sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), terkadang bentuknya
tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. 

b.Perisai : Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih


cair,sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam),
bentuknyaakan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat 
basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.

c.Cinder Cone : Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan
vulkanikmenyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini
membentuk mangkukdi puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari
tanah di sekitarnya

. d.Kaldera : Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat


yangmelempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung
Bromomerupakan jenis ini

8
 

2. Gunung Api Berdasarkan Proses Terjadinya

a.Gunung api Maar, berbentuk seperti danau kawah. Terjadi karena letusan besar
yangkemudian membentuk lubang besar di bagian puncak. Bahan-bahan yang
dikeluarkan berupa benda padat/effiata. Contoh, Gunung Lamongan di Jawa
Timur.

b.Gunung api kerucut/srato, yaitu jenis gunung api yang paling banyak
dijumpai.Berbentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-
lapis. Terjadikarena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang
sering terjadimenyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato.
Sebagian besargunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api kerucut.
Contoh, GunungMerapi.

c.Gunung api perisai/tameng, berbentuk seperti perisai, terjadi karena lelehan


yang keluardengan tekanan rendah, sehingga nyaris tidak ada letusan dan
membentuk lereng yangsangat landai dengan kemiringan 1 sampai 10 derajat.
Contoh gunung api perisai/tameng antara lain Gunung Maona Loa Hawaii di
Amerika Serikat.

9
3.Gunung Api Berdasarkan Tipe Letusan

a.Hawaian, memiliki tipe letusan dengan pancuran lava ke udara mencapai


ketinggian 200meter, mudah bergerak dan mengalir secara bebas. 

b.Strombolian, memiliki ciri letusan mencapai 500 meter dengan pijaran seperti
kembangapi.

c.Merapi, memiliki tipe letusan dengan ciri guguran lava pijar saat kubah lava
runtuh.

d.Volcanian, memiliki ciri letusan yang membentuk volcano disertai awan panas
yang padat.

e.Pelean, gunung api dengan tipe letusan yang paling merusak karena magma
yangmeletus dari bagian lereng gunung yang lemah.

f.St. Vincent, gunung api dengan tipe letusan yang disertai longsoran besar dan
awan panas yang bisa menutupi area yang luas

g.Sursteyan, gunung api dengan tipe letusan dengan vulkanian tetapi kekuatan
letusannyalebih besar.

h.Plinian, gunung api dengan tipe letusan eksplosif yang sangat kuat dengan
ketinggianletusan yang mencapai >500 km

10
4.Gunung Api Berdasarkan Aktifitasnya

a.Gunung api aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan asap,
gempa,dan letusan.

b.Gunung api mati, yaitu gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi sejak
tahun1600.

c.Gunung api istirahat, yaitu gunung api yang meletus sewaktu-waktu,


kemudian beristirahat. Contoh, Gunung Ceremai dan Gunung Kelud.

D. Penyebab Letusan Pada Gunung Berapi


Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab
berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan
dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang
merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya
melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.
Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi.
Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu,
suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat

11
batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian
besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.
Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena
massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma
naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin
yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Kabin magma (magma chamber)
inilah yang merupakan gudang (reservoir) darimana letusan material-material vulkanik
berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah
tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma
meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak.
Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati
permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama
meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar
magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini.
Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk
pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah
tersebut.
Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan
berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian
mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui saluran yang lebih kecil.
Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar melalui lubang lain yang terbentuk
pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap berada di bawah permukaan.

12
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

B. Saran

13

Anda mungkin juga menyukai