Hairunnisak (11773200060)
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunianya penulis masih bisa diberi kesempatan untuk menyelesai kan makalah Mata Kuliah
Sistem Pengendalian Manajemen. Shalawat dan salam tercurahkan kepada nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabat dan para pengikutnya. Tidak lupa pula penulis
mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing yang telah membimbing penulis agar
dapat mengerti dan memahami tentang bagaimana cara menyusun dan membuat makalah ini
dengan baik dan benar yaitu Bapak Arridho Abduh, S.ST, M.Ak
Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada para pembaca. Semoga
Allah memberkahi makalah ini sehinga benar-benar bermanfaat. Makalah ini jauh dari sempurna
dan apabila ada kelebihan atau kekurangan, penulis mohon kritik dan sarannya.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang 1
1.2. Rumusan
Masalah 2
1.3. Tujuan
Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa saja yang meliputi pembangunan organisasi nirbatas?
b. Apa yang dimaksud dengan kemitraan usaha ?
c. Apa saja pendelegasian wewenang VS pemberdayaan karyawan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Semakin besar dan kompleks bisnis yang dijalankan perusahaan, maka semakin
sulit mencari mitra bisnis apabila hubungan keluarga dipakai sebagai dasar pemilihan.
Oleh karena itu, dikembangkan pendekatan bisnis untuk berhubungan bisnis dengan pihak
3
lain. Hubungan bisnis dapat dilakukan dengan bukan keluarga, namun seperangkat alat
kontrol perlu dikembangkan untuk menjaga agar transaksi bisnis dapat berjalan
sebagaimana yang diharapkan. gitu pula, karena untuk mencari personel perusahaan
berdasarkan hubungan keluarga sulit dan tidak mungkin dilakukan dalam perusahaan
besar, perusahaan kemudian mempekerjakan personel bukan keluarga dengan
mengembangkan seperangkat alat kontrol bagi personel untuk menjaga agar transaksi
dilaksanakan seperti yang diharapkan. Pendekatan bisnis memiliki segi positif. Transaksi
bisnis dapat dilaksanakan secara businesslike. Namun pendekatan bisnis juga memiliki segi
negatif. pihak yang terkait dalam bisnis melaksanakan hubungan hanya terbatas pada
hubungan bisnis. Pihak-pihak yang terkait tidak termotivasi untuk memberikan lebih dari
yang telah disepakati dalam transaksi bisnis.
4
dalam pengertian bersama-sama dengan perusahaan satu grup dalam satu hubungan
keluarga (induk dan anak perusahaan)-namun dengan jalan menjalin kemitraan usaha
dengan perusahaan lain melalui partnes relationship dengan pemasok (vertikal) dan
melalui strategic alliance dengan mitra bisnis terkait (horisontal).
Tujuan ketiga dan keempat merupakan focus strategy yang diwujudkan dalam dua
langkah: (1) pemilihan core competency perusahaan-aktivitas atau pengetahuan ang
dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan yang membuat perusahaan unggul dibandingkan
dengan pesaingnya, dan (2) penggalangan keterpaduan usaha seluruh personel
perusahaan untuk menyediakan produk dan a yang mampu menghasilkan value bagi
customer. Cuistomer merupakan penyebab utama kelangsuingan hidup perusahaan dalam
bisnis. Kemitraan usaha dibangun karena ketidakmampuan perusahaan secara individual
untuk memuaskan kebutuhan customer. Customer sekarang sangat penuntut (demanding),
sehingga menyebabkan perusahaan harus membangun kemitraan usaha dengan pemasok
dan mitra bisnisnya untuk secara bersama-sama memuaskan kebutuhan customer melalui
kompetensi intinya masingmasing produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan harus
mampu menghasilkan value bagi customer agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin.
Di dalam menghadapi persaingan global yang tajam dan perubahan pesat kebutuhan
customer, perusahaan memerlukan hubungan kohesif antarfungsi dalam organisasi
perusahaan dan kemitraan antara manajer dengan karyawan, untuk memungkinkan
perusahaan responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang pesat dan untuk
meningkatkan kecepatan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan customer.
5
1. Produk pada dasarnya merupakan satu ikar jasa yang berkemampuan untuk
menghasilkan tatlue bagi customer
2. Produsen produk dan jasa perlu mengubah logikanya sesuai dengan logika
customer agar mempunyai keserapatan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup organisasi perusahaan mereka.
3. Konsep kualitas mencakup semua aspek organisasi perusahaan dan bahkan
melampaui batas-batas organisasi perusahan, meluas ke organisasi pemasok mitra
bisnis dan customer
4. Smart technology merupakan enabler untuk mewujudkan kemitraan
antarperusahaan, kemitraan antarfungsi, dan antara manajer dengan karyawan
dalam organisasi perusahaan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kemitraan usaha merupakan conditio sine qua non-suatu quality relationship yang
harus dibangun antara manajer dengan karyawan, antar fungsi dalam organisasi perusahaan
dia antara organisasi perusahaan yang terkait untuk menyediakan produk dan jasa yang
menghasilkan value bagi customer.
Makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu masukan serta saran
dari para pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA