Anda di halaman 1dari 7

1.

Organisasi adalah sekumpulan orang yang lebih dari 1 orang yang memiliki tujuan dan
pemikiran yang sama.

Unsur unsur organisasi yaitu

Personil

Personil adalah orang orang yang terlibat dalam organisasi tersebut, dalam organisasi personil
adalah sebuah unsur yang sangat penting karena memiliki peran dan tingkatan masing-masing.

Kerja sama

Setiap anggota harus bekerjasama dalam melakukan tugas serta tanggung jawabnya. Kerjasama juga
sangat dibutuhkan dalam organisasi agar hasil yang diinginkan lebih cepat terwujud.

Tujuan bersama

Tujuan adalah sasaran atau target yang akan dicapai dalam sebuah pembentukan organisasi. Mulai
dari prosedur, program yang dilakukan, pola sampai hasil akhir dari sebuah program organisasi
dilakukan.

Peralatan

Tujuan dalam organisasi memerlukan peralatan sebagai sarana dan prasarana agar bisa dicapai.
Sarana dan prasarana ini adalah berupa kelengkapan baik berupa fisik atau sumber daya manusia.

Lingkungan

Lingkungan ini mencakup beberapa bidang seperti sosial, budaya, politik, peraturan yang berlaku,
ekonomi hingga masalah anggaran. Lingkungan organisasi yang baik akan menghantarkan pada
tujuan dengan benar dan cepat, berlaku sebaliknya.

Sumber daya alam

Kehidupan berorganisasi bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor alam yang tidak terduga seperti
perubahan cuaca, kondisi tanah, iklim, flora dan fauna.

2. Perilaku organisasi adalah suatu ilmu yang dapat kita pelajari untuk mengetahui tentang perilaku
perilaku tiap individu maupun kelompok serta dampak nya terhadap kinerja.

3. Teori Organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian
teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi
dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Sedangkan perilaku organisasi adalah
bidang studi yang mempelajari pengaruh yang dimiliki poleh individu, kekelompok, dan struktur
terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerangkan bidang ini agar organisasi menjadi
lebih efektif.

Perbedaannya jika teori organisasi mengambil pandangan yang makro pada teori makro lebih
memfokuskan pada perilaku perilaku dari organisasi tersebut contohnya teori organisasi tidak hanya
memandang dari prestasi dan sikap para anggota organisasi tersebut tetapi juga memperhatikan
kemampuan yang dimiliki setiap orang yang ada diorganisasi tersebut untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut.

Sebaliknya pada perilaku organisasi mengambil pandangan yang lebih kecil atau mikro.

4. a) Masa Industri
Teori-teori organisasi yang berkembang di akhir abad ke-18, pada periode ini sering disebut Revolusi
Industri. Revolusi industri merupakan titik awal sejarah dimana manusia mulai mengenal mesin
produksi yang mampu melakukan pekerjaan secara otomatis. Teori organisasi pada masa ini tidak
lepas dari faktor lingkungan, yang meliputi aspek teknologi, sistem politik, sistem sosial, sistem
budaya, dan demografi (persebaran fisik manusia).

Penataan organisasi mencapai titik puncaknya menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang sulit
untuk menerangkan kekuatan-kekuatan mana saja yang membentuk perilaku organisasi. Kemudian
bersamaan dengan itu muncul tokoh-tokoh yang memiliki konsep-konsep baru tentang ilmu perilaku
organisasi. Mereka adalah;

1) Max Weber

Weber lebih menekankan orientasinya pada penjelasan mengenai organisasi dibandingkan


pengembangan suatu prinsip. Adapun dua aspek dari hasil kerja Weber tentang perilaku organisasi
yaitu;

a) sebagai seorang ahli sosial, ia menjelaskan preskripsinya dari pertumbuhan organisasi yang besar.

b) dia terkesan akan kelemahan-kelemahan manusia dengan pertimbangan-pertimbangan yang


kadang-kadang tidak realistis dan bahwa manusia mempunyai rasa emosi.

2) Henri Fayol

Fayol menerbitkan bukunya yaitu Administrasi Industri dan Umum (General and Industrial
Administration) yang telah memengaruhi pemikiran-pemikiran manajemen di Eropa. Pandangan-
pandangan Fayol dianggap sebagai suatu pemikiran tentang organisasi-administratif. Kemudian
Fayol juga berpendapat bahwa semua organisasi terdiri dari unit atau subsistem sebagai berikut:

1) Aspek-aspek teknik dan komersial dari kegiatan pembelian, produksi dan penjualan,

2) Kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah-masalah permintaan dan pengendalian


kapital,

3) Unit-unit keamanan dan perlindungan,

4) Funsi perhitungan,

5) Fungsi administrasi dari perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi dan pengendalian.

Orientasi sistem fungsional milik Fayol di dalam perilaku organisasi dan manajemen dapat
memengaruhi banyak pemikiran-pemikiran modern tentang administrasi.

2) Frederick Winslow Taylor

Taylor mengenalkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah (principle of scientific management) ke


wilayah bagian lain di Amerika Serikat. Ia mengusulkan 3 hal sebagai tujuan dari gerakannya, antara
lain:

1) Memberikan contoh sederhana bahwa Amerika Serikat telah dirugikan banyak karena tidak
adanya efisiensi usaha,

2) Meyakinkan masyarakat Amerika Serikat bahwa pengobatannya terletak pada manajemen yang
sistematis bukan pada usaha mencari orang-orang istimewa,
3) Membuktikan bahwa manajemen yang baik adalah suatu ilmu yang tepat berdasarkan hukum
yang jelas, aturan, dan prinsip.

Untuk membuktikan manajemen yang baik unsur-unsur yng membuat mesinmanajemen ilmiahnya
harus berfungsi lebih baik juga. Dari pandangan perilaku, manajemen ilmiah mencoba memadukan
secara pasti dengn teknik eksperimen yang sistematis dengn asumsi mekanistik terhadap ilmu
perilaku organisasi.

b) Masa Neo-Klasik

Perubahan teknologi pada masa revolusi industri mengakibatkan lahirnya prespektif klasik, yang
dimulai pada sekitar akhir abad ke-18. Pada masa inilah apa yang disebut organisasi dalam
pengertian modern mulai berkembang. Tokoh-tokohnya seperti: Elton Mayo, D. McGreogor, dan
Chris Argyris.

c) Masa Modern

Pada masa ini perilaku organisasi mendekati masalah sebagai suatu sistem keseluruhan dengan
memperhatikan beberapa variabel dan proses yang dinamis berkaitan dengan sistem dan hubungan
sistem dengan lingkungannya.

5. Tingkatan analisis dalam perilaku organisasi terdiri dari 3 tingkat yaitu:

1.Tingkat individu, yaitu menganalisis perilaku seseorang berdasarkan interaksi kepribadian


dirinya, mulai dari sifat, sikap dan kepribadian sampai dengan pengalaman hidupnya.

2.Tingkat kelompok yaitu Perilaku yang dipengaruhi oleh anggota masing-masing kelompok,
aturan, serta nilai-nilai yang dianut oleh kelompok tersebut.

3.Tingkat organisasi yaitu posisi seseorang dalam struktur organisasi akan membawa pengaruh
pada interaksi soasial yang terjadi pada organisasi tersebut.

6. Sebutkan disiplin-disiplin ilmu yang menyumbang kepada bidang PO ?

Ilmu yang mendukung kepada terbentuknya ilmu perilaku organisasi adalah psikolog, sosiologi,
sikologi sosial, antropologi dan ilmu politik

7. Sebutkan dan jelaskan tantangan dan peluang PO ?

1.)Globalisasi

Tantangan 1

·Persaingan

Persaingan timbul karena banyaknya organisasi yang bermunculan yang bergerak di bidang sama.
Diera globalisasi ini, persaingan merupakan hal yang wajar dan tidak bisa dihindarkan. Setiap
organisasi akan sama-sama menghadapi persaingan ini. Yang membedakan adalah cara menanggapi
persaingan ini, apakah sebagai suatu ancaman atau suatu yang mendorong untuk lebih berinovasi
dan kreatif.

Peluang 1

Dengan demikian untuk menghadapi persaingan maka Perusahaan/Organisasi harus berlomba


menciptakan sebuah inovasi yang dapat menguasai pangsa pasar.Hal ini dapat menjadi peluang
untuk tumbuh kembang suatu Perusahaan/Organisasi .
2.)Keragaman Tenaga Kerja.

Tantangan 1

Di Indonesia keragaman tenaga kerja bersifat terbatas, terutama yang agak menonjol adalah
perbedaan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Namun perusahaan di Indonesia harus siap dalam
mengantisipasi keragaman tenaga kerja dalam rangka globalisasi, karena keragaman akan meluas
dengan masuknya modal asing yang berarti juga masuknya tenaga kerja asing dari berbagai etnis
atau bangsa.

Peluang 1

Di dalam keragaman tenaga kerja maka Perusahaan/Organisasi harus bersikap adil dan tidak
diskriminatif demi mencapai tujuan Perusahaan/Organisasi tersebut .Peraturan-peraturan yang
dibuat dalam Perusahaan/Organisasi tersebut harus dipatuhi oleh semua pihak yang berada
didalamnya ,tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain.

3.)Peningkatan kualitas dan produktifitas.

Tantangan 1

Semakin intelektual dan pribadi suatu pekerjaan, maka semakin sulit pula mencapai peningkatan
produktivitas. Peningkatan produktivitas yang rendah dalam sektor jasa dikaitkan dengan
peningkatan aktivitas yang rendah produktivitasnya dalam sektor jasa. Termasuk di dalamnya
aktivitas yang sebelumnya bukan merupakan bagian dari bisnis, seperti tempat penitipan anak,
penyiapan makanan, pembersihan rumah, dan jasa binatu. Kegiatan ini telah dipindahkan keluar dari
rumah dan masuk ke dalam ekonomi sejalan dengan semakin bertambahnya wanita yang terjun di
dunia kerja. Aktivitas ini berdampak pada produktivitas rendah yang terukur pada sektor jasa,
walaupun sesungguhnya produktivitas meningkat, karena aktivitas ini sekarang lebih efisien dari
sebelumnya.

Peluang 1

Untuk itu Perusahaan/Organisasi harus memiliki rencana yang matang agar dapat memberikan arah
terhadap Perusahaan/Organisasi .Manajemen harus secara efisien menerapkan prisip POAC
didalamnya .Meningkatkan Produktivitas tidak lah mudah tetapi tidak mustahil dapat diterapkan
.Setidaknya ini mendorong Perusahaan/Organisasi dapat berpikir jauh kedepan

4.)Kelangkaan Tenaga Kerja.

Tantangan 1

Baru-baru ini dilaporkan hampir 60% perusahaan – perusahaan di Jepang sedang kesulitan dengan
tenaga kerja sehingga harus menunda untuk melakukan ekspansi bahkan ada perusahaan yang mulai
merugi. Kondisi ini menunjukkan langkanya tenaga kerja di negeri sakura tersebut.

Peluang 1

Ekonomi Jepang saat ini tengah mengalami kontraksi terparah pada kuartal kedua lalu. Oleh karena
itu, untuk mengatasi kontraksi perekonomian terhadap pasar tenaga kerja Jepang saat ini maka
Gubernur BOJ mempertimbangkan sesegera mungkin menyewa tenaga kerja asing untuk
mendongkrak produktivitas kegiatan bisnis dan investasi di negaranya.

5.)Meningkatkan layanan pelanggan.


Tantangan 1

Layanan pelanggan merupakan tantangan terbesar bagi operator seluler. Menurut survei yang
dilakukan oleh Tektronix Communications, buruknya layanan pelanggan menjadi alasan utama bagi
sepertiga dari seluruh pelanggan seluler dunia mengganti operator selulernya.“Meskipun operator
belakangan ini berlomba-lomba meningkatkan investasi sumber daya manusia dan infrastruktur,
layanan pelanggan tetap menjadi tantangan mereka,” ujar Viraj Pradhan, Sales Director Asia
Tenggara, Tektronix Communications.Menurut Viraj, pelanggan sangat kecewa dengan kemampuan
petugas layanan pelanggan dalam mengatasi dan menemukan sumber masalah dengan segera.
Ketika mereka diminta untuk menilai kemampuan petugas layanan pelanggan dalam memecahkan
suatu masalah, responden paling tidak percaya pada kemampuan petugas dalam mengatasi masalah
buruknya jangkauan sinyal.

Peluang 1

Agar perusahaan selular itu dapat mempertahankan pelanggannya maka harus berusaha menarik
pelanggan dengan cara meningkatkan kekuatan sinyal operator.Karena memang pelanggan akan
kesal jika system jaringannya lama ,ketika harus menelpon,sms,atau internetan.Mereka cenderung
memilih operator yang dapat mengakses data secara cepat.

6.)Meningkatkan Ketrampilan Personal.

Tantangan 1

Para manajer di masa sekarang dihadapkan pada dunia yang keras dengan kehadiran para pesaing
dan berbagai inovasi yang berkembang. Di masa depan, perusahaan yang mampu bertahan adalah
mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Oleh karena itu,
mempersiapkan para manajer untuk beradaptasi dengan perubahan menjadi hal yang sangat
penting. Para manajer tidak hanya perlu fleksibel dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi
dengan perubahan, tetapi juga harus mampu melakukan diagnosis permasalahan serta
mengimplementasikan program perubahan.

Peluang 1

Untuk itulah para manajer perlu meningkatkan keahlian /ketrampilan personal karena pesain-
pesaing pasar akan banyak bermunculan dengan ide-ide atau gebrakan-gebrakan baru .Jika suatu
Organisasi/Perusahaan ingin dapat berjalan atau bertahan maka diharapkan para manajer mampu
meningkatkan segala kemampuannya .

7.)Empowerment

Tantangan 1

Tujuan pelibatan dan pemberdayaan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk
memberikan customer value. Oleh karena itu karyawan harus memahami apa itu customer value,
komponen sistem, dan bagaimana untuk menentukan dan mengukur customer value. Kesuksesan
implementasi pelibatan dan pemberdayaan karyawan memerlukan perubahan budaya perusahaan
(cara berfikir dan bekerja para manajer). Pelibatan dan pemberdayaan karyawan (PPK) bulan hanya
merupakan alat menejemen atau strategi menejemen yang berumur singkat. Karyawan yang telah
bekerja cukup lama dan telah mengalami berbagai inovasi menejemen yang silih berganti menjadi
enggan menerima program PPK apabila mereka memandang sebagai strategi yang berumur singkat
dan kemungkinan akan diganti dengan strategi dimana karyawan tidak suka dan bersikap apatis
terhadap sesuatu yang baru.
Peluang 1

Para Manajer harus dapat meyakinkan karyawan yang telah bekerja cukup lama untuk dapat
menerima Pelibatan dan pemberdayaan karyawan (PPK).Agar karyawan tersebut dapat menerima
tanggung jawabnya dan tidak bersifat apatis dengan strategi Perusahaan/Organisasi yang baru
.Untuk itu para manajer harus menggunakan cara –cara untuk memotivasi /mendorong mereka agar
dapat melakukan tanggung jawab yang baru dalam pekerjaannya.

8.) Menyikapi Kesementaraan.

Tantangan 1

Pada era pengetahuan yang lingkungan bisnisnya bergejolak,konsep kesesuaian strategik yang
diambil kurang cukup responsif terhadap perkembangan lingkungan yang sangat
dinamis.Perusahaan perlu menjaga agar dirinya menjadi lebih siap dan responsif .Perusahaan perlu
melakukan transformasi secara berkelanjutan dan mencegah dirinya terjebak dalam usaha
mempertahankan kesesuaian strategik melalui formalisasi sistema perencanaan(birokratisasi
perencanaan)untuk melanggengkan sukses masa lau yang biasanya tidak mungkin terulang
kembali .Perusahaan juga perlu menjaga diri agar tidak tersedot dalam spiral menyusut dari
keberhasialan yang menye abkan wawasan usaha makin menyempit.Manajemen perlu menyadari
bahwa proses adaptasi eksternal penuh unsur kesementaraan.

Peluang 1

Untuk itu perusahaan harus dapat beradaptasi dengan cepat menyikapi perubahaan yang semakin
cepat.Memang pada era globalisasi dan juga perdagangan bebas banyak Perusahaan/Organisasi
yang manajemennya mempekerjakan karyawan dengan sistema kontrak.Para Manajer dan karyawan
juga harus dapat memahaminya .Ini disebabkan karena perubahan sistem yang silih berganti

8. Jelaskan pengembangan model PO !

dalam perilaku organisasi, sesuai dengan tuntutan moderenisasi manajemen dimasa depan, masih
terbuka kemungkinan untuk mengembangkan model-model yang telah ada. Untuk maksud tersebut,
kita batasi dahulu pengertian model. Disini model dimaksudkan sebagai abstraksi dari realitas, yaitu
penyederhanaan representasi dari beberapa fenomena dunia nyata. Analisi perilaku organisasi
terdiri dari tiga tingkatan analisis, yang dimulai dari tingkatan individu bergerak menuju ketingkatan
sistem organisasi yang selalu ditambahkan dengan pengertian perilaku organisasi kedalam analisis
tersebut.

Pengembangan model ini melibatkan tiga variabel penting dalam perilaku organisasi:

• Variabel Tergantung (Dependent Variable)

Sebuah respons yang dipengaruhi oleh variabel bebas

• Variabel Bebas (Independent Variable)

Sebuah variabel yang dianggap sebagai penyebab timbulnya perubahan pada variabel
tergantung.

• Variabel Antara (Moderating Variable)

Sebuah variabel yang mengurangi atau mempengaruhi efek dari variabel bebas terhadap variabel
tergantung.
9. Uraikan pendekatan perilaku organisasi pada manajemen!

keterlibatan manusia pada kedua alat bantu tersebut. Bagi organisasi, manusia dianggap memiliki
peran sentral. Dikatakan demikian karena manusia merupakan penggerak utama dalam kehidupan
organisasi. Namun, harus diakui pula bahwa manusia bukan sekadar menjadi penggerak (subjek)
yang menjalankan organisasi, tetapi juga objek yang harus dikelola agar organisasi bisa berfungsi
sebagaimana mestinya. Sementara itu, manusia bagi alat bantu lain (teknologi misalnya) melulu
sebagai subjek yang menjalankan dan mengendalikan alat bantu tersebut. Itulah sebabnya
organisasi jauh lebihkompleks dan lebih sulit dikendalikan dibanding alat bantu lainnya. Utamanya
lagi karena setiap individu bisa menjadi subjek sekaligus objek. Disamping itu, setiap individu yang
terlibat dalam organisasi memiliki kebutuhan masing-masing yang terkadang berbeda di antara
mereka, tetapi dalam batas-batas tertentu semuanya harus dipenuhi. Karena alasan itu pulalah,
mengelola organisasi dengan baik bukan merupakan pilihan, tetapi sebuah keharusan. Dalam bahasa
yang lebih sederhana, organisasi perlu manajemen agar bisa berfungsi sesuai tujuan awal
didirikannya organisasi, yakni bisa memenuhi kebutuhan dan tujuan seseorang atau sekelompok
orang. Organisasi dan manajemen dengan demikian seperti dua sisi dari satu mata uang. Keduanya
saling terkait dan saling membutuhkan. Di sisi lain, baik organisasi maupun manajemen juga
membutuhkan kehadiran manusia dan menempatkan manusia pada posisi sentral. Oleh sebab itu
organisasi, manajemen, dan manusia merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan .
Ketiganya saling bergantung. Namun, karena organisasi dan manajemen hanyalah alat bantu
manusia dalam pertalian tersebut menempati posisi sentral saat keberadaan organisasi dan
manjemen sengaja diciptakan manusia untuk kepentingan manusia itu sendiri.

10. Jelaskan tujuan perilaku organisasi!

a. Memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi.

Hal ini berarti Perilaku Organisasi diharapkan dapat mengerti segala perilaku-perilaku baik
anggota maupun dari organisasi itu sendiri

b. Dapat meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi.

Dalam hal ini Perilaku Organisasi berperan penting dalam memprediksi setiap peristiwa atau
kejadian yang terjadi dalam organisasi, apakah kejadian tersebut nantinya akan membuat organisasi
tersebut menjadi lebih baik atau tidak.

c. Dapat mengendalikan perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi.Hal ini berarti Perilaku
Organisasi diharapkan dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan yang akan terjadi
dari individu-individu dalam suatu organisasi.

Anda mungkin juga menyukai