Anda di halaman 1dari 2

Form Reflection Learning

Nama Mahasiswa : Maria Fransiska Octaviani Silaen

NIM : 191101081

Kelompok : 3A

Kompetensi : Melakukan komunikasi terapeutik pada klien di ruang IGD

Pembelajaran yang di dapatkan di Klinik :

Pembelajaran yang saya dapat adalah saya mengetahui bagaimana caranya berkomunikasi yang baik
terhadap pasien IGD. Dimana saat berkomunikasi dengan pasien IGD harus menggunakan bahasa yang
ramah. Kita harus memberi pelayanan yang terbaik kepada pasien contohnya menyambutnya dengan
baik, membantu pasien yang telihat kesusahan tanpa bersungut-sungut, membangun hubungan saling
percaya antara perawat dengan pasien.

Pendapat : Pendapat saya pada saat saya menonton video komunikasi di IGD, saya melihat bagaimana
perawat harus memberikan pelayanan yang terbaik. Mulai dari menyambut pasien di ruang registrasi,
perawat harus ramah da menggunakan bahasa yang sopan. Pada saat bertanya dengan pasen mengenai apa
yang dialami pun kita harus ramah dalam bertanya. Ketika pasien bertanya pun kita harus menjawab
dengan ramah dan bahasa yang sopan. Disini kita menerapkan prinsip craing, dimana kita harus peduli
terhadap pasien yang kita tangani. Perawat harus berusaha untuk mendengarkan informasi yang
disampaikan oleh klien dengan penuh empati dan perhatian. Ini dapat ditunjukkan dengan memandang
kearah klien selama berbicara, menjaga kontak pandang yang menunjukkan keingintahuan, dan
menganggukkan kepala pada saat berbicara tentang hal yang dirasakan penting atau memerlukan umpan
balik. Teknik dimaksudkan untuk memberikan rasa aman kepada klien dalam mengungkapkan  perasaan
dan menjaga kestabilan emosi klien. Selama klien berbicara sebaiknya perawat tidak menyela atau
membantah. Untuk menunjukkan sikap penerimaan sebaiknya  perawat menganggukkan kepala dalam
merespon pembicaraan klien. Apabila terjadi kesalahpahaman, perawta perlu mengehentikan pembicaraan
untuk meminta penjelasan dengan menyamakan pengertian. Ini berkaitan dengan pentingnya informasi
dalam memberikan pelayanan keperawatan. Klarifikasi diperlukan untuk memperoleh kejelasan dan
kesamaan ide, perasaan, dan persepsi. Perawat perlu menyampaikan hasil pengamatan terhadap klien
untuk mengetahui bahwa pesan dapat tersampaikan dengan baik. Perawat menjelaskan kesan yang
didapat dari isyarat nonverbal yang dilakukan oleh klien. Dengan demikian akan menjadikan klien
berkomunikasi dengan lebih baik dan terfokus  pada permasalahan yang sedang dibicarakan.
Kesimpulan :
Pada saat berkomunikasi dengan pasien di ruang IGD kita harus menerapkan prinsip seperti :
Caring ( sikap pengasuhan yang ditnjukan peduli dan selalu ingin memberikan bantuan)
acceptance (menerima pasien apa adanya), respect (hormatati keyakinan pasien apa adanya),
empaty (merasakan perasaan pasien), trust (memberi kepercayaan), integrity (berpegang pada prinsip
profesional yang kokoh), identifikasikan bantuan yang diperlukan terapkan teknik komunikasi: terfokus,
bertanya,  dan validasi bahasa yang mudah dimengerti, pastikan hubungan profesional dimengerti oleh
pasien/keluarga motivasi dan hargai pendapat & respon klien, dan hindari menyalahkan, memojokkan,
dan memberikan sebutan yang negatif terhadap pasien. Dengan melakukan prinsip tersebut perawat sudah
memberikan pelayanan melalui komunikasi dengan baik kepada pasien.

Nama / Paraf Pembimbing Klinik : Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=51GmoU6n9eM

Anda mungkin juga menyukai