Anda di halaman 1dari 21

TUGAS 1

MATEMATIKA TEKNIK

Oleh:
Wisnu Ade Wardana
M1C118013

Dosen:
Dr.Drs.HARMES,M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2019
PETA KONSEP

Sistem Bilangan Real


Bilangan Real

Bilangan Rasional Bilangan Irasional

Bilangan Pecahan Bilangan Bulat

Bilangan Bulat Negatif

Bilangan Cacah

Bilangan Nol

Bilangan Asli

Bilangan Prima Bilangan Ganjil Bilangan Genap Bilangan Komposit


Tema: Bilangan Real, ialah sistem bilangan yang dapat ditulis dalam bentuk
desimal.

Definisi Sifat Contoh


Setiap bilangan real yang dioperasikan
6 + 6 = 12
penjumlahan dan perkalian akan Tertutup
9 x 8 = 72
menghasilkan bilangan real juga.
Setiap bilangan real yang dioperasikan
6 + 8 = 48
penjumlahan dan perkalian akan
Komutatif 8 + 6 = 48
menghasilkan bilangan real juga dan
( Pertukaran ) 5 x 2 = 10
menghasilkan nilai yang sama walaupun
2 x 5 = 10
posisi bilangan real ditukar.
Setiap bilangan real yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian tiga buah ( 6 + 3 ) + 4 = 13
bilangan akan menghasilkan bilangan Asosiatif 6 + ( 3 + 4 ) = 13
real juga dan menghasilkan nilai yang ( Pengelompokan ) ( 1 x 6 ) x 5 = 30
sama walaupun pengelompokan bilangan 1 x ( 6 x 5 ) = 30
real ditukar.
Setiap bilangan real yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian akan Distributif 3 x ( 2 + 4 ) = 18
menghasilkan bilangan real juga ( Penyebaran ) ( 3 x 2 ) + 4 = 10
walaupun dengan metode penyebaran.
Setiap bilangan real yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian akan
5+0=5
menghasilkan bilangan real juga dan Identitas
8x1=8
menghasilkan bilangan itu sendiri setelah
dioperasikan dengan bilangan lain.
Setiap bilangan real yang dioperasikan 5+(-5)=0
penjumlahan dan perkalian dengan invers Invers 1
2x( )=1
menghasilkan identitasnya. 2
Setiap pembagian bilangan real dengan Tidak Ada 0
=∞
nol menghasilkan nilai tidak terdefinisi. Pembagi Nol 0
Subtema: Bilangan Rasional dan Bilangan Irasional
a
Bilangan Rasional, ialah bilangan yang dinyatakan dalam bentuk ,b
b
≠ 0 , ab € bilangan bulat.

Definisi Sifat Contoh


Setiap penjumlahan dan perkalian
antar bilangan rasional akan 2 1 4
Tertutup + =
menghasilkan bilangan rasional 4 2 4
kembali.
Setiap penjumlahan dan perkalian
antar bilangan rasional akan 2 8 18
+ =
6 3 6
menghasilkan bilangan rasional juga Komutatif
dan menghasilkan nilai yang sama ( Pertukaran )
8 2 18
walaupun posisi bilangan rasional + =
3 6 6
ditukar.
Setiap penjumlahan dan perkalian
antar bilangan rasional
menghasilkan bilangan rasional juga
akan
( 48 + 58 )+ 78 = 168
Asosiatif
dan menghasilkan nilai yang sama ( Pengelompokan )
4 5 7 16
walaupun pengelompokan bilangan ( )
+ + =
8 8 8 8
rasional ditukar.
Setiap penjumlahan dan perkalian
antar bilangan rasional akan
Distributif 2x(1+3)=8
menghasilkan bilangan rasional juga
( Penyebaran ) (2x1)+3=5
walaupun dengan metode
penyebaran.
Setiap penjumlahan dan perkalian
bilangan rasional yang dijumlahkan
3 0 3
dengan elemen identitas penjumlahan + =
5 1 5
0
( ) dan dikalikan dengan elemen Identitas
1
1 1 1
1 x =
identitas perkalian ( ) hasilnya adalah 7 1 7
1
bilangan rasional itu sendiri.
Setiap penjumlahan dan perkalian
bilangan rasional yang dijumlahkan
dengan elemen invers penjumlahan ( 4 −4 0
+( )=
1 1 1
−a Invers
) dan dikalikan dengan elemen
b
21 4 1
x =
b 4 21 1
invers perkalian ( ) menghasilkan
a
elemen identitas.
Setiap perkalian bilangan rasional
Perkalian dengan 18 0
dengan angka nol akan x =0
Nol 12 1
menghasilkan angka nol.

Bilangan Irasional, ialah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam

a
bentuk , b ≠ 0 , ab € bilangan bulat.
b

Definisi Sifat Contoh


√ 7 x √ 7= √ 49
Setiap penjumlahan dan perkalian Rasional
antar bilangan irasional dapat Tidak Tertutup
menghasilkan bilangan rasional. √ 9 x √ 5= √ 45
Tidak rasional
Setiap penjumlahan dan perkalian
antar bilangan irasional akan
Komutatif √ 4 + √ 6= √10
menghasilkan bilangan irasional
( Pertukaran ) √ 6+ √ 4= √10
kembali walaupun posisi bilangan
irasional ditukar.
Setiap penjumlahan dan perkalian
antar bilangan irasional akan
Asosiatif √ 4 +( √ 2+ √ 5)=√ 11
menghasilkan bilangan irasional
( Pengelompokan ) ( √ 4 + √ 2)+ √ 5= √ 11
kembali walaupun pengelompokan
bilangan irasional ditukar.
Setiap penjumlahan dan perkalian Distributif √ 3 x( √1+√ 7)=√ 24
antar bilangan irasional akan ( Penyebaran ) ( √ 3 x √ 1 ) + √7=√ 10
menghasilkan bilangan irasional
kembali walaupun dengan metode
penyebaran.
Setiap penjumlahan dan perkalian
bilangan irasional yang dijumlahkan
dengan elemen identitas penjumlahan
√3 + 0 = √3
√4 1 √4
0
( ) dan dikalikan dengan elemen Identitas
1
√8 x 1 = √8
1 √ 2 1 √2
identitas perkalian ( ) hasilnya adalah
1
bilangan irasional itu sendiri.
Setiap penjumlahan dan perkalian
bilangan irasional yang dijumlahkan
√ 8 +( − √ 8 )= 0
dengan elemen invers penjumlahan ( √ 1 √1 1
−a Invers
) dan dikalikan dengan elemen
b √7 x √ 9 = 1
√9 √7 1
b
invers perkalian ( ) menghasilkan
a
elemen identitas.
Setiap perkalian bilangan irasional
Perkalian dengan √ 4 x 0 =0
dengan angka nol akan
Nol √9 1
menghasilkan angka nol.
a
Tema: Bilangan Rasional, ialah bilangan yang dinyatakan dalam bentuk ,
b
b ≠ 0 ab € bilangan bulat.

Definisi Sifat Contoh


Setiap penjumlahan dan perkalian
antar bilangan rasional akan 2 1 4
Tertutup + =
menghasilkan bilangan rasional 4 2 4
kembali.
Setiap penjumlahan dan perkalian
2 8 18
+ =
antar bilangan rasional akan 6 3 6
Komutatif
menghasilkan bilangan rasional
( Pertukaran )
kembali walaupun posisi bilangan 8 2 18
+ =
3 6 6
rasional ditukar.
Setiap penjumlahan dan perkalian
antar bilangan rasional akan ( 48 + 58 )+ 78 = 168
Asosiatif
menghasilkan bilangan rasional
( Pengelompokan )
kembali walaupun pengelompokan 4 5 7 16
bilangan rasional ditukar.
( )
+ + =
8 8 8 8
Setiap penjumlahan dan perkalian
antar bilangan rasional akan
Distributif 2x(1+3)=8
menghasilkan bilangan rasional
( Penyebaran ) (2x1)+3=5
kembali walaupun dengan metode
penyebaran.
Setiap penjumlahan dan perkalian
bilangan rasional yang dijumlahkan
3 0 3
dengan elemen identitas penjumlahan + =
5 1 5
0
( ) dan dikalikan dengan elemen Identitas
1
1 1 1
1 x =
identitas perkalian ( ) hasilnya adalah 7 1 7
1
bilangan rasional itu sendiri.
Setiap penjumlahan dan perkalian Invers 4 −4 0
+( )=
1 1 1
bilangan rasional yang dijumlahkan
dengan elemen invers penjumlahan (
−a
) dan dikalikan dengan elemen
b
21 4 1
b x =
invers perkalian ( ) menghasilkan 4 21 1
a
elemen identitas.
Setiap perkalian bilangan rasional
Perkalian dengan 18 0
dengan angka nol akan x =0
Nol 12 1
menghasilkan angka nol.

Subtema: Bilangan Pecahan dan Bilangan Bulat

Bilangan Pecahan, ialah bilangan yang terdiri dari pembilang dan


penyebut.

Definisi Sifat Contoh


Bilangan yang terdiri dari pembilang dan
penyebut, dimana nilai angka pembilang 3 2
Pecahan Biasa ,
lebih kecil daripada nilai angka 7 9
penyebutnya.
Bilangan yang terdiri dari bilangan pecahan
yang pembilang dan penyebutnya
31 22
merupakan bilangan bulat dan berlaku Pecahan Murni ,
37 49
pembilang lebih kecil dari pada
penyebutnya.
Bilangan yang terdiri dari bilangan pecahan
Pecahan 1 3
yang tersusun dari bagian bilangan bulat 5 ,9
Campuran 3 4
dan bagian pecahan murni.
Bilangan yang terdiri dari bilangan pecahan 17
= 1,7
yang pembilangnya misal 10, 100, dst.. dan Pecahan 10
penyebutnya misal 10, 100, 1000, dst.. Desimal 17
= 0,17
100
kamudian ditulis dengan tanda koma (,).
17
Bilangan yang terdiri dari bilangan yang = 17 %
100
bentuk pecahannya adalah perseratus kemudian Pecahan Persen
12
ditulis dengan tanda persen (%). = 12 %
100
42
= 42
1000
Bilangan yang terdiri dari bilangan yang

bentuk pecahannya adalah perseribu Pecahan Permil
47
kemudian ditulis dengan tanda permil (‰). = 47
1000

Bilangan Bulat, ialah bilangan yang terdiri dari bilangan bulat negatif (
…, -5, -4, -3, -2, -1 ) dan bilangan cacah ( 0, 1, 2, 3, 4, 5, … ).

Definisi Sifat Contoh


Setiap bilangan bulat yang dioperasikan
4 + 9 = 13
penjumlahan dan perkalian akan
Komutatif 9 + 4 = 13
menghasilkan bilangan bulat juga dan
( Pertukaran ) 2 x 5 = 10
menghasilkan nilai yang sama walaupun
2 x 75 = 10
posisi bilangan bulat ditukar.
Setiap bilangan bulat yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian tiga buah ( 3 + 2 ) + 7 = 12
bilangan akan menghasilkan bilangan Asosiatif 3 + ( 2 + 7 ) = 12
bulat juga dan menghasilkan nilai yang ( Pengelompokan ) ( 4 x 1 ) x 5 = 20
sama walaupun pengelompokan bilangan 4 x ( 1 x 5 ) = 20
bulat ditukar.
Setiap bilangan bulat yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian akan Distributif 2x(1+3)=8
menghasilkan bilangan bulat juga ( Penyebaran ) (2x1)+3=5
walaupun dengan metode penyebaran.
Tema: Bilangan Bulat, ialah bilangan yang terdiri dari bilangan bulat negatif
( …, -5, -4, -3, -2, -1 ) dan bilangan cacah ( 0, 1, 2, 3, 4, 5, … ).

Definisi Sifat Contoh


Setiap bilangan bulat yang dioperasikan
4 + 9 = 13
penjumlahan dan perkalian akan
Komutatif 9 + 4 = 13
menghasilkan bilangan bulat juga dan
( Pertukaran ) 2 x 5 = 10
menghasilkan nilai yang sama walaupun
5 x 2 = 10
posisi bilangan bulat ditukar.
Setiap bilangan bulat yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian tiga buah ( 3 + 2 ) + 7 = 12
bilangan akan menghasilkan bilangan Asosiatif 3 + ( 2 + 7 ) = 12
bulat juga dan menghasilkan nilai yang ( Pengelompokan ) ( 4 x 1 ) x 5 = 20
sama walaupun pengelompokan bilangan 4 x ( 1 x 5 ) = 20
bulat ditukar.
Setiap bilangan bulat yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian akan Distributif 2x(1+3)=8
menghasilkan bilangan bulat juga ( Penyebaran ) (2x1)+3=5
walaupun dengan metode penyebaran.

Subtema: Bilangan Bulat Negatif dan Bilangan Cacah

Bilangan Bulat Negatif, ialah bilangan bulat yang memiliki tanda


negatif (-) sebelum angkanya dan berada di deretan sebelah kiri bilangan 0
( …, -5, -4, -3, -2, -1 ).

Definisi Sifat Contoh


Bilangan yang terdiri dari Tidak habis
-1, -3, -5, -7, -9, dst… .
bilangan bulat negatif ganjil. dibagi dua (2).
Bilangan yang terdiri dari Habis dibagi
-2, -4, -6, -8, -10, dst… .
bilangan bulat genap negatif dua (2)

Bilangan Cacah, ialah bilangan bulat yang dimulai dari nol ( 0, 1, 2, 3,


4, dst… ).
Definisi Sifat Contoh
Setiap bilangan cacah yang dioperasikan
14 + 9 = 23
penjumlahan dan perkalian akan
Komutatif 9 + 14 = 23
menghasilkan bilangan cacah juga dan
( Pertukaran ) 2 x 15 = 30
menghasilkan nilai yang sama walaupun
15 x 2 = 30
posisi bilangan cacah ditukar.
Setiap bilangan cacah yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian tiga buah (2+5)+1=8
bilangan akan menghasilkan bilangan Asosiatif 2+(5+1)=8
cacah juga dan menghasilkan nilai yang ( Pengelompokan ) ( 4 x 3 ) x 4 = 48
sama walaupun pengelompokan bilangan 4 x ( 3 x 4 ) = 48
cacah ditukar.
Setiap bilangan cacah yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian akan Distributif 4 x ( 5 + 3 ) = 32
menghasilkan bilangan cacah juga ( Penyebaran ) ( 4 x 5 ) + 3 = 23
walaupun dengan metode penyebaran.

Tema: Bilangan Cacah, ialah bilangan bulat yang dimulai dari nol ( 0, 1, 2, 3,
4, dst… ).
Definisi Sifat Contoh
Setiap bilangan cacah yang dioperasikan
14 + 9 = 23
penjumlahan dan perkalian akan
Komutatif 9 + 14 = 23
menghasilkan bilangan cacah juga dan
( Pertukaran ) 2 x 15 = 30
menghasilkan nilai yang sama walaupun
15 x 2 = 30
posisi bilangan cacah ditukar.
Setiap bilangan cacah yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian tiga buah (2+5)+1=8
bilangan akan menghasilkan bilangan Asosiatif 2+(5+1)=8
cacah juga dan menghasilkan nilai yang ( Pengelompokan ) ( 4 x 3 ) x 4 = 48
sama walaupun pengelompokan bilangan 4 x ( 3 x 4 ) = 48
cacah ditukar.
Setiap bilangan cacah yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian akan Distributif 4 x ( 5 + 3 ) = 32
menghasilkan bilangan cacah juga ( Penyebaran ) ( 4 x 5 ) + 3 = 23
walaupun dengan metode penyebaran.

Subtema: Bilangan Nol dan Bilangan Asli

Bilangan Nol, ialah bilangan yang digunakan untuk mewakili angka


dalam angka.

Definisi Sifat Contoh


 Setiap angka nol yang
ditambahkan dengan bilangan
positif Menghasilkan  0+8=8
 Setiap bilangan positif yang bilangan  8–0=8
dikurangi dengan angka nol positif  0–(-8)=8
 Setiap angka nol yang dikurangi
dengan bilangan negatif
 Setiap angka nol yang Menghasilkan  0+(-5)=-5
ditambahkan dengan bilangan bilangan  -5–0=-5
negatif negatif  0–5=-5
 Setiap bilangan negatif yang
dikurangi dengan angka nol
 Setiap angka nol yang dikurangi
dengan bilangan positif
 Setiap angka nol yang
ditambahkan dengan angka nol
 0+0=0
 Setiap angka nol yang dikurangi
Menghasilkan  0–0=0
dengan angka nol
angka nol  12 x 0 = 0
 Setiap bilangan positif maupun
- 12 x 0 = 0
negatif apabila dikali dengan
angka nol.
Apabila angka nol dijadikan pangkat Menghasilkan 50 = 1
atau eksponen. angka 1 280 = 1
Apabila angka nol digunakan
Error 4 : 0 = Error
sebagai pembagi

Bilangan Asli, ialah bilangan bulat positif yang tak nol ( 1, 2, 3, 4,


dst… ).

Definisi Sifat Contoh


Setiap bilangan asli yang dioperasikan
34 + 4 = 38
penjumlahan dan perkalian akan Tertutup
2 x 7 = 14
menghasilkan bilangan asli juga.
Setiap bilangan asli yang dioperasikan
18 + 9 = 27
penjumlahan dan perkalian akan
Komutatif 9 + 18 = 27
menghasilkan bilangan asli juga dan
( Pertukaran ) 7 x 12 = 84
menghasilkan nilai yang sama walaupun
12 x 7 = 84
posisi bilangan asli ditukar.
Setiap bilangan asli yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian tiga buah ( 5 + 6 ) + 3 = 14
bilangan akan menghasilkan bilangan Asosiatif 5 + ( 6 + 3 ) = 14
asli juga dan menghasilkan nilai yang ( Pengelompokan ) ( 2 x 5 ) x 2 = 20
sama walaupun pengelompokan bilangan 2 x ( 5 x 2 ) = 20
asli ditukar.
Setiap bilangan asli yang dioperasikan Distributif 2 x ( 5 + 4 ) = 18
penjumlahan dan perkalian akan ( Penyebaran ) ( 2 x 5 ) + 4 = 14
menghasilkan bilangan asli l juga
walaupun dengan metode penyebaran.
Setiap bilangan asli yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian akan
3+0=3
menghasilkan bilangan asli juga dan Identitas
5x1=5
menghasilkan bilangan itu sendiri setelah
dioperasikan dengan bilangan lain.
Setiap bilangan asli yang dioperasikan 7+(-7)=0
penjumlahan dan perkalian dengan invers Invers 1
12 x ( )=1
menghasilkan identitasnya. 12
Setiap pembagian bilangan asli dengan Tidak Ada 0
=∞
nol menghasilkan nilai tidak terdefinisi. Pembagi Nol 0

Tema: Bilangan Asli, ialah bilangan bulat positif yang tak nol ( 1, 2, 3, 4,
dst… ).

Definisi Sifat Contoh


Setiap bilangan asli yang dioperasikan
34 + 4 = 38
penjumlahan dan perkalian akan Tertutup
2 x 7 = 14
menghasilkan bilangan asli juga.
Setiap bilangan asli yang dioperasikan Komutatif 18 + 9 = 27
penjumlahan dan perkalian akan ( Pertukaran ) 9 + 18 = 27
menghasilkan bilangan asli juga dan 7 x 12 = 84
menghasilkan nilai yang sama walaupun
12 x 7 = 84
posisi bilangan asli ditukar.
Setiap bilangan asli yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian tiga buah ( 5 + 6 ) + 3 = 14
bilangan akan menghasilkan bilangan Asosiatif 5 + ( 6 + 3 ) = 14
asli juga dan menghasilkan nilai yang ( Pengelompokan ) ( 2 x 5 ) x 2 = 20
sama walaupun pengelompokan bilangan 2 x ( 5 x 2 ) = 20
asli ditukar.
Setiap bilangan asli yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian akan Distributif 2 x ( 5 + 4 ) = 18
menghasilkan bilangan asli l juga ( Penyebaran ) ( 2 x 5 ) + 4 = 14
walaupun dengan metode penyebaran.
Setiap bilangan asli yang dioperasikan
penjumlahan dan perkalian akan
3+0=3
menghasilkan bilangan asli juga dan Identitas
5x1=5
menghasilkan bilangan itu sendiri setelah
dioperasikan dengan bilangan lain.
Setiap bilangan asli yang dioperasikan 7+(-7)=0
penjumlahan dan perkalian dengan invers Invers 1
12 x ( )=1
menghasilkan identitasnya. 12
Setiap pembagian bilangan asli dengan Tidak Ada 0
=∞
nol menghasilkan nilai tidak terdefinisi. Pembagi Nol 0

Subtema: Bilangan Prima, Bilangan Ganjil, Bilangan Genap, dan Bilangan


Komposit

Bilangan Prima, ialah bilangan asli yang lebih besar dari 1 dan
bilangan tersebut tidak dapat dibagi oleh bilangan lain kecuali oleh angka 1
dan bilangan itu sendiri.

Definisi Sifat Contoh


Setiap bilangan prima harus lebih
Lebih dari angka 1 >1
dari angka 1
Setiap bilangan prima tidak dapat Tidak dapat dibagi 2, 3, 5, 7, 9, dst… .
oleh bilangan lain
dibagi oleh bilangan lain kecuali,
bilangan itu sendiri dan angka 1.

Bilangan Ganjil, ialah bilangan yang tidak habis dibagi dua ( 2 )


seperti, 1, 3, 5, 7, dst … .

Definisi Sifat Contoh


 Setiap bilangan ganjil yang dikali
dengan bilangan ganjil
 3x3=9
 Setiap bilangan ganjil yang Menghasilkan
 5+4=9
ditambahkan dengan bilangan genap bilangan ganjil
 12 – 3 = 9
 Setiap bilangan genap yang
dikurangi dengan bilangan ganjil
Bilangan ganjil akan memiliki sisa
Tidak habis 1
pembagian apabila dibagi dengan angka 5:2=2
dibagi dua ( 2 ) 2
dua ( 2 ).

Bilangan Genap, ialah bilangan yang habis dibagi dua ( 2 ) seperti, 1, 3,


5, 7, dst … .

Definisi Sifat Contoh


 Setiap bilangan genap yang dikali
dengan bilangan ganjil
 Setiap bilangan genap yang dikali  2x3=6
dengan bilangan genap Menghasilkan  4 x 4 = 16
 Setiap bilangan ganjil yang bilangan genap  7 + 7 = 14
ditambahkan dengan bilangan ganjil  8 + 8 = 16
 Setiap bilangan genap yang
ditambahkan dengan bilangan genap
Bilangan genap akan habis apabila Habis dibagi
6:2=3
dibagi dengan angka dua ( 2 ). dua ( 2 )
Bilangan Komposit, ialah bilangan yang dapat dibagi dengan bilangan
lain.

Definisi Sifat Contoh


Setiap bilangan komposit harus lebih bilangan asli yang
>1
dari angka 1 lebih besar dari 1
Bilangan yang hasil perkalian antara 12 x 5 = 60
bukan bilangan prima
dua atau lebih bilangan prima. 15 x 2 x 3 = 90

PETA KONSEP

Pertidaksamaan

Pertidaksamaan

Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan Linear
Tema: Pertidaksamaan, ialah kalimat matematika terbuka yang
menggunakan kata ketidaksamaan > ( lebih dari ) , < ( kurang dari ) ,
≥ ( lebih dari atau sama dengan ) , ≤ ( kurang dari atau sama dengan )
.

Definisi Sifat Contoh


Jika a dan b bilangan real a>b,a=b,a<b 3>4 x 3=4x3<4
Jika a > b dan b > c a>c 3>6
Jika a > b a+c 3+6

Subtema: Pertidaksamaan Linear dan Pertidaksamaan Kuadrat

Pertidaksamaan linear, ialah kalimat terbuka yang menggunakan


tanda “ > ( lebih dari ) , < ( kurang dari ) , ≥ ( lebih dari atau sama dengan ) ,
≤ ( kurang dari atau sama dengan )” dan mengandung variabel dengan
pangkat bulat postif dan pangkat tertingginya 1.
Definisi Sifat Contoh
Untuk a ϵ R maka a ≥ 0 Tak negatif 5 ≥0
Untuk a, b, c ϵ R jika a < b dan b < c maka a < 6<8<8<9
Transitif
c; jika a > b dan b > c maka a > c. 6>8 >8 >9
Untuk a, b, c ϵ R jika a < b maka a + c < b + c;
Penjumlahan 3<4+4>3
jika a > b maka a + c > b + c.
Jika a < b, c > 0 maka ac < bc. Jika a > b, c > 0
Perkalian 3<4x4>3
maka ac > bc. Jika a < b, c < 0 maka ac < bc.

1 1
Jika a > 0 maka >0 . Jika a < 0 maka <0 Kebalikan
a a

Pertidaksamaan kuadrat, ialah suatu kalimat terbuka yang memuat


variabel dengan pangkat positif dan memiliki pangkat tertinggi dua yang
dihubungkan dengan tanda.

Definisi Sifat Contoh

ax2 + bx + c > 0 Tak negatif

ax2 + bx + c ≥ 0

Transitif

ax2 + bx + c < 0 Penjumlahan


ax2 + bx + c ≤0

Perkalian
PETA KONSEP

Nilai Mutlak

Nilai Mutlak
Tema: Nilai mutlak, ialah nilai suatu bilangan riil tanpa tanda plus atau
minus.

Definisi Sifat Contoh

Jika x merupakan suatu bentuk aljabar dan k


merupakan bilangan real positif, maka |x| = k Persamaan
akan mengimplikasikan x = –k atau x = k.

Jika a dan b adalah bentuk-bentuk aljabar,


maka |ab| = |a||b|. Jika a = –1 maka menurut Perkalian
sifat tersebut |–b| = |–1||b| = |b|.

Anda mungkin juga menyukai