Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


Jln. Wolter Mongonsidi Komplek Perkantoran Bupati
T E N G G A R O N G

KAK
( KERANGKA ACUAN KERJA )

PROGRAM :
PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN (PERKIM)

KEGIATAN :
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN TPA

SUB KEGIATAN :
PENYUSUNAN DOKUMEN DED DAN UKL / UPL TPA KECAMATAN KOTA BANGUN

PEKERJAAN :
PENYUSUNAN DOKUMEN UKL / UPL

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA


Tahun Anggaran : 2020
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PEKERJAAN :
PENYUSUNAN DOKUMEN UKL / UPL

1. Latar Belakang Sampah selalu identik dengan barang sisa atau hasil buangan tak
berharga. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi
mengakibatkan semakin bertambahnya tingkat konsumsi
masyarakat serta aktivitas lainnya. Hal ini tentunya akan
berdampak pada terjadinya pertambahan volume
buangan/limbah yang dihasilkan yang lebih dikenal sebagai
limbah domestik. Meski setiap hari manusia selalu menghasilkan
sampah, manusia pula yang paling menghindari sampah. Orang
kebanyakan hanya bisa membuangnya, namun kurang peduli
bagaimana barang sisa itu seharusnya diperlakukan. Tidaklah
heran, akibat kelalaian dan kekurangpedulian kita terhadap
sampah, kita pula yang menuai bencana yang ditimbulkan oleh
sampah yang akhirnya menjadi permasalahan lingkungan serius
yang harus ditangani.
Sesuai dengan UU No. 18/2008 dan Permen PU No.
21/PRT/M?2006, kota besar harus mengoprasikan TPA dengan
sanitary landfill dan kota sedang/kecil harus mengoprasikan TPA
dengan controlled landill. Didalam UU tersebut juga dinyatakan
bahwa pada tahun 2013 seluruh TPA diseluruh kabupaten/kota
harus sudah dioiperasikan secara sanitary landfill. Biaya
pengoperasian TPA dengan sanitary dan controlled landfill cukup
mahal dan pada umumnya kota/kabupaten kesulitan dalam biaya
operasional dan pemeliharaan di TPA.
TPA adalah salah satu alternatif untuk meringankan
kota/kabupaten karena pembiayaan bias ditanggung bersama-
sama. Selain itu juga membantu terutama bagi kota besar mencari
lokasi TPA.
Dengan latar belakang kondisi yang ada, diperlukan peningkatan
efektifitas dan efisiensi dalam penanganan persampahan melalui
pengelolaan secara terpadu, dan terkoordinasi dalam satu sistem.
Diperlukan peningkatan kualitas dan kinerja pengelolaan di
daerah, serta kerjasama antar lembaga pemerintah yang terkait.
Untuk Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini sedang dipersiapkan
Pembangunan TPA Kota Bangun yang melayani Kabupaten Kutai
Kartanegara khususnya Kecamatan Kota Bangun dan sekitarnya.
Seperti dikawasan yang lain, dalam penyelenggaraan prasarana
dan sarana persampahan yang memadai di Kabupaten Kutai
Kartanegara, merupakan bagian prasarana dan sarana Dinas
Permukiman dan Kawasan Kabupaten Kutai Kartanegara yang
bertujuan untuk menciptakan kondisi perumahan dan
permukiman yang layak, sehat, bersih, aman dan serasi dengan
lingkungan sekitarnya. Pembangunan prasarana dan sarana
persampahan diarahkan kepada penyelenggaraan pembangunan
secara terpadu yang dilakukan secara efektif dan efisien dengan
memprioritaskan optimasi terhadap sistem yang ada untuk dapat
menciptakan lingkungan permukiman yang aman dan sehat.
Permasalahan sampah bukan lagi sekadar masalah kebersihan
dan lingkungan saja, tetapi sudah menjadi masalah sosial yang
mampu menimbulkan konflik. Lebih parah lagi, hampir semua
kota di Indonesia, baik kota besar atau kota kecil, tidak memiliki
penanganan sampah yang baik. Umumnya kota di Indonesia
memiliki manajemen sampah yang sama, yaitu dengan metode
kumpul-angkut-buang. Sebuah metode manajemen persampahan
klasik yang akhirnya berubah menjadi praktek pembuangan
sampah secara sembarangan tanpa mengikuti ketentuan teknis di
lokasi yang sudah ditentukan (open dumping). Sampah selalu
identik dengan barang sisa atau hasil buangan tak berharga.
Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi mengakibatkan
semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta
aktivitas lainnya. Hal ini tentunya akan berdampak pada
terjadinya pertambahan volume buangan/limbah yang dihasilkan
yang lebih dikenal sebagai limbah domestik. Meski setiap hari
manusia selalu menghasilkan sampah, manusia pula yang paling
menghindari sampah. Orang kebanyakan hanya bisa
membuangnya, namun kurang peduli bagaimana barang sisa itu
seharusnya diperlakukan. Tidaklah heran, akibat kelalaian dan
kekurang pedulian kita terhadap sampah, kita pula yang menuai
bencana yang ditimbulkan oleh sampah yang akhirnya menjadi
permasalahan yang harus disikapi lebih serius. Kasus TPA
(Tempat Pemrosesan Akhir) sampah Leuwigajah dan Bantar
Gebang yang memakan korban jiwa jangan sampai terjadi lagi di
tempat lain.
Dalam melakukan usaha kegiatan Pembangunan TPA Sampah
Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara harus
ditegaskan kewajiban yang berkenaan dengan penataan terhadap
ketentuan mengenai pengelolaan lingkungan hidup yang harus
dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan. Kegiatan yang
diwajibkan untuk membuat atau melaksanakan analisis mengenai
dampak lingkungan hidup, maka Rencana Pengelolaan
Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan wajib
dilaksanakan. Misalnya kewajiban untuk mengolah limbah, syarat
mutu limbah yang boleh dibuang ke dalam media lingkungan
hidup dan kewajiban yang berkaitan dengan pembuangan limbah,
seperti kewajiban melakukan swa-pantau dan kewajiban untuk
melaporkan hasil swa-pantau tersebut kepada instansi yang
bertanggung jawab di bidang pengendalian lingkungan hidup

2. Maksud Dan Maksud :


Tujuan a. Memberikan masukan mengenai program dan rencana
kerja yang perlu dilaksanakan mengenai dampak besar
dan penting sebagai akibat dari pembangunan dan
beroperasinya TPA sampah tersebut;
b. Memberikan masukan bagi pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara dalam proses pengambilan keputusan
dalam rangka penyelenggaraan usaha dan / atau
kegiatan yang dilakukan di areal TPA sampah tersebut;
c. Memberikan gambaran bagi pemerintah Kabupaten
Kutai Kartanegara mengenai daya dukung dan
kemampuan lingkungan terkait dengan kawasan
perencanaan dan untuk mencapai kelestarian
pengelolaan lingkungan secara makro.
Tujuan :
a. Mengidentifikasi rencana kegiatan terutama yang
berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan dan mengidentifikasi komponen
lingkungan yang diperkirakan terkena dampak;
b. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak besar dan
penting yang mungkin akan timbul dalam merumuskan
dan menyusun rencana tindak (action plan) dalam
bentuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
a. Tersusunnya Dokumen Lingkungan untuk
Pembangunan TPA Sampah Kecamatan Kota Bangun
Kabupaten Kutai Kartanegara;
b. Tersusunnya Kerangka Acuan Analisa Dampak
Lingkungan Pembangunan TPA Sampah Kecamatan Kota
Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara;
c. Tersusunnya Rencana Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup Kawasan Areal TPA Sampah
Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara.
4. Lokasi Kegiatan Kab. Kutai Kartanegara Kecamatan Kota Bangun

5. Sumber Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya


Pendanaan Rp. 330.134.200,- (Tiga ratus tiga puluh juta seratus tiga puluh
empat ribu dua ratus rupiah) sudah termasuk PPN dibiayai dari
APBD Kabupaten Kutai Kartanegara.

6. Nama & Proyek / PPK :


Satuan Kerja NOFIA ROMADANSYAH,S.Sos / NIP. 19701101 20011 2 1 002
Pejabat Proyek / Satuan Kerja :
Pembuat Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ( Bidang Kebersihan,
Pertamanan dan Pemakaman)
Komitmen

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar 1. Kondisi wilayah sekitar Lokasi pekerjaan


2. Kondisi umum Kab. Kutai Kartanegara (Kecamatan Kota
Bangun)
8. Standar Teknis Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan
harus memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan Setiap bagian dari kegiatan
Perencanaan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas
dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima
dengan baik oleh Pengguna Jasa / Kuasa Pengguna
Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Persyaratan Obyektif Pelaksanaan pekerjaan pengaturan
dan pengamanan yang obyektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas
dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional Kegiatan pelaksanaan pekerjaan
harus dilaksanakan dengan profesionalisme dan tanggung-
jawab yang tinggi sebagai Konsultan.
4. Persyaratan Prosedural Penyelesaian administrasif
sehubungan dengan pelaksanaan tugas / pekerjaan di
lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-
prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku.
5. Kriteria Lain-lain Selain kriteria umum di atas, untuk
berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman,
dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang
diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang
bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan
Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai
dasar perjanjiannya.
9. Studi – Studi Pekerjaan FS TPA Kec. Kota Bangun dan DED TPA Kec. Kota
Terdahulu Bangun
10. Refereinsi Hukum Penyusunan Dokumen Lingkungan Pembangunan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Kec. Kota Bangun Kabupaten Kutai
Kartanegara mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai berikut :
1. Undang – undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah;
2. Undang – undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Undang – undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;
4. Undang – undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumberdaya hayati dan Ekosistemnya;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 35 Tahun 1991
tentang Sungai;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2000
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran dan / atau Perusakan Laut;
10. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 45 / MENLH / II
/ 1996 Tentang Program Pantai Bersih;
11. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 55 Tahun 1993
tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan dan
Kepentingan Umum;
12. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 Tahun 1990
Tentang Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung;
13. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun
2001 Tentang Jenis Rencana Usaha dan / atau Kegiatan Yang
Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan;
14. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No KEP-
48/MENLH/II/1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan;
15. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP.50/MENLH/II/1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebauan;
16. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara;
17. Keputusan Kepala badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. 08 Tahun 2000 Tentang Keterlibatan Masyarakat dan
Keterbukaan Informasi dalam Proses Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan;
18. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. 09 Tahun 2000 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan;
19. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. Kep-124/12/1999 Tentang Panduan Kajian Aspek
Kesehatan Masyarakat Dalam Penyusunan AMDAL;
20. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. 229/BAPEDAL/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian
Aspek Sosial Dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan;
21. Lampiran III dan Lampiran IV Keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan No. 09 Tahun 2000 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) dan Pedoman Penyusunan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL);
22. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran
Dampak Penting;
23. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
51/MENLH/II/1991 Tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi
Kegiatan Yang Sudah Beroperasi;
24. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP.02/MENLH/II/1998 Tentang Penetapan Baku Mutu
Lingkungan;
25. Keputusan Gubernur Propinsi KALTIM, No. 339 Tahun 1988
Tetang Baku Mutu Lingkungan Dalam Propinsi Kalimantan
Timur;
26. Keputusan Gubernur Propinsi Kalimantan Timur No. 22 Tahun
2002 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri
dan Usaha Lainnya dalam Propinsi Kalimantan Timur.

RUANG LINGKUP

11. Lingkup Pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan Tempat Pemrosesan


Pekerjaan Akhir (TPA) Sampah Kec. Kota Bangun Kabupaten Kutai
Kartanegara ini harus mengacu pada peraturan yang berlaku
mengenai dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL). Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
A. Lingkup Pekerjaan / Studi
Lingkup wilayah studi adalah kawasan areal TPA Kec. Kota
Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara dan kawasan sekitarnya
sesuai dengan kondisi dan peraturan yang berlaku.
B. Lingkup Tugas
Lingkup kegiatan konsultasi (tugas konsultan) ini meliputi :
a. Pengumpulan Data / Kompilasi Data
Mengumpulkan data kuantitatif dari sumber data primer maupun
data sekunder untuk keperluan analisa.
b. Analisis
1. Komponen analisis yang harus termuat dalam dokumen
lingkungan adalah pokok arahan prinsip / persyaratan
pelaksanaan program pencegahan dampak penting negatif
konteks sekitar adalah :
- Komponen lingkungan yang terkena dampak penting;
- Tujuan pengelolaan lingkungan hidup;
- Upaya pengelolaan lingkungan;
- Waktu dan perode pengelolan lingkungan;
- Institusi pengelola lingkungan

2. Prinsip – prinsip dokumen lingkungan yang harus ditetapkan


agar tercapai kawasan yang berwawasan lingkungan, yakni :
- Mempertahankan dan memperkaya ekosistem yang ada;
- Menggunakan energi minimal dan mengendalikan limbah
secara terencana;
- Menjaga kelanjutan sistem sosial budaya lokal;
- Meningkatkan pemahaman konsep lingkungan yang
berkelanjutan (sustainable).
c. Penyusunan Dokumen Lingkungan
Penyusunan dokumen lingkungan, meliputi :
1. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
Dokumen UKL dimasudkan sebagai pedoman dalam upaya
meminimalkan dampak negatif dan mengembangkan dampak
positif akibat adanya TPA sampah. Parameter lingkungan yang
dikelola hendaknya mengacu kepada rekomendasi studi
lingkungan, yekni terhadap parameter yang mengalami
perubahan mendasar dan merupakan dampak besar dan
penting yang diperkirakan akan timbul.
2. Dokumen Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Penyusunan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) mengacu
kepada laporan dokumen lingkungan, yaitu mengetahui sejauh
mana eektifitas Pengelolaan Lingkungan dilaksanakan,
disamping dapat digunakan untuk mendeteksi terjadinya
perubahan lingkungan yang tidak diharapkan.
d. Pengesahan / Legalitas
Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara
kawasan yang terbangun dengan lingkungan sekitarnya serta
terkendalinya pemanfaatan sumberdaya yang ada secara
bijaksana dan yang paling penting adalah tercapainya
kelestarian fungsi lingkungan hidup.

12. Keluaran Keluaran yang akan dihasilkan dari pekerjaan ini adalah
Tersedianya Penyusunan Dokumen Lingkungan Pembangunan
TPA Kec. Kota Bangun (penyusunan UKL/UPL).

13. Peralatan, Material Seluruh peralatan, material & personil pendukung disediakan
Personil & Fasilitas oleh Penyedia Jasa.
Dari Pejabat
Pembuat Komitmen

14. Peralatan & Material Penyedia jasa konsultansi perlu menyediakan


Dari Penyedia Jasa 1. Komputer/ Laptop. 2. Kamera Digital. 3. Alat Survey
Konsultansi (ruang kerja/kantor dan peralatan Penunjang/pendukung
lainnya).
15. Lingkup Penyedia jasa mempunyai lingkup kewenangan sesuai dengan
Kewenangan lingkup pekerjaan dan penyusunan laporan
Penyedia Jasa

16. Jangka Waktu Untuk menyelesaikan pekerjaan ini diberikan waktu selama
Penyelesaian 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender, terhitung mulai Surat
Kegiatan Perintah mulai pekerjaan di tanda tangani.

17. Personil (Tenaga Ahli)


a. Tenaga Ahli
Posisi Kualifikasi
Tenaga Ahli :
1. Team Leader Memiliki pendidikan sarjana teknik penyehatan / teknik
lingkungan yang berpengalaman minimal 5 tahun (
Madya ) memiliki pengalaman dalam penyusunan
dokumen lingkungan dan memiliki Sertifikat Ketua Tim
Penyusunan AMDAL, bertugas melakukan koordinasi
terhadap seluruh kegiatan, tenaga ahli maupun dengan
pihak instansi terkait.

2. Ahli Teknik Memiliki pendidikan S1 Teknik Lingkungan /


Sanitasi dan Penyehatan yang berpengalaman minimal 5 tahun
Limbah bertugas menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan
rancangan ystem persampahan serta memiliki Sertifikasi
Tenaga Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah (503) – Madya
3. Ahli Biologi Memiliki pendidikan Sarjana Biologi / Kehutanan /
Pertanian serta memiliki pengalaman 5 Tahun dalam
penyusunan dokumen lingkungan dan bersertifikat
Anggota Tim Penyusun AMDAL
4. Ahli Sosial Memiliki latar belakang pendidikan S1 Kesmas/Sosial,
Ekonomi Budaya memiliki pengalaman minimal 5 tahun dibidangnya
dan Kesehatan
Masyarakat

b. Tenaga Teknis
Posisi Kualifikasi
Tenaga Teknis
1. Surveyor Tenaga Surveyor Minimal memiliki pendidikan SMA /
SMK / STM / Sederajat, Sebanyak 5 orang.
2. Cad Drawing Tenaga Cad Drawing Minimal memiliki pendidikan SMA /
SMK / STM / Sederajat, Sebanyak 1 orang.

c. Tenaga Pendukung
Posisi Kualifikasi
Tenaga Pendukung
1. Operator Tenaga Operator Komputer Minimal memiliki
Komputer pendidikan SMA / SMK / STM / Sederajat, Sebanyak 1
orang.

18. Jadwal Tahapan 1. Pelaksanaan Kegiatan Pendahuluan.


Pelaksanaan 2. Pengumpulan Data Sekunder.
Kegiatan 3. Pengumpulam Data Primer.
4. Analisis Data Primer dan Data Sekunder.
5. Laporan Draft Dokumen (UKL-UPL).
6. Asistensi, Konsultasi dan Penilaian Tim Teknis.
7. Perbaikan dan Revisi Dokumen.
8. Pelaporan Dokumen (UKL-UPL) dan proses penerbitan
Rekomendasi (dengan melampirkan surat keterangan
bahwa dokumen dalam proses).
LAPORAN

19. Laporan Pendahuluan


Laporan pendahuluan berisikan mengenai mobilisasi tenaga ahli dan pendukungnya
serta jadwal penugasannya, Metodologi dan pendekatan study yang digunakan,
Rencana kerja serta Jadwal kegiatan penyedia jasa. Sebanyak 10 (Sepuluh) Buku.

20. Laporan Draft Upaya Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan


Merupakan laporan konsep Dokumen UKL-UPL yang sudah siap untuk di ajukan ke
DPMPTSP untuk dinilai oleh Tim Teknis penilai (DLHK). Berisikan kajian-kajian dari
hasil survey sekunder dan primer terkait Pembangunan TPA Kec. Kota Bangun dan
telah dilakukan analisis data Sekunder dan data primer terhadap lingkup studi
kegiatan dan kajian evaluasi terhadap kegiatan dan upaya pengeloaan dan pemantauan
lingkungan dengan memperhatikan seluruh aspek dan substansi dalam penyusunan
dokumen UKL-UPL. Sebanyak 40 (Empat Puluh) Buku.

21. Laporan Final Upaya Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan


Merupakan laporan akhir/final yang memuat hasil perbaikan dan revisi dari draft
dokumen UKL-UPL yang telah dikonsultasikan kepada Tim Teknis penilai dokumen
UKL- UPL. Sebanyak 10 (Sepuluh) Buku.

22. Foto Dokumentasi Kegiatan.


Merupakan album yang berisi Foto dokumentasi kegiatan dari awal sampe akhir
pelaksanaan kegiatan. Sebanyak 10 (Sepuluh) Buku.

HAL – HAL LAIN


23. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Dalam Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa Konsultansi lain diperlukan
Kerja Sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa Konsultansi ini maka terdapat
persyaratan yang harus dipatuhi guna meyesuaikan dengan
dokumen seleksi & kontrak.

25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus sesuai dengan Metodologi


Pengumpulan & Peralatan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dan
Data Lapangan peraturan yang berlaku.

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelengarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil kegiatan / satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen.

Tenggarong, 27 Juli 2020


Pejabat Pembuat Komitmen

Nofia Romadansyah, S.Sos


NIP. 19701101 200112 1 002

Anda mungkin juga menyukai