ACARA III
DERAJAT KERUT TANAH
Oleh :
Nama : Feby Nurian Hafidzin
NIM : A1A017052
Rombongan : 6
PJ Asisten : Fahira Mahza
A. Latar Belakang
menentukan jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan
tanah. Tanah tidak hanya berperan sebagai media pertumbuhan tanaman tetapi
bagi mahluk hidup darat dan untuk untuk pertumbuhan tanaman. Tanah
Selanjutnya unsur hara diserap oleh akar tanaman melalui daun dirubah menjadi
persenyawaan organic seperti karbohidrat, protein, lemak dan lain-lain yang amat
Secara fisik tanah mineral merupakan campuran dari bahan anorganik, bahan
organik, udara dan air. Masing - masing fraksi mempunyai ukuran dan sifat yang berbeda
beda. Bahan anorganik secara garis besar dibagi atas golongan fraksi tanah yaitu :
1. Pasir (0,05 mm – 2,00 mm) yaitu Tidak plastis dan tidak liat, daya menahan air
rendah, ukuran yang besar menyebabkan ruang pori makro lebih banyak, perkolasi
cepat, sehingga aerasi dan drainase tanah pasir relative baik. Partikel pasir ini berbentuk
menggumpal tetapi mudah pecah jika basah, empuk dan menepung. Fraksi debu
3. Liat (<0,002 mm) yaituBerbentuk lempeng, punya sifat lekat yang tinggi
sehingga bila dibasahi amat lengket dan sangat plastis, sifat mengmbang dan mengkerut
yang besar.
B. Tujuan
Untuk mengetahui besarnya derajat kerut tanah dari beberapa jenis tanah
dan membandingkan besarnya derajat kerut antara jenis tanah yang diamati.
C. Manfaat
jenis tanah dan membandingkan besarnya derajat kerut tanah anatar jenis tanah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
mengerut. Tanah mempunyai sifat mengembang (bila basah) dan mengerut (bila
kasar, mudah diolah, mudah merembaskan air dan disebut sebagai tanah ringan.
Sebaliknya tanah yang banyak mengandung liat akan sulit meloloskan air, aerasi
jelek, lengket dan sukar pengolahannya sehingga disebut tanah berat (Sarief,
1986).
segi fisika, tanah mineral merupakan campuran yang terbentuk dari butir-butir
anorganik, rapuhan bahan organik, udara dan air. Pecahan mineral yang lebih
besar biasanya terdapat di dalamnya dan dilapisi seluruhnya oleh koloida, dan
bahan lain yang sudah menjadi halus. Kadang-kadang butir-butir mineral yang
lebih besar menguasai dan menjadikan tanah berkerikil atau berpasir. Dapat juga
terjadi sebagian terbesar koloida anorganik; dalam hal ini tanah akan berciri
Tanah mempunyai ciri khas dan sifat-sifat yang berbeda-beda diantara tanah
di suatu tempat dengan tempat yang lain. Sifat-sifat tanah itu meliputi fisika dan
sifat kimia tanah. Beberapa sifat kimia antara klain tekstur, struktur, dan kadar
lengas tanah. Untuk sifat kimia menunjukan sifat yang dipengaruhi oleh adanya
unsure maupun senyawa yang terdapat di dalam tanah tersebut. Beberapa contoh
sifat kimia yaitu pH, kadar bahan organic dan Kapasitas Tukar Kation (KPK).
(bila kering). Akibatnya pada musim kering karena tanah mengerut maka menjadi
Tanah secara umum mempunyai dua sifat utama, yaitu sifat fisis dan
mekanis.
Sifat fisis tanah yaitu sifat yang berhubungan dengan elemen penyusunan
massa tanah yang ada, misalnya volume, kadar air, dan berat tanah. Dalam
keadaan tidak jenuh, tanah terdiri dari tiga bagian yaitu butiran padat
(solid), bagian air (water), dan bagian udara (air). Keberadaan air dan
tersebut.
Sifat mekanis tanah merupakan sifat perilaku dari struktur massa tanah
pada dikenai suatu gaya atau tekanan yang dijelaskan secara teknis
mekanis. Parameter kekuatan tanah terdiri dari kohesi, tegangan air pori
negative, bagian kuat geser, bagian butiran, kuat geser undrained (Aburizal
et all, 2012).
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum acara 3 ini dilakukan pada hari Senin, 19 Maret 2018 yang
Dalam praktikum derajat kerut tanah ini menggunakkan alat dan bahan yaitu
contoh tanah halus (<0,5 mm), botol semprot air, petridish, colet, cawan dakhil,
C. Prosedur Kerja
dengan menggunakkan botol semprot, lalu diaduk secara merata dengan colet
2. Pasta tanah yang sudah homogennya dimasukkan ke dalam cawan dakhil yang
A. Hasil
Perhitungan:
35,30 – 30,30
1. Derajat Kerut Inceptisol = x 100 % = 14,16 %
35,30
35,63 – 27,38
2. Derajat Kerut Vertisol = x 100 % = 23,15 %
35,63
35,53 – 28,37
3. Derajat Kerut Ultisol = x100% = 20,09 %
35,63
35,57 – 32,02
4. Derajat Kerut Andisol = x 100 % = 9,98 %
35,57
35,45 – 31,76
5. Derajat Kerut Entisol = x 100 % = 10,40 %
35,45
B. Pembahasan
bahan organik, udara dan air. Masing - masing fraksi mempunyai ukuran dan sifat
yang berbeda beda. Bahan anorganik secara garis besar dibagi atas golongan
1. Pasir (0,05 mm – 2,00 mm) yaitu Tidak plastis dan tidak liat, daya
menahan air rendah, ukuran yang besar menyebabkan ruang pori makro
lebih banyak, perkolasi cepat, sehingga aerasi dan drainase tanah pasir
relative baik. Partikel pasir ini berbentuk bulat dan tidak lekat satu sama
lain.
menepung. Fraksi debu mempunyai sedikit sifat plastis dan kohesi yang
cukup baik.
3. Liat (<0,002 mm) yaitu berbentuk lempeng, punya sifat lekat yang tinggi
sehingga bila dibasahi amat lengket dan sangat plastis, sifat mengmbang dan
mengerut. Tanah mempunyai sifat mengembang (bila basah) dan mengerut (bila
kasar, mudah diolah, mudah merembaskan air dan disebut sebagai tanah ringan.
Sebaliknya tanah yang banyak mengandung liat akan sulit meloloskan air, aerasi
jelek, lengket dan sukar pengolahannya sehingga disebut tanah berat (Sarief,
1986).
mengembang atau mengkerutnya tanah. Dipandang dari segi fisika, tanah mineral
organik, udara dan air. Pecahan mineral yang lebih besar biasanya terdapat di
dalamnya dan dilapisi seluruhnya oleh koloida, dan bahan lain yang sudah
dan menjadikan tanah berkerikil atau berpasir. Dapat juga terjadi sebagian
terbesar koloida anorganik, dalam hal ini tanah akan berciri lempung (Soegiman,
1982).
Butiran pasir terdiri dari kuarsa, pecahan felspar, mika dan kadang juga
sirkon, turmalin dan horn blende. Butiran pasir mempunyai matra kurang lebih
Pisahan debu terdiri dari kumpulan zarah berukuran garis tengah antara
pisahan lempung dan pisahan pasir. Secara meneralogis dan fisis, zarah debu in I
mendekati zarah pasir, hanya berukuran lebih kecil dan luas permukaan per satuan
massa yang lebih besar, serta seringkali terlapisi lempung yang terjerap kuat. Pada
(Poerwowidodo, 1991).
1. Kandungan Liat
Semakin tinggi kandungan liat, akan semakin besar derajat kerut tanah.
2. Bahan Organik
3. Cahaya Matahari
4. Kandungan Air
Semakin tinggi kandungan air tanah maka derajat kerut tanah semakin
kecil. Tanah ringan adalah tanah yang mengandung banyak pasir akan
mempunyai tekstur kasar, mudah diolah, merembeskan air, Sedangkan tanah
berat adalah tanah yang banyak mengandung liat, sulit meloloskan air, aerasi
mengandung pasir akan mempunyai tekstur yang kasar, mudah untuk diolah,
mudah untuk merembeskan air dan disebut sebagai tanah ringan. Selain itu,
derajat kerut pada tanah adalah berat ringannya tanah akan menentukan derajat
kerut tanah. Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah.
kandungan bahan organik tanah, maka derajat kerut tanah semakin kecil.
Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah. Selain itu,
Pengukuran derajat kerut tanah dilakukan 2 jam sekali dengan tujuan bahwa
air pada tanah yang diamati sudah menguap terkena sinar matahari. Sehingga akan
yang sesuai untuk jenis tanah yang sudah diketahui derajat kerutnya itu.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
a. Ultisol = 58,1%
b. Inceptisol = 9,56%
c. Entisol = 9,56%
d. Andisol = 4,34%
e. Vertisol = 64,5%
2. Tanah yang memiliki derajat kerut terbesar adalah jenis tanah Vertisol dan
B. Saran
tanah ini, karena jika waktu pengamatan dan pengukuran tidak teratur akan
1, Nomor 1:1-6.
Aji, Soeharto. 2012. Analisis Derajat Kerut Tanah. Bogor : Fakultas Kehutanan.
Akademika Pressindo.