Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ahmad Hidayat Lubis

Nim : 170730020

MK : Fisika Zat Padat

QUIS

1. Gelombang seismic (gelombang elastic) adalah gelombang mekanis yang


muncul akibat adanya gempa bumi. Sedangkan gelombang secara umum adalah
fenomena perambatan gangguan (usikan) dalam medium sekitarnya. Gangguan
ini mula-mula terjadi secara lokal yang menyebabkan terjadinya osilasi
(pergeseran) kedudukan partikel-partikel medium, osilasi tekanan maupun osilasi
rapat massa. Karena gangguan merambat dari suatu tempat ke tempat lain, berarti
ada transportasi energy . Gelombang seismik disebut juga gelombang elastik
karena osilasi partikel-partikel medium terjadi akibat interaksi antara gaya
gangguan (gradien stress) melawan gaya-gaya elastik. Dari interaksi ini muncul
gelombang longitudinal, gelombang transversal dan kombinasi diantara
keduanya.

2. a. karena , getaran kisi monoatomik 1 dimensi menghasilkan hubungan


dispersikisi hanya bisa merambatkanfrekuensi dibawah 𝜔0 oleh karena itu kisi ini
dapat berperan sebagai filter mekanik lolos rendah . pada nilai k terjadi
hubungan dispersi linier yang mengakibatkan panjang gelombang jauh lebih
besar dari pada jarak antara atom (system makro) atau atom bergerak dalam fasa
yang sama satu sama lain. Pada nilai k =± 𝜋/2 berarti lamda = 2a menyebabkan
atom yang bertetangga bergetar dengan fasa berlawanan ( terjadi gelombang
berdiri) sehingga gaya pulih dan frekuensi menjadi maksimum. Sedang kan pada
nilai k= 0 , berarti 𝑙𝑎𝑚𝑑𝑎 =∞ , menyebabkan keseluruhan bagian Kristal
bertranlasi, sehingga gaya pulih menjadi 0. Hal ini beararti 𝜔 = 0 dan untuk k =
0.

b. Getaran kisi diatomik satu dimensi menghasilkan 2 hubungan dispersi, yakni


cabang optik dan akustik pada getaran ini terdapat daerah tanpa getaran , yang
disebut celah frekuensi. Oleh karena itu, kisi diatomic berperan sebagai filter
mekanik lolos pita. Pada nilai k=0, untuk cabang akustik didapatkan bahwa A1 =
A2, yang artinya 2 atom dalam sel, atom molekul, mempunyai amplitudo dan
fasa yang sama. Keseluruhan kisi bergetar seperti benda tegar, dengan pusat
massa bergerak bolak-balik. Sedangkan untuk cabang optik menghasilkan M1 A1
+M2 A2 =0, yang artinya bahwa cabang optik berosilasi dengan pusat massa
atom tidak berubah. 2 atom dalam sel bergetar dalam fasa berlawanan.

3. Kecepatan suara dalam notasi matematika secara konvensional diwakili


oleh c , dari bahasa Latin yang berarti "kecepatan".
Untuk fluida secara umum, kecepatan suara c diberikan oleh persamaan
Newton-Laplace:
𝑉𝑠
B=√ 𝑝

Dik vs = 5 x105 cm/s =5 x 103 m/s

𝜌= 5 gr/𝑐𝑚3 = 5 x 103 kg/𝑚3


Dit B?
Vs= 𝐵2 x 𝜌
5 x103 m/s = 𝐵2 x 5x103 kg/𝑚3
5 𝑥103 m/s
𝐵2 =
5 x103 kg/𝑚3

5𝑥103
B =√
5𝑥103

B= 1 N/𝑚2

4. Dik m= 6,31 x 10−26 kg


r = 4,84 x 10−10m
𝜀0 = 8,85 𝑥 10-12
𝑒 = 1,6 𝑥 10−19
Dit a. F ?
b.Frekuensi angular maksimumnya?
Jawab…
𝑒2
a. F=
4πε0r2
(1,6 𝑥 10−19 )2
F=
4(3,14)(8,85 𝑥10−12 )(4,84 x10−10 )2
2,56 𝑥 10−38
F=
2.603,27 𝑥10−32

F=983 x10−12 N
b. 𝝎𝒂𝒄𝒎𝒊𝒏 = 𝟎

2𝑦
𝜔𝑎𝑐𝑚𝑎𝑥 = √ = 2,65𝑥1010 𝑟𝑎𝑑/𝑠𝑒𝑐
𝑀

Untuk cabang optis

2𝑦
𝜔𝑞𝑝𝑚𝑖𝑛 = √ = 325𝑥1013 𝑟𝑎𝑑/𝑠𝑒𝑐
𝑀

2𝑦
𝜔𝑞𝑝𝑚𝑎𝑥 = √ = 4,23𝑥1013 𝑟𝑎𝑑/𝑠𝑒𝑐
(𝑀 + 𝑚 )
𝑀𝑛

5). Diketahui : a = 2,81 Å = 2,81 x10-10 m


m = 3,82x10-26
M = 5,89x10-26
Ditanya : 𝜔1 … . ?
𝜔2 … . ?
Jawab:
1/2
1 1 1 1 2 4 𝑠𝑖𝑛 2 (𝑘𝑎)
 𝜔12 = 𝜇 (𝑚 + 𝑀) − 𝜇 [(𝑚 + 𝑀) − ]
𝑚𝑀

1/2
1 1 1 1 2 4 𝑠𝑖𝑛(𝑘𝑎).𝑠𝑖𝑛(𝑘𝑎)
𝜔12 = 𝜇 (𝑚 + 𝑀) − 𝜇 [(𝑚 + 𝑀) − ]
𝑚𝑀

1 1 1 1 2
𝜔12 =𝜇 ( + ) − 𝜇 [( + ) −
3,82x10−26 5,89x10−26 3,82x10−26 5,89x10−26

𝜋 𝜋 1/2
4 sin( ).𝑠𝑖𝑛( )
2 2
]
(3,82x10−26 )(5,89x10−26 )
𝜔12 =𝜇(0,26𝑥10−26 + 0,16𝑥10−26 ) − 𝜇 [(0,26𝑥10−26 + 0,17𝑥10−26 )2 −

180 180 1/2


4 sin( ).𝑠𝑖𝑛( )
2 2
]
(3,82x10−26 )(5,89x10−26 )

𝜔12 =𝜇 (2,6𝑥10−27 + 1,6𝑥10−27 ) − 𝜇 [(2,6𝑥10−27 + 1,6𝑥10−27 )2 −

4 sin(90).𝑠𝑖𝑛(90) 1/2
]
(3,82x10−26 )(5,89x10−26)

4 (1).(1) 1/2
𝜔12 =𝜇 (4,2𝑥10−27 ) − 𝜇 [(6,76𝑥10−54 + 2,56𝑥10−54 ) − (22,49x10−52 )]

4 1/2
𝜔12 =𝜇 (4,2𝑥10−27 ) − 𝜇 [(9,32𝑥10−54 ) − (22,49x10−52 )]

𝜔12 =𝜇 (4,2𝑥10−27 ) − 𝜇[(9,32𝑥10−54 ) − (0,177𝑥10−52 )]1/2

𝜔12 =𝜇 (4,2𝑥10−27 ) − 𝜇[(9,32𝑥10−54 ) − (17,7𝑥10−54 )]1/2

𝜔12 =𝜇 (4,2𝑥10−27 ) − 𝜇[−8,38𝑥10−54 )]1/2

𝜔12 =𝜇 (4,2𝑥10−27 ) − 𝜇√−8,38𝑥10−54

𝜔1 =√𝜇(4,2𝑥10−27 ) − 𝜇√−8,38𝑥10−54

1/2
1 1 1 1 2 4 𝑠𝑖𝑛 2 (𝑘𝑎)
 𝜔22 = 𝜇 (𝑚 + 𝑀) + 𝜇 [(𝑚 + 𝑀) − ]
𝑚𝑀

1/2
1 1 1 1 2 4 𝑠𝑖𝑛(𝑘𝑎).𝑠𝑖𝑛(𝑘𝑎)
𝜔22 = 𝜇 (𝑚 + 𝑀) + 𝜇 [(𝑚 + 𝑀) − ]
𝑚𝑀

1 1 1 1 2
𝜔22 =𝜇 ( 3,82x10−26 + 5,89x10−26 ) + 𝜇 [(3,82x10−26 + 5,89x10−26 ) −

𝜋 𝜋 1/2
4 sin( ).𝑠𝑖𝑛( )
𝑎 𝑎
]
(3,82x10−26 )(5,89x10−26 )

𝜔22 =𝜇(0,26𝑥10−26 + 0,16𝑥10−26 ) + 𝜇 [(0,26𝑥10−26 + 0,17𝑥10−26 )2 −

180 180 1/2


4 sin( ).𝑠𝑖𝑛( )
2,81𝑥10−10 2,81𝑥10−10
]
(3,82x10−26 )(5,89x10−26 )
𝜔22 =𝜇 (2,6𝑥10−27 + 1,6𝑥10−27 ) + 𝜇 [(2,6𝑥10−27 + 1,6𝑥10−27 )2 −
1/2
4 sin(64,1𝑥10−10).𝑠𝑖𝑛(64,1𝑥10−10 )
]
(3,82x10−26 )(5,89x10−26 )

1/2
4 (1,12x10−10).(1,12x10−10)
𝜔22 =𝜇 (4,2𝑥10−27 ) + 𝜇 [(6,76𝑥10−54 + 2,56𝑥10−54 ) − (22,49x10−52 )
]

1/2
5,01𝑥10−20
𝜔22 =𝜇 (4,2𝑥10−27 ) + 𝜇 [(9,32𝑥10−54 ) − (22,49x10−52 )]

𝜔22 =𝜇 (4,2𝑥10−27 ) + 𝜇[(9,32𝑥10−54 ) − (0,222𝑥1032 )]1/2

𝜔22 =𝜇(4,2𝜇10−27 ) + 𝜇√(9,32𝜇10−54 ) − (0,222𝜇1032 )

𝜇2 = √𝜇(4,2𝜇10−27 ) + 𝜇√(9,32𝜇10−54 ) − (0,222𝜇1032 )

Anda mungkin juga menyukai