Anda di halaman 1dari 19

Tugas

PEMBANGUNAN SEKTOR KESEHATAN


“Program SPAL (pembuangan air limbah)”

Oleh

MARWINDAH

13 710 121

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah


memberi rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Program Kampung KB Desa Bontu-Bontu Kecamatan
Towea Kabupaten Muna”

Kemudian shalawat beriring salam marilah sama-sama kita sanjungkan


kepangkuan alam Nabi Muhammad SAW dan segenap keluarga beserta para
sahabat sekalian. Saya harapkan makalah yang penulis susun ini dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri dan bagi mahasiswa/mahasiswi lainnya yang membaca makalah
ini, sehingga dapat menambah wawasan kita semua.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena itu
penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca demi
kesempurnaannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
pendidikan dimasa yang akan datang.

Baubau, 7 Januari 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

• Latar Belakang

• Rumusan Masalah

• Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

• PEMBAHASAN

- POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN


- LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN
- URAIAN MATERI
- PENGERTIAN DAN FUNGSI SALURAN PEMBUANGAN AIR
LIMBAH (SPAL)

- RINSIP-PRINSIP PEMBUATAN SPAL


- LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN SPAL
- DATA SASARAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
PUSKESMAS WAJO DI KELURAHAN TANGANAPADA KEC.MURUHUM
KOTA BAUBAU

BAB III PENUTUP

- REFERENSI
BAB I

PENDAHULUAN

• LATAR BELAKANG

Saluran air limbah sangat penting untuk direncanakan dalam

utilitas bangunan gedung. Bukan hanya karena perannya

yang vital dalam menyalurkan benda atau zat yang tidak

dibutuhkan oleh pengguna gedung, serta bahkan bahan-bahan

yang beracun, saluran limbah sering merupakan saluran yang

pertama harus dibuat secara fisik ketika gedung mulai didirikan.

Pengaruhnya sangat nampak jelas, misalnya pada perletakannya

yang tidak boleh berdekatan atau saling mengganggu dengan

saluran air minum/air bersih lainnya. Bila hal ini sampai terjadi,

perbaikan biasanya merupakan tindakan yang rumit serta

membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Air limbah dapat didefinisikan sebagai air buangan dari air bersih

yang sudah digunakan. Air limbah dibuang ke saluran umum atau

diresapkan ke dalam tanah setelah tentunya melalui pengolahan

terlebih dahulu.

Modul pelatihan ini membahas mengenai pengertian dan fungsi

pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), Pengolahan air

limbah, Prinsip pembuatan SPAL, dan langkah-langkah pembuatan

SPAL.

Dengan demikian, para peserta latih telah siap melakukan


pembuatan saluran pembuangan air limbah secara sederhana

dalam mengantisipasi dan menghadapi masalah saluran

pembuangan air limbah rumah tangga jika kembali ke tempat tugas

masing-masing.

Berdasarkan data survey di atas hendaknya program kampung KB dapat


menjadi sarana dalam menekan angka kependudukan dan
memberdayakan masyarakat sehingga tercapai derajat kesehatan
masyarakat dalam menyonsong program pembangunan nasional.

• RUMUSAN MASALAH

Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu

mempraktikkan pembuatan (SPAL) secara sederhana.

• TUJUAN PENULISAN

Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan pengertian dan fungsi SPAL

2. Menjelaskan pengertian, jenis, sumber, karakteristik dan

pengelolaan air limbah

3. Menjelaskan prinsip pembuatan SPAL sederhana

4. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan SPAL sederhana

5. Mempraktikkan pembuatan SPAL secara sederhana

BAB II
PEMBAHASAN
• POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok

bahasan, dengan uraian sebagai berikut:

A. Pengertian dan fungsi saluran pembuangan air limbah (SPAL)

1. Pengertian SPAL

2. Fungsi SPAL

B. Air limbah

1. Pengertian air limbah

2. Jenis, sumber, dan karakteristik air limbah

3. Pengelolaan air limbah

C. Prinsip pembuatan SPAL sederhana

D. Langkah-langkah pembuatan SPAL

Metode I, II, dan III

1. Alat dan bahan

2. Proses pembuatan

3. Pemeliharaan

4. Keuntungan dan kerugian

• BAHAN BELAJAR
1. Kepmenkes No. 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
2. Power point materi Pembuatan SPAL sederhana
3. Alat peraga Pembuatan SPAL sederhana
4. Modul Pembuatan SPAL sederhana
5. Alat dan bahan praktik

V. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses


pembelajaran materi ini.

Langkah 1

Pengkondisian

1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila


belum pernah menyampaikan sesi di kelas ini, mulailah dengan
perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama
lengkap, instansi tempat bekerja, dan materi yang akan
disampaikan.

2. Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan


yang akan disampaikan, sebaiknya menggunakan bahan tayang.

Langkah 2

Diskusi Singkat tentang Topik (brain storming)

Fasilitator berusaha menggali pendapat/pemahaman peserta


dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta terkait
dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat diketahui
sejauh mana pengetahuan peserta terhadap materi yang akan
disampaikan. Sebaiknya tuliskan kata kunci pendapat mereka pada
kertas flipchart atau metaplan.

Langkah 3

Penyampaian Materi
1. Fasilitator menyampaikan paparan materi sesuai urutan pokok
bahasan dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan
tayang. Kaitkan juga dengan pendapat atau pemahaman yang
dikemukakan oleh peserta agar mereka merasa dihargai.
2. Sebelum melanjutkan pokok bahasan berikutnya, fasilitator
akan menanyakan apakah peserta memahami pokok bahasan
Pembuatan SPAL Sederhana
5 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti
yang baru saja disampaikan dan memberi kesempatan untuk
tanya jawab.
3. Memberi demonstrasi peralatan dan bahan yang akan
digunakan.

Langkah 4

Praktik

1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan praktik


pembuatan Saluran pembuangan air limbah sederhana ini di
ruang workshop yang telah disediakan oleh Bapelkes
Lemahabang.
2. Peserta akan dibimbing dalam melakukan praktik sesuai dengan
materi yang dipraktikkan di workshop.

Langkah 5

Implementasi

1. Fasilitator atau Tim Pembimbing akan mengajak seluruh peserta


ke Lapangan untuk mengimplementasikan pembuatan Saluran
pembuangan air limbah sederhana yang sudah dibuat dan
dipraktikkan dalam materi pelatihan.
2. Peserta akan dipandu oleh Tim dalam melakukan implementasi
di lapangan sesuai dengan pengaturan jadwal dan lokasi oleh
Tim Korlap.

Langkah 6

Refleksi dan Rangkuman


1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi
bersama tentang pembahasan materi ini, apakah tujuan
pembelajaran yang ditetapkan sudah tercapai.
2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan
apresiasi keterlibatan aktif seluruh peserta.
Pembuatan SPAL Sederhana
6 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

VI. URAIAN MATERI

Pokok Bahasan 1

PENGERTIAN DAN FUNGSI SALURAN PEMBUANGAN AIR


LIMBAH (SPAL)

1. Pengertian SPAL

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah perlengkapan


pengelolaan air limbah bisa berupa pipa atau pun selainnya
yang dipergunakan untuk membantu air buangan dari
sumbernya sampai ke tempat pengelolaan atau ke tempat
pembuangan.

2. Fungsi SPAL

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) merupakan sarana


berupa tanah galian atau pipa dari semen atau pralon yang
berfungsi untuk membuang air cucian, air bekas mandi, air
kotor/bekas lainnya.

Pokok Bahasan 2

AIR LIMBAH
1. Pengertian Air Limbah

Air limbah atau air buangan adalah air sisa yang dibuang yang
berasal dari rumah tangga, induksi maupun tempat-tempat
umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan
atau zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia
serta mengganggu lingkungan hidup.

2. Jenis, Sumber dan karakteristik Air Limbah


a. Jenis air limbah

1) Air sabun (Grey Water)


Air sabun umumnya berasal dari limbah rumah
tangga, hasil dari cuci baju, piring atau pel lantai. Air
Pembuatan SPAL Sederhana
7 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti
ini sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk menyirami
tanaman karena pada kadar tertentu alam masih
memiliki kemampuan untuk mengurai sabun, yang
pada dasarnya merupakan rantai karbon yang umum
terdapat di alam. Hanya saja perlu diperhatikan jika
sabunnya mengandung bahan berat pembunuh
kuman seperti karbol, atau mengandung minyak yang
sulit terurai seperti air hasil cuci mobil yang
umumnya tercemar oli.

2) Air Tinja/Air limbah padat (Black Water)


Air tinja merupakan air yang tercemar tinja,
umumnya berasal dari WC. Volumenya dapat cair
atau padat, umumnya seorang dewasa menghasilkan
1,5 L air tinja/hari. Air ini mengandung bakteri coli
yang berbahaya bagi kesehatan, oleh sebab itu harus
disalurkan melalui saluran tertutup ke arah
pengolahan/penampungan. Air tinja bersama tinjanya
disalurkan ke dalam septic tank. Septic tank dapat
berupa 2 atau 3 ruangan yang dibentuk oleh beton
bertulang sederhana. Air yang sudah bersih dari
pengolahan ini barulah dapat disalurkan ke saluran
kota, atau lebih baik lagi dapat diresapkan ke dalam
tanah sebagai bahan cadangan air tanah.

b. Sumber air limbah


1) Air buangan yang bersumber dari rumah tangga
(domestic waste water), adalah air limbah yang berasal
dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah
ini terdiri dari ekskreta ( tinja dan air seni, air bekas
cucian dapur dan kamar mandi dan umumnya terdiri
dari bahan organik.
Pembuatan SPAL Sederhana
8 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

2) Air buangan dari industri (industrial waste water)


Air buangan dari industri (industrial waste water) adalah air
buangan yang berasal dari berbagai jenis industri akibat
proses produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya
sangat bervariasi, sesuai dengan bahan baku yang
dipakai industri antara lain : nitrogen, sulfida, amoniak,
lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral logam
berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh karena itu
pengelolaan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan
polusi lingkungan lebih rumit daripada air limbah rumah
tangga.

3) Air buangan kotapraja (manucipal wastes water), yaitu


air buangan yang berasal dari perkantoran,
perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum,
tempat ibadah dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat
yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan
air limbah rumah tangga.

C. Karakteristik air limbah

1) Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari bahan-bahan padat dan
suspensi, terutama air limbah rumah tangga biasa
berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau,
kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas,
berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian
tinta dan sebagainya.

2) Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zatzat kimia anorganik yang
berasal dari air bersih serta
bermacam-macam zat organik yang berasal dari
penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainnya.
Pembuatan SPAL Sederhana
9 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti
Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basah pada
waktu masih baru, dan cenderung bau asam apabila
sudah mulai membusuk.

3) Karakteristik bakteriologis
Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan
coli terdapat juta dalam air limbah tergantung dari
mana sumbernya, namun keduanya tidak berperan
dalam proses pengolahan air buangan.

3. Pengelolaan Air Limbah


Air limbah merupakan air bekas yang berasal dari kamar mandi,
dapur atau cucian yang dapat mengotori sumber air seperti
sumur, kali ataupun sungai serta lingkungan secara
keseluruhan. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat tidak
adanya SPAL yang memenuhi syarat kesehatan. Hal yang
pertama dirasakan adalah mengganggu pemandangan, dan
terkesan jorok karena air limbah mengalir kemana-mana. Selain
itu, air limbah juga dapat menimbulkan bau busuk sehingga
mengurangi kenyamanan khususnya orang yang melintas
sekitar rumah tersebut. Air limbah juga bisa dijadikan sarang
nyamuk yang dapat menularkan penyakit seperti malaria serta
yang tidak kalah penting adalah adanya air limbah yang
melebar membuat luas tanah yang seharusnya dapat digunakan
menjadi berkurang.
Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat
saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut:
a. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah
sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di
bawah permukaan tanah.
b. Tidak mengotori permukaan tanah.
Pembuatan SPAL Sederhana
10 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti
c. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan
tanah.
d. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
e. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
f. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan
yang mudah didapat dan murah.
g. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan
menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak
penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat
dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk
menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap
pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana
lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian
dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk
menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan
menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier
hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang
digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar
matahari, suhu yang tinggi di daerah.

Pokok Bahasan 3

PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN SPAL

Pertama dibuat lubang di luar dapur dengan lebar, panjang dan


tinggi 1 m atau disesuaikan dengan tempat dan kebutuhan. Di buat
saluran dari batu bata, pasir, semen atau pakai bis. Bila saluran
terbuka dapat ditutup dengan bambu, kayu atau seng. Bak resapan
diisi dengan pasir, kerikil, batu kali. Akan lebih baik kalau bak
Pembuatan SPAL Sederhana
11 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti
resapan ditutup dengan kayu/bambu/cor-coran pasir dan semen.
Dan dapat diberi saluran udara dari pralon.
SPAL yang baik adalah SPAL yang dapat mengatasi permasalahan
yang ditimbulkan akibat sarana yang tidak memadai. SPAL yang
memenuhi syarat kesehatan sebagai berikut:
a. SPAL tidak dapat mengotori sumur, sungai, danau maupun
sumber air lainnya.
b. SPAL yang dibuat tidak menjadi tempat berkembang biaknya
nyamuk, lalat, dan lipan sehingga SPAL tersebut mesti ditutup
rapat dengan menggunakan papan.
c. SPAL tidak dapat menimbulkan kecelakaan, khususnya pada
anak-anak.
d. Tidak mengganggu estetika.

Pokok Bahasan 4

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN SPAL

METODE I
A. Bahan dan Alat
Bahan :
1. Bak ½ bis
2. Batu bata
3. Pasir
4. Semen
5. Batu koral
6. Pralon leher angsa
7. Pasir
Alat :
1. Gergaji
2. Cetok (sendok semen)
3. Cangkul
4. Parang
5. Besi runcing (linggis)
6. Ember
Pembuatan SPAL Sederhana
12 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti
7. Skop
8. Meteran

B. Proses pembuatan
1. Saluran air limbah bisa dibuat dari pasangan bak bis yang
dibagi 2 (tengahan) atau dapat juga dari pasangan batu
bata dengan pasangan semen dan pasir.
2. Kemudian dibuat bak penampung air limbah dan bak
peresapan yang diisi batu bata dan koral.
3. Batas antara bak air limbah dan bak peresapan diberi
saluran. Pada bagian atas diberi tutup yang dapat dibuat
dari bambu. Saluran antara tempat pencucian ke bak air
limbah sebaiknya agak ada kemiringan, sehingga air akan
lancar mengalir.
4. Untuk pembuatannya dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Gambar 1. Bak Penampung Air Bekas
Pembuatan SPAL Sederhana
13 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti
Gambar 2. Saluran Air Bekas ke Bak
C. Pemeliharaan
1. Perlu dibersihkan setiap hari terutama pada saluran yang
terbuka dan pada bak kontrol
2. Jangan memasukkan buangan berupa benda padat seperti
kertas, kain, plastic, dsb
D. Keuntungan dan Kerugian
1. Keuntungan :
Mudah membuatnya, sederhana dan bahan-bahan mudah
didapat. Selain itu ada hasil untuk menambah penghasilan
keluarga yaitu ikan lele.
2. Kerugian :
Kadang-kadang baunya masih terasa sehingga dapat
mengganggu lingkungan sekitarnya.
Pembuatan SPAL Sederhana
14 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

METODE II
A. Bahan dan Alat
Bahan :
1. Drum
2. Koral
3. Kayu
4. Ijuk
5. Pipa pralon
Alat :
1. Palu
2. Besi runcing
3. Cangkul
4. Parang
5. Gergaji
B. Proses pembuatan
1. Drum dilubangi dengan garis tengah 1 cm, jarak antara
lubang 10 cm. Pembuatan lubang di luar dapur dengan
ukuran panjang, lebar dan dalam masing-masing 110 cm.
2. Di dasar lubang diberi koral/ijuk setebal 20 cm dan drum
dimasukkan ke dalam lobang tersebut.
3. Sela-sela drum diselingi dengan koral/ijuk.
4. Kemudian dibuat saluran air limbah ukuran ½ bis, atau dari
pasangan batu bata.
5. Drum ditutup dengan kayu/bambu atau kalau ingin lebih
tahan lama dicor dengan campuran semen dan pasir yang
diberi penguat besi.
6. Untuk pembuatannya dapat dilihat pada Gambar 1 s.d 4.
Pembuatan SPAL Sederhana
15 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti
1. Drum yang Dilubangi
2. Pembuatan Lubang
Pembuatan SPAL Sederhana
16 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti
3. Drum di dalam Lubang Bangunan
4. Tutup Bak Penampung

C. Pemeliharaan
Jangan memasukkan buangan berupa benda padat seperti
kertas, kain, plastik.dsb
D. Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan :
Mudah dibuat dengan bahan yang tidak mahal dan merupakan
pemanfaatan bahan-bahan bekas.
Pembuatan SPAL Sederhana
17 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti
Kerugian :
Air yang meresap akan mempengaruhi air tanah di sekitarnya
apabila struktur tanah merupakan tanah liat yang berbongkahbongkah pada waktu
musim kemarau, serta jaraknya kurang
diperhatikan dengan sumur bersih (terlalu dekat).

METODE III
A. Bahan dan Alat
Bahan :
1. Besi beton ½-25 cm
2. Batu bata
3. Kerikil
6. Semen
7. Pasir
Alat :
1. Gergaji
2. Cetok
3. Cangkul
4. Skop
5. Parang
6. Ember
7. Besi runcing
8. Meteran

B. Proses pembuatan
1. Tempat mandi dan cuci dibuat dari batu bata, campuran
semen dan pasir.
2. Bak kontrol dibuat terutama untuk saluran yang berbelok,
karena pada saluran berbelok lama-lama terjadi pengikisan
ke samping sedikit demi sedikit, dan akan terjadi suatu
pengendapan kotoran.
Pembuatan SPAL Sederhana
18 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti
3. Dibuat juga sumur resapan yang terbuat dari susunan batu
bata kosong yang diberi kerikil dan lapisan ijuk.
4. Sumur resapan diberi kerikil dan pasir.
5. Jarak antara sumur air bersih ke sumur resapan minimum
10 m agar supaya jangan mencemarinya.

a. Saluran setiap hari perlu dibersihkan dengan memakai alat


sapu.
b. Jangan membuang benda-benda padat seperti : batu kerikil,
kertas, kain, plastik dan barang-barang lainnya
c. Semua resapan perlu sering dikontrol, agar bagian-bagian
yang tersumbat dibersihkan.

C. Keuntungan dan Kerugian


1. Keuntungan :
Pembuatannya mudah, bahan-bahan ada disekitar kita dan
konstruksinya sederhana.
2. Kerugian :
Pembuangan air kotor ini juga tergantung dari struktur
lapisan tanah. Tanah yang liat pada musim kemarau akan
bongkah-bongkah hal ini mungkin berpengaruh pada sumber
air bersih. Untuk mengatasi hal ini agar jaraknya perlu lebih
diperpanjang lagi.
Pembuatan SPAL Sederhana
20 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

DATA SASARAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN


PUSKESMAS WAJO DI KELURAHAN TANGANAPADA KEC. MURUHUM
KOTA BAUBAU
BAB III

REFERENSI
Depkes RI (1990),
Pedoman penggunaan dan pemeliharaan sarana
penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.
Depkes RI, Jakarta

Notoatmodjo (2007) , Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Rineka


Cipta, Jakarta

Depkes RI (1984), Teknologi Desa. Depkes RI, Jakarta


Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan & Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (1998), Teknologi

Tepat Guna Pengelolaan Air dan Sanitasi, Menegristek RI,


Jakarta

Direktorat Perumahan, Ditjen Cipta Karya-Departemen Pekerjaan


Umum, Pembuatan Saluran Bekas Mandi dan Cuci.
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai