Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI SEL-MIKROBIOLOGI

Oleh:
Rada Parasmita
F1F120054

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari

mikroorganisme. Mikrobiologi dimulai pada saat ditemukannya mikroskop dan

menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pateur (1822-

1895) setelah ia menemukan proses fermentasi anggur dan cara pencegahan

penyakit rabies. Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang

tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang. Sehingga diperlukan alat

bantu untu dapat melihatnya seperti mikroskop, lup, dan lain-lain.

Laboratorium mikrobiologi memiliki banyak alat-alat yang digunakan

karena itu kita perlu mengetahui jenis alat apa saja yang kita gunakan pada saat

pratikum. Selain itu, kita juga perlu mengetahui prosedur ata cara penggunaanya,

dan juga cara pembersih dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat tersebut

merupakan salah satu pendukung dari keberhasilan suatu pekerjaan pada saat

berada di laboratorium sehingga memudahkan berlangsungnya pratikum.

Contohnya mikroskop yang merupakan alat utama yang sering digunakan di

laboratorium mikrobiologi. Mikroskop memiliki fungsi untuk memperbesar benda

yang dilihat sehingga membantu untuk mengamati benda yang renik.

Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting untuk keselamatan kerja

pada saat melakukan pratikum. Alat-alat laboratorium bisa rusak atau bahkan

berbahaya jika penggunaanya tidak sesuai dengan prosedurnya. Penting

dilakukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar kita tahu cara penggunaan


alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kita dapat meminimalisir kesalahan

dalam cara penggunaannya.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka kita perlu melakukan

pratikum pengenalan alat, agar dapat mengetahui cara penggunaanya dan fungsi

dari alat yang digunakan dalam pratikum mikrobiologi.

B. Tujuan Praktikum

Berdasarkan latar belakang, tujun dari pratikum ini adalah:

1) Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat, juga

mampu menggunakan tiap-tiap alat tersebut.


II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yangmempelajari

kehidupan mikroorganisme atau disebut “mikroba” yang hanya dapat dilihat

dengan alat bantu disebut mikroskop. Mahkluk hidup yang

tergolongmikroorganisme adalah virus, Archaebacteria, Eubacteria, jamur

mikroskopis, protozoa, ganggang/alga mikroskopis dan cacing parasit

mikroskopis (Park dan Artur, 2001).

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari

mikroorganisme. Objek kajiannya biasannya adalah semua makhluk hidup yang

perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri,fungi, alga, protozoa, dan

archaea (Zulkarnain, 2012).

B. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi

Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan,

berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola

secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam

skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode

keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau

pengabdian kepadamasyarakat (PERMENPAN No. 3 Tahun 2010). Banyak alat-

alat yang terdapat di laboratorium baik yang berbahaya maupun tidak, oleh sebab

itu kita harus mengetahui cara penggunaan fungsi dan prinsip kerja setiap alat-alat

tersebut. Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-

alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium


mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan

di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi,

cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas

piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga

dengan kawat asbes, dan raktabung reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut,

pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain :

autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas objek,

kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan

mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk

mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk mencairkan

medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian

fermentasi. Alat - alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram

(inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur,

pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampus pritus, ose (Selian, et all, 2013).

Dalam mikorbiologi, pengujian total mikroba dilakukan dengan

menggunakan metode cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan

untuk menghitung jumlah mikroba pada bahan pangan.Medium yang digunakan

antara lain, medium platecount agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet,

inkubator (Safitri dan Swarastuti, 2011)

Pada bidang mikrobiologi ditekankan pada uji sterilisasi, ujipembusukan

secara mikrobiologi, uji potensi untuk antibiotik dan senyawaanti spesifik

lainnya,serta penyiapan dan pemantauan media biakkan.


III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA

A. Alat

a) Alat-alat Elektrik

1. Mikroskop cahaya

2. Mikroskop stereo

3. Autoklaf elektrik

4. Incubator

5. Hot plate dan stirrer

6. Colony counter

7. Biological Safety Cabinet (BSC)

8. Mikropipet

b) Alat-alat Gelas dan Keramik

1. Cawan Petri

2. Pipet ukur

3. Pipet tetes

4. Tabung reaksi

5. Labu Erlenmeyer

6. Gelas Ukur

7. Batang L / Drugalsky

8. Mortar Dan pestle

9. Breaker glass

10. Buncen burner

11. Glass beads

12. Tabung durham


c) Alat-alat Non Gelas

1. Jarum inokulum / ose

2. Pinset

3. pH Indikator Universal

4. Pipet Filler

5. Rak tabung
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berikut adalah alat-alat yang biasanya digunakan dalam pratikum

mikrobiologi:

Tabel 1. Alat-alat elektrik

No. Nama Alat dan Gambar Kegunaan Alat

1. Mikroskop Cahaya Mikroskop cahaya berfungsi untuk

mengamati organisme yang tidak dapat

dilihat dengan mata telanjang, untuk melihat

detail terkecil bagian-bagiannya.

2. Mikroskop stereo Mikroskop stereo berfungsi untuk melihat

objek yang membutuhkan perbesaran tidak

terlalu besar. Di laboratorium Mikrobiologi,

mikroskop stereo biasanya digunakan untuk

mengamati secara detail bentuk koloni dan

jamur.

3. Autoklaf (Autoclave) Autoklaf berfungsi untuk menserilkan

berbagai macam alat dan bahan yang

digunakan dalam mikrobiologi

menggunakan uap air panas bertekanan.

Tekanan yang digunakan umumnya 15 Psi


atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121˚C

(250˚F). Jadi tekanan yang bekerja ke

seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap

inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch).

Lama sterilisasi biasanya 15 menit untuk

121˚C.

4. Inkubator Inkubator berfungsi untuk menginkubasi

atau memeram mikroba pada suhu yang

terkontrol.

5. Hot plate stirrer dan Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic

stirrer Bar. stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan

suatu larutan dengan pengadukan.


6. Colony Counter Alat ini berguna untuk mempermudah

perhitungan koloni yang tumbuh setelah

diinkubasi di dalam cawankarena adanya

kaca pembesar. Selain itu alat tersebut

dilengkapi dengan skala/ kuadran yang

sangat berguna untuk pengamatan

pertumbuhan koloni sangat banyak.

7. Biological Safety Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat

Cabinet. juga disebut Laminar Air Flow (LAF)

berfungsi untuk bekerja secara aseptis

karena BSC mempunyai pola pengaturan dan

penyaring aliran udara sehingga menjadi

steril dan aplikasisinar UV beberapa jam

sebelum digunakan.

8. Mikropipet Mikropipet adalah alat untuk memindahkan

(Micropipete) dan tip. cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya

kurang dari 1000 µl. Dalam penggunaanya,

mikropipet memerlukan tip.


Tabel 2. Alat-alat Gelas dan Keramik
No. Nama Alat dan Gambar Kegunaan

1. Cawan Petri Cawan petri berfungsi untuk membiakkan

(kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat

dituang ke cawan bagian bawah dan cawan

bagian atas sebagai penutup.

2. Pipet Ukur (Measuring Pipet ukur merupakan alat untuk

Pippete). memindahkan larutan dengan volume yang

diketahui.

3. Pipet tetes (Pasteur Pipet tetes fungsinya sama dengan pipet ukur,

Pippete). namun volume yang dipindahkan tidak diketahui.


4. Tabung Reaksi Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi

(Reaction Tube / Test digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan

Tube). menumbuhkan mikroba.

5. Labu Erlenmeyer Labu Erlenmeyer Berfungsi untuk

(Erlenmeyer Flask). menampung larutan, bahan atau cairan yang.

Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk

meracik dan menghomogenkan bahan-bahan

komposisi media, menampung akuades,

kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll.

6. Gelas ukur (Graduated Berguna untuk mengukur volume suatu

Cylinder). cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur

memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala

volumenya. Pada saat mengukur volume

larutan, sebaiknya volume tersebut

ditentukan berdasarkan meniskus cekung

larutan.
7. Batang L (L Rod) Batang L bermanfaat untuk menyebarkan

cairan di permukaan agar bakteri yang

tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar

merata. Alat ini juga disebut spreader.

8. Mortar dan Pestle Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan

untuk menumbuk atau menghancurkan

materi cuplikan, misal daging, roti atau

tanah sebelum diproses lebih lanjut.

9. Beaker Glass Beaker glass merupakan alat yang memiliki

banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat

digunakan untuk preparasi media media,

menampung akuades dll.

10. Pembakar Bunsen Salah satu alat yang berfungsi untuk

(Bunsen Burner) menciptakan kondisi yang steril adalah

pembakar bunsen
11. Glass Beads Glass Beads adalah manik-manik gelas kecil

yang digunakan untuk meratakan suspensi

biakan dengan menyebarkan beberapa butir

di atas permukaan agar dan digoyang

merata. Glass beads digunakan pada teknik

spread plate yang fungsinya sama dengan

batang L atau Spreader.

12. Tabung Durham Tabung durham berbentuk mirip dengan

tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil

dan berfungsi untuk menampung/menjebak

gas yang terbentuk akibat metabolisme pada

bakteri yang diujikan. Penempatannya

terbalik dalam tabung reaksi dan harus

terendam sempurna dalam media (jangan

sampai ada sisa udara).

Tabel 3. Alat-alat Non Gelas

No. Nama alat dan Gambar Kegunaan Alat

1. Jarum Inokulum Jarum inokulum berfungsi untuk

memindahkan biakan untuk

ditanam/ditumbuhkan ke media baru.


2. Pinset Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya

adalah untuk mengambil benda dengan

menjepit misalnya saat memindahkan

cakram antibiotik.

3. pH Indikator Universal pH indikator berfungsi untuk mengukur /

mengetahui pH suatu larutan. Hal ini sangat

penting dalam pembuatan media karena pH

pada media berpengaruh terhadap

petumbuhan mikroba.

4. Pipet Filler/Bulb Filler berfungsi untuk menyedot larutan

yang dapat dipasang pada pangkal pipet

ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan

karet yang resisten bahan kimia.

5. Rak Tabung Rak tabung berfungsi untuk menyimpan atau

menata beberapa tabung reaksi.

B. Pembahasan

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan jasad renik atau

mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang


tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang. Sehingga diperlukan alat

bantu untu dapat melihatnya seperti mikroskop, lup, dan lain-lain.

Berdasarkan hasil pengamatan mengenai pengenalan alat-alat

mikrobiologi, memberi kejelasan pada kita bahwa peralatan mikrobiologi dapat di

kelompokkan ke dalam peralatan elektrik, gelas dan keramik, dan non gelas.

Alat-alat elektrik yaitu Mikroskop cahaya, Mikroskop stereo, Autoklaf

elektrik, Incubator, Hot plate & stirrer, Colony counter, Biological Safety Cabinet

(BSC), dan Mikropipet. Dimana Mikroskop berfungsi untuk mengamati

organisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, untuk melihat detail

terkecil bagian-bagiannya. Mikroskop stereo berfungsi untuk melihat objek yang

membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi,

mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk

koloni dan jamur. Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat

dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas

bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan

dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan

benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama

sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC. Inkubator adalah alat

untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini

dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk

inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Hot plate stirrer dan

Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan

dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan

sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan


batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya

mampu menghomogenkan sampai 10 L,dengan kecepatan sangat lambat sampai

1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC. Colony counter Alat ini berguna

untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam

cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan

skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat

banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang

dapat di-reset. Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar

Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena

BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi

steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Mikropipet adalah

alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari

1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang

dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai

20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu

pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. Dalam

penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.

Alat- alat gelas dan keramik yaitu Cawan Petri, Pipet ukur, Pipet tetes,

Tabung reaksi, Labu Erlenmeyer, Gelas ukur, Batang L / Drugalsky, Mortar &

pestle, Beaker glass, Buncen burner, Glass Beads, dan Tabung durham. Dimana

Cawan petri Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi)

mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan

bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam

ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media


sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi

media sebanyak 10 ml. Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan

dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet

ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya

adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan

volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala

yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung

cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar. Pipet tetes

fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak

diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl/NaOH saat

mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll. Tabung reaksi

digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung

reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa

kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang

dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya,

yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Labu

Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu

Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan

komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll.

Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya

yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb. Gelas ukur

Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur

memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur

volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus


cekung larutan. Batang L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan

agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Alat

ini juga disebut spreader. Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk

menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah

sebelum diproses lebih lanjut. Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak

fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media,

menampung akuades dll. Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan

kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Api yang menyala dapat membuat

aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan

ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Untuk sterilisasi jarum ose atau

yang lain, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api

yang berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan

bakar gas atau metanol. Glass Beads adalah manik-manik gelas kecil yang

digunakan untuk meratakan suspensi biakan dengan menyebarkan beberapa butir

di atas permukaan agar dan digoyang merata. Glass beads digunakan pada teknik

spread plate yang fungsinya sama dengan batang L atau Spreader. Tabung

durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan

berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme

pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan

harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).

Terakhir adalah alat- alat non gelas yaitu Jarum inokulum / ose, Pinset, pH

Indikator Universal, Pipet Filler, Rak tabung. Dimana jarum inokulum / ose

berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru.

Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga
dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran

(loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk

lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk

melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok

digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Jarum

inokulum ini akan sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Heinrich’s

Slide Culture. Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil

benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik. pH

indikator universal Digunakan untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal

ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh

terhadap petumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada

perubahan warna kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna acuan.

Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet

ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler

memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang

bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S

(suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan

tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan

cairan dari pipet ukur. Dan rak tabung Rak tabung berfungsi untuk menyimpan

atau menata beberapa tabung reaksi.


V. KESIMPULAN

Kesimpulan dari pratikum ini yaitu, sebagai berikut:

1. Peralatan yang digunakan dalam pratikum mikrobiologi ini terdiri dari 3

jenis peralatan yaitu: alat-alat elektrik, alat-alat gelas dan keramik, dan

alat-alat non gelas.

2. Peralatan yang elektrik meliputi Mikroskop cahaya, Mikroskop stereo,

Autoklaf elektrik, Incubator, Hot plate & stirrer, Colony counter,

Biological Safety Cabinet (BSC), dan Mikropipet

3. Peralatan yang terbuat dari gelas dan keramik yaitu Cawan Petri, Pipet

ukur, Pipet tetes, Tabung reaksi, Labu Erlenmeyer, Gelas ukur, Batang L /

Drugalsky, Mortar & pestle, Beaker glass, Buncen burner, Glass Beads,

dan Tabung durham.

4. Peralatan yang terbuat dari non gelas meliputi jarum inokulum / ose,

pinset, pH indikator universal, pipet filler, dan rak tabung.


DAFTAR REFERENSI
Prayitno, Trio Ageng dan Nuril Hidayati. 2017. Pengantar Mikrobiologi.
Malang: Media Nusa Creative.
Safitri, M. F dan Swarastuti, A., 2011, Kualitas Kefir Berdasarkan
Konsentrasi Kefir Grain, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol2(2).

Selian L. et all. 2013. Uji Most Probable Number (MPN) dan Deteksi
Bakteri Koliform Dalam Minuman Jajanan yang dijual DiSekolah Dasar
Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung.

Zulkarmain. 2012. Mikrobiologi Dasar “Sejarah Perkembangan


Mikrobiologi”. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Tadolako.

Anda mungkin juga menyukai