Anda di halaman 1dari 6

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Prinsip kerja kayu yang baik


Sebelum melakukan pekerjaan kayu, maka sebagai orang yang melakukan
pekerjaan tersebut haruslah mengetahui prinsip-prinsip kerja kayu. Sehingga selama
melakukan pekerjaan dapat menggunakan peralatan dengan benar serta mendapatkan hasil
yang baik sesuai dengan keinginan.
Adapun prinsip-prinsip kerja kayu yang baik yaitu :
 Menjaga keselamatan diri sendiri atau orang lain yang berada pada area atau tempat
dimana kita sedang bekerja.
 Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dari masing-masing peralatan.
 Pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang siku, lurus, datar dan halus
untuk setiap permukaan.
 Penggunaan dan penempatan berbagai jenis sambungan pada konstruksi harus benar,
sehingga dapat memberikan kekuatan dari konstruksi tersebut.
 Pembuatan sambungan pada kayu harus benar-benar rapat antar satu kayu dengan
kayu yang lainnya.

2.2 Keselamatan kerja secara umum


  Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan keselamatan kerja secara
umum untuk praktek kayu adalah sebagai berikut :
 Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada lembar
kerja.
 Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan.
 Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar.
 Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai, lakukan pengasahan apabila alat
yang  akan dipakai dalam keadaan tumpul.
 Pinjam dan gunakan peralatan yang diperlukan saja agar tidak mengganggu pekerjaan
yang sedang dilakukan.
 Letakkan peralatan yang tidak dipakai pada tempat yang aman dan mudah dijangkau.
 Setelah praktikum selesai, kembalikan semua peralatan yang telah dipinjam.
 Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing.
 Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan.
 Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan
instruktur praktek kayu.

2.3 Perkakas dan peralatan kerja kayu secara umum


  Ada banyak jenis peralatan kerja kayu yang dapat dipakai. Peralatan dan perkakas
kerja kayu dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :

1. Alat Pembersih
Ketam adalah sebuah perkakas yang digunakan untuk menghaluskan dan meratakan
permukaan kayu. Jenis jenis ketam antara lain :
a. Ketam kayu
 Ketam pelicin kayu, berfungsi utuk memperlicin / memperhalus permukaan kayu.
 Ketam Perata, ketam ini mempunyai pisau ketam rangkap. Alat ini berungsi   untuk
meratakan bidang hasil ketaman yang besar atau yang tidak rata.
 Ketam Penghalus, berfungsi untuk pengetaman yang tidak menimbulkan goresan-
goresan pada kayu keras dan bermata.
 Ketam penghalus primus, berfungsi untuk mengetam halus dan tebal tetapi dapat
diatur dengan mudah.
 Ketam pembentuk – halus, berfungsi untuk mengetam dengan banyak tatal dan hasil
yang baik atau lebih halus.
 Ketam Bangku Panjang, berfungsi untuk mengetam kayu yang panjang dan ketam
bangku panjang digunakan untuk mengurangi permukaan kayu agar rata sempurna
bentuknya.
 Ketam Penghalus Sponing, berfungsi untuk membuat atau mengetam sponing dengan
lebih halus hasilnya.
 Ketam Sponing Miring, berfungsi khusus untuk membuat sponing yang bentuknya
miring atau untuk membuat sambungan ekor burung.
 Ketam Dasar, berfungsi untuk mengetam atau menyempurnakan alur lurus/ekor
burung panjang dan untuk mendalamkan / membersihkan alur.
b. Ketam Besi / Baja
 Ketam Jack (Jack Plane), digunakan untuk menghilangkan goresan-goresan yang
ditinggalkan pada permukaan kayu oleh gergaji, untuk memberikan ukuran yang
diinginkan bagi kayu, untuk meratakan permukaan kayu dan untuk segala macam
pengerutan lainnya.
 Ketam Pelicin, digunakan untuk menghilangkan setiap ketidakrataan dengan jalan
mengeluarkan tatal-tatal tipis dari permukaan .
 Block Plane, digunakan untuk benda benda berukuran kecil dan halus yang
memerlukan pengerjaan sangat teliti.
 Ketam Berhidung Cembung
 Ketam Trying (Trying Plane), digunakan bila kayu-kayu yang akan diketam
berukuran besar dan untuk menjamin kecematan.
 Ketam sponning, digunakan untuk membuat sponing-sponing pada tepi kayu .

2. Alat pemotong
Gergaji belah adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu yang arah
potongannya sejajar dengan arah serat kayu.
 Gergaji potong adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu dengan
kedudukan tegak lurus terhadap serat kayu.
 Gergaji punggung dan gergaji bajang, gergaji punggung dipergunakan untuk
penggergajian dengan ketelitian kesemua arah tanpa memperhatikan arah serat dari
kayu. Sedangkan gergaji bajang dipergunakan untuk pekerjaan yang sangat halus dan
dengan ketelitian yang tinnggi.
 Gergaji pelobang adalah gergaji yang digunakan untuk membuat lubang dengan
diameter yang besar.
 Gergaji Punggung yang dapat dibalik dipergunakan untuk memotong kayu dengan
lebih halus dalam bentuk dan ukuran yang diperlukan.
 Gergaji Kompas dipergunakan untuk membuat lubang bundar maupun persegi.
 Gergaji Pembentuk Sudut (Gergaji Potong Miring), dipergunakan untuk memotong
siku atau miring/verstek dengan sudut-sudut tertentu sesuai dengan yang diinginkan.
3. Alat pelubang
Pahat adalah merupakan  peralatan pokok untuk membuat celah sambungan,
melubangi dan membentuk benda kerja. Pahat dan alat pencukil untuk memotong  kayu,
membuat celah dan melubangi harus dipukul dengan palu atau malet.
 Pahat kuku kekar (fimer chisel) digunakan untuk menusuk dan mencukil kayu.
 Pahat kuku miring (bevel-edge chisel), fungsi pahat ini adalah untuk membersihkan
atau merapikan bagian-bagian yang akan disambung.
 Pahat pengupas (paring chisel), digunakan  untuk membersihkan / merapikan bekas
pemahatan pada bagian dalam atau bagian-bagian yang lebar, sehingga posisi pahat
tetap rata dengan permukaan kayu.
 Pahat miring (skew chisel), digunakan untuk pemotongan halus pada serat kayu yang
sulit .
 Pahat lubang terdapat beberapa jenis dan bentuk dari pahat lubang-purus, yaitu :
 Pahat miring, digunakan untuk pemahatan lubang lebar dan dalam (lebar
potongan 1“ - 2“).
 Pahat serombong, digunakan untuk pemahatan lubang dangkal (lebar potongan
¼“ sampai 2“). Pahat lubang-purus, digunakan untuk pemahatan lubang yang
dalam dan sempit.
 Pahat Tusuk

4. Alat pengukur
Mistar, rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda
kerja, dimana ukuran yang tertera pada bilahnya dalam satuan (cm dan inchi).
Siku-siku dipergunakan untuk mengontrol kesikuan pada benda kerja dan menggaris tegak
lurus atau memberi tanda. Ada beberapa jenis siku, yaitu Siku 90 derajat, Siku perempat,
dan Siku Goyang.

5. Bangku  kerja / meja kerja


Bangku Kerja berfungsi pada saat mengetam, menggergaji dan memahat. Selain itu
bangku kerja ini juga berfungsi menyimpan peralatan yang akan digunakan.
Meja Kerja adalah tempat atau areal pada bangku kerja dimana nantinya kita akan
melakukan pekerjaan.
6. Alat – alat pembantu
 Pensil adalah alat pemberi tanda yang akan meninggalkan bekas pada benda kerja.
Dalam pertukangan kayu biasanya menggunakan pensil lunak, yaitu antara 3B s.d. 6B
dengan bentuk bulat telur.
 Penggores adalah alat yang terbuat dari logam berbentuk silindris lurus dan
diruncingkan dibagian ujung depan. Fungsi penggores adalah untuk membuat
tanda/garis batas pengerjaan.
 Perusut adalah alat gores kayu untuk membuat garis-garis sejajar dengan salah satu
tepi benda kerja. Alat ini  berfungsi untuk menggambar atau memberi tanda pada
sambungan lubang dan pen serta tebal maupun lebar kayu .
 Palu adalah alat pemukul  yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu. Palu juga
memiliki beberapa jenis yaitu, palu besi, palu kayu,  dan palu karet / plastik.
 Tang adalah alat yang digunakan untuk mencabut paku dan untuk memotong kawat
berukuran kecil.
 Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutar sekrup.
 Penjepit / klem adalah alat yang berfungsi untuk menjepit kayu sehingga
mempermudah dalam penyambungan. Beberapa  jenis penjepit yaitu, klem batang,
Klem C, dan klem F.
 Kikir dan kikir parut digunakan dalam pertukangan kayu untuk pembentukan
potongan-potongan yang tidak teratur dan untuk kurva–kurva yang tidak
memungkinkan mengunakan ketam. 
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai