Anda di halaman 1dari 11

SISTEM ORGAN PADA MANUSIA

Sistem organ pada manusia merupakan kumpulan berbagai organ yang memiliki
fungsi masing-masing, namun dapat saling bekerja sama untuk menjaga kesinambungan
fungsi tubuh seutuhnya. Sebagai contoh, sistem pencernaan yang terdiri dari beberapa organ,
antara lain lambung dan usus, meski masing-masing memiliki fungsi khusus, namun
bersama-sama bekerja mencerna makanan. Begitu juga dengan sistem organ lainnya.
SISTEM CARDIOVASCULAR
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler bertugas
mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen dan nutrisi yang
diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme. Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa
metabolisme untuk dibuang melalui organ-organ eksresi.
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas:
Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar
dapat mengalir ke jaringan. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar
darah dapat didistribusikan ke seluruh tubuh. Darah, berfungsi sebagai media transportasi
segala material yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh.
Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung terus-menerus
berdetak. Jantung berkembang sedemikian dini, dan sangat penting seumur hidup. Hal ini
karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini akan berfungsi sebagai
sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.
Ruang Jantung
Jantung adalah organ muskular (berotot) pada rongga toraks yang memompa darah melalui
pembuluh darah pada tubuh.Organ ini terdiri dari 4 ruang, yaitu: 2 atrium dan 2 ventrikel.
Jantung juga terbagi menjadi 2 bagian, jantung kanan dan kiri. Masing-masing bagian
memiliki 1 atrium dan 1 ventrikel.
Septum interventricularis adalah sekat antara ventrikel kanan dan kiri. Septum
interatrialis adalah sekat antara atrium kanan dan kiri.Jantung dan pembuluh
darah membentuk sistem organ yaitu: sistem kardiovaskular.Atrium kanan menerima darah
deoksigenasi (miskin oksigen) dari tubuh melalui vena cava superior dan inferior. Atrium
kanan kemudian memompa darah ke ventrikel kanan.Ventrikel kanan menerima darah dari
atrium kanan dan memompa darah tersebut ke trunkus pulmonalis yang mengarah ke
Paru.Atrium kiri menerima darah kaya oksigen (teroksigenasi) dari Paru melalui Vena
Pulmoner dan memompa darah melalui ventrikel kiri.Ventrikel kiri menerima darah dari
atrium kiri dan kemudian memompa darah dari Aorta. Jantung kemudian memompa darah
melalui sirkulasi sistemik (seluruh tubuh) dan kembali ke atrium kanan.
Katup Jantung
Atrium dan ventrikel terpisah oleh sebuah katup. Katup ini disebut sebagai katup
atrioventricular.
Trikuspid merupakan nama katup pada sisi kanan jantung. Katup ini terdiri dari 3 daun katup
(leaflets).
Mitral merupakan nama katup pada sisi kiri jantung. Katup mitral terdiri dari 2 daun katup
(leaflets).
Chordae tendineae adalah jaringan ikat berbentuk mirip benang atau tali yang melekatkan
daun katup (leaflets) atrioventricular pada dinding ventrikel.
Jaringan ikat ini mencegah prolaps katup (darah kembali mengalir kembali ke atrium) selama
fase sistolik.
Fase sistolik adalah kondisi ketika ventrikel berkontraksi dan tekanan dalam ventrike
meningkat.
Papillary muscles atau muskulus Papilaris adalah otot pada dinding ventrikel dan menjadi
penahan serta melekatkan Chordae tendineae. Otot ini membantu Chordae tendineae untuk
mencegah prolaps katup.
Katup semilunar adalah katup pemisah antara ventrikel dan arteri. Terdapat 2 katup
semilunar, yaitu:
1. katup pulmonal pada sisi kanan jantung
2. katup aorta pada sisi kiri jantung
3. Kedua katup ini memiliki 3 daun katup (leaflets).
Masalah pada katup dapat menyebabkan turbulensi aliran darah. Gangguan aliran darah ini
dapat terdengar melalui pemeriksaan auskultasi sebagai bising jantung atau murmur.
Perikardium: Lapisan Pelindung Jantung
Pada anatomi sistem kardiovaskular, terdapat lapisan yang melindungi jantung.
Lapisan ini adalah perikardium.Perikardium adalah kantong jaringan ikat fibrosa yang
menyelubungi jantung serta pembuluh darah besar (aorta dan trunkus pulmonaris). Lapisan
pelindung jantung ini terdiri dari 3 lapis:Fibrosa adalah lapisan paling luar. Lapisan ini keras
dan kaku.Serosa terdiri dari lapisan luar dan dalam, yaitu: lapisan Parietal dan lapisan
viseral.Keduanya terbentuk dari jaringan mesotelium.Parietal adalah nama lapisan
yang menempel pada lapisan fibrosaViseral adalah nama lapisan melekat pada miokardium
(otot jantung). Epicardium adalah nama lain untuk lapisan viseral.Cavitas
perikardial terbentuk antara kedua laposan serosa dan mengandung sedikit cairan perikardium
(serosa). Cairan ini berperan sebagai pelumas perikardium untuk mengurangi friksi
(gesekan).

Struktur Pembuluh Darah


Pembuluh darah besar memiliki 3 lapisan. Lapisan tersebut adalah Tunika:
 Intima – terdiri dari endotel dan lamina elastika interna
 Media – terdiri dari otot polos dengan serabut elastis. Lapisan ini berperan dalam
vasokontriksi dan vasodilatasi pembuluh darah.
 Adventisia (atau lapisan eksterna) – tersusun atas jaringan ikat yang mengandung
kolagen dan serat elastin. Lapisan ini membantu melekatkan pembuluh darah ke
struktur terdekat.
Pada anatomi sistem kardiovaskular, pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah
arteri dan vena.Arteri merupakan pembuluh darah dengan tekanan darah yang tinggi.
Sementara vena memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Perbedaan tekanan ini
menyebabkan sedikit perbedaan struktur keduanya.
 Perbedaan tersebut antara lain:
 Arteri memiliki dinding otot yang lebih tebal (tunika media) dari vena.
 Vena memiliki katup untuk mencegah aliran balik darah.
 Arteri memiliki lumen yang lebih kecil karena harus menjaga tekanan darah tetap
tinggi, tetapi vena memiliki lumen yang lebih besar.
 
Arteri menjadi lebih kecil saat mereka bergerak menuju bantalan kapiler. Kapiler adalah
pembuluh darah terkecil.Kapiler terdiri dari satu lapisan sel endotel pipih yang dikelilingi
oleh membran basal. Ada celah kecil antara sel-sel yang disebut fenestrasi. Fenestrasi
memungkinkan pertukaran substansi antara kapiler dan interstitium. 
Secara umum ada tiga jenis kapiler:
 Kontinu – sebagian besar lapisan endotelium tidak terputus dengan beberapa celah
kecil antara sel (celah antar sel). Membran basal sama sekali tidak terputus.
 Fenestrated – endotel berisi sejumlah lubang kecil (fenestrasi) serta celah antar sel.
 Sinusoid – hanya ditemukan pada hati, limpa dan sumsum tulang. Ada celah antarsel
yang besar antara sel-sel endotelium dan membran basal tidak lengkap.
Kapiler menyatu untuk membentuk vena yang kemudian berjalan menuju jantung. Vena
menjadi lebih besar dan mampu membawa lebih banyak darah.
Arteri Koroner
Arteri koroner kiri dan kanan muncul dari sinus aorta kiri dan kanan pada dinding
aorta tepat di atas daun katup aorta. Arteri koroner adalah cabang pertama aorta.Pembuluh
darah koroner kanan mengelilingi jantung ke aspek posterior menjadi arteri decendens yang
turun ke posterior (pada beberapa orang, arteri decendens posterior muncul dari arteri
sirkumfleks kiri). Dalam perjalanannya arteri ini bercabang menjadi cabang nodus sino-
atrium, dan cabang marginalis kanan.
Arteri koroner kiri bercabang menjadi arteri decendens anterior kiri dan arteri
sirkumfleksa kiri pada aspek medial jantung. Dari sini, arteri sirkumfleksa berputar ke bagian
belakang jantung, dan melepaskan cabang marginalis kiri
 
Berbagai aspek jantung disuplai oleh arteri koroner tertentu:
 Aspek lateral – arteri sirkumfleksa
 Inferior – arteri koroner kanan
 Anterior – arteri koroner kanan
 Septum – decendens anterior kiri

Pembuluh Darah Sistemik


Ventrikel kiri akan memompa darah keluar dari jantung melalui aorta. Aorta
ascendens akan membentuk lengkungan (arcus aorta) sebelum menjadi aorta decendens dan
terus turun hingga ke abdomen.
Arcus aorta memiliki 3 cabang pembuluh darah utama, yaitu:
 Trunkus brachiocephalica
 Arteri carotis communis sinistra
 Arteri carotis subklavia sinistra
Ketiga cabang ini memberikan suplai darah pada bagian kepala dan tungkai atas (lengan
dan tangan).Trunkus brachiocephalica akan terbagi menjadi arteri subklaiva dextra dan arteri
carotis communis dextra.Aorta decendens terbagi menjadi 2 bagian yaitu: pars thoracalis dan
pars abdominalis. Dalam perjalanan aorta decendens memiliki berbagai cabang yang
memperdarahi berbagai organ.Pada setingkat vertebra lumbalis IV (L4) aorta akan bercabang
menjadi arteri iliaka communis sinistra dan dextra yang memberikan perdarahan pada tungkai
bawah (paha, betis, dan kaki).Darah vena kembali ke jantung melalui vena dengan mengikuti
jalur yang mirip dengan arteri. Darah akan masuk melalui vena cava inferior dan vena cava
superior yang bermuara pada atrium kanan.
SISTEM RESPIRASI
RESPIRASI Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke
lingkungan.
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :  Respirasi Luar merupakan pertukaran
antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.  Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan
CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan
dua cara pernapasan, yaitu :
Respirasi / Pernapasan Dada
 Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
 Tulang rusuk terangkat ke atas
 Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan.
Respirasi / Pernapasan Perut
 Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
 Diafragma datar
 Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil
sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan
energy.
Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas:
1. Hidung
2. Faring
3. Trakea
4. Bronkus
5. Bronkiouls
6. paru-paru
BAGIAN SISTEM RESPIRASI
Bagian-bagian sistem pernafasan yaitu Cavum nasi, faring, laring, trakea, karina, bronchus
principalis, bronchus lobaris, bronchus segmentalis, bronchiolus terminalis, bronchiolus
respiratoryus, saccus alveolus, ductus alveolus dan alveoli. Terdapat Lobus, dextra ada 3
lobus yaitu lobus superior, lobus media dan lobus inferior. Sinistra ada 2 lobus yaitu lobus
superior dan lobus inferior. Pulmo dextra terdapat fissura horizontal yang membagi lobus
superior dan lobus media, sedangkan fissura oblique membagi lobus media dengan lobus
inferior. Pulmo sinistra terdapat fissura oblique yang membagi lobus superior dan lobus
inferior. Pembungkus paru (pleura) terbagi menjadi 2 yaitu parietalis (luar) dan Visceralis
(dalam), diantara 2 lapisan tersebut terdapat rongga pleura (cavum pleura)
1.Hidung
Tersusun atas tulang dan tulang rawan hialin, kecuali naris anterior yang dindingnya
tersusun atas jaringan ikat fibrosa dan tulang rawan. Permukaan luarnya dilapisi kulit dengan
kelenjar sebasea besar dan rambut. Terdapat epitel respirasi: epitel berlapis silindris bersilia
bersel goblet dan mengandung sel basal. Didalamnya ada konka nasalis superior, medius dan
inferior. Lamina propria pada mukosa hidung umumnya mengandung banyak pleksus
pembuluh darah.
2. Alat penghidu
Mengandung epitel olfaktoria: bertingkat silindris tanpa sel goblet, dengan lamina basal yang
tidak jelas. Epitelnya disusun atas 3 jenis sel: sel penyokong, sel basal dan sel olfaktoris.
3. Sinus
paranasal Merupakan rongga-rongga berisi udara yang terdapat dalam tulang tengkorak yang
berhubungan dengan rongga hidung. Ada 4 sinus: maksilaris, frontalis, etmoidalis dan
sphenoidalis.
4. Faring
Lanjutan posterior dari rongga mulut. Saluran napas dan makanan menyatu dan menyilang.
Pada saat makan makanan dihantarkan ke oesophagus. Pada saat bernapas udara dihantarkan
ke laring. Ada 3 rongga : nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Mukosa pada nasofaring
sama dengan organ respirasi, sedangkan orofaring dan laringofaring sama dengan saluran
cerna. Mukosa faring tidak memilki muskularis mukosa. Lamina propria tebal, mengandung
serat elastin. Lapisan fibroelastis menyatu dengan jaringan ikat interstisiel. Orofaring dan
laringofaring dilapisi epitel berlapis gepeng, mengandung kelenjar mukosa murni.
5. Laring
Organ berongga dengan panjang 42 mm dan diameter 40 mm. Terletak antara faring dan
trakea. Dinding dibentuk oleh tulang rawan tiroid dan krikoid. Muskulus ekstrinsik mengikat
laring pada tulang hyoid. Muskulus intrinsik mengikat laring pada tulang tiroid dan krikoid
berhubungan dengan fonasi. Lapisan laring merupakan epitel bertingkat silia. Epiglotis
memiliki epitel selapis gepeng, tidak ada kelenjar. Fungsi laring untuk membentuk suara, dan
menutup trakea pada saat menelan (epiglotis). Ada 2 lipatan mukosa yaitu pita suara palsu
(lipat vestibular) dan pita suara (lipat suara). Celah diantara pita suara disebut rima glotis.
Pita suara palsu terdapat mukosa dan lamina propria. Pita suara terdapat jaringan elastis
padat, otot suara ( otot rangka). Vaskularisasi: A.V Laringeal media dan Inferior. Inervasi: N
Laringealis superior.

6. Trakea
Tersusun atas 16 – 20 cincin tulang rawan. Celah diantaranya dilapisi oleh jaringan ikat fibro
elastik. Struktur trakea terdiri dari: tulang rawan, mukosa, epitel bersilia, jaringan limfoid dan
kelenjar.
7. Bronchus
Cabang utama trakea disebut bronki primer atau bronki utama. Bronki primer bercabang
menjadi bronki lobar bronki segmental bronki subsegmental. Struktur bronkus primer mirip
dengan trakea hanya cincin berupa lempeng tulang rawan tidak teratur. Makin ke distal makin
berkurang, dan pada bronkus subsegmental hilang sama sekali. Otot polos tersusun atas
anyaman dan spiral. Mukosa tersusun atas lipatan memanjang. Epitel bronkus : kolumnar
bersilia dengan banyak sel goblet dan kelenjar submukosa. Lamina propria : serat retikular,
elastin, limfosit, sel mast, eosinofil.
8. Bronchiolus
Cabang ke 12 – 15 bronkus. Tidak mengandung lempeng tulang rawan, tidak mengandung
kelenjar submukosa. Otot polos bercampur dengan jaringan ikat longgar. Epitel kuboid
bersilia dan sel bronkiolar tanpa silia (sel Clara). Lamina propria tidak mengandung sel
goblet.
9. Bronchiolus
respiratorius Merupakan peralihan bagian konduksi ke bagian respirasi paru. Lapisan : epitel
kuboid, kuboid rendah, tanpa silia. Mengandung kantong tipis (alveoli).
10. Duktus alveolaris Lanjutan dari bronkiolus. Banyak mengandung alveoli. Tempat alveoli
bermuara.
11. Alveolus
Kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli terminalis. Tempat terjadinya pertukaran
oksigen dan karbondioksida antara darah dan udara yang dihirup. Jumlahnya 200 - 500 juta.
Bentuknya bulat poligonal, septa antar alveoli disokong oleh serat kolagen, dan elastis halus.
Sel epitel terdiri sel alveolar gepeng ( sel alveolar tipe I ), sel alveolar besar ( sel alveolar tipe
II). Sel alveolar gepeng ( tipe I) jumlahnya hanya 10% , menempati 95 % alveolar paru. Sel
alveolar besar (tipe II) jumlahnya 12 %, menempati 5 % alveolar. Sel alveolar gepeng terletak
di dekat septa alveolar, bentuknya lebih tebal, apikal bulat, ditutupi mikrovili pendek,
permukaan licin, memilki badan berlamel. Sel alveolar besar menghasilkan surfaktan
pulmonar. Surfaktan ini fungsinya untuk mengurangi kolaps alveoli pada akhir ekspirasi.
Jaringan diantara 2 lapis epitel disebut interstisial. Mengandung serat, sel septa (fibroblas),
sel mast, sedikit limfosit. Septa tipis diantara alveoli disebut pori Kohn. Sel fagosit utama
dari alveolar disebut makrofag alveolar. Pada perokok sitoplasma sel ini terisi badan besar
bermembran. Jumlah sel makrofag melebihi jumlah sel lainnya.
12. Pleura
Membran serosa pembungkus paru. Jaringan tipis ini mengandung serat elastin, fibroblas,
kolagen. Yang melekat pada paru disebut pleura viseral, yang melekat pada dinding toraks
disebut pleura parietal. Ciri khas mengandung banyak kapiler dan pembuluh limfe. Saraf
adalah cabang n. frenikus dan n. interkostal

SISTEM SARAF MANUSIA


Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi dalam tubuh yang berfungsi
untuk mengatur aktivitas tubuh melalui impuls atau hantaran listrik. Sistem saraf tersusun
dari kumpulan sel saraf atau neuron yang akan membentuk jaringan saraf.
Sel Saraf (Neuron)
Sel saraf (Neuron) merupakan unit struktural dan fungsional yang menyusun sistem saraf.
Neuron berfungsi sebagai penghantar rangsangan dan juga memiliki kemampuan untuk
merespon rangsangan. Kehadiran neuron selalu diikuti dengan adanya sel neuroglia.
Neuroglila adalah sel yang berfungsi untuk memberikan nutrisi pada neuron agar dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik.
Susunan dan Anatomi Sel Saraf (Neuron)
1. Dendrit
 Bagian dari badan sel yang berupa tonjolan sitoplasma, berukuran relatif pendek, dan
bercabang.
 Bagian neuron yang paling awal terkena rangsangan.
 Berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari reseptor menuju badan sel.
2. Badan Sel (Perikarion)
 Bagian neuron yang berfungsi menerima dan memproses rangsangan dari dendrit.
 Pada badan sel (perikarion) terdapat nukleus dan nukleolus.
 Selain itu, di dalam badan sel terdapat badan Nissl yang berfungsi untuk membantu
proses metabolisme dan pertumbuhan neuron.
3. Akson (Neurit)
 Merupakan tonjolan sitoplasma yang relatif panjang, sekitar 1 mm – 1 m.
 Berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari badan sel.
 Akson memiliki bagian-bagian spesifik, yaitu:
 Neurofibril, merupakan bagian terdalam dari akson yang berupa serabu halus dan
berperan untuk meneruskan jalannya impuls.
 Selubung Mielin, merupakan bagian paling luar dari akson yang tersusun oleh sel-sel
pipih yang disebut sel Schwann. Berfungsi untuk melindungi dan memberikan nutrisi
akson.
 Nodus Ranvier, merupakan bagian akson yang menyempit dan tidak dilapisi oleh
selubung mielin. Berperan penting untuk mempercepat hantaran rangsangan.
4. Sinapsis
Sinapsis merupakan penghubung antara neuron satu dengan neuron lainnya.

Macam-macam Sel Saraf (Neuron)


Berdasarkan fungsinya, sel saraf (neuron) dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Neuron Sensorik, sangat berhubungan dengan alat indra sehingga disebut juga saraf
indra. Berfungsi untuk menerima rangsang dari alat indra kemudian meneruskan
impuls ke otak atau sumsum tulang belakang.
2. Neuron Motorik, berfungsi untuk membawa informasi dari otak atau sumsum tulang
belakang lalu ke otot atau kelenjar untuk melakukan respon tubuh.
3. Neuron Asosiasi (Interneuron), merupakan penyusun sel saraf pusat yang berfungsi
untuk meneruskan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.
Berdasarkan strukturnya, sel saraf dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Neuron Unipolar, memiliki satu juluran dari badan sel yang bercabang menjadi
dendrit dan akson. Contoh: neuron pada embrio dan fotoreseptor mata.
2. Neuron Bipolar, memiliki dua jalur juluran dari badan sel menjadi dendrit dan akson.
Contoh: reseptor pada mata, telinga, dan hidung.
3. Neuron Multipolar, memiliki banyak juluran dendrit dari badan sel dan hanya
memiliki satu juluran akson. Contoh: pada saraf motorik pada otak dan sumsum
tulang belakang.
Fungsi Sel Saraf (Neuron)
 Menghubungkan impuls atau rangsangan dari reseptor ke pusat saraf, yaitu otak atau
sumsum tulang belakang.
 Menyampaikan impuls dari pusat saraf ke organ target.
 Menghubungkan neuron sensorik dan motorik agar hantaran impuls dapat berjalan
dengan baik.
Susunan Saraf Manusia
Berdasarkan komponen yang menyusun, sistem saraf manusia dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan pusat koordinasi dari segala respon terhadap berbagai
rangsangan. Sistem ini tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang.Struktur khas dalam
sistem saraf pusat adalah adanya area kelabu (grey matter) dan area putih (white matter).
Area kelabu merupakan kumpulan dari akson yang dibungkus oleh selubung mielin,
sedangkan area putih merupakan kumpulan badan sel dan dendrit yang dikelilingi oleh
banyak sinaps.
Pada otak, area putih terdapat pada bagian dalam, sedangkan area kelabu terdapat
pada bagian korteks. Sebaliknya pada sumsum tulang belakang, area putih terdapat pada
korteks dan area kelabu terdapat pada bagian dalam sumsum tulang belakang.
A. Otak
Merupakan organ vital yang mengatur segala koordinasi sistem tubuh termasuk sistem saraf.
Otak dilindungi oleh selaput meninges. Selaput ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Piameter, merupakan selaput paling dalam yang menyusun sistem saraf pusat dan
banyak mengandung pembuluh darah.
2. Arakhnoid, merupakan selaput tipis yang berada diantara piameter dan durameter.
3. Durameter, merupakan lapisan paling luar yg terhubung dengan tengkorak.
Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:
1. otak depan, merupakan pusat berfikir, kecerdasan dan merupakan pusat pengendali
semua gerak sadar.
2. otak tengah, berfungsi untuk keseimbangan
3. otak belakang, terdiri dari medulla oblongata (sumsum lanjutan) dan serebelum (otak
kecil)
B. Sumsum Tulang Belakang
Merupakan salah satu bagian dari sistem saraf pusat yang menghubungkan sistem saraf tepi
dan saraf pusat.Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang serviks, toraks, lumbar, dan
sakral.Terdapat 31 pasang saraf pada tulang belakang yang tersebar dari tengkorak hingga
tulang ekor.
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi berfungsi untuk memberikan informasi kepada sistem saraf pusat jika
terdapat rangsangan sehingga akan menyebabkan otot serta kelenjar melakukan
repons.Sistem saraf pusat dan saraf tepi memiliki kerja sama yang sinergis, sehingga tidak
dapat bekerja sendiri-sendiri.
Sistem saraf tepi disusun oleh:
A. Sistem Saraf Sadar (Sel Saraf Somatik)
Bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita sendiri. Contoh gerakan secara sadar, yaitu
makan, mandi, belajar, dan lain-lain.Saraf ini meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat, yaitu otak, dan meneruskannya ke semua otot kerangka tubuh.Sistem saraf sadar terdiri
atas 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal.
B. Sistem Saraf Tidak Sadar (Sel Saraf Otonom)
Bekerja tanpa disadari, secara otonom dan tidak bekerja dibawah kehendak saraf pusat.
Contoh Gerakan tidak sadar, yaitu denyut jantung, perubahan pupil mata, pengeluaran
keringat, dan lain-lain.
Sistem ini meneruskan impuls dari reseptor menuju saraf sensoris lalu dilanjutkan ke sistem
saraf pusat, yaitu sumsum tulang belakang, impuls kemudian diteruskan ke saraf motoris dan
otot atau kelenjar target.
Sistem saraf otonom ini dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Sistem saraf simpatik dan parasimpatik akan bekerja pada organ target yang
sama dengan sifat yang bertolak belakang. Berikut merupakan fungsi dan cara kerja dari
sistem saraf simpatik dan saraf parasimpatik:

Gangguan pada Sistem Saraf Manusia


 Stroke, disebabkan oleh kerusakan pada otak yang dipicu oleh terhalangnya aliran
darah di pembuluh darah dalam otak.
 Meningitis, merupakan infeksi atau radang pada lapisan meninges pada otak.
 Koma, merupakan kondisi tidak sadarkan diri karena tidak bisa dirangsang oleh
stimulus.
 Tremor, merupakan kondisi tubuh dan alat gerak yang tidak bisa menahan goncangan
tubuh.
 Parkinson, merupakan kelainan otak yang ditandai dengan gemetar, sulit berjalan, dan
bergerak.
 Sklerosis ganda, merupakan penyakit pada sistem saraf pusat karena mengalami
pengurangan selubung mielin sehingga mengakibatikan gangguan pada kemampuan
saraf dalam menghantarkan impuls dari dan ke otak.
 Rabies, merupakan penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan
oleh virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan penular seperti anjing,
kucing, dan kera.

SUMBER
Dr. Rifan Eka Putra Nasution, https://whitecoathunter.com/anatomi-sistem-kardiovaskular/

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/385d7b9c6a60947ff4f1884689a41ae8
.pdf
https://www.harapanrakyat.com/2020/08/anatomi-organ-tubuh-manusia-pengertian-struktur-
dan-fungsinya/
Dinda Muthi Selina, S.Si. https://www.studiobelajar.com/sistem-saraf-manusia/

Anda mungkin juga menyukai