PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya teknologi informasi dan
komunikasi (Information and Communication Technology, ICT) demikian pesat. Kemajuan ini
tentu saja berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan, termasuk di dalamnya pendidikan.
Sejalan dengan itu, otonomi pendidikan dan globalisasi pendidikan yang menekankan pada
persaingan dan kualitas mulai berlangsung. Keberhasilan pelaksanaan otonomi dan globalisasi
pendidikan hanya mungkin dapat dicapai dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam proses pendidikan. Pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan.
Kualitas pendidikan menggambarkan kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas pendidikan
dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pembelajaran. Berbagai upaya telah dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menawarkan berbagai kemungkinan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. TIK dapat dimanfaatkan untuk peningkatan dan
pengembangan kemampuan profesional dosen/guru, sebagai sumber belajar dalam pembelajaran,
sebagai alat bantu interaksi pembelajaran, dan sebagai wadah pembelajaran (Depdiknas, 2004).
TIK dapat mempermudah serta membantu siswa dan guru dalam pembelajaran. TIK dapat
digunakan untuk berbagai kepentingan: mulai dari secara pasif untuk kepentingan presentasi,
mencari informasi, berinteraksi dan berkomunikasi, sampai kepada yang paling aktif, untuk
menghasilkan suatu produk. Salah satu upaya dalam peningkatan kualitas pembelajaran melalui
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran adalah penerapan media pembelajaran berbasis online
virtual.
BAB II
PEMBAHASAN
Penghambat pembelajaran yang bisa menjadi pemicu atau alasan dalam menerapkan
pembelajaran berbasis media online virtual adalah keterpisahan antara peserta didik dan
pendidik. Adanya keterpisahan ruang maupun waktu menjadi kendala sehingga dunia maya
dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran. Efesiensi yang disediakan juga memberikan
banyak kemudahan dalam mengatasi masalah yang demikian.
2. Sistem belajar terbuka (akses yang terbuka dan kebebasan memilih ragam sumber belajar serta
alur proses belajar)
Media online virtual menyediakan layanan belajar semakin lama semakin menjamur di
situs-situs mesin pencarian. Semuanya saling bersaing memberikan ketermudahan bagi penikmat
situs tersebut. Ada yang unggul dalam hal informasi, ada yang unggul dalam hal kemudahan
akses, ada yang unggul dalam hal fitur-fitur pembelajaran lainnya, dan masih banyak lagi. Hal
ini memungkinkan adanya peluang untuk menerapkan sistem belajar terbuka.
3. Berbasis jaringan
Menyinggung tentang Online pasti akan berhubungan dengan jaringan. Media yang
diakses menggunakan jaringan internet disebut sebagai media online, sehingga media online
virtual pastilah berbasis jaringan karena berhubungan dengan dunia maya.
B. Jenis media pembelajaran berbasis online virtual
Media pembelajaran berbasis online virtual yang digunakan dalam pembelajaran virtual
learning memiliki tiga jenis berdasarkan pada manfaatnya bagi siswa untuk mempelajari bahan
belajarnya sendiri, yaitu :
1. Belajar berbantuan komputer
Berbantu komputer disini maksudnya media tersebut membutuhkan perangkat komputer sebagai
sumber belajar siswa, misalkan :
a. Prezi
b. SlideSnack
Slidesnack adalah pilihan yang relatif baru dan dasar untuk membuat slideshow dan
slidecasts (presentasi + voice). Mulailah dengan meng-upload dokumen Anda (Powerpoint,
Keynote, Word) sebagai PDF, kemudian merancang sebuah slideshow dari template yang
tersedia. Anda juga dapat merekam komentar untuk sulih suara. Slidecasts kemudian dapat
didownload sebagai video dan diunggah ke YouTube, Vimeo atau layanan video sharing lainnya.
Adapun sharing, presentasi Anda dapat tertanam di blog atau website untuk seluruh dunia untuk
melihat.
c. Wevideo
2. Belajar berbantuan pengajar
Artinya dalam pembelajaran tersebut memerlukan seorang tentor atau guru dalam
membimbing dan menunjang media online virtual. Seolah-olah menggambarkan suasana kelas
yang nyata dengan arahan dari seorang tentor atau guru, sistem pembelajarannya juga hampir
sama seperti di kelas. Tentor memberikan materi, memberikan tugas, melakukan penilaian
dengan menggunakan penilaian terbuka, dan masih banyak lagi. Misalnya saja Schoology, yang
merupakan jejaring sosial berbasis web khusus untuk K-12 (sekolah dan lembaga pendidikan
tinggi) yang difokuskan pada kerjasama, untuk memungkinkan pengguna membuat, mengelola,
dan saling berinteraksi serta berbagi konten akademis. E-learning ini juga memberikan akses
pada guru dan siswa untuk presensi, pengumpulan tugas, latihan soal dan media sumber belajar
yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun serta juga memberikan akses pada orang tua untuk
memantau perkembangan belajar siswa di sekolah.
3. Belajar berbantuan sumber
Media online virtual yang tujuannya tidak lebih dari memberikan manfaat berupa sumber
informasi yang di butuhkan oleh pengguna, baik itu kegunaanya dalam hal belajar maupun dalam
hal yang lain. Informasi yang diberikan dapat memberikan kecukupan pengetahuan bagi pencari
informasi, baik berupa gambar, teks, maupun video. Contoh dari media online virtual berbantuan
sumber adalah :
1. Kompas.com
2. Brainly
2. Social roles
Peran ini menuntut guru untuk mengembangkan lingkungan belajar yang bersahabat dan
menyenangkan sehingga siswa merasa yakin bahwa mereka dapat menguasai pesan
pembelajaran yang diharapkan.
3. Managerial/organizational roles
Peran ini menuntut guru untuk mampu menata tujuan belajar, merancang kegiatan belajar,
menyusun jadwal kegiatan belajar dan tugas-tugas, serta menjelaskan aturan-aturan prosedural
dan norma-norma pembuatan keputusan.
4. Technical roles
Dalam menjalankan peran ini, guru dituntut untuk mengenal, nyaman, dan menguasai sistem dan
perangkat lunak yang membentuk lingkungan belajar online.
2.4 Contoh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Online Virtual
Dengan menerapkan media pembelajaran berbasis online virtual, siswa dapat
mempelajari bahan belajar sendiri atau jika diperlukan siswa meminta bantuan dalam bentuk
interaksi yang difasilitasi oleh komputer, seperti belajar berbantuan computer (computer based
learning/CAL) atau interactive web pages, belajar berbantuan pengajar atau tutor secara
synchronous (dalam titik waktu yang sama) dan asynchronous , (dalam titik waktu yang berbeda)
atau belajar berbantuan sumber belajar lain seperti dengan siswa lain atau pakar, e-mail, dan
sebagainya. Penilaian juga dilakukan secara jarak jauh melalui komputer dan terbuka, dalam arti
siswa dapat mengikuti penilaian kapan saja siswa siap untuk dinilai.
Pemilihan media dalam pembelajaran berbasis online virtual harus bersifat logis dan edukatif.
Logis dalam biaya, infrastruktur, kebutuhan siswa dan lain-lain, selain itu media harus edukatif
sehingga dapat terselesaikannya proses pembelajaran yang efektif yang menunjukkan adanya
perubahan perilaku sebagai hasil dari pembelajaran.
Contoh penerapan media pembelajaran online virtual yaitu:
1. Penggunaan Aplikasi e-Learning MOODLE
Gambar 1.1 Tampilan Depan aplikasi Moodle
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah
media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk
kedalam “ruang kelas digital” untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan
menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-
lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning
Environment.
Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis dapat di-
download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General
Public License). Aplikasi Moodle dikembangkan pertama kali oleh Martin Dougiamas pada
Agustus 2002 dengan Moodle Versi 1.0. Saat ini Moodle bisa dipakai oleh siapa saja secara
Open Source.
Apa saja yang dibutuhkan agar aplikasi Moodle dapat berjalan dengan baik?
- Apache Web Server
- PHP
- Database MySQL atau PostgreSQL
Dengan menggunakan Moodle kita dapat membangun sistim dengan konsep E-Learning
(pembelajaran secara elektronik) ataupun Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh). Dengan
konsep ini sistim belajar mengajar akan tidak terbatas ruang dan waktu. Seorang
dosen/guru/pengajar dapat memberikan materi kuliah dari mana saja. Begitu juga seorang
mahasiswa/siswa dapat mengikuti kuliah dari mana saja.
Bahkan proses kegiatan test ataupun kuis dapat dilakukan dengan jarak jauh. Seorang
dosen/guru/pengajar dapat membuat materi soal ujian secara online dengan sangat mudah.
Sekaligus juga proses ujian atau kuis tersebut dapat dilakukan secara online sehingga tidak
membutuhkan kehadiran peserta ujian dalam suatu tempat. Peserta ujian dapat mengikuti ujian di
rumah, kantor, warnet bahkan di saat perjalanan dengan membawa laptop dan mendukung
koneksi internet.
Berbagai bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan dalam aplikasi Moodle ini.
Berbagai sumber (resource) dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran. Naskah tulisan
yang ditulis dari aplikasi pengolah kata Microsoft Word, materi presentasi yang berasal dari
Microsoft Power Point, Animasi Flash dan bahkan materi dalam format audio dan video dapat
ditempelkan sebagai materi pembelajaran.
Bentuk dari Moodle salah satunya Gnomio. Gnomio menggunakan moodle sebagai
pembangun situs yang berbasis LMS (Learning Management System). Gnomio menyediakan
ruang bagi para guru dan pengajar yang ingin mengembangkan sistem pembelajaran kelas
online. Pengguna cukup melakukan proses pendaftaran dan dalam beberapa menit moodle siap
digunakan.
Sebelum memulai tahapan pembuatan media pembelajaran online virtual, berikut ini adalah
kegiatan yang dapat dilakukan oleh Guru nantinya dalam ruang belajar online.
Membuat soal
Mengecek soal
Menguji soal
Memasukkan peserta tes
Melihat hasil
Membuat laporan
Memberikan tugas
Mengumpulkan tugas
Melakukan penilaian
Dll
Sedangkan yang dimaksud dengan strategi pembelajaran menurut para ahli pendidikan yang
antara lain :
1. Kemp, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
2. Kozma, memberikan definisi bahwa startegi pembelajran diartikan sebagai setiap kegiatan yang
dipilih, yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya
tujuan pembelajaran.
3. Gerlach dan Ely, bahwa cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam
ligkungan pembelajaran tertentu dengan melibatkan sifat, ruang lingkup, dan urutan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik disebut strategi
pembelajaran.
Ada beberapa cara untuk menerapkan media pembelajaran online virtual diantaranya :
1. Kelas virtual harus dilengkapi dengan sumber belajar yang pada saat diperlukan telah tersedia
dan mudah untuk diakses.
2. Kelas virtual harus dapat memberikan harapan menciptakan lingkungan kondusif untuk belajar
bagi pelajar, dengan cara merumuskan kompetansi yang akan dicapai secara jelas dan spesifik,
menyusun bahan ajar yang memfasilitasi terjadinya interaksi komunikasi yang efektif.
3. Kelas virtual cepat menyatukan peserta pengajar dengan pihak pengajar untuk saling bersikap
terbuka dalam berbagai informasi dan gagasan
4. K elas Virtual mampu menyediakan untuk peecobaan dan penerapan. Sama halnya pembelajaran
konvensional dalam kelas virtual diberi kesempatan untuk melakukan percobaan dan
demonstrasi agar peserta didik dapan bertukar hasil karya, pengalaman, dan informasi yang
didapatkan.
5. Kelas Virtual juga harus dapat memberikan penilaian terhadapt kinerja dari peserta didik. Dalam
sistim evaluasinya harus mencakup evaluasi kemajuan belajar siswa yang dapat dikerjakan
secara online,
6. Kelas virtual harus daoat menjadi wahana kebebasan belajar akademik bagi peserta belajar.
Peserta belajar perlu memperoleh kebebasan dalam melakukan percobaan, dalam membuat
asumsi/pendapat dalam melakukan interaksi lain dengan bebas dan tidak cemas.
7. Kelas Virtual yang efektif merupakan wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri dengan
cara yang tepat.
2.7 Perbedaan media berbasis internet dengan media berbasis online virtual
Virtual sendiri memiliki arti “maya” dan “seolah-olah” sehingga apabila di bandingkan
dengan berbasis internet, maka terletak pada kebermanfaatannya bagi siswa dan bentuk
penerapannya sebagaimana yang akan dirangkai oleh guru.
No Berbasis Internet Berbasis Online Virtual
Apabila guru mengambil materi Apabila guru mengajak siswa
maupun informasi yang ada pada untuk belajar, berdiskusi, menilai,
internet sebagai bahan untuk menguji siswanya dalam sebuah
mengajarkannya kepada lingkup media online ( berinteraksi
1. siswanya dalam dunia maya)
Apabila guru meminta siswa untuk
membuat suatu informasi atau
proyek berupa membuat materi,
membuat video, membuat
presentasi, membuat sebuah berita
Apabila guru meminta siswa dari kasus sosial kemudian guru
untuk mencari informasi meminta siswa untuk
berupa materi pelajaran, mengunggahnya dalam sebuah
contoh kasus, mengamati video, media sosial dan dapat diamati oleh
2. dan lain-lain guru.
3. Apabila kebermanfaatan siswa Apabila kebermanfaatan siswa dan
dan guru merasa bahwa dengan guru merasa bahwa dengan adanya
adanya media internet, segala media online virtual tersebut mereka
aktivitas dapat dilakukan dengan tidak hanya merasa bahwa mereka
mendapatkan banyak informasi,
namun mereka juga bergerak
lebih efisien, misalkan mencari langsung dalam pembuatannya,
bahan ajar lewat internet, mereka tidak hanya aktif dalam
mengamati dalam internet, menikmati media yang ada namun
sumber informasi sangat banyak mereka aktif dalam berkontribusi
dan beragam, dan masih banyak dengan media yang telah disediakan
lagi. dalam dunia maya
Kasus berbasis tutor/ guru :
(Edmodo) guru meminta siswa
untuk membuat akun kelas
sebagai tempat untuk berbagi Kasus berbasis tutor/ guru: guru
informasi, mengirim tugas, (Edmodo) guru meminta siswa untuk
memberikan pengumuman, dan membuat akun kelas untuk siswa
pengirim materi kepada siswa berinteraksi dan guru secara tidak
apabila terjadi kendala atau langsung dapat memantau aktifitas
dalam keadaan dimana guru kelas siswanya, memberikan
tidak dapat bertemu langsung penilaian, memberikan kuis, juga
4. dengan siswa mengajar dalam media tersebut.
Kasus berbasis komputer :
Kasus berbasis komputer : (Powtoon) guru meminta siswa
(Powtoon) guru meminta siswa untuk membuat media powtoon agar
membuat media powtoon siswa bisa membuat sebuah bahan
sebagai penunjang tambahan presentasi selain PPT, siswa mampu
materi ketika siswa diminta mengaplikasikan.
mempresentasikan suatu materi, Penilaian bergantung bagaimana
penilaian bergantung bagaimana siswa menghasilkan powtoon
siswa presentasi sehingga materi dengan animasi yang baik, materi
yang disampaikan dapat yang dicangkup, dan atribut lainnya
5. dipahami orang lain yang dibuat semenarik mungkin.
6. Kasus berbasis sumber : Kasus berbasis sumber :
(liputan6.com) guru meminta (liputan6.com) guru meminta siswa
siswa menganalisis kasus-kasus untuk mengamati lingkungan sekitar
tentang bencana alam yang berkaitan dengan bencana apa yang
terjadi baru-baru ini, siswa sedang terjadi. Kemudian siswa
menggunakan liputan6.com diminta untuk membuat laporan
sebagai salah satu media untuk dalam bentuk berita(format berita
mendapatkan informasi tersebut. umum) dan meminta mereka
mengirimkannya kepada email
khusus liputan6.com sebagai bentuk
apresiasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan dan kemajuan teknologi dalam bidang informasi mendorong munculnya
berbagai perubahan di segala bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Untuk mengikuti
perubahan yang ada, pembelajaran hendaknya dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan yang
ada. Salah satu penerapan dalam pembelajaran yakni penggunaan media pembelajaran berbasis
online virtual, dimana pembelajaran dilakukan dengan lebih mudah karena adanya kemajuan
teknologi dan informasi.
Media pembelajaran berbasis online virtual merupakan suatu alat yang digunakan dalam
pembelajaran, dimana pembelajaran dilakukan dengan lebih mudah meskipun keterpisahan jarak
antara pendidik dan peserta didik yang jauh. Dengan adanya media ini, siswa diberikan
kemudahan dalam mengakses berbagai informasi yang menunjang proses pembelajaran.
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan media pembelajaran berbasis online virtual ini
memiliki keterbatasan dimana sulit membuat siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajar.
Siswa akan berhasil dalam belajar apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar,
kemampuan untuk belajar mandiri, dan disiplin diri untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran. Untuk itu dalam menggunakan media pembelajaran berbasis online virtual ini
harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya untuk pengembangan
online virtual lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang semoga bermanfaat, yakni:
1. Dalam pemgembangan media pembelajaran online virtual hendaknya dilakukan evaluasi baik
dari segi materi maupun media.
2. Untuk mengoptimalkan media pembelajaran ini, kita perlu memperbaiki dan meningkatkan
fasilitas yang ada di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1993. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Trigenda Karya
Munawaroh, Isniatun. 2005. Majalah Ilimah Pembelajaran.(2) Vol 1. Hal 171-180
Http://guraru.org/guru-berbagi/virtual-learning-pemanfaatan-teknologi-informasi-dan-
komunikasi-untuk-meningkatkan-kualitas-pembelajran/. Diakses pada tanggal 8 April 2017
https://dosenit.com/kuliah-it/teknologi-informasi/kelebihan-dan-kekurangan-e-learning. Diakses
pada tanggal 8 April 2018
https://id.wikipedia.org/wiki/Moodle. Diakses pada tanggal 8 April 2018
https://www.nesabamedia.com/pengertian-manfaat-dan-fitur-edmodo/. Diakses pada tanggal 8
April 2018
http://ekateddytkj2.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-schoology.html. Diakses pada tanggal 8
April 2018