Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER

Kode Laporan : LP110.08

Oleh :

Tia Zahroni J3C119121

LABORATORIUM KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER


MANAJEMEN INFOMARTIKA SEKOLAH VOKASI IPB 2020
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan............................................................................................................3

1.1 Tugas Pendahuluan......................................................................................................3

1.2 Alat yang diperlukan....................................................................................................5

BAB 2 Pembahasan.............................................................................................................6

2.1 Simulasi Jaringan LAN 1............................................................................................6

2.2 Simulasi Jaringan LAN 2..........................................................................................10

BAB 3 Penutup..................................................................................................................15

3.1 Simpulan....................................................................................................................15

Daftar pustaka....................................................................................................................16
BAB 1 Pendahuluan

1.1 Tugas Pendahuluan


1) Komunikasi radio menggunakan frekuensi khusus supaya tidak mengakibatkan
interference dengan penggunaan frekuensi lainnya, frekuensi yang boleh digunakan
disebut ISM Band. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ISM Band dan sebutkan
pula frekuensi berapa saja yang termasuk di dalam ISM Band ini.
Jawab : ISM Band adalah bagian dari spektrum radio yang dicadangkan secara
internasional untuk keperluan industri, ilmiah dan medis (ISM)
selain telekomunikasi .Contoh aplikasi untuk penggunaan energi frekuensi
radio (RF) di pita-pita ini termasuk pemanasan proses frekuensi radio , oven
microwave , dan mesin diatermi medis. Emisi yang kuat dari perangkat ini dapat
menciptakan interferensi elektromagnetik dan mengganggu komunikasi
radio menggunakan frekuensi yang sama, sehingga perangkat ini terbatas pada pita
frekuensi tertentu. Secara umum, peralatan komunikasi yang beroperasi di pita-pita
ini harus mentolerir gangguan yang dihasilkan oleh aplikasi ISM, dan pengguna
tidak memiliki perlindungan peraturan dari operasi perangkat ISM.
Terlepas dari maksud alokasi asli, dalam beberapa tahun terakhir
penggunaan pita-pita ini yang paling cepat berkembang adalah untuk
sistem komunikasi nirkabel berdaya rendah jarak pendek, karena pita-pita ini sering
disetujui untuk perangkat semacam itu yang dapat digunakan tanpa lisensi
pemerintah, sebagaimana akan diminta untuk pemancar; Frekuensi ISM sering
dipilih untuk tujuan ini karena mereka sudah memiliki masalah
interferensi. Telepon tanpa kabel , perangkat Bluetooth , perangkat near field
communication (NFC), pembuka pintu garasi , monitor bayi dan jaringan komputer
nirkabel ( WiFi ) semuanya dapat menggunakan frekuensi ISM, meskipun
pemancar berdaya rendah ini tidak dianggap sebagai perangkat ISM.
Tipe A = pita frekuensi ditujukan untuk aplikasi ISM . Penggunaan pita frekuensi ini untuk
aplikasi ISM harus tunduk pada otorisasi khusus oleh administrasi terkait, dalam perjanjian
dengan administrasi lain yang layanan komunikasi radio mungkin terpengaruh. Dalam
menerapkan ketentuan ini, administrasi harus memperhatikan Rekomendasi ITU-R terbaru
yang relevan.
Tipe B = pita frekuensi juga dirancang untuk aplikasi ISM. Layanan komunikasi radio
yang beroperasi dalam pita-pita ini harus menerima interferensi berbahaya yang mungkin
disebabkan oleh aplikasi ini.

2) Komunikasi ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau antar benua. Dimana
untuk menghubungkannya diperlukan teknologi satelit. Menurut jaraknya satelit
bisa dikategorikan menjadi:
1. Geostationary
2.Medium-EarthOrbit
3.Low-EarthOrbit
jelaskan!
Jawab :
• Satelit low-earth (LEO). Satelit LEO menempati wilayah angkasa dari sekitar 111
mil (180 kilometer) ke 1.243 mil (2.000 kilometer) di atas Bumi. Satelit yang
bergerak mendekati permukaan bumi sangat ideal untuk melakukan pengamatan,
untuk keperluan militer dan untuk mengumpulkan data cuaca.
Keuntungan satelit LEO
* Karena letaknya di dekat bumi, satelit LEO memberikan kekuatan sinyal yang
lebih baik. Oleh karena itu daya yang kurang (sekitar 1 watt) diperlukan untuk
transmisi.

*Ini memiliki delay atau kesalahan propagasi yang paling sedikit (sekitar 10ms)
dibandingkan dengan orbit lainnya karena kedekatannya dengan Bumi.

*Ini tidak membutuhkan peralatan yang besar karena rasio sinyal C / N yang lebih
tinggi.

*Suhu satelit cukup memadai dimana stasiun-stasiun yang terletak di bawah tanah.

*Ini memberikan ketinggian yang lebih tinggi terhadap daerah kutub Bumi. Oleh
karena itu, cakupan global yang lebih baik dapat dicapai.

Kekurangan satelit LEO

*Karena jaraknya yang lebih rendah di atas Bumi, ini menutupi sedikit wilayah
bumi. Oleh karena itu diperlukan sejumlah besar satelit untuk menutupi seluruh
wilayah Bumi.

*Satelit LEO dianggap sangat aktif kerena bergerak terus-menerus dan karenanya
layanan diberikan oleh masing-masing satelit ke satelit berikutnya. Oleh karena itu,
satelit diperlukan untuk mencakup seluruh wilayah bumi.

*Lebih banyak Atmosfer dan karenanya akan menyebabkan orientasi orbit orbital
bertahap dari satelit. Hal ini membutuhkan pemeliharaan rutin agar satelit tetap
berada pada jalur orbitnya.

*Ini hanya terlihat selama 15 sampai 20 menit dari area tertentu di Bumi. Oleh
karena itu, ada sedikit waktu yang tersedia untuk kegiatan pengujian dan
pemecahan masalah.

*Efisiensi dari satelit tersebut dalam melayani daerah berpenduduk atau padat
terbilang masih kurang jika dibandingkan dengan satelit GEO.

*Satelit LEO memiliki rentang umur yang lebih pendek (sekitar 5 sampai 8 tahun)
dibandingkan satelit GEO (sekitar 10 tahun).
• Satelit geostationary (GEO). Satelit GEO mengorbit bumi pada ketinggian lebih
dari 22.223 mil (36.000 kilometer) dan periode orbitnya sama dengan periode rotasi
Bumi 24 jam. Yang termasuk dalam kategori ini adalah satelit geostasioner (GSO)
yang berada di orbit di atas titik tetap di Bumi. Tidak semua satelit geosynchronous
bersifat geostasioner. Beberapa memiliki orbit elips yang berarti melayang ke timur
dan barat di atas titik tetap di permukaan selama orbit penuh. Beberapa memiliki
orbit yang tidak sejajar dengan ekuator bumi. Jalur orbital ini dikatakan memiliki
tingkat kemiringan. Ini juga berarti jalur satelit akan membawanya ke utara dan
selatan ekuator bumi selama satu orbit penuh. Satelit geostasioner harus terbang di
atas ekuator bumi untuk tetap berada di tempat yang tetap di atas Bumi. Beberapa
ratus satelit televisi, komunikasi dan cuaca semua menggunakan orbit geostasioner.
Keuntungan satelit GEO
*Karena ketinggiannya lebih tinggi, ini mencakup wilayah geografis yang lebih
luas. Oleh karena itu, hanya 3 satelit yang dibutuhkan untuk menutupi seluruh
Bumi.
*Satelit terlihat selama 24 jam dari satu lokasi tetap di Bumi.
*Pelacakan stasiun tidak diperlukan karena terus terlihat dari bumi sepanjang waktu
dari lokasi tetap.
*Setiap satelit dibutuhkan untuk menutupi seluruh bumi. Total tiga satelit cukup
untuk tugas tersebut.
*Hampir tidak ada pergeseran dan karenanya dapat digunakan untuk komunikasi
satelit.
Kekurangan satelit GEO

*Karena GEO terletak di atas khatulistiwa, sulit disiarkan di dekat wilayah kutub.

*Dengan jarak yang dikatakan sangat jauh, sinyal yang diterima sangat lemah. Ini
memerlukan LNA (Low Noise Amplifier) dan juga pemrosesan sinyal lanjutan di
modem satelit. Hal ini membutuhkan peralatan darat.

• Orbit medium-earth (MEO). Satelit ini berada di antara rendah dan tinggi, jadi
dari sekitar 1.243 mil (2.000 kilometer) hingga 22.223 mil (36.000 kilometer).
Satelit navigasi seperti yang digunakan oleh GPS mobil yang bekerja dengan baik.
Satelit semacam itu mungkin berada pada ketinggian 20.200 kilometer dengan
kecepatan orbit 8.637 mph.
Keuntungan satelit MEO
*Satelit MEO diluncurkan pada ketinggian yang lebih tinggi dibandingkan dengan
satelit LEO. Oleh karena itu, diperlukan sedikit satelit untuk menutupi seluruh
wilayah Bumi.
*Satelit MEO diluncurkan pada ketinggian yang lebih rendah dibandingkan satelit
GEO. Oleh karena itu, waktu tunda dari bumi ke satelit sekitar 40 ms dibandingkan
dengan satelit GEO sekitar 120 ms.
*Ini memiliki daya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan satelit LEO.
*Sistem ini lebih murah dibandingkan dengan GEO.
Kekurangan satelit MEO

*Sinyal akan menjadi lemah saat dekat dengan bumi. Hal ini disebabkan letak
MEO yang rendah dibandingkan dengan LEO. Makanya lebih banyak daya pancar
yang dibutuhkan untuk mengatasi pathloss dan suasana atenuasi lainnya.

*Dapat terlihat hanya 2 sampai 8 jam dari bumi. Oleh karena itu, satelit perlu
dilacak dari Bumi karena rotasi mereka.

*Sistem ini lebih mahal dan susah jika dibandingkan dengan LEO.

3) Sebutkan kategori Kabel UTP dan jelaskan kegunaan dan datarate maksimum dari
setiap kategori tersebut.
Jawab:Kabel UTP di kelompokan menggunakan istilah Category atau biasa kita
menyebutnya CAT. Kabel UTP dikategorikan berdasarkan kualitas
transmisi data yang tersedia. Semakin tinggi kategorinya maka semakin cepat
transmisi data yang dilakukan. Di antara semua kategori kabel UTP, kabel CAT5e
dan CAT5 merupakan yang paling populer yang banyak digunakan pada jaringan
Ethernet.
Kategori 1 – CAT1

Kabel UTP dengan kategori 1 merupakan kabel dengan kualitas transmisi terendah
yaitu sebesar 1 Mbps. Kabel dengan kategori ini hanya mendukung komunikasi
suara analog saja sehingga kurang cocok untuk sistem modern saat ini. Kabel
CAT1 dulunya digunakan pada tahun 1983 untuk menghubungkan telephone
analog Plain Old Telephone Service (POTS).
Kategori 2 – CAT2

Kabel UTP kategori 2 memiliki kecepatan transmisi data hingga 4 Mbps. Kabel
dengan kategori ini telah mendukung data dan suara digital. Umumnya kabel ini
digunakan pada jaringan dengan teknologi Token Ring oleh IBM, namun seiring
perkembangan jaman kabel tipe ini sudah tidak cocok lagi digunakan pada sistem
modern saat ini.
Kategori 3 – CAT3

Kabel UTP kategori 3 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10 Mbps dan
mendukung komunikasi data dan suara digital. Bila ditinjau dari segi
perkembangan teknologi Ethernet, kabel CAT3 memiliki kemampuan yang
terendah, karena memang hanya mendukung jaringan 10BASE-T saja. Umumnya
kabel jenis ini digunakan pada jaringan IBM Token Ring dengan kecepatan 4 Mbps
sebagai pengganti CAT2

Kategori 4 – CAT4

Kabel UTP kategori 4 memiliki kecepatan transmisi data hingga 16 Mbps dan
mendukung komunikasi data dan suara digital. Umumnya kabel ini juga digunakan
pada jaringan IBM Token Ring 16 Mbps dan juga didukung pada jaringan Ethernet
10BASE-T.

Kategori 5 – CAT5

Kabel UTP kategori 5 memiliki kecepatan transmisi data hingga 100 Mbps dan
mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel jenis CAT5 ini juga dapat
berjalan pada kecepatan transmisi data hingga 1Gbps tetapi dengan syarat panjang
kabel harus lebih pendek dari 100 meter. Umumnya, kabel jenis ini mendukung
jaringan Token Ring, Ethernet (10BaseT) dan Fast Ethernet (100BaseT). Kabel
kategori ini merupakan kabel yang paling populer yang banyak digunakan pada
instalasi jaringan.

Kategori 5e – CAT5e

Kabel UTP kategori 5e ini merupakan bentuk peningkatan dari kabel UTP CAT5
dengan kemampuan transmisi data hingga 1 Gbps atau pada kecepatan
10/100/1000Mbps. Kabel jenis ini direkomendasikan pada penggunaan jaringan
Gigabit Ethernet, meskipun kabel UTP CAT 6 lebih direkomendasikan untuk
kinerja yang maksimal.

Kategori 6 – CAT6

Kabel UTP kategori 6 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10 Gbps dengan
frekuensi komunikasi 250Mhz dan mendukung komunikasi data dan suara digital.
Umumnya kabel jenis ini digunakan pada jaringan Gigabit Ethernet dan 10G
Ethernet dengan panjang hingga 55 meter.

Kategori 6a – CAT6a

Kabel UTP kategori 6a ini merupakan bentuk peningkatan dari kabel UTP CAT6
dengan frekuensi komunikasi yang lebih besar yaitu sebesar 500 Mhz.
Kategori 7 – CAT7

Kabel UTP kategori 7 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10 Gbps dengan
frekuensi komunikasi hingga 600 Mhz dan mendukung komunikasi data dan suara
digital. Umumnya kabel jenis ini digunakan pada jaringan Gigabit Ethernet dan
10G Ethernet dengan panjang hingga 100 meter.

4) Ada dua standart pengkabelan yang paling sering digunakan yaitu: EIA/TIA568A
dan EIA/TIA568B, dengan cara mengurutkan sususan kabel berdasarkan warna.
Jelaskan!
Jawab: Setiap kawat didalam kabel jaringan memiliki fungsi yang berbeda sehingga
kita tidak bisa asal crimping. Ada dua standart pengkabelan yang paling sering
digunakan yaitu :EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B, dengan cara mengurutkan
sususan kabel berdasarkan warna.

EIA/TIA 568A
Susunan kabel dengan standart EIA/TIA 568A dimulai dengan kabel berwarna
putih hijau. maka susunan kabel akan menjadi seperti berikut :
1.Putih-Hijau
2.Hijau
3.Putih-Orange
4.Biru
5.Putih-Biru
6.Orange
7.Putih-Coklat
8. Coklat

EIA/TIA 568B
Susunan kabel dengan standart EIA/TIA 568B dimulai dengan warna putih orange.
Urutan lengkap kabel dengan standart ini seperti berikut :
1.Putih-Orange
2.Orange
3.Putih-Hijau
4.Biru
5.Putih-Biru
6.Hijau
7.Putih-Coklat
8. Coklat

5) Jelaskan Pengkabelan straight dan cross.


Jawab: Pada saat kita bicara tentang pengurutan pin kabel jaringan, tentu
sebutan Crossover dan Straight sering kita dengar. Kabel straight merupakan kabel
yang ujung awal dengan ujung akhir kabel memiliki urutan pin yang sama. Contoh
kabel straight dengan standart pengurutan pin EIA/TIA 568B

Maka ujung dengan dan ujung belakang sama - sama memiliki susunan pin EIA/TIA 568B.
Kemudian untuk kabel cross, sesuai namanya artinya susunan pin berlawanan, atau
berseberangan.
Kabel straight dan cross memang sama - sama menghubungkan device ke device lain
dalam jaringan komputer, namun device yang bisa dihubungkan dengan masing - masing
jenis kabel ini berbeda. Derikut tabel device yang akan dihubungkan dan kabel yang
dibutuhkan : 

1.2 Alat yang diperlukan


1. Komputer atau Laptop dengan Sistem Operasi Windows atau Linux
2. Software GNS3 Network Simulation
BAB 2 Pembahasan
2.1 Simulasi Jaringan LAN 1
1. Jalankan aplikasi GNS3.
2. Buat projek baru dengan nama topologi-star
3.Untuk membuat topologi GNS3 baru,klik tombol Browse End Devices pada
Devices Toolbar. Toolbar akan memperluas untuk menunjukkan perangkat yang
tersedia dari tipe tersebut. Secara default terdapat 3 perangkat,yakni cloud,NAT dan
VPCS.Kemudian drag end-drop Node VPCS ke GNS3 Workspace. Dalam langkah
ini, Anda diberikan VPCS dengan label PC1. Lakukan drag-end-drop VPCS untuk
PC ke-2.

4.Untuk menghubungkan perangkat dalam suatu jaringan dengan topologi


star,hubungkan kedua PC tersebut dengan sebuah switch.Caranya, klik tombol
browse switches dan klik dan drag-end-drop switch ke workspace.
5. Berikutnya, klik tombol add a link dan hubungkan PC 1 dan PC 2 melalui port
yang berbeda,misalnya eth 0 dan eth1.

6. Buat screenshot dari topologi yang telah dibuat


7. Klik Start pada GNS3 toolbar. GNS3 menunjukkan bahwa perangkat telah
diaktifkan dengan bergantinya konektor antarmuka dari merah ke hijau.

8. Sampai dengan langkah ini Anda sekarang siap untuk mengkonfigurasi


perangkat Anda. Klik Console Connect to All Devices pada Toolbar GNS3 untuk
membuka koneksi ke setiap perangkat yang terhubung di topologi star tersebut.
9.Setting VPCS PC1:
PC1>ip172.16.16.16 255.255.255.0 dan VPCSPC2: PC2>ip172.16.16.20
255.255.255.0
10. Lakukan pengujian dengan perintah ‘ping’ dari PC 1 ke PC 2 dan sebaliknya.
vLP101.8 8
11.Simpan konfigurasi Anda dengan perintah ‘save’. PC1>save PC2>save
12. Alhamdulillah! Anda telah mengkonfigurasi topologi GNS3 dasar.

2.2 Simulasi Jaringan LAN 2


1. Jalankan aplikasi GNS3.
2. Buat projek baru dengan nama topologii-star2
3.Untuk membuat topologi GNS3 baru,klik tombol Browse End Devices pada
Devices Toolbar. Toolbar akan memperluas untuk menunjukkan perangkat yang
tersedia dari tipe tersebut. Secara default terdapat 3 perangkat,yakni cloud,NAT dan
VPCS.Kemudian drag end-drop Node VPCS ke GNS3 Workspace. Dalam langkah
ini, Anda diberikan VPCS dengan label PC1. Lakukan drag-end-drop VPCS untuk
PC ke-2,3, dan 4.
4.Untuk menghubungkan perangkat dalam suatu jaringan dengan topologi
star,hubungkan keempat PC tersebut dengan sebuah switch.Caranya, klik tombol
browse switches dan klik dan drag-end-drop switch ke workspace.

5. Berikutnya, klik tombol add a link dan hubungkan PC 1,PC 2, PC3, dan PC4
melalui port yang berbeda,misalnya eth 0 dan eth1.

6. Buat screenshot dari topologi yang telah dibuat


7. Klik Start pada GNS3 toolbar. GNS3 menunjukkan bahwa perangkat telah
diaktifkan dengan bergantinya konektor antarmuka dari merah ke hijau.
8. Sampai dengan langkah ini Anda sekarang siap untuk mengkonfigurasi
perangkat Anda. Klik Console Connect to All Devices pada Toolbar GNS3 untuk
membuka koneksi ke setiap perangkat yang terhubung di topologi star tersebut.
9.Setting VPCS PC1:
PC1>ip192.168.1.2/24 , VPCS PC2: PC2>ip 192.168.1.3/24 , VPCS PC3: PC3>ip
192.168.1.4/24 , VPCS PC4: PC4>ip 192.168.1.5/24
10. Lakukan pengujian dengan perintah ‘ping’ dari PC 1 ke PC 2 dan sebaliknya.
VLP101.8 8
11.Simpan konfigurasi Anda dengan perintah ‘save’. PC1>save PC2>save
BAB 3 Penutup
3.1 Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan simulasi
jaringan topologi star, yang perlu diperhatikan adalah pengisian dan pengaturan yang
tepat pada IP Address dan Subnet Mask PC atau komputer. Hal itu dikarenakan jika
pengaturan tidak tepat, maka jaringan tidak dapat terhubung (dijalankan).

Daftar pustaka

nesabamedia.com. 2 Juli 2019 . Pengertian Kabel UTP Beserta Fungsi dan Jenis-jenis
Kabel UTP (Pembahasan Lengkap). Diakses pada 18 Maret 2020.
https://www.nesabamedia.com/pengertian-dan-fungsi-kabel-utp/
mikrotik.co.id . Pengkabelan. Diakses pada 18 Maret 2020.
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=68
sfdcs.org . 20 Febuary 2018 . PENJELASAN PENTING MENGENAI SATELIT.
Diakses pada 18 Maret 2020. http://www.sfdcs.org/pengetahuan/penjelasan-
penting-mengenai-satelit/

Anda mungkin juga menyukai