Oleh :
BAB 1 Pendahuluan............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Tujuan.................................................................................................................3
BAB 2 Pembahasan.............................................................................................................3
2.1 Gelombang Elektronmagnetik............................................................................3
2.1.1 Pengertian Gelombang Elektronmagnetik...............................................3
2.1.2 Hipotesis Maxwell Tentang Gelombang Elektromagnetik......................3
2.1.3 Sifat Gelombang Elektromagnetik...........................................................4
2.1.4 Macam dan Manfaat Gelombang Elektromagnetik.................................5
2.1.5 Bahaya Gelombang Elektronmagnetik....................................................7
2.2 Spektrum Gelombang Elektromagnetik............................................................10
2.2.1 Pengertian Spektrum Gelombang Elektromagnetik...............................10
2.2.2 Macam – macam spektrum Gelombang Elektromagnetik.....................10
BAB 3 Penutup..................................................................................................................13
3.1 Simpulan...........................................................................................................13
Daftar pustaka....................................................................................................................14
BAB 1
Pendahuluan
1.2 Tujuan
·Untuk mengetahui pengertian dari Gelombang Elektromagnetik
·Untuk mengetahui rentang spektrum Gelombang Elektromagnetik
·Untuk mengetahui contoh dan penerapan masing-masing Gelombang
Elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari
BAB 2
Pembahasan
2.1 Gelombang Elektronmagnetik
2.1.1 Pengertian Gelombang Elektronmagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat
walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang
dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu:
panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan.
Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah
jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu
titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya
gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan
cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang
suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu
gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di
alam semesta pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam
suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang
dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi
gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.
Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang memungkinkan
radiasi elektromagnetik. Pendapat James Clerk Maxwell menunjukkan bahwa
gelombang elektromagnetik, berbeda dengan cahaya yang tampak oleh mata.
Dalam gelombang elektromagnetik bisa saja terdapat panjang gelombang dan
frekuensi. Kesimpulan teoritis ini secara mengagumkan diperkuat oleh penemuan
Heinrich Hertz, yang sanggup menghasilkan kedua gelombang yang tak tampak
oleh mata yang diramalkan oleh Maxwell itu.
Beberapa tahun kemudian Guglielmo Marconi memperagakan bahwa
gelombang yang tak terlihat mata itu dapat digunakan buat komunikasi tanpa
kawat sehingga menjelmalah apa yang namanya radio. Kini, gelombang
elektromagnetik digunakan juga dalam televisi, sinar X, sinar gamma, sinar infra,
sinar ultraviolet adalah contoh-contoh dari radiasi elektromagnetik. Semuanya
bisa dipelajari lewat hasil pemikiran Maxwell.
Karakteristik:
· Tidak dapat dilihat oleh manusia
· Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang
· Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas
· Panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan yang
berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu
mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan.
Jenis-Jenis Inframerah Berdasarkan Panjang Gelombang:
· Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm
· Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10 µm
· Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm
b. Komunikasi
-Adanya sistem sensor infra merah. Sistem sensor ini pada dasarnya
menggunakan inframerah sebagai media komunikasi yang
menghubungkan antara dua perangkat. Penerapan sistem sensor infra
ini sangat bermanfaat sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan,
dan otomatisasi pada sistem. Adapun pemancar pada sistem ini terdiri
atas sebuah LED (Lightemitting Diode)infra merah yang telah
dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk
dikirimkan melalui sinar inframerah, sedangkan pada bagian penerima
biasanya terdapat foto transistor, foto dioda, atau modulasi infra merah
yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan
oleh pemancar.
-Untuk pencitraan pandangan seperti nightscoop
-Inframerah digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada
remote TV. Gelombang inframerah itu mudah untuk dibuat, harganya
relatif murah, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, serta
memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterfensi oleh cahaya
matahari.
-Sebagai alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat
bekerja dengan jarak yang tidak terlalu jauh (kurang lebih 10 meter
dan tidak ada penghalang)
-Sebagai salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel. Jadi,
inframerah dapat dikatakan sebagai salah satu konektivitas yang
berupa perangkat nirkabel yang digunakan untuk mengubungkan atau
transfer data dari suatu perangkat ke parangkat lain. Penggunaan
inframerah yang seperti ini dapat kita lihat pada handphone dan laptop
yang memiliki aplikasi inframerah. Ketika kita ingin mengirim file ke
handphone, maka bagian infra harus dihadapkan dengan modul infra
merah pada PC. Selama proses pengiriman berlangsung, tidak boleh
ada benda lain yang menghalangi. Fungsi inframerah pada handphone
dan laptop dijalankan melalui teknologi IrDA (Infra red Data
Acquition). IrDA dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan
sistem komunikasi via inframerah.
4. Sinar Tampak
5. Sinar Ultraviolet
Radiasi ultraungu (sering disingkat UV, dari bahasa Inggris:
ultraviolet) adalah radiasi elektromagnetis terhadap panjang gelombang
yang lebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang
dari sinar-X yang kecil.
Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang:
380–200 nm) dan UV vakum (200–10 nm). Dalam pembicaraan mengenai
pengaruh radiasi UV terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, jarak
panjang gelombang sering dibagi lagi kepada UVA (380–315 nm), yang
juga disebut "Gelombang Panjang" atau "blacklight"; UVB (315–280 nm),
yang juga disebut "Gelombang Medium" (Medium Wave); dan UVC (280-
10 nm), juga disebut "Gelombang Pendek" (Short Wave).
Istilah ultraviolet berarti "melebihi ungu" (dari bahasa Latin ultra,
"melebihi"), sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang
paling pendek dari cahaya dari sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk
burung, reptil, dan serangga seperti lebah dapat melihat hingga mencapai
"hampir UV". Banyak buah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas di
latar belakang dalam panjang gelombang UV dibandingkan dengan
penglihatan warna manusia.
Sinar UV membantu tubuh kita dalam membuat vitamin D, yang
memperkuat tulang dan gigi dan membantu tubuh kita membangun
kekebalan terhadap penyakit seperti rakhitis dan kanker usus besar. Sinar
UV juga digunakan untuk mengobati psoriasis, sinar memperlambat
pertumbuhan sel-sel kulit,. Sinar UV telah digunakan dalam berbagai hal
komersial juga, termasuk sterilisasi dan desinfeksi. Beberapa hewan dapat
melihat sinar UV, dan UV membantu lebah untuk mengumpulkan serbuk
sari dari bunga.
6. Sinar X
Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer
ke 100 pikometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60
EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan
Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat
berbahaya.
Awal perkenalan umat manusia dengan radiasi pengion dimulai
ketika Wilhelm C. Roentgen (1845 – 1923), fisikawan berkebangsaan
Jerman, pada tahun 1895 menemukan sejenis sinar aneh yang selanjutnya
diberi nama sinar X. Selang satu tahun dari penemuan sinar-X tersebut,
fisikawan Prancis Antonie Henry Becquerel menemukan unsur Uranium
(U) yang dapat memencarkan radiasi secara spontan. Untuk selanjutnya
bahan yang memiliki sifat seperti itu disebut bahan radioaktif. Dua tahun
kemudian, pasangan suami istri ahli kimia berkebangsaan Perancis Marie
Curie dan Piere Curie menemukan unsur Polonium (Po) dan Radium (Ra)
yang memperlihatkan gejala yang sama seperti Uranium.
1. Sinar X dipancarkan dari tempat yang paling kuat tersinari oleh sinar
katoda.
2. Intensitas cahaya yang dihasilkan pelat fotolumenansi, berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara titik terjadinya sinar X dengan pelat
foto luminesensi meskipun pelat dijauhkan sekitar 2 m, cahaya masih dapat
terdeteksi.
3. Sinar X dapat menembus buku 1000 halaman tetapi hamper
seluruhnya terserap oleh timbal setebal 1,5 mm.
4. Pelat fotografi sensitive terhadap sinar X.
5. Ketika tangan terpapari sinar X diatas pelat fotografi, maka akan
tergambar foto tulang tersebut pada pelat fotografi.
6. Lintasan sinar X tidak dibelokkan oleh medan magnet (daya tembus
dan lintasan yang terbelokkan oleh medan magnet merupakan sifat yang
membuat sinar X berbeda dengan sinar katoda).
Pancaran sinar-x dapat diperolehi daripada sejenis alat elektronik
yang dinamakan tiub x-ray. Daripada kajian ahli sains didapati sinar-x
mempunyai sifat-sifat tertentu yang dapat dibagi kepada sifat biasa dan sifat
khas.
Sifat biasa sinar X bergerak laju dan lurus. Tidak boleh Fokus oleh
kanta atau cermin dipesong oleh medan magnet sekitar arah tertuju yang
dilaluinya. Sifat khas menembusi jirim padat. Kesan pendarcahaya
memberikan kesan cahaya kepada sebatian kimia seperti zink sulfida,
kalsium tungstat dan barium platinosiamida. Kesan pengion alur sinar X
yang melintas melalui gas memindahkan tenaganya kepada molekul-
molekul yang akan seterusnya akan berpecah kepada titik yang berkas
negatif. Kesan biologi sinar X bertindak dengan tisu hidup yang berada
dalam tubuh.
Istilah mutasi pertama kali digunakan oleh Hugo de vries, untuk
mengemukakan adanya perubahan fenotipe yang mendadak pada bunga
Oenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata perubahan tersebut
terjadi karena adanya penyimpangan dari kromosomnya.
1. Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau
frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya
rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz ke
atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Panjang
gelombang radio terentang dari beberapa kilometer sampai 0,3 meter.
Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat
melalui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh
rangkaian elektronika yang disebut osilator. Gelombang radio ini
dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat
mendengar radio secara langsung, tetapi penerima radio akan mengubah
terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi bunyi.
2. Gelombang Mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan
frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap
oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu.
Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan
menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah
yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan
dengan cepat dan ekonomis.
Supriyono, (2006) menyatakan bahwa panjang gelombang mikro
terentang dari 0,3 meter hingga 0,001 meter dengan frekuensi terentang
dari 109 hertz hingga 3 x 1011 hertz. Daerah gelombang mikro ditandai
sebagai UHF yang berarti frekuensi ultra tinggi relatife terhadap frekuensi
radio. Gelombang ini dihasilkan oleh peralatan elektronik khusus,
misalnya dalam tabung klystron.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio
Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak
sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar
memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat
gelombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati
selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan.
3. Sinar Inframerah
Sinar inframerah tidak dapat dideteksi oleh mata telanjang tetapi
masih dapat dirasakan karena energi panas yang dihasilkan. Setiap hari
manusia bisa merasakan sinar inframerah yang berasal dari matahari yang
sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Lala (2008) menyatakan bahwa
80% cahaya matahari adalah sinar inframerah karena panjang jangkauan
gelombang sinar ini (4 sampai 1000 mikron).
Supriyono, (2006) menyatakan bahwa panjang gelombang
inframerah terentang dari 10-3 meter sampai 7,8 x 10-7 meter dengan
rentang frekuensi inframereh dari 3 x 1011 hertz sampai 4 x 1014 hertz.
Jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar
dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum
ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat
tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi
inframerah. Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-
molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas
pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar inframerah yang
dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
4. Cahaya tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal
oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang
elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Supriyono
(2006) menyatakan bahwa panjang gelombang cahaya terentang dari 7,8 x
10-7 meter (warna merah) sampai 3,8 x 10-7 meter (warna ungu) dengan
frekuensi cahaya dari 4 x 1014 Hertz sampai 8 x 1014 Hertz. Cahaya ini
dihasilkan oleh atom dan molekul yang diakibatkan kerena adanya
perubahan internal gerakan elektron. Kegunaan cahaya salah satunya
adalah penggunaan laser dalam serat optik pada bidang telekomunikasi
dan kedokteran.
5. Sinar ultraviolet
Supriyono (2006) menyatakan bahwa panjang gelombang sinar
ultraviolet terentang dari 3,8 x 10-7 meter hingga 6 x 10-10 meter dengan
rentang frekuensi dari 8 x 1014 hertz sampai sekitar 3 x 1017 hertz. Sinar
ultraviolet dihasilkan oleh atom dan molekul yang bermuatan listrik.
Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet
dipermukaan bumi, lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah
yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar
ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi.
6. Sinar X
Sinar-X memiliki panjang gelombang berkisar antara 10-11 meter
sampai 10-9 meter dengan rentang frekuensi 1016 hertz hingga 1020
hertz sehingga sinar ini memiliki daya tembus yang cukup kuat yang
dapat menembus buku tebal, kayu tebal, dan bahkan pelat aliminium
setebal 1 cm (Anonim, 2009c). Anonim (2009b) menyatakan bahwa
“sinar-X dihasilkan oleh elektron-elektron yang berada di bagian dalam
kulit elektron atom, atau pancaran yang terjadi karena elektron dengan
kelajuan besar menumbuk logam”.
7. Sinar Gamma
Sinar gamma memiliki pajang gelombang 10-10 meter sampai 10-12
meter dengan frekuensi 1018 Hz hingga 1020 Hz (Supriyono, 2006).
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai
frekuensi terbesar dan bentuk radioaktif yang dikeluarkan inti-inti atom
tertentu. Gelombang ini memiliki energi yang besar yang dapat
menembus logam dan beton. Sinar gamma dapat dihasilkan dari
peluruhan inti – inti atom yang tidak stabil.
·HUBUNGAN ANTARA : λ, v, c
1) C = cepat rambat gelombang elektromagnetik (3 x 108 m/detik)
f = Frekuensi ( Hz atau detik )
λ = Panjang gelombang ( dalam meter)
BAB 3 Penutup
3.1 Simpulan
Foster, Bob. 2004. Fisika SMA Jilid 3A untuk Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Supriyono. 2006. Fisika untuk SMA/MA Jilid Xb. Surabaya: Sagufindo Kinarya.