Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PSIKOLOGI KESEHATAN

FAKTOR YANG TURUT BERPERAN


DALAM MEMBENTUK PERILAKU
SEHAT

Nama Kelompok:
Maju Bersinar

Anggota Kelompok:
1. Walid Anwar F. (201310490311099)
2. Cholifatur Rosyida (201310490311100)
3. Miftakhul Khoiriyah (201310490311101)
4. Risqiatul Amaliyah (201310490311104)
5. Endro Wibowo (201310490311102)

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013 / 2014
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

            Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas Psikologi
Kesehatan tanpa ada kendala suatu apapun. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah hingga zaman
yang terang benderang seperti sekarang ini. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada:

1. Orang tua yang telah memberikan support.


2. Teman teman yang telah memberikan saran dan usul.

Seperti halnya manusia yang tidak sempurna di mata manusia lain ataupun di mata Allah
SWT, penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan penulisan dan penyajiannya
mengingat akan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kami selalu
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat untuk kita semua. Amin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

                                                                                                            Malang, 21 Oktober 2013

Penulis
Factor yang turut berperan dalam membentuk perilaku sehat :
A. Self Efficacy
Secara singkat Self Efficacy merupakan kepercayaan seseorang untuk berhasil
dalam situasi tertentu. Inti utama dari Self efficacy adalah rasa percaya diri.
Pikiran dan perasaan adalah hal yang tak terpisahkan. Kepercayaan akan
menentukan bagaimana seseorang berpikir, berperilaku dan merasakan. Orang
yang memiliki High Self Efficacy akan melihat masalah sebagai sebuah
tantangan, sebaliknya orang dengan Low Self Efficacy akan menghindar dari
masalah yang sifatnya menantang.
Contoh Self Efficacy
1. Seorang pasien penderita kanker yang memiliki rasa optimism dan
semangat untuk sembuh akan memperpanjang umurnya.
2. Seorang ibu yang sedang hamil mempunyai rasa tanggung jawab dan
percaya diri bahwa ia bisa melahirkan anaknya dengan selamat.
3. Seorang ibu yang sedang mengalami baby syndrome mempunyai rasa
percaya diri kembali bahwa ia mampu menjadi seorang ibu yang baik guna
memelihara dan mearawat anaknya dengan baik.
B. Motivasi
Motivasi merupakan suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan
oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri. Dorongan tersebut
bermaksud agar orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang
sebelumnya. Motivasi juga bisa diartikan sebagai sebuah alas an yang mendasari
sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
Contoh motivasi
1. Seorang pasien yang mengalami kecelakaan yang mengakibatkan
kebutaan memiliki motivasi dan semangat hidupnya kembali meskipun
dengan keadaan yang berbeda dengan sebelumnya yakni mengalami
kebutaan. Ia yakin bahwa ia mampu melanjutkan hidupnya kembali meski
dengan keadaan yang tidak sempurna.
2. Seorang pecandu narkoba yang mendapatkan dorongan dan motivasi dari
keluarga, teman, dll bahwa ia mampu untuk sembuh dan tidak menjadi
seorang pecandu narkoba
3. Seseorang yang memiliki motivasi diri dan mendapatkan motivasi dari
orang lain bahwa ia mampu sembuh dan bangkit untuk menjadi orang yang
lebih baik lagi setelah mengalamikecelakaan yang mengakibatkan kakinya
harus di amputasi
4. Seorang pasien yang di diagnose oleh dokter mengidap penyakit kanker
tetapi ia tidak terpuruk dan berlarut – larut dengan keadaannya sekarang,
jusrtu pasien tersebut mendapatkan motivasi dari pihak keluarga, saudata,
sahabat untuk ia bisa melawan dan sembuh dari penyakit yan ia derita.

C. Keyakinan Religius
Pelaksanaan pendidikan agama yang diberikan bukan hanya menjadikan manusia
pintar dan terampil,jauh dari itu agama menjadikan manusia memiliki moral dan
akhlakul karimah untuk menyeimbangkan kesehatan jasmani. Selain itu
lingkungan banyak membentuk pengalaman yang bersifat religius, karena
semakin banyak unsur agama maka sikap, tindakan, perilaku dan cara menghadapi
hidup akan sesuai dengan ajaran agama.
Contoh Keyakinan Religius :
1. Seorang penderita kanker yang mempunyai keyakinan bahwa ia
mempunyai Tuhan yang telah memberinya hidup dan telah memberinya
kesehatan
2. Orang yang memiliki agama dan yakin akan adanya Tuhan sang pencipta
alam beserta isinya yang senantiasa bersyukur akan keadaan dirinya
sekarang.
3. Seseorang yang rutin melakukan kegiatan keagamaan dan spiritualnya
seperti sholat, mengaji, puasa, dll tanpa adanya keterpaksaan dan tekanan
dari orang lain akan senantiasa bersyukur kepada Tuhannya akan apa yang
ia peroleh baik itu suka maupun duka.
4. Seseorang yang di vonis tidak dapat hamil akan tetap mensyukurinya
bahwa itu semua adalah kehendak Tuhannya tapi juga tetap berusaha dan
berdoa untuk memperoleh keturunan dengan cara pergi ke dokter,
melakukan pengobatan secara herbal, ataupun mengadopsi anak namun
tetap berpegang teguh pada nilai- nilai dan norma agama.
5. Seseorang yang menyeimbangkan antara kebutuhan jasmaninya maupun
rohaninya yakni dengan teap melakukan kehidupan sosialnya seperti
manusia pada umumnya tetapi juga tetep melakukan kewajibannya sebagai
makhluk tuhan.

D. Pola Kebiasaan yang baik meliputi pengendalian stress, aktif secara fisik dan pola
makan yang benar
Kebiasaan yang baik berupa pengendalian stress yang baik, aktif bergerak dengan
melakukan aktifitas yang bermanfaat dan memiliki kebiasaan mengkonsumsi
makanan yang seimbang akan berkontribusi baik bagi kesehatan manusia.
Contoh :
1. Seseorang yang mempunyai manajemen waktu yang baik untuk mengatur
pola hidup yang sehat
2. Seseorang yang meluangkan waktu untuk melakukan olahraga minimal 1
minggu sekali
3. Seorang penderita diabetes militus yang menjaga pola makan dengan tidak
mengkonsumsi makanan yang dilarang seperti makanan yang mengandung
kadar gula yang tinggi
4. Seorang penderita asam urat yang menjaga pola hidup sehat dengan
membatasi konsumsi kacang – kacangan, daging merah, sayur bayam dll
serta rutin melakukan olahraga guna menjaga stabilitas hormone.
5. Seseorang yang melakukan diet atau mengatur pola makan dengan
mengkonsumsi makan makanan sehat dan dikonsumsi tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai