Anda di halaman 1dari 18

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Peningkatan Jalan


Pekerjaan : Peningkatan Jalan Selulung Mesahan
Prov/Kab/Kodya : Kab. Bangli
Thn. Anggaran : 2019
Penyedia Jasa : PT. SANTI DESWITA KARNITA

I. PERSYARATAN UMUM
Ruang Lingkup Proyek ini meliputi :
Jangka waktu pelaksanaan Proyek ini ditetapkan selama 150 ( Seratus Limaa Puluh ) hari kalender
dengan masa pemeliharaan 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender
Pada dasarnya pekerjaan yang akan dilaksanakan terdiri atas :
1. Umum
2. Pekerjaan Drainase
3. Pekerjaan Tanah
4. Pekerjaan Berbutir
5. Perkerasan Aspal
6. Pekerjaan Struktur
7. Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

II. URAIAN METHODE PELAKSANAAN

DIVISI 1. UMUM

1.2. Pekerjaan Mobilisasi


- Untuk mobilisasi peralatan, penyiapan fasilitas kontraktor seperti kantor lapangan dengan
perlengkapannya, gudang barak kerja, bengkel dan lainya akan kami laksanakan dalam Jangka
waktu 15 hari kalender setelah pengambilalihan lapangan oleh kontraktor. Pekerjaan Mobilisasi ini
terdiri dari :
1. Mobilisasi peralatan yang diperlukan, antara lain :
- Asphalt Finisher
- Asphalt Distributor
- Compressor 4000 – 6500 HP
- Concrete Mixer
- Dump Truck
- Excavator
- Tandem Roller
- Tire Roller
- Concrete Vibrator
- Water Tanker
Aspek K3:
• Memasasang rambu peringatan
Rambu peringatan :
“ HATI-HATI ADA PROYEK “
“ HATI – HATI LINTASAN KENDARAAN DAN ALAT BERAT “
Menggunakan alat pelindung diri (APD)
• Sarung tangan
• Helm
• Sepatu safety

Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan waktu yang tersedia dalam time schedul dan volume
yang akan dikerjakan

2. Pekerjaan Persiapan/Rerkayasa Lapangan


- Pekerjaan Survey
Pelaksanaan survey meliputi, antara lain :
- Stasioning
- Pengukuran ulang panjang jalan yang akan
dikerjakan
- Pengukuran peil jalan
- Penentuan lokasi saluran dan
ukurannya
- Penentuan lebar
jalan
Berdasarkan hasil survey bersama - sama dengan Pengawas Lapangan dan Penguna Jasa dibuat
gambar kerja serta perhitungan kuantitasnya, kemudian dilanjutkan dengan membuat daftar
perubahan volume pekerjaan (CCO)
- Membuat atau menyewa rumah untuk kantor lapangan (Direksi Keet) di sekitar lokasi proyek.
- Membuat dan mengajukan rencana pelaksanaan pekerjaan (Time Schedule) yang lebih
detail kepada penguna jasa
- Melakukan pengajuan material-material yang akan digunakan kepada pengawas lapangan
dan
pengguna jasa yang sesuai dengan spesifiakasi teknik untuk dapat disetujui
sebelum didatangkan ke lokasi proyek. Kemudian dilanjutkan dengan membuat job mix dan
trial mix yang dilakukan oleh tenaga ahli di laboratorium yang telah ditunjuk secara bersama-
sama antara kontraktor, pengawas lapangan dan penguna jasa untuk melakukan uji
laboratorium terhadap material dan methode campuran dengan mengacu pada spesifikasi
teknik
- Melakukan mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan rencana meliputi jumlah dan
keahliannya yang sesuai dengan schedule pelaksanaan pekerjaan
- Membuat rencana keselaman dan kesehatan kerja (K3) dan rencana mutu proyek
sehingga proyek dapat dilaksankan dan diselesaikan sesuai dengan sasaran mutu proyek.
- Menyiapkan fasilitas lainnya untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan seperti
rambu lalu lintas, papan nama proyek dan pembersihan lapangan. Papan nama proyek dibuat
dari papan berukuran ( 100 x 200 ) cm dilapisi triplek dengan ketebalan 3,8 mm dengan tulisan
hitam besar diatas dasar putih dengan huruf cetak.
- Melakukan persiapan Administrasi meliputi penyiapan dokumentasi, penyiapan cara laporan
(Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan) dan membuat pemberitahuan secara tertulis kepada
pihak terkait dengan akan dimulainya pelaksanan pekerjaan tersebut
Aspek K3:
Menggunakan alat pelindung diri (APD)
• Sarung tangan
• Helm
• Sepatu safety
• Kaca mata safety

DIVISI 2. Drainase

2.1. Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air


Bahan :

Alat Kerja :
- Excavator
- Dump Truck
- Alat Bantu

Tenaga Kerja
- Pekerja
- Mandor

Uraian Kerja :
- Penggalian, penimbunan dan pemangkasan harus dilakukan sebagaimana
yang diperlukan untuk membentuk selokan baru atau lama sehingga memenuhi
kelandaian yang ditunjukkan pada gambar yang disetujui dan memenuhi profil jenis
selokan yang ditunjukkan dalam Gambar atau bilamana diperintahkan lain oleh
Direksi Pekerjaan
- Galian dilakukan memakai alat excavator dengan memakai alat bantu seperti
panyong, cangkul, sekop dan lain-lain. Galian dilakukan harus sesuai dengan profil
yang telah dipasang yang telah sesuai dengan gambar rencana.
- Hasil galian tersebut bisa dipakai sebagai material timbunan bila sesuai
dengan spesifikasi dan telah mendapatkan persetujuan dari direksi jika tidak bisa
dipakai diangkut dengan dump truck kemudian di buang keluar lokasi pekerjaan
- Setelah galian selesai dilajutkan dengan melakukan pembersihan dan perapian.

2.2 Pasangan batu dengan Mortar


Bahan :
- Batu
- Semen
- Pasir

Alat Kerja :
- Concrete mixer
- Alat Bantu

Uraian Kerja :
- Bersama-sama dengan Direksi Pekerjaan, dilakukan pemeriksaan ulang
terhadap pekerjaan galian untuk pasangan batu kali.
- Apabila sudah tidak ada perubahan dalam pemeriksaan, maka pekerjaan
bisa dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan batu kali dimana spesi pasangan
di buat sesuai dengan yang ditentukan dengan alat Concrete Mixer.
- Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan
Concrete Mixer.
- Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
- Tempat penuangan campuran harus diberi alas agar campuran spesi tidak
tercampur dengan tanah atau kotoran lain.
- Pemasangan pasangan batu kali mengikuti profil yang telah dipasang dan
dengan bantuan benang agar pemasangan rapi.
- Penyusunan batu harus zig-zag tidak satu baris.
- Rongga-rongga batu kali harus disi dengan batu pengisi dan spesi agar lebih rapat.
- Diameter batu kali sekitar 20-30 cm dan berkualitas baik.
- Bersama-sama dengan Direksi Pekerjaan, dilakukan pemeriksaan akhir
terhadap hasil pekerjaan yang kemudian digunakan sebagai dasar perhitungan
volume fisik pekerjaan.
- Melakukan perbaikan-perbaikan apabila di dalam pemeriksaan bersama
Direksi
Pekerjaan masih ada kekurangan/kesalahan yang tidak sesuai dengan gambar
dan spesifikasi.
- okumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.

Aspek K3:
Menggunakan alat pelindung diri (APD)
• Sarung tangan HATI – HATI ADA PROYEK
• Helm
• Sepatu safety
• Kaca mata safety
 Memasang Rambu – Rambu peringatan

Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan waktu yang tersedia dalam time schedul dan volume
yang akan dikerjakan

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

3.1.1 Galian Biasa

Bahan :
-

Alat Kerja :
- Excavator
- Dump Truck
- Alat Bantu

Uraian Kerja :
- Dipasang rambu-rambu peringatan di lokasi yang akan dikerjakan
- Tanah yang digali berada di sisi kiri dan kanan jalan
- Penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator pada satu sisi saja
- Hasil tanah galian excavator, dituangkan ke dalam Dump Truck
- Dump truck membuang material hasil galian keluar lokasi
- Sekelompok pekerja membersihkan sisa-sisa hasil galian yang jatuh di atas aspal

Aspek K3:
Menggunakan alat pelindung diri (APD) HATI – HATI ADA GALIAN
• Sarung tangan
• Helm
• Sepatu safety
• Kaca mata safety
 Memasang rambu peringatan

Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan waktu yang tersedia dalam time schedul dan volume yang akan
dikerjakan
DIVISI 5. Pekerjaan Perkerasan Berbutir

5.1.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Bahan :
- Agregat
- Air
Alat Kerja :
- Motor Grader
- Vibratory Roller
- Dump Truck
- Wheel Laoder
- Water Tank
- Tandem Roller
- Truck Tangki Air

Uraian Kerja :
- Pekerjaan ini mencakup pemasokan, pemrosesan, pengangkutan,
penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat.
- Pelaksanaan lapis pondasi Agregat ada beberapa hal yang mesti dilakukan.
Sebelum tahap pelaksanaan penghamparan dan pemadatan dari lapis pondasi
agg. adalah terlebih dahulu dibuatkan Design Mix Formula (DMF) yang sesuai
dengan spesifikasi teknis. Setelah dilakukan trial mix di base camp dan trial
compaction dilapangan serta diterima baik dari pihak owner, dan konsultan
pengawas maka akan
menjadi Job Mix Formula
(JMF)
- Tahap-tahap yang dilaksanakan.

PERSIAPAN
- Memeriksa kualitas material agg. yang sesuai dengan JMF
- Proses pengangkutan material agg. dari camp ke lokasi pekerjaan (Proyek)
- Kondisi lokasi pekerjaan (proyek)
- Peralatan yang akan dipakai
- Personil dan tenaga
- Kondisi cuaca
- Jadwal pelaksanaan
- Form Work

PENGHAMPARAN DAN
PEMADATAN
- Proses pencampuran dari lapis agg. dilakukan di base camp / crushing plant. Setelah
melakukan pemeriksaan terhadap material (fraksi agregat kasar, fraksi agregat halus)
maka dilakukan pencampuran dengan cara mekanis dengan proporsi yang benar
yang sesuai dengan job mix dengan alat yang telah dikalibrasi.
- Setelah material agregat telah siap maka dilanjutkan dengan proses pengangkutan.
Alat angkut yang direkomendasikan disini adalah dump truck karena bila mengangkut
bukan dengan dump truck memerlukan waktu dan kurang efesien dalam pendropan
material.
- Peralatan yang dipakai dalam pekerjaan penghamparan dan pemadatan lapis
agregat adalah : alat hampar (Motor Grader), alat pemadat (Vibro roller). Water
tanker, alat Bantu
- Sebelum pekerjaan ini dilakukan maka pekerjaan lapisan tanah dasar atau lapisan
dibawahnya harus diselesaikan sepenuhnya sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Patok-patok elevasi dan patok acuan kerja telah siap terpasang sebagai acuan dalam
proses penghamparan dan pemadatan.
- Sebelum pekerjaan ini dilakukan segala Form Work untuk pekerjaan ini telah
mendapat persetujuan seperti request pekerjaan, data pengujian bahan, job mix dll.
- Wheel Loader memuat Agregat ke dalam Dump Truck di Base Camp.
- Material agregat di bawa dengan dump truck ke lokasi pekerjaan dan dihampar
dengan menggunakan Motor Grader (alat hampar) secara merata dan material diatur
dengan baik penempatannya agar tidak terjadi segresi pada partikel kasar dan
partikel halus dan bila terjadi segresi harus diperbaiki atau diganti dengan material
baru
- Segera setelah pembentukan akhir maka dilanjutkan dengan dipadatkan menyeluruh
dengan alat pemadat Vibro roller atau alat yang cocok, memadai dan disetujui oleh
direksi.
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat Bantu. Pada saat pemadatan harus dilakukan
penyiraman dengan air agar didapat kadar air yang sesuai dengan spesifiskasi yaitu
kadar air dari bahan bahan berada dalam rentang 3% dibawah kadar air optimum
sampai 1 % diatas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang
ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum (modified) yang ditentukan oleh SNI 03-
1743-1989, metode D. sehingga mencapai kepadatan yang sesuai dengan
spesifikasi
- Pemadatan terus dilakukan setiap lapis demi lapis sampai mencapai kepadatan yang
paling sedikit 100% dari kepadatan kering maksimum (Modified) seperti yang
ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, metode D derajat kepadatan yang sesuai dengan
spesifikasi.
- Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi
sedikit ke arah sumbu jalan dalam arah memanjang, pada bagian yang
ber”superelevasi” penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak
sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus
dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut
terpadatkan secara merata.
- Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas
harus dipadatkan dengan timbiris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui.
- Dalam proses pelakasanaan harus mengikuti dengan jadwal waktu pelaksanaan yang
telah direncanakan, serta jadwal pengerahan tenaga kerja, jadwal penggunaan
material serta jadwal penggunaan alat yang dipakai dalam proses pengerjaan
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Aspek K3:
- Pemasangan rambu peringatan
“ HATI-HATI ! ALAT BERAT SEDANG BEROPERASI”
- Menggunakan alat pelindung diri:
• Sarung Tangan
• Helm
• Sepatu safety
 Memasang Rambu Peringatan

Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan waktu yang tersedia dalam time schedul dan volume yang
akan dikerjakan

DIVISI.6. Pekerjaan Perkerasan Aspal

6.6.(1) Lapis Permukaan Penetrasi Macadam (t= 5 cm)

Bahan :
- Agregat Kasar
- Agregat Halus
- Aspal

Alat Kerja :
- Three Wheel Roller
- Dump Truck
- Asp. Sprayer
- Alat Bantu

Uraian Kerja :
- Permukaan dasar dibersihkan dan disemprot aspal cair bilamana diperlukan
- Agregat kasar dimuat ke dalam Dump Truck menggunakan Wheel Loader (di Base Camp)
- Agregat Kasar ditebarkan (manual) sesuai tebal yang diperlukan dan dipadatkan dengan
Three wheel Roller ( 6-8 ton ) minimum 6 lintasan
- Aspal disemprotkan di atas agregat kasar yang telah diratakan menggunakan Aspal
Sprayer (merata)
- Agregat Pengunci ditebarkan dan dipadatkan dengan cara yang sama dengan pemadatan
agregat kasar disusul dengan penebaran agregat penutup.

Aspek K3:
- Menggunakan alat pelindung diri:
• Sarung Tangan
• Helm
• Sepatu safety
• Trafick Safety
 Memasang Rambu Peringatan

Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan waktu yang tersedia dalam time schedul dan volume yang
akan dikerjakan

6.1 (1)a Lapis Resap Pengikat


6.1(2)a Lapis Perekat
Bahan :
- Asphalt
- Kerosene

Alat Kerja :
- Air Compresor
- Asphalt Sprayer
- Dump Truck
Uraian Kerja :
- Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan harus dibcrsihkan dengan
mcmakai sikat mekanis atau komprcsor atau kombinasi kcduanya.
Bilamana peralatan ini belum dapat membcrikan permukaan yang benar•
bcnar bersih, penyapuan tambahan harus dikcrjakan manual dengan sikat
yang kaku.

- Pernbcrsihan harus dilaksanakan rnelebihi 20 cm dari tepi bidang yang akan


discmprot.
- Tonjolan yang disebabkan oleh benda-benda asing lainnya harus
disingkirkan dari permukaan dcngan memakai penggaru baja atau dengan
cara lainnya yang telah disctujui atau sesuai dengan perintah Direksi
Pekcrjaan dan bagian yang telah digaru terscbut harus dicuci dengan air dan
disapu.
- Pekerjaan penyemprotan aspal tidak boleh dimulai sebelum perkerasan telah
disiapkan dapat ditcrima oleh Dircksi Pekcrjaan.
- Batas pcnnukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprctan
harus diukur dan ditandai. Khususnya untuk Lapis Resap Pengikat, batas• batas
lokasi yang disemprot harus ditandai dengan cat atau benang
- Agar bahan aspal dapat merata pada setiap titik maka bahan aspal harus disemprotkan
dengan batang penycmprot dengan kadar aspal yang dipcrintahkan, kecuali jika
penyemprotan dengan distributor tidaklah praktis untuk lokasi yang sempit, Direksi
Pekerjaan dapat menyetujui pemakaian penyemprot aspal tangan (hand sprayers.
- Alat penyemprot aspal harus dioperasikan sesuai grafik penyemprotan yang telah
disetujui. Keccpatan pompa, kecepatan kendaraan, ketinggian batang semprot dan
penempatan nose] harus disetel sesuai ketentuan grafik tersebut sebelum dan selama
pelaksanaan penyemprotan.
- Bila diperintahkan, bahwa lintasan penyemprotan bahan aspal harus satu lajur
atau setengah lcbar jalan dan harus ada bagian yang tumpang tindih (overlap)
selebar 20 cm sepanjang sisi-sisi lajur yang bersebelahan. Sambungan
memanjang selebar 20 cm ini harus dibiarkan terbuka dan tidak boleh ditutup oleh
lapisan bcrikutnya sampai lintasan penyemprotan di lajur yang berscbelahan telah
selesai dilaksanakan. Oemikian pula lebar yang telah disemprot harus lebih
besar dari pada lebar yang ditetapkan, hal ini dimaksudkan agar tepi
permukaan yang ditetapkan tetap mendapat semprotan dari tiga nosel, sama
sepcrti pennukaan yang lain.
- Lokasi awal dan akhir penyemprotan harus dilindungi dengan bahan yang cukup
kedap. Penyemprotan harus dimulai dan dihentikan sampai seluruh batas bahan
petindung tersemprot, dengan demikian seluruh nose] bckerja dengan benar pada
sepanjang bidangjalan yang akan disemprot.
- Setelah pelaksanaan penyemprotan, khususnya untuk Lapis Perekat, bahan
aspal yang bcrlebihan dan tergenang di atas permukaan yang telah disemprot
harus diratakan dengan menggunakan alat pemadat roda karet, sikat ijuk
atau alat penyapu dari karet.
- Tempat-tempat bekas kertas resap untuk pengujian kadar bahan aspal harus
dilabur kcmbali dengan bahan aspal yang sejenis secara manual dengan
kadar yang hampir sama dengan kadar di sekitarnya
Aspek K3:
- Pemasangan rambu peringatan
“ HATI-HATI ! ADA PEKERJAAN PENGASPALAN

- Menggunakan alat pelindung diri:
• Sarung Tangan
• Helm
• Sepatu safety
 Memasang Rambu peringatan

Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan waktu yang tersedia dalam time schedul dan volume yang akan
dikerjakan

6.3.(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)

Bahan :
- Lolos screen2 ukuran ( 5 – 9,5 )
- Lolos screen2 ukuran ( 0 – 5 )
- Semen
- Asphalt

Alat Kerja :
- Wheel Loader
- AMP
- Genset
- Dump Truck
- Asp. Finisher
- Tandem Roller
- P. Tyre Roller
- Troly
- Skrop
Uraian Kerja :

Pekerjaan ini meliputi pencampuran agregat dan aspal

P R O P O S E D J O B M IX
(bitumen) pada instalasi pencampur, penghamparan
F O R M U L A
dan pemadatannya pada permukaan yang telah
dipersiapkan menurut spesifikasi dan garis kelandaian,
N o
ketebalan dan bentuk tampak melintang yang tercantum
A P P R O V E D
pada gambar atau instruksi konsultan pengawas.
O k
PROPOSED JOB MIC FORMULA
T R IA L M IX A T A M P
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan kontraktor
mengusulkan Job Mix Formula untuk pekerjaan AC-BC,
AC-AW dengan indeks kekuatan menurut AASTHO T
T R IA L C O M P A C T IO N
245.
JMF tersebut harus menunjukkan angka-angka pasti
mengenai :
H O T M IX P R O D U C T IO N
Persentase agregat hasil pengayakan dari masing-2
saringan
suhu campuran ketika keluar dari mixer
D E L IV E R Y O F H O T M IX
suhu ketika penghamparan
Grade/jenis material bitumen (aspal)

S P R E A D IN G O F H O T
M IX
TRIAL MIX DI AMP
Seltelah kalibrasi alat AMP yang antara lain meliputi
kalibrasi :
C O M P A C T IN G R O L L IN G
Timbangan, rencana bukaan cold bin, pengukur suhu
dll. Disetujui oleh direksi, maka dilanjutkan dengan trial
mix yang dilaksanakan dilokasi AMP merujuk pada Job
Mix Formula yang telah disetujui direksi, sehingga
didapatkan mutu campuran yang baik.
TRIAL COMPACTION
Setelah percobaan komposisi campuran hot mix
dilaksanakan dan disetujui oleh direksi dilanjutkan
dengan percobaan trial compaction yang telah dilakukan
pada dasar pondasi yang telah disiapkan, untuk
menentukan tebal hotmix (belum padat) dan kombinasi
pemakaian tandem roller dan tired roller, sehingga
didapatkan ketebalan padat yang dipersyaratkan.
HOT MIX PRODUCTION
Selanjutnya hasil – hasil yang didapat dari trial mix di AMP dan trial compaction tersebut dipakai sebagai
dasar/ acuan untuk memproduksi hotmix di AMP dan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

DELIVERY OF HOTMIX
Pengirim hotmix ke lapangan menggunakan dumptruck yang dilengkapi penutup dari kanvas/terpal
untuk melindungi hotmix dari pengaruh cuaca, setiap dumtruck ditimbang beratnya min sekali setiap
penggantian pekerjaan.

SPREADING OF HOTMIX
Penghamparan hotmix dilaksanakan menggunakan Bituminous paver jenis track, self contained dan self
propelled unit dilengkapi screed, dihamparkan pada permukaan yang telah disetujui, diratakan dan
ditempa sesuai dengan kelandaian dan elevasi yang detentukan serta dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan lebar dan ketebalan dalam gambar, dengan suhu penghamparan 120°C - 160°C.

COMPACKTING
Breakdown Rolling dilaksanakan pada suhu min 110°C, Tandem Roller dengan kecepatan < 4 km/j.
Intermediate Rolling dilaksanakan pada suhu min 100°C, dengan Tired Roller dengan kecepatan < 6
km/j.
PENGENDALIAN MUTU
PEKERJAAN PERKERASAN (AC-WC)
Tahap 1 penyiapan bahan
Aspal
- Aspal sebelum dipesankan harus diperoleh jaminan dari pemasok meliputi kesinambungan
suplay dan konsistensi mutu bahan sejak dari pabrik pengolahan sampai di tangki AMP
kontraktor.
- Aspal harus diangkut menggunakan truck tangki tertentu dan disegel serta dilengkapi dengan
surat jalan yang menyatakan status suhu saat dimuat ke dalam tanki.
- Proses aspal di lapangan tidak diperbolehkan kecuali ada lisensi dari pabrik pembuat aspal
modifikasi dan pabrik pembuatnya menyediakan instalasi pencampur yang setara dengan yang
digunakan di pabrik asalnya.
- Aspal disyaratkan untuk ditest meliputi softening point dan penetrasi.
- Aspal diambil sampelnya pada setiap tanki yang datang untuk diuji di laboratorium lapangan dan
diuji pada laboratorium independent yang ditentukan oleh konsultandan pemilik proyek pada
setiap kelipatan 450 ton kedatangan.
- Aspal yang datang ditimbang menggunakan truck scale weight.

Aggregate :
- Aggregate yang baik halus maupun kasar harus berasal dari bolder (raw material) yang memiliki
abrasi < 30 dan rasio kepipihan.
- Untuk melakukan pengujian di lokasi kerja, minimal harus memiliki alat laboratorium yaitu :
a) Marshal Compression Test
b) Softening Point
c) Penetrasi
d) Core drill 4”

Tahap 2 Job Mix Formula


- Dengan menggunakan bahan – bahan yang telah disetujui secara teknis oleh konsultan
dan pemilik proyek selanjutnya dilakukan percobaan job mix perkerasan untuk
menentukan Job Mix Formula perkerasan.

Tahap 3 Pengolahan di AMP


- Formula campuran diinput pada computer AMP
- Temperatur Aspal jika telah mencapai 120°C baru dialirkan kedalam camuran aggregate
panas.
- Proses Pencampuran berlangsung secara otomatis sesuai input Job Mix Formula yang
telah disetting dalam computer AMP.

Tahap 4 Hauling
- Dump truck yang di gunakan dilengkapi terpal yang cukup luas sehingga air tidak akan
masuk keperkerasan jika hujan.
- Bak dump truck dalamnya harus bebas solar ataupun bahan organic
- Hotmix curah diangkut menggunakan Dump Truck kemudian ditutup dengan terpal menuju
truck scale weight untuk ditimbang.

Tahap 5 Spreading
- Hotmic di hamper menggunakan aspal finisher paver track yang dilengkapi dengan siopa
control device.
- Lokasi yang akan di hamper hotmix harus sudah disiram prime coat/tack coat yang telah
setting sesuai takaran dan bersih / kering.
- Dipasang besi siku pada posisi longitudinal joint sebelum dimulai.
- Dipasang kawat baja pemandu sensor control siope otomatis sebelum dimulai.
- Dilakukan koreksi posisi screed (oleh screedman) dalam interval 10 – 20 m pada alat
sensor sreed agar tebal loose sesuai dengan trial mix design selam proses
penghamparan.
- Tepi luar hamparan hotmix dirapikan dengan alat penumbuk.
- Pada setiap joint baik longitudinal maupun cross joint harus mempunyai irisan tegak.
- Lebar bersih hamparan harus sesuai dengan gambar design.
- Kecepatan penghamparan harus optimum agar tidak terjadi tertariknya hotmix.
- Dilakukan control kerataan permukaan hotmix menggunakan straightedge.
- Permukaan yang tidak rata di koreksi dengan cara menaburkan hotmix halus dan
diratakan menggunakan alat rake.
Tahap 6 Compacting
Breakdown
- Initial compaction dilakukan bila temperatur hotmixed terhampar telah mencapai 110°C.
- Initial compaction menggunakan tandem roller kapasitas 6 – 15 ton dan berisi air (spayer
mengabut).
- Kecepatan Tandem Roller < 4 km/jam dengan passing sesuai trial mixed yang disepakati.
Roda besi tandem roller harus menjorok keluar selebar ± 15 cm dari tepian hamparan atau seperempat
lebar roda jika pada daerah joint longitudinal.
Itermediate :
- Setelah selesai proses initial compaction maka diikuti dengan Pneumatic Tire Roller
dengan kecepatan <6 km/jam dan passing sesuai trial mixed yang disepakati.
- Roda Pneumatic Tire Roller harus disemprot secara menerus dengan sprayer yang
mengabut dan dibantu semprotkan secara manual menggunakan cairan sabun (dengan
alat semprot petani).
FLOW CHART SISTEM PENGENDALIAN MUTU HOTMIX :

A s p a l c u ra h
- S o f te n in g p o in t d ll Y a
Y a
- K e s in a m b u n g a n
D ip e s a n T es M asuk T angki
supai
- C e r tif ic a te o f O R ig in
S in g a p u r a 2
T id a k
T id a k
P e r c o b a a n J o b M ix
B u a t la g i T id a k
F o r m u la
A lt e r n a t if la in T o la k

Asbuton

A g g r e g a t e h a lu s
Y a
A g g re g a te k a s a r T e s A w a l A b ra s i < 3 0 T e s t R o u tin e A b r a s i < 3 0
D ip e s a n Y a Y a
F in e k e p ip ih a n k e p ip ih a n k a d a r o r g a n ik
F ille r

T id a k
3 P e n g o la h a n d i A M P

T o la k / c a r i
A lte r n a t if

4 P e n g a n g k u ta n H o t m ix

5 P e n g h a m p a r a n H o t m ix

6 P e m a d a t a n H o tm ix
Aspek K3:

- Pemasangan rambu peringatan


“ HATI-HATI ADA PEKERJAAN PENGASPALAN “
- Menggunakan alat pelindung diri:
• Sarung Tangan
• Helm
• Sepatu safety
• Trafick Safety

Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan waktu yang tersedia dalam time schedul dan volume yang akan
dikerjakan
DIVISI.7. Pekerjaan Struktur

7.9.1 Pekerjaan Pasangan Batu


Bahan :
- Batu Kali
- Pasir
- Semen

Alat Kerja :
- Concrete Mixer
- Water Tanker
- Sekop
- Meteran
- Cetok
- Bak Adukan
- Ember
- Palu

Uraian Kerja :
- Bersama-sama dengan Direksi Pekerjaan, dilakukan pemeriksaan ulang terhadap
pekerjaan galian untuk pasangan batu kali.
- Apabila sudah tidak ada perubahan dalam pemeriksaan, maka pekerjaan bisa
dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan batu kali dimana spesi pasangan di buat
sesuai dengan yang ditentukan dengan alat Concrete Mixer.
- Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan
Concrete Mixer.
- Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
- Tempat penuangan campuran harus diberi alas agar campuran spesi tidak tercampur
dengan tanah atau kotoran lain.
- Pemasangan pasangan batu kali mengikuti profil yang telah dipasang dan dengan
bantuan benang agar pemasangan rapi.
- Penyusunan batu harus zig-zag tidak satu baris.
- Rongga-rongga batu kali harus disi dengan batu pengisi dan spesi agar lebih rapat.
- Diameter batu kali sekitar 20-30 cm dan berkualitas baik.
- Bersama-sama dengan Direksi Pekerjaan, dilakukan pemeriksaan akhir terhadap
hasil pekerjaan yang kemudian digunakan sebagai dasar perhitungan volume fisik
pekerjaan.
- Melakukan perbaikan-perbaikan apabila di dalam pemeriksaan bersama Direksi
Pekerjaan masih ada kekurangan/kesalahan yang tidak sesuai dengan gambar dan
spesifikasi.
- okumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.

Aspek K3:
- Menggunakan alat pelindung diri:
• Sarung Tangan
• Helm
• Sepatu safety
• Trafick Safety

Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan waktu yang tersedia dalam time schedul dan volume yang
akan dikerjakan
Divisi 8 . Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

8.1.2 Galian untuk bahu Jalan

Bahan :

Alat Kerja :
- Unit Peralatan Pemeliharaan Jalan

Uraian Kerja :
- Permukaan bahu jalan dibersihkan dari semak-semak dengan menggunakan sabit
atau alat potong rumput mekanis sehingga tinggi tanaman, semak-semak yang ada.
- Melakukan perbaikan, penutupan lubang-lubang dan amblas pada bahu jalan dengan
material dan pemadatan sesuai dengan disain/rencana selama masa kontruksi dan
layanan pemeliharaan.
- Permukaan bahu jalan diratakan dan bagian yang rendah diisi dengan material yang
sesuai dengan disain/rencana dan daerah yang tinggi dipotong sehingga didapat
kemiringan bahu jalan sesuai dengan disain / rencana
- Dilakukan pemadatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
- Sampah-sampah dan segala kotoran yang ada dibersihkan dan dibuang ke tempat
penampungan

Aspek K3:
- Menggunakan alat pelindung diri:
• Sarung Tangan
• Helm
• Sepatu safety
• Trafick Safety

Demikian Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini kami ajukan sebagai persyaratan Penawaran kami.

Gianyar, 24 Mei 2019


PT. SANTI DESWITA KARNITA

I GEDE PRADANA KARNITA


Direktur

Anda mungkin juga menyukai