Oleh :
Nur Ifhan
45.16.043.022
BAB I
1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang selalu berkembang dan berubah
melaui sebuah kegiatan yang disebut olah raga. Olah raga merupakan kegiatan
olah tubuh yang melibatkan fisik sehingga berdampak pada kesegaran jasmani dan
aktifitasyang dapat dilakukan tanpa rasa lelah yang berarti. Dengan demikian,
kegiatan olahraga. Kegiatan olah raga sendiri memiliki banyak macam. Salah satu
kegiatan olah raga yang paling populer di dunia ini adalah sepak bola.
Olah raga ini merupakan olah raga yang digemari dari berbagai macam
kelompok umur dan berbagai macam strata sosial. Itu artinya, sepak
bolamerupakan cabang olah raga yang dapat dimainkan dan diterima oleh semua
kalangan tanpa terkecuali. Selain itu juga alasan mengapa sepak bola dapat
diterima oleh semua kalangan, karena sepak bola adalah olah raga yang
mudah,murah dan meriah. Disebut mudah karena hanya terdapat 3 dasar dalam
khusus. Dan meriah dikarenakan, olah raga ini dimainkan sebanyak 22 oarang
sebuah gawang serta adanya sorak sorai dari nyanyian suporter yang mendukung
2
timnya masing-masing, sehingga makin memeriahkan suasana dan makin
Membahas mengenai sepak bola tidak lepas hanya olahraganya saja, namun juga
keberadaan sebuah fasilitas sepakbola dalam hal ini adalah stadion menjadi
sepak bola, namun juga semestinya didukung dengan fasilitas yang layak sesuai
jelek, ruang ganti pemain tidak layak, tribun penonton kurang bagus, penerangan
lampu stadion kurang dari 1300lux dan masih banyak lagi masalah yang berkaitan
kota yang sedang berkembang dan kembali menjadi sebuah kota dunia, tentunya
mengembangkan potensi diri serta berkreasi dan sebagai fasilitas olahraga yang
dan mutu dari sarana dan prasarana dari olahraga itu sendiri, tidak terkecuali
3
dengan Stadion Mattoanging di Makassar, yang menjadi stadion kebanggaan kota
ini, kondisi dan kualitas stadion harus ditingkatkan atau dievaluasi baik secara
panjang sejak dilaksanakanya PON IV di Kota Makassar pada tahun 1957 yang
1956 dan selesai terbangun pada tanggal 30 Desember 1956 pembangunan stadion
mattoanging di klaim sebagai stadion terbesar yang ada di Indonesia Timur kala
Pasal 5 berbunyi :
kepribadian bangsa. “
bagian dari kekayaan budaya. Dan mempunyai nilai nilai arsitektural, estetika,
4
sejarah, arkeologi, ekonomi, sosial, politik dan sebagai simbol. Sejarah di suatu
lingkungan atau suatu kota dapat ditelusuri dari bangunan sejarah yang merupakan
diredesain dengan penekanan sehingga bisa digunakan dengan baik dan bisa
persen dari luas keseluruhan Kawasan Pusat Kota yang dimana salah satu lokasi
yang menjadi ruang terbuka hijau adalah Kawasan Stadion Mattoanging. Dimana
luas dari keseluruhan kawasan stadion yaitu 8,45 ha, dengan luas area yang
terbangun 3,61 ha dan luas area yang tidak terbangun 4,83 ha.
Redesain menjadi salah satu cara agar stadion ini bisa difungsikan kembali
dengan melihat segala kekurangan dan masalah-masalah yang ada sekarang, yang
nantinya bisa dipikirkan solusi dan kualitas yang dibutuhkan dizaman yang
khas Stadion Andi Mattalatta ini, diharapkan bangunan ini menjadi icon di Kota
5
sebelumnya, juga sebagai tempat yang baru yang dilengkapi dengan
perubahan atau penambahan dan penataan interior ruang dan eksterior ruang serta
B. Rumusan Masalah
meredesain Stadion Mattoanging yang sesuai fungsinya sehingga tetap terjaga dan
1. Non Arsitektural
2. Arsitektural
stadion Mattoanging ?
6
C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan
1. Tujuan Pembahasan
Stadion Mattoanging.
2. Sasaran Pembahasan
a. Non Arsitektural
b. Arsitektural
sebuah stadion.
Budaya.
7
D. Manfaat
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
itu hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi pembaca yang
E. Batasan Perencanaan
stadion sepak bola yang berfungsi sebagai sarana pendidikan olahraga yang
8
d. Redesain terfokus kepada bangunan stadion saja, tapi tidak
F. Metode Penelitian
a. Data sekunder
diantaranya:
bangunan
internet
b. Data primer
9
2. Tahap analisis data
a. Analisa deskriptif
b. Analisa kualitatif
3. Tahap desain
dimensi
F.Sistematika pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
Pembahasan.
studi banding.
KOTA MAKASSAR
10
Membahas tentang tinjauan Kota Makassar, eksisting
diperoleh.
tidak melebar.
maupun makro.
11
12
13