NIM 181810201067
KELOMPOK : A4
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS JEMBER
2020
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................1
1.3 Tujuan ........................................................................................................2
1.4 Manfaat ......................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah........................................................................................................3
2.2 Sinar Katoda...............................................................................................3
BAB 3. METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan...........................................................................................6
3.2 Desain Eksperimen....................................................................................6
3.2.1 Prosedur Kerja..........................................................................................8
3.3 Metode Analisi............................................................................................9
3.3.1 Tabel Pengamatan.....................................................................................9
3.3.2 Ralat........................................................................................................10
3.3.2 Grafik......................................................................................................11
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil...........................................................................................................12
4.2 Pembahasan..............................................................................................12
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................15
5.2 Saran ........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................16
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Sinar katoda merupakan cahaya berbentuk ganjil yang tak terlihat atau dapat
dikatakan sebagai aliran partikel bermuatan negatif. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa sinar katoda dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet yang dapat
memanaskan foil logam di dalam tabung sampai logam itu berpendar. J.J Thompson juga
membuktikan bahwa sinar katoda adalah partikel bermuatan negatif yang dinamakan
elektron. Dalam tabung yang sangat vakum, seberkas sinar katoda dihasilkan oleh katoda
dan anoda dengan cara yang biasa (Oxtoby,2003)
1
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
. Manfaat yang didapatkan setelah dilakukannya percobaan sinar katoda ini adalah
praktika dapat membuktikan dasar teori yang sudah dipelajari dengan melakukan
ekperimen. Setelah melaukan eksperimen, praktikan dapatmengetahui aplikasi yang
menerapkan prinsip kerja tabung sinar katoda. Salah satunya adalah televisi, pesawat
televisi menggunakan tabung sinar katoda yang menumbuk layar televisi yang dibentuk
oleh titik-titik sinar katoda. Jika sinar katoda
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah
Tabung sinar katoda menggunakan sinar elektron sebelum sifat dasar sinar itu
dimengerti, sinar itu dinamakan sinar katoda ketika sinar itu muncul keluar dari katoda
(elektroda negatif) dari sebuah tabung ruang hampa dengan tekanan sebesar sekitar 0,01
Pa (10^-7 atom) atau lebih kecil. Pada tekanan yang lebih besar, tumbukan sebesar
elektron dengan molekul udara akan menghamburkan sinar elektron itu secara berlebih-
lebihan. Katoda diujung kiri dinaikkan suhunya oleh pemanas, dan elektron menguap dari
permukaan katoda itu. Anoda yang mempercepat elektron itu dengan sebuah lubang kecil
di pusatnya. Selisih potensial itu menimbulkan sebuah medan listrik yang arahnya dari
kanan ke kiri di daerah antara anoda yang mempercepat elektron dan katoda.Elektron
lewat melalui lubang dalam anoda itu membentuk sebuah berkas sinar yang sempit dan
berjalan dengan kecepatan horizontal yang konstan dari anoda ke layar flouresence (layar
pijar). Kawasan dimana elektron itu menumbuk layar akan bercahaya terang (Young,
2000).
Sinar katoda berasal dari katoda untuk memungkinkan hal tersebut, crookes
membuat percobaan dengan meletakkan suatu penghalang antara katoda dengan ujung
tabung hampa. Ia mendapatkan bahwasanya jikalau sinar katoda berasal dari katoda maka
pendaran sinar hijau di ujung tabung akan hilang dan memang itulah yang terjadi di
dalam percobaan. Ia melihat pendaran hijau di ujung tabung akan lenyap berganti dengan
bayangan penghalang yang ia letakkan. Dari sini yakinlah ia bahwa sinar katoda memang
berasal dari katoda (Surya, 2009).
fE=E ×e
fH=H × eV
Dengan e adalah muatan listrik yang mestiya dibawa oleh partikel dan v adalah
kecepatannya. Dengan demikian kecepatan sinar katoda adalah:
E
V=
H
Jika medan magnet dimatikan dan harga medan listrik yang bekerja terjadi perpindahan,
maka:
1
S= a r 2
2
4
Menjauhi sumbu tengah taung pada titik kemunculannya dari medan diantara lempeng-
lempeng. Partikel memperoleh percepatan a kea rah lempeng positif dengan wktu tempat
t untuk berjalan di sepanjang kondensor l. Berhubung V=l/t, maka a dapat dihitung dari
hokum kedua Newton
fE=mE × a=E × a
e a 2 S 2 S v2 2 S
= = = =
me E t2 E l 2 E l2 H 2
Dari sini, nisbah muatan listrik terhadap massa dapat ditentukan. Nilai yang diterima saat
e
ini adalah =1,7588196 × 1011 C Kg−1 dengan muatan dinyatakan dalam Coulomb dan
m
massa dalam kilogram (Oxtoby, 2003).
5
BAB 3. METODE EKSPERIMEN
6
Gambar 3.1 Peralatan pengukuran massa elektron
(Sumber: Tim penyusun, 2020) 13
Mulai
Persiapan Alat
Pengulangan
Pengulangan
Selesai
7
14
8
9. Pengukuran langkah 8 diulangi sebanyak 5 kali harga tegangan ∆V yang
berbeda- beda. Langkah 8 dan 9 diulangi sebanyak 3 kali pengulangan 15
9
16
3.3.2 Ralat
a. Menentukan radius (r) rata-rata
n
∑ ri
r = i=1
n
b. Menentukan muatan per massa electron
3 2
e v 2 ∆ V ( 5/4 ) a
= = 2
m Br ( N μ 0 rI )
c. Menentukan error pengukuran radius r
n
∆r=
√ ∑ (r i ¿−ŕ )
i=1
n( n−1)
d. Menentukan error perhitungan e/m
¿
e e
∆ = √¿ ¿+ ¿
m m
e. Deskripasi
e e
D=
[ ]
−
meks mref
e
m ref
x 100 %
1.3.3 Grafik
Hubungan R terhadap V pada saat I konstan
r(m)
V (volt)
10
17
Gambar 3.3 Grafik hubungan V dan r saat I konstan
I (Ampere)
11
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
12
4,7
3 1,2 250 4,75 5,00 4,83 0,048
5 2,45E+11 1,76E+11 38,92
4,2
4 1,3 250 4,25 4,25 4,25 0,043
5 2,70E+11 1,76E+11 53,09
4,0
5 1,4 250 4,00 4,00 4,00 0,040
0 2,62E+11 1,76E+11 49,01
4.2 Pembahasan
Eksperimen sinar katoda ini dilakukan dengan menggunakan dua cara untuk
mendapatkan nilai perbandingan antara muatan electron dengan massa electron (e/m).
Cara tersebut yakni dengan memvariasikan arus pada tegangan yang konstan dan
memvariasikan tegangan pada arus yang konstan. Pada percobaan pertama yakni
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi nilai V dan I terhadap nilai
perbandingan muatan dan massa electron (e/m). Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwasanya pada saat memvariasi arus (1, 1,1, 1,2, 1,3, dan 1,4
A) ketika tegangan konstan 230 volt dan 250 volt , nilai perbandingan muatan dan massa
electron (e/m) semakin besar. Hal ini dikarenakan ketika nilai arus diperbesar, maka jari-
jari yang terbentuk (Radius lintas elektronnya) akan semakin kecil. Kemudian untuk nilai
kuadrat arus dan radiusnya akan berbanding terbalik dengan perbandingan muatan dan
massa electron (e/m). Sedangkan pada variasi tegangan dengan arus yang konstan (1 A
dan 1,5 A) didapatkan bahwasanya semakin besar tegangan yang diberikan maka besar
radius berkas elektronnya akan semakin besar pula. Hal ini dikarenakan besar dari nilai
perbandingan muatan dan massa electron (e/m) berbanding terbalik dengan radius berkas
electron. Apabila tegangan yang diberikan semakin besar, maka radiusnya akan semakin
besar. Sehingga nilai perbandingan muatan dan massa electron akan semakin kecil.
Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwasanya pemberian variasi nilai V
dan I berpengaruh terhadap nilai perbandingan muatan dan massa electron (e/m).
Percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui grafik hubungan antara radius berkas
electron (R) dengan beda tegangan elektroda pemercepat. Hubungan antara keduanya
dapat diketahui ketika arus yang mengalir konstan (1 A dan 1,5 A). Radius berkas
electron disini merupakan rata-rata radius yang didapatkan oleh tiga pengamat.
Berdasarkan grafik yang didapatkan, pada variasi tegangan, apabila tegangan elektroda
pemercepat yang diberikan semakin besar, maka radius electron yang teramati akan
semakin besar pula. Hal ini sama halnya dengan pada saat arus konstan (1 A dan 1,5 A).
13
Hal ini dikarenakan berdasarkan teori yang ada pada umumnya bahwasanya
perbandingan nilai e/m berbanding terbalik dengan nilai radius dan tegangan elektroda
pemercepat. Sehingga untuk radius berkas electron akan sebanding dengan tegangan
elektroda pemercepat. Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwasanya grafik hubungan
radius electron dan tegangan elektroda pemercepat ini sesuai dengan teori tersebut.
Percobaan selanjutnya yakni untuk mengetahui perbandingan nilai muatan dan massa
electron yang diperoleh pada percobaan dan referensi. Nilai perbandingan e/m pada
pecobaan didapatkan bahwa pada variasi arus (230 volt) sebesar 3,05 x 10 11 C/Kg, pada
250 volt sebesar 2,45 x 10 11 C/Kg. Sedangkan untuk variasi tegangan (1A) sebesar 1,85 x
1011 C/Kg, pada 1,5 A sebesar 2,59 x 1011 C/Kg. Berdasarkan percobaan, didapatkan
bahwasanya nilai e/m sama melebihi referensi banyak yang lebih besar dari referensi. Hal
ini dikarenakan nilai e/m bergantung pada besar radius berkas electron. Besar dari radius
berkas electron pada percobaan ini didapatkan dari pengamatan pada peralatan
pengukuran e/m yang melibatkan beberapa pengamat dalam setiap pengambilan data.
Perbedaan kemampuan pengamat dalam membaca skala pada alat ukur e/m tersebut
merupakan salah satu factor dari nilai e/m yang didapat pada masing-masing data
berbeda.
14
BAB.5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Variasi arus dapat mempengaruhi nilai perbandingan e/m. Semakin besar arus
yang diberikan maka besar nilai e/m akan semakin besar pula. Begitu juga ketika
tegangan bervariasi. Semakin besar nilai tegangan yang diberikan, maka nilai e/m
yang teramati akan semakin kecil
2. Grafik hubungan antara radius berkas electron (R) dengan elektroda pemercepat
membentuk linier yakni semakin besar tegangan elektroda pemercepat yang
diberikan maka radius lintas electron juga akan semakin besar
3. Perbandingan nilai muatan dan massa electron dari percobaan didapatkan ada
yang sesua dengan referensi akan tetapi ada beberapa yang tidak sesuai. Hal ini
dikarenakan beberapa factor, salah satunya yakni kemampuan pengamat dalam
membaca skala radius electron pada e/m measurement.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah dilakukan percobaan sinar katoda ini adalah
praktikan diharapkan lebih mempunyai strategi baru dalam menentukan posisi untuk
15
mengamati radius berkas electron pada e/m measurement. Karena dengan posisi yang
sama, pengamat dapat menghasilkan data radius berkas electron yang tidak jauh berbeda
dengan pengamat yang lainnya. Sehingga nilai e/m yang dihasilkan dalam percobaan bias
sesuai dengan referensi dan dapat meminimalisir data yang tidak presisi.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R.2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 1 dan 2 Edisi Ke-2. Jakarta:
Erlangga.
Giancolli, D.C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Keenan,K. 1989: Ilmu Kimia Untuk Universitas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Oxtoby, D.W. 2003. Prinsip-prinsip Kimia Modern ¼. Jakarta: Erlangga
Surya, Y. 2009. Fisika Modern. Tanggerang: Kandel
Tim Penyusun Buku Panduan Praktikum Eksperimen Fisika 1. 2020. Modul Panduan
Praktikum.
Wospakrik, H.J. 2005. Dari Atomos Hingga Quark. Jakarta : Kepustakaan Populer dan
Gramedia
(KPG) dan Penerbit Universitas Atmajaya.
Young, H.D. 2000. Fisika Universitas Jilid 2 Edisi 10. Jakarta: Erlangga.
16