Finish PPH
Finish PPH
Yang wajib membayar atau menyetor dan melapor PPN dan PPNBM :
Pegusaha kena pajak (PKP)
• Untuk membayar/menyetor PPN dan PPnBM digunakan formulir Surat Setoran Pajak
(SSP) yang tersedia di Kantor-kantor Pelayanan Pajak dan Kantor-kantor Pelayanan
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di seluruh Indonesia.
• Surat Setoran Pajak (SSP) menjadi lengkap dan sah bila jumlah PPN/ PPn BM yang
disetorkan telah sesuai dengan yang tercantum di dalam Daftar Nominatif Wajib Pajak
(DNWP) yang dibuat oleh: Bank penerima pembayaran, Kantor Pos dan Giro, atau Kantor
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai penerima setoran.
OBJEK PPN
1. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha
2. Impor Barang Kena Pajak
3. Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha
4. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean
5. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
6. Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.
7. Kegiatan membangun sendiri tidak dalam lingkungan kegiatan/usaha
8. Penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan.
SUBJEK PAJAK
Subjek pajak PPN adalah Pengusaha Kena Pajak. Pengusaha Kena Pajak adalah
pengusaha yang:
a. Mempunyai omset > 600 juta setahun.
b. Pengusaha yang menyerahkan (memperdagangkan) JKP/BKP.
c. Barang berwujud berupa barang bergerak maupun tidak bergerak dan barang tidak
berwujud yang dikenai pajak berdasarkan UU. JKP adalah setiap kegiatan pelayanan
termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan
dengan bahan dan petunjuk dari pemesanan yang dikenai pajak berdasarkan UU.
d. Pengusaha kecil yang mendaftar atau mengukuhkan dirinya sebagai Pengusaha Kena
Pajak.
DASAR HUKUM
a. PASAL 12 UU NO 42 TAHUN 2009( Berlaku sejak 1 april 2010) tentang perubahan ke
tiga atas UU NO.8 tahun 1983 tentang PPN barang dan jasa dan PPNBM
b. PER 4/PJ/2010 ( berlaku sejak 1 april 2010 tentang tempat lain selain tempat tinggal
atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha dilakukan sebagai tempat terutang
PPN dan PPNBM.
b. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain kendaraan bermotor yang
dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sebesar 20% (dua puluh
persen), adalah:
1. Kelompok alat rumah tangga, pesawat pendingin, pesawat pemanas, selain yang
disebut pada huruf a.
2. Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium, town
house, dan sejenisnya.
3. Kelompok pesawat penerima siaran televisi dan antena serta reflektor antena, selain
yang disebut pada huruf a.
4. Kelompok mesin pengatur suhu udara, mesin pencuci piring, mesin pengering,
pesawat elektromagnetik dan instrumen music.
5. Kelompok wangi-wangian.
5
c. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain kendaraan bermotor yang
dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sebesar 30% (tiga puluh
persen), adalah:
1) Kelompok kapal atau kendaraan air lainnya, sampan dan kano, kecuali untuk
keperluan negara atau angkutan umum.
2) Kelompok peralatan dan perlengkapan olah raga selain yang disebut pada huruf a.
d. Kelompok Barang Kena Pajak yang tergolong Mewah selain kendaraan bermotor yang
dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sebesar 40% (empat puluh
persen), adalah :
1) Kelompok minuman yang mengandung alcohol.
2) Kelompok barang yang terbuat dari kulit atau kulit tiruan.
3) Kelompok permadani yang terbuat dari sutra atau wool.
4) Kelompok barang kaca dari kristal timbal dari jenis yang digunakan untuk meja, dapur,
rias, kantor, dekorasi dalam ruangan atau keperluan semacam itu.
5) Kelompok barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari logam mulia
atau dari logam yang dilapisi logam mulia atau campuran daripadanya;
6) Kelompok kapal atau kendaraan air lainnya, sampan dan kano, selain yang disebut
pada huruf c, kecuali untuk keperluan negara atau angkutan umum.
7) Kelompok balon udara dan balon udara yang dapat dikemudikan, pesawat udara
lainnya tanpa tenaga penggerak.
8) Kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan Negara.
9) Kelompok jenis alas kaki.
10) Kelompok barang-barang perabot rumah tangga dan kantor.
11) Kelompok barang-barang yang terbuat dari porselin, tanah lempung cina atau
keramik.
12) Kelompok barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari batu selain
batu jalan atau batu tepi jalan.
e. Kelompok Barang kena Pajak yang Tergolong Mewah selain kendaraan bermotor yang
dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sebesar 50% (lima puluh
persen), adalah:
1) Kelompok permadani yang terbuat dari bulu hewan halus.
2) Kelompok pesawat udara selain yang dimaksud pada huruf d, kecuali untuk keperluan
negara atau angkutan udara niaga.
3) Kelompok peralatan dan perlengkapan olah raga selain yang disebut pada huruf a
dan huruf c.
4) Kelompok senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan negara.
6
f. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain kendaraan bermotor yang
dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sebesar 75% (tujuh puluh lima
persen), adalah :
1) Kelompok minuman yang mengandung alkohol selain yang disebut pada huruf d.
2) Kelompok barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari batu mulia
dan/atau mutiara atau campuran daripadanya.
3) Kelompok kapal pesiar mewah, kecuali untuk keperluan negara atau angkutan umum.