Anda di halaman 1dari 10

NAMA : NYU HERDIYANTO ADI LUHUR WINASIS

NIM : 171810201039
MATA KULIAH : KOMUNIKASI ELEKTRONIKA
Teori Saluran Transimisi

Informasi disampaikan dari suatu sumber kepada penerima informasi dapat terlaksana
bila ada suatu sistem atau media penyampai diantara keduanya jika jarak antara sumber
informasi dengan penerima informasi dekat, maka sistem transmisi yang dipakai ckup
melalui media udara. Namun jika jarak keduanya jauh dan sangat jauh maka di butuhkan
suatu sistem transmisi yang lebih kompleks. Sistem transmisi itu dapat terdiri dari satu atau
lebih media transmisi. Media yang digunakan dalam sistem ini dapat berupa media fisik
(kabel) maupun nonfisik (nirkabel).
Medium transmisi fisik merupakan media transmisi yang mempunyai bentuk fisik.
Media fisik ini umumnya menggunakan kabel, bumbung gelombang atau serat optik,
sedangkan media non fisik berupa udara atau ruang bebas.
Saluran transmisi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam sistem
transmisi baik sistem kabel maupun nirkabel. Pada sistem transmisi nirkabel, saluran
transmisi digunakan untuk menghubungkan pemancar dengan antena pemancar dan
penerima dengan antena penerima.
Walaupun gelombang yang merambat pada saluran transmisi berupa medan listrik dan
medan magnet yang terdapat diantara kedua penghantarnya, tetapi dapat dimodelkan
sebagai suatu rangkaian listrik yang memiliki tegangan dan arus sehingga dapat dianalisis,
dimana yang membedakan analisis pada saluran transmisi dengan rangkaian listrik adalah
ukuran dan karakteristik listrik saluran transmisi.

Jenis Media Saluran Transmisi

Walaupun secara umum media saluran transmisi yang digunakan pada frekuensi
tinggi maupun gelombang mikro (microwaves) dapat berupa sepasang penghantar atau
sebuah penghantar berongga, namun dalam aplikasinya dapat kita bedakan dalam 4
kategori, yakni :
A. Saluran transmisi dua kawat sejajar (two-wire transmission line),
B. Saluran transmisi koaksial (coaxial transmission line),
C. Bumbung gelombang (waveguides),
D. Microstrip dan stripline.
Saluran transmisi two-wire hanya cocok dipakai pada daerah frekuensi terendah dari
spekrum frekuensi radio sebab pada frekuensi yang lebih tinggi saluran transmisi jenis ini
memiliki redaman yang sangat besar. Untuk memperbaiki keterbatasan saluran two-wire ini
maka pada frekuensi yang lebih tinggi, Penggunaan sepasang penghantar sejajar digantikan
oleh sepasang penghantar yang disusun dalam satu sumbu yang sama, disebut (koaxial).
Dengan saluran ini redaman yang dialami medan elektromagnetik dapat dikurangi. Pada
daerah frekuensi yang lebih tinggi lagi (gelombang mikro), saluran koaxial tidak cocok
dipakai karna gelombang elektromagnetik merambat dalam bentuk radiasi menembus bahan
dielektrik saluran sehingga redamannya semakin besar. Untuk itu, digunakan suatu saluran
berupa penghantar berongga yang disebut bumbung gelombang (waveguides).
Berdasarkan konstruksi fisik, saluran trasmisi dibedakan menjadi :
a. Two-wire line (Twin Lead)
Merupakan dua kawat yang terdiri dari sepasang penghantar sejajar yang dipisahkan
oleh bahan dielektrik polyethylene. Saluran ini biasanya mempunyai impedansi
karakteristik 300Ω sampai 600Ω dan banyak dipakai menghubungkan penerima pesawat
televisi dengan antena penerima pada daerah Very High frequency (VHF).
b. Coaxial line
Merupakan saluran tidak seimbang (unbalanced line), dimana salah satu kawat
penghantarnya digunakan sebagai pelindung bagi kawat penghantar yang lain dalam yang
sama. Kedua kawat penghantarnya dipisahkan oleh bahan dielektrik polyethylene atau
Teflon. Saluran transmisi ini paling banyak digunakan untuk mengirimkan energi dengan
frekuensi radio (RF), baik dalam sistem pemancar maupun penerima. Impedansi
karakteristiknya beragam, mulai dari 50Ω sampai 75Ω.
c. Balance Shielded line
Merupakan perpaduan dari saluran two-wire line dan coaxial, dimana kedua kawat
penghantarnya saling sejajar, namun untuk mengurangi rugi-rugi radiasi digunakan
pelindung (shielded) dari jalinan serat logam seperti pada saluran coaxial. Kabel ini
mempunyai karakteristik yang lebih baik dibanding kabel two-wire.
d. Microstrip dan stripline
Merupakan saluran transmisi yang bentuk fisiknya berupa kabel yang bersifat kaku.
Saluran transmisi jenis ini biasanya digunakan untuk bekerja pada daerah frekuensi
gelombang mikro (orde GHz) dan digunakan untuk menghubungkan piranti elektronik yang
berjarak dekat. Saluran microstrip biasanya dibuat dalam bentuk Printed Cabling Board
(PCB)
e. Bumbung gelombang (waveguides)
Merupakan saluran transmisi yang berbentuk konduktor berongga, akan tetapi masih
bisa dikategorikan sebagai saluran transmisi, karna masih berfungsi untuk menyalurkan
gelombang walaupun yang disalurkan didalamnya bukan lagi berupa arus atau tegangan,
namun berupa gelombang elektromagnetik pada frekuensi tinggi, diatas 1 GHz, saluran
transmisi sudah tidak efektif lagi sebagai media transmisi gelombang elektromagnetik,
karena pada frekuensi tersebut efek radiasi dari redaman saluran sudah terlalu besar.
Impedansi karakteristik dan mode perambatan gelombang pada jenis ini berbeda
dengan jenis sebelumnya. Salah satu aplikasi dari bumbung gelombang ini adalah serat
optik. Walaupun kondisinya berbentuk kabel namun serat optik merupakan saluran
transmisi jenis bumbung gelombang.

2.2 Karakteristik Saluran Transmisi


Karakteristik listrik pada saluran transmisi berbeda dengan karakteristik dari
rangkaian listrik biasa. Karakteristik listrik suatu saluran transmisi sangat bergantung pada
konstruksi dan dimensi fisiknya.
Ketika hubungan antara sumber sinyal dengan beban sedang berlangsung, maka sinyal
akan merambat pada pasangan kawat penghantar saluran transmisi menuju keujung yang
lain dengan kecepatan tertentu. Semakin panjang saluran transmisi, maka waktu tempuh
dari rambatan sinyal itu akan semakin lama. Arus yang mengalir di sepanjang saluran akan
membangkitkan suatu medan magnet yang menyelimuti kawat penghantar dan adakalanya
saling berhimpit dengan medan magnet lain yang berasal dari kawat penghantar lain di
sekitarnya. Medan magnet yang dibangkitkan oleh kawat penghantar berarus listrik,
merupakan suatu timbunan energi yang tersimpan dalam kawat penghantar tersebut
sehingga dapat dianggap bahwa kawat penghantar bersifat induktif atau memiliki
induktansi.
Tegangan yang ada diantara dua kawat penghantar akan membangkitkan medan
listrik. Medan listrik ini juga merupakan timbunan energi yang mungkin juga saling
berimpit dengan medan listrik lain di sekitarnya, sehingga akan timbul kapasitansi diantara
dua kawat penghantar. Untuk saluran yang panjang, induktansi dan kapasitansi itu akan
menyebar secara merata pada sepanjang saluran dan besarnya tergantung pada frekuensi
sinyal atau gelombang yang merambat didalamnya.

2.4. Impedansi Karakteristik Saluran


Besaran-besaran terdistribusi seperti induktansi, kapasitansi, resistansi dan
konduktansi merupakan parameter primer suatu saluran transmisi yang terdapat dalam
semua jenis saluran, terlepas apakah saat itu saluran tersebut dihubungkan atau tidak
dengan sumber sinyal. Tetapi ada juga parameter yang penting dari saluran transmisi yang
di sebut “impedansi karakteristik’’.
Gelombang yang akan merambat pada saluran transmisi yang panjangnya tak
terhingga, tidak akan mempengaruhi apa yang ada diujung saluran. Perbandingan antara
tegangan dan arus diujung masukan saluran sesungguhnya dapat dianggap sama dengan
perbandingan antara tegangan dan arus setelah mencapai ujung lainnya. Dapat diartikan
bahwa arus dan tegangan diantara kedua kawat penghantar saluran itu memandang saluran
transmisi sebagai suatu impedansi. Impedansi inilah yang di sebut sebagai impedansi
karakteristik (Z0).

2.5 Rugi-rugi (Losses) pada Saluran Transmisi


Tegangan maupun arus dari sinyal yang merambat di sepanjang saluran transmisi
akan mengalami penurunan seiring dengan jarak yang makin panjang, ini berarti saluran
transmisi memiliki rugi-rugi.
a. Rugi-rugi Tembaga
2
Rugi-rugi antara lain berupa disipasi daya (I R) yang berupa panas yang bersifat
resistif dan rugi-rugi akibat efek kulit (skin effect). Makin tinggi frekuensi, makin besar
resistensi yang timbul akibat efek kulit ini. Sehingga ini mengakibatkan rugi-rugi saluran
makin besar. Jadi selain disebabkan oleh resistansi penghantarnya sendiri, rugi-rugi
tembaga ini juga disebabkan oleh efek kulit, yang menyebabkan resistensi penghantar pada
frekuensi tinggi juga meningkat.
b. Rugi-rugi Dielektrik
Rugi-rugi ini timbul diakibatkan oleh pemanasan yang terjadi pada kawat penghantar
sewaktu dilalui arus bolak-balik. Daya yang dikirimkan sumber sinyal sebagian berubah
menjadi panas yang terjadi pada bahan dielektrik. Ketika dilalui arus bolak-balik, maka
struktur atom dari bahan dielektrik akan mengalami perubahan dan perubahan ini
membutuhkan energi. Energi inilah yang mengakibatkan timbulnya rugi-rugi daya.
Semakin sulit struktur atom suatu bahan dielektrik berubah, maka semakin besar energi
yang dibutuhkannya, yang berarti semakin besar rugi daya yang disebabkan nya.
c. Rugi-rugi Radiasi dan Induksi
Rugi-rugi ini terjadi akibat adanya medan-medan yang ada disekitar kawat
penghantar. Rugi-rugi induksi terjadi ketika medan elektromagnetik disekeliling penghantar
terkena langsung dengan suatu penghantar tersebut, akibatnya daya hilang pada penghantar
tersebut. Rugi-rugi radiasi merupakan
rugi-rugi yang disebabkan hilangnya sebagian garis-garis gaya magnet karena memancar
keluar dari saluran transmisi. Rugi-rugi pada saluran ini mengakibatkan redaman yang
dinyatakan dalam satuan decibel per satuan ataupun neper per satuan panjang.

2.6 Perambatan Gelombang dalam Waveguide


Ketika pengiriman sinyal melalui suatu saluran, maka medan-medan (listrik dan magnet)
yang dikirimkan dari sumber sampai ke beban dan setelah sampai di beban, energi yang
tersimpan dalam medan-medan tersebut diubah menjadi energi yang diinginkan, dimana medan-
medan ini dikenal sebagai medan elektromagnetik.
Perambatan energi listrik di sepanjang saluran transmisi adalah dalam bentuk medan
elektromagnetik transversal yaitu gelombang yang arah perambatannya tegak lurus terhadap
perpindahannya. Ada tiga tipe perambatan yang dikenal pada saluran transmisi maupun bumbung
gelombang, yaitu tipe TEM (Transverse Electric Magnetic), TE (Transverse Electric) dan TM (Transverse
Magnetic), biasanya TEM yang terjadi pada saluran transmisi, sedangkan TE dan TM umumnya terjadi
pada bumbung gelombang
Dalam sistem elektronik, daya harus dikirim dari sumber daya ke beban dan dari
komponen ke komponen dalam sistem tersebut. Pada frekuensi pengiriman daya membutuhkan
koneksi dua kabel antara sumber dan beban. Dua kabel diperlukan untuk menyelesaikan sirkuit
dan menyediakan jalur untuk mengisi daya untuk mengalir dari sumber ke beban dan kembali
lagi. Pada frekuensi rendah, daya dianggap dikirim ke beban melalui kawat. Ketika frekuensi
meningkat ke wilayah microwave, daya, dianggap terkandung dalam medan listrik dan magnet
yang dipandu dari satu tempat ke tempat lain oleh beberapa struktur fisik. Setiap struktur fisik
yang akan memandu gelombang elektromagnetik dari tempat ke tempat ditentukan sebagai
saluran transmisi. Pada frekuensi microwave, struktur fisik garis transmisi bervariasi. Di ujung
yang sangat rendah dari wilayah frekuensi, garis dua kabel digunakan. Dua garis kawat terdiri
dari dua kabel yang disimpan pada pemisahan konstan oleh bahan isolasi seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 2-1 a. Di wilayah microwave menengah dan untuk sh,9-􀄳-jarak
antara sirkuit pada frekuensi yang lebih tinggi, keunggulan garis transmisi adalah garis koaksial.
Garis koaksial terdiri dari kawat bagian dalam yang dikelilingi oleh konduktor luar yang disimpan
pada jarak konstan oleh tempat isolasi atau bahan dielektrik, seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar 2-lb. Pada frekuensi yang lebih tinggi, waveguide berfungsi sebagai jalur transmisi.
Waveguide adalah panjang tabung berongga melingkar atau persegi panjang . Untuk
interkoneksi antara c1 internal komponen, stripline dan microstrips digunakan untuk saluran
transmisi. Garis strip terdiri dari tiga konduktor yang dipisahkan oleh bahan dielektrik. Microstrip
terdiri dari dua 􀄴􀄴yang dipisahkan oleh bahan dielektrik. Bab ini menerapkan teori saluran
transmisi ke saluran transmisi yang digerakkan oleh tegangan daya dan tegangan yang bervariasi
waktu. Untuk setiap kasus, contoh busur yang diberikan untuk saluran transmisi dihentikan
dalam beban yang cocok, tidak cocok, terbuka, dan pendek. Konsep gelombang berdiri untuk
tegangan yang bervariasi waktu dan arus listrik diperkenalkan. Koefisien pantulan, rasio standing
gelombang, impedansi input secara umum ke saluran transmisi untuk setiap beban dicakup
secara rinci, dan contoh diberikan. Kasus khusus impedansi input ke saluran transmisi dihentikan
dalam.

KURVA UNTUK IMPEDANSI INPUT DIHENTIKAN DALAM WAKTU SINGKAT


ATAU TERBUKA
Impedansi input dari saluran transmisi yang dihentikan baik dalam waktu singkat atau
terbuka berguna di banyak area microwave. Kurva ini dapat diperoleh dengan berulang kali
memecahkan persamaan saluran transmisi umum Eq. (2-23)]. Sejak nilai-nilai. tan BL tern di Eq.
(2-23) akan diulang setiap 360°, kurva ini hanya perlu dihitung untuk satu panjang gelombang.
Hasilnya diulangi dengan setiap panjang gelombang. Perhatikan bahwa nilai-nilai impedansi input
ke baris ini adalah nol, tak terbatas, atau reaktif. Tidak mungkin untuk mendapatkan impedansi
input yang kompleks dari saluran transmisi yang dihentikan secara terbuka atau singkat.

Impedansi Input ke Garis Dihentikan di Buka


Tegangan dan gelombang saat ini yang dihasilkan dari pantulan saluran transmisi
dihentikan secara terbuka, untuk satu panjang gelombang, dirangkum dalam gambar. 2-17a.
Impedansi input pada input baris dapat ditentukan menggunakan hukum Ohm, seperti yang
ditunjukkan dalam Gbr. 2-17b.
Pada penghentian baris,batas saya mendekati nol saat rasio V / I mendekati tak terbatas

=
Impedansi tak terbatas ini akan diulangi pada garis setiap satu setengah panjang gelombang
dari tempat terbuka. Pada panjang gelombang seperempat dari tempat terbuka, impedansi input
sama dengan

EFEK GARIS LOSSY PADA TEGANGAN DAN GELOMBANG SAAT INI


Efek resistensi pada saluran transmisi adalah untuk terus mengurangi amplitudo insiden dan
refleks tegangan dan gelombang arus seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 2-20. Akibat insiden dan
gelombang tegangan yang tercermin adalah gelombang berdiri yang terdistorsi karena
penjumlahan insiden yang terus menurun dan gelombang yang tercermin, seperti yang
ditunjukkan pada angka tersebut. resistensi nol akan terjadi pada 1 /4 dan 3/4 dalam gambar. 2-
17/J impedansi input untuk setiap titik naik 10 satu panjang gelombang telah ditentukan.
Impedansi input ohm tak terbatas setara dengan sirkuit resonansi lagu paralel. Impedansi input
untuk zero impedance setara dengan rangkaian resonansi yang disetel. Nilai impedansi antara nol
dan tak terbatas adalah alternatif konduktif atau kapasitif. Nilai impedansi input yang tepat harus
dihitung menggunakan Eq. (2-23).

EFEK KULIT
Ketika frekuensi meningkat, depth penetrasi ke permukaan konduktif yang berdekatan
menurun untuk arus batas associpadaed dengan gelombang elektromagnetik. Kedalaman penetrasi
kepadatan arus ini didefinisikan sebagai kedalaman kulit. Kedalaman kulit adalah jarak ke media
indukan yang kepadatan saat ini dikurangi menjadi 1 / (di mana 2. 718) Jika nilai
permukaannya, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 2-21. Kedalaman kulit ditentukan oleh
frekuensi operasi, permeabilitas media, dan konduktivitas konduktor. ,

Kedalaman kulit (m) =


Dimana f = Frekuensi (Hz)
= Permeabilitas
= Konduktivitas
Dengan resistivitas dalam repriocal of conduvtivity

Dimana f = Frekuensi (Hz)


= Permeabilitas
= Resistivitas
Tabel 1. Resistivitas pada logam
Ohms/
Bahan
Meter
Alumi 2.620x1
nium 0-8
2.439x1
Emas
0-8
Temba 1.724x1
ga 0-8
1.620x1
Perak
0-8

Membatasi kedalaman penetrasi pada frekuensi yang lebih tinggi mengakibatkan


peningkatan kepadatan saat ini di dekat permukaan konduktor. Pengurangan area penampang
akan menghasilkan peningkatan resistensi dan berkurangnya arus. Nilai khas resistivitas logam
diberikan dalam Tabel 2-1. Jika frekuensi operasi diketahui dan baik Eq. (2-28) atau Eq. (2-29)
digunakan, kedalaman bahan yang berguna untuk kepadatan saat ini yang terkait dengan
gelombang elektromagnetik dapat dihitung. Pelapisan permukaan bahan dasar murah dengan
bahan istasi berbiaya tinggi danberbiayarendah, seperti emas, kemudian dapat dicapai dengan
biaya minimal.

RINGKASAN JENIS DAN PENGGUNAAN SALURAN TRANSMISI


Saluran transmisi termasuk dalam empat kategori:
1. Jalur transmisi dua kabel
2. Saluran transmisi koaksial
3. Waveguides
4. Straplines dan microstrips
Dua garis kawat adalah aplikasi terbatas karena kehilangan radiasi dan hanya digunakan di
ujung yang sangat rendah dari spektrum frekuensi microwave. Garis koaksial mengatasi masalah
kehilangan radiasi dari garis dua kawat dengan cara penahanan gelombang oleh konduktor luar.
Garis koaksial dibatasi oleh kekuatan yang dapat mereka kirimkan. Ketika frekuensi meningkat
ke wilayah microwave, efek kulit menghasilkan peningkatan pelemahan melalui garis koaksial,
membatasi penggunaannya untuk panjang garis pendek di mana kehilangan daya tidak menjadi
masalah. Sebagai frekuensi dalamlipatan lebih jauh ke wilayah microwave, waveguide adalah
satu-satunya solusi praktis 10 memberikan daya elektromagnetik tinggi dari satu tempat ke tempat
lain tanpa kehilangan daya saluran transmisi besar. Straplines dan microstrips paling berguna
dalam struktur komponen microwave. Mereka beradaptasi dengan mudah untuk teknik sirkuit
cetak microwave. Dokumen Microstrip tidak memiliki keuntungan penumpahan strapline, tetapi
dapat dengan mudah dimodifikasi di sirkuit untuk menghindari ketidakcocokan. Impedansi
karakteristik strapline, microstrip, dan waveguides tergantung pada mode transmisi gelombang
elektromagnetik. Untuk mengurangi jumlah konfigurasi mekanis yang berbeda dan impedansi
karakteristik, nilai garis koaksial dan busur waveguides yang distandarkan di seluruh industri.
Impedansi karakteristik umumnya adalah 50 ohm. Ukuran saluran transmisi koaksial dan
waveguides adalah standaryang diukuran oleh pita frekuensi. Saluran transmisi koaksial hadir
dalam konfigurasi kaku, fleksibel, semifleksible, dan solid-fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai