Kelompok 1 - LK 10 - Helmi, Iffy, Kristi - B7 Pgpaud
Kelompok 1 - LK 10 - Helmi, Iffy, Kristi - B7 Pgpaud
Neuro Science
Oleh:
1. Helmi Annisa A P (170153603105)
2. Iffy Nadya F (170153603077)
3. Kristi Susanti (170153603043)
Offering B7 PGPAUD
OKTOBER 2020
1. Jelaskan kinerja sistem saraf di Talamus
Fungsi Talamus
Letak Talamus
Bagian atas dari otak dibagi menjadi dua belahan dan bagian yang lebih
rendah terhubung ke sumsum tulang belakang melalui batang otak. Jika otak
dibagi melalui pusat, thalamus akan terlihat berada diatas batang otak.
Thalamus terletak di atas batang otak, dekat pusat dari otak. Thalamus
terdiri dari mass berbentuk bola lampu yang terbagi dua, panjangnya sekitar 5,7
vm dan simetris antara kiri dan kanan. Talamus menerima nutrisi dan oksigen
dari 4 cabang pembuluh darah cerebral posterior. Kelenjar Thalamus
mengandung serabut saraf bermielin yang disebut Lamella. Thalamus
merupakan salah satu bagian dari sistem nukleus kompleks, bersamaan dengan
Hypothalamus, Epithalamus, dan Prethalamus (Ventral Thalamus) dan Dorsal
Thalamus.
2. Stroke Thalamus
4. Skizofrenia
a. Kinerja Hipotalamus
Hipotalamus adalah bagian otak yang terdiri dari sejumlah nukleus
dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid dan glukokortikoid,
glukosa dan suhu. Hipotalamus merupakan pusat kontrol sistem saraf autonom.
Letak hipotalamus yaitu dibawah talamus dan tepat diatas batang otak.
Hipotalamus berbentuk kelenjar yang termasuk dalam bagian sistem endokrin.
Pada manusia ukuran hipotalamus hampir sama dengan ukuran kacang almond
dengan berat 1% dari berat otak secara keseluruhan.
Kinerja Hipotalamus yaitu dimana keadaan dari tubuh kita harus tetap
seimbang dan juga berjalan dengan normal. Maka dari itu, hipotalamus yang
memiliki tanggung jawab dalam menjaga hal tersebut. Talamus dan hipotalamus
mempunyai peran penting dalam sistem kerja otak. Bagian otak ini akan
bertindak dalam menghubungkan endokrin serta sistem saraf. Hipotalamus akan
merangsang endokrin dalam memproduksi hormon melalui sinyal dan juga
mengedarkan ke semua bagian tubuh. Berbagai hormon tersebut yang nantinya
akan membantu dalam proses pengaturan fungsi fisiologi tubuh kita. Seperti
suhu, haus, lapar, emosi, siklus tidur, gairah seks, persalinan, detak jantung,
tekanan darah, produksi asam lambung, serta keseimbangan cairan dalam tubuh.
Peran penting lain juga terdapat dalam talamus dan hipotalamus sesuai dengan
kebutuhan.
Sinyal yang hipotalamus terima akan memberitahu hormon apakah
keseimbangan telah tercapai atau belum. Jika belum, maka hipotalamus
mengeluarkan hormon yang perlu untuk aliran darah sebagai pembantu dalam
mengembalikan keseimbangannya. Misalkan, jika hipotalamus menerima sinyal
tentang suhu tubuh yang terlalu panas. Maka ia akan memerintahkan endokrin
dalam menghasilkan keringat sebagai cara mendinginkan tubuh. Lalu, juga
sebaliknya, jika suhu tubuh terlalu dingin, bagian otak kecil ini akan membuat
tubuh menjadi merinding dalam upaya menghasilkan panas.
Dalam menjalankan fungsinya, hipotalamus berkomunikasi secara dua
arah yang berhubungan dengan semua tingkat sistem limbrik. Selain itu,
hipotalamus dan struktur yang berkaitan dengan mengirimkan sinyal keluaran ke
dalam tiga arah yaitu ke belakang menuju batang otak, ke atas menuju area
diensefalon dan cerebrum, dan ke bagian anterior kelenjar hipofisis.
Hipotalamus juga berfungsi mensintesis dan mengeluarkan hormon saraf yang
sering juga disebut dengan hormon hipotalamus. Berikut beberapa fungsi utama
kelenjar hipotalamus, diantaranya yaitu:
1) Pelepasan berbagai hormon yang berfungsi dalam menjaga kondisi tubuh.
2) Responsif terhadap berbagai bentuk stimulasi seperti stres, rangsang penciuman,
stimulasi suhu, stimulasi cahaya, dan stimulasi lain baik yang berasal dari dalam
tubuh atau dari luar tubuh.
3) Mengontrol asupan makanan
4) Homeostasis (keseimbangan tubuh)
5) Pengaturan siklus tidur
6) Mengontrol rasa takut
7) Fungsi kontrol otonom
8) Orientasi seksual
Hormon Hipofisis
Hormon dari bagian depan kelenjar, atau dikenal sebagai Lobus Anterior:
Hormon dari bagian belakang kelenjar pituitari, atau dikenal sebagai Lobus
Posterior:
Gangguan yang paling umum ditemukan pada kelenjar pituitari adalah tumor
pituitari.
Tumor ini jarang menyebabkan kanker, meski begitu tumor ini dapat
menyebabkan gangguan pada fungsi normal kelenjar. Dalam beberapa kasus, tumor ini
bahkan dapat bertumbuh besar sehingga menekan bagian-bagian otak yang berdekatan,
yang mungkin mempengaruhi pengelihatan dan indra lainnya. Selain tumor pituitari,
ada gangguan lain yang dikenal sebagai apopleksi pituitari. Dalam kasus yang parah,
hilangnya fungsi kelenjar secara tiba-tiba dapat mengancam jiwa karena kekurangan
hormon-hormon vital yang mendadak. Pasien sangat disarankan untuk mencari
perhatian medis sesegera mungkin, karena kelenjar pituitari sangat penting dalam
menjaga fungsi tubuh.
b. Sistem Limbik
Seperti yang telah kami ulangi sepanjang artikel ini, sistem limbik
bertanggung jawab atas regulasi dan ekspresi motorik emosi. Selanjutnya, kami
menyoroti fungsi-fungsi berikut dari sistem limbik:
Seperti yang telah kami komentari sepanjang artikel ini, sistem limbik memiliki
sejumlah besar struktur saraf yang bertanggung jawab untuk mengatur emosi melalui
neurotransmiter.
Berkat studi James Papez atau lebih baru-baru ini McLean dengan teorinya
tentang otak tritunggal, inti emosional telah ditemukan dalam sistem otak ini. Bahkan,
ahli saraf yang terakhir, menggunakan istilah otak limbik atau emosional untuk salah
satu dari tiga struktur yang tercantum dalam teorinya.
Meskipun benar bahwa hari ini teori-teori ini agak ketinggalan jaman dan telah
ditunjukkan bahwa, dalam kenyataannya, emosi diatur oleh seluruh sistem saraf, tidak
ada keraguan bahwa ada hubungan penting antara sistem limbik dan emosi.
Menjadi bagian penting dari sistem saraf kita, ada banyak gangguan yang terkait
dengan sistem limbik, di antara yang paling umum kita sorot sebagai berikut:
1) Skizofrenia: Banyak penelitian menunjukkan bahwa penyakit ini terkait dengan
penurunan yang signifikan pada hippocampus. Karena itu, gangguan ini juga
melibatkan disorganisasi ingatan dan pembelajaran.
2) ADHD: Bagian dari komunitas ilmiah menegaskan bahwa jenis gangguan
perhatian ini muncul pada orang dengan cacat yang membesar di daerah
hippocampus dan amandel. Mereka berpendapat bahwa memiliki begitu
banyak neuron yang berlebihan, anak-anak memiliki perilaku dan emosi yang
disinhibisi.
3) Ensefalopati limbik: pasien yang menderita penyakit ini biasanya memiliki
ingatan jangka panjang, perubahan perilaku dan dalam beberapa kasus kejang
yang ekstrem. Ensefalopati mungkin memiliki gejala halus pada awalnya tetapi
biasanya berkembang dengan cepat. Namun, ia memiliki prognosis yang baik
dan perawatan yang baik dapat menjamin pemulihan total.
4) Epilepsi psikomotor: neuron yang terletak di daerah hippocampus mengalami
cedera yang menyebabkan penyakit jenis ini jadi ciri khas. Ini mempengaruhi
lobus temporal dan gejalanya bervariasi antara cacat ejaan (menulis huruf
terlalu besar atau kecil) dan disfungsi seksual.
c. Hipokampus
Hipokampus merupakan bagian korteks serebri yang memanjang melipat
ke dalam untuk membentuk lebih banyak bagian dalam ventrikel lateralis.
Hipokampus merupakan saluran tambahan yang dilewati oleh sinyal sensorik
yang masuk, yang dapat memulai reaksi perilaku dengan tujuan yang berbeda.
b. Saraf Parasimpatik
DAFTAR RUJUKAN
Jujang. 2020. Talamus dan Hipotalamus, Definisi Beserta Fungsinya Secara Lengkap.
https://www.harapanrakyat.com/2020/10/talamus-dan-hipotalamus/. Online. 07 Oktober
2020
Seputar, Ilmu. 2020. Talamus : Pengertian, Fungsi, Letak, Struktur dan Penyakit
Terlengkap. https://seputarilmu.com/2019/08/talamus.html. Online. 07 Oktober 2020