Kelas : TKI/A
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan mengembangkan
kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik dan atau tenaga kependidikan1 dengan cara
mengetahui dan berhubungan secara langsung dengan kegiatan tentang semua proses
pembelajaran di sekolah, sekaligus sebagai alat koreksi diri dalam mempersiapkan kematangan
pribadi menjadi calon guru yang berkompeten. Pada kegiatan PPL, praktikan terjun ke lapangan
melakukan pengajaran yang dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing yang telah
sebelumnya melakukan koordinasi dalam menyusun perangkat pembelajaran. Guru pamong dan
dosen pembimbing selalu memberikan saran serta evaluasi setelah pembelajaran usai. Saran dan
evaluasi ini mencakup kesiapan materi, kemampuan untuk mengkondisikan kelas, perlengkapan
yang digunakan dalam pembelajaran, dan kesesuaian materi dengan alokasi waktu. Sebelum
memulai kegiatan belajar mengajar, guru wajib untuk menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Tujuan dari penyusunan RPP agar proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar dan sesuai rencana.
Kegiatan PPL praktikan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 19 November 2020. Observasi
yang dilakukan meliputi melihat kesiapan peserta didik dari segi ketersediaan alat dan bahan,
berkomunikasi dengan orang tua dan wali kelas serta melihat jadwal kegiatan sekolah di SMK
Bina Informatika. Setelah melakukkan observasi ada bebeerapa hal yang dapat dipaparkan yaitu
sebagai berikut
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Menurut observasi yang dilakukan dari tanggal 16-17 Oktober 2020 pembelajaran
praktikan terlebih dahulu melihat kondisi serta kesiapan peserta didik dalam pembelajaran secara
daring. Hal ini tentu saja untuk mengetahui seberapa besar kesanggupan peserta didik melakukan
kegiatan pembelajaran daring. Dalam kegiatan belajar mengajar, praktikan mampu memberikan
materi pembelajaran secara jelas dan percaya diri hal ini dibuktikan dengan adanya modul yang
diberikan dan terdapat video pembelajaran. Kegiatan PPL ini terdiri dari 3 pertemuan, yang
mana setiap pertemuan praktikan kombinasikan secara sinkron dan asinkron. Pada pertemuan 1
dan 2 kegiatan pembuka dan penutup dilakukan secara sinkron, sedangkan kegiatan inti
dilakukan secara asinkron. Namun terdapat praktikan menemui sedikit hambatan, yaitu
kurangnya pemahaman siswa dalam mencerna pembelajaran, maka dari itu praktikan mengubah
sedikit kegiatan pembelajaran apda pertemuan ketiga yaitu dengan menambahkan sinkron pada
kegiatan inti guna meningkatkan pemahaman peserta didik. Selain itu beberapa kelemahan
selama PPL ini adalah kurangnya kehadiran peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran secara
sinkron. Walau seperti itu, pada kesempatan yang diberikan, saya sebagai guru praktikan masih
bisa mengendalikan siswa padda saat di ruangan kelas maya agar suasa tidak gaduh. Maka dari
sebab itu masih perlu bimbingan lagi dari guru pamong dan dosen pembimbing agar bisa lebih
baik dan menjadi guru yang berkompeten dan berakarkter.