Anda di halaman 1dari 3

Gambar 1.

Struktur dari molekul 9 yang menunjukkan interaksi ikatan hidrogen yang


menghasilkan rantai polimer

Gambar 2. Bilangan Gelombang spektrum IR

Bilangan gelombang yang paling besar berada pada tabel sebelah kanan, kurang lebih sekitar
3310 dan 3374 cm-1 yang muncul pada senyawa ligan HL1 dan HL2. Terjadinya pergeseran
ke bilangan gelombang yang lebih tinggi atau lebih rendah menunjukkan perbedaan ikatan
hidrogen N-H antara tiosemikarbazon yang mengalami kompleks maupun tidak.
Bilangan gelombang yang sedang sekitar 3129-3158. Bilangan gelombang tersebut
mengindikasikan ikatan N-H tidak mengalami vibrasi tetapi pada senyawa 7 dan 8 dapat
mengalami vibrasi karena muncul pada bilangan gelombang 3206-3219 hal tersebut
mengindikasikan semakin kuat koordinasi ligan disekitar iom tembaga II dalam bentuk
terdeprotonasi.

Bilangan gelombang 1584, 1586, 1590 yang mengindikasikan molekul HL1, HL2, dan HL3
dapat menunjukkan adanya ikatana rangkap 2 antara C dengan N dalam tiosemicarbazon.
Bilangan gelombang tersebut ddigeser dari energi tinggi ke yang lebih rendah yaitu pada
1553-1573 menunjukkan adanya koordinasi antara nitrogen azomathine.

Kompleks ligan yang mengandunga anionik akan menampilkan satu pita lebar untuk
menunjukkan adanya ikatana rangkap 2 antara C dnegan N. Bilangan gelombang yang
muncul yaitu pada 1588-1615 untuk molekul 1,2,3,4,5,6,9, dan 10. Molekul 7 dan 8 tidak
muncul pada range bilangan gelombang tersebut.

Ikatan N-N muncul pada bilangan gelombang sekitar 1024-1079 untuk HL1 dan HL2.
Peningkatan yang terdapat pada bilangan gelombang tersebut disebabkan oleh adanya ikatan
yang semakin kuat. Koordinasi terdapat pada nitrogen azomathine.

Bilangan gelombang pada 1334, 1324, dan 1307 menunjukkan pada ligan HL1, HL2, dan
HL3. Mengalami pergeseran bilangan gelombang ke yang lebih rendah sekitar 1289-1367.
Bilangan gelombang tersebut mengindikasikan adanya koordinasi sulfur thione atau tiolato.

Koordinasi nitrogen piridin diindikasikan pada pergeseran bilangan gelombang sekitar 613,
622, dan 614 untuk HL1, HL2, dan HL3 sampai 617-646 dalam spektrum kompleks.

Bilangan gelombang yang muncul pada 401, 406, dan 421 untuk ligan HL1, HL2, dan HL3
yang mengalami pergeseran ke bilangan gelombang lebih tinggi yang menunjukkan pita
deformasi. gangguan kecil dengan adanya perpindaan yang sangat kecil, pita ini
memiliki ukuran butiran yang lebih kecil dan memiliki penyortiran yang buruk
Gambar 3. Bilangan Gelombang IR pada unsur Cu

Bilangan gelombang pada 402-415 menunjukkan adanya ikatan antara Cu dengan N


azomathine yang sesuai dengan penelitian 2 formilpiridin 4-N tisemikarbazon tersubtitusi.

Bilangan gelombang sekitar 323-344 menunjukkan adanya ikatan Cu-S sehingga adanya
koordinasi dengan sulfur.

Bilangan gelombang 262-313 menunjukkan adanya koordinasi nitrigen dengan piridin yang
ditunjukkan adanya ikatan Cu-N dari cincin piridin.

Berdasarkan bukti dari spektrum IR tersebut menunjukkan bahwa ligan HL1, HL2,
dan HL3 dapat berkoordinasi melalui nitrogen, azomathine, nitrogen piridil dan sulfur
thiolate.

Komplekk Cl 1 muncul pada bilangan gelombang 304 yang menunjukkan adanya ligan
terminal cloro pada kompleks tiosemikabazon lainnya. Pada komplkes 5 dan 9 menunjukkan
adanya pita kuat pada 329 dan 315. Struktur kristal 9 mengkonfirmasi keberadaan dua atom
cloro penghubung.

Anda mungkin juga menyukai