Anda di halaman 1dari 10

Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation --- Volume 2, No.

1, April 2019
eISSN: 2654-4687 ----- pISSN: 2654-3893

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI


SALES AND MARKETING DEPARTMENT
(STUDI KASUS DI HOTEL Y JAKARTA)
Agung Gita Subakti
agsubakti@binus.edu
Hotel Management Department, Faculty of Economics and Communications, Bina Nusantara
University

ABSTRAK
Meningkatnya jumlah wisatawan di Indonesia membuat investasi di bidang pariwisata dan
perhotelan semakin menjanjikan, sehingga peluang ini tentunya sangat diperhatikan oleh para
investor untuk berbisnis dengan membangun hotel-hotel baru. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian di
Hotel Y Jakarta. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa linear regresi
sederhana dimana dapat digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai
variabel independen terhadap variabel dependen serta juga dapat menunjukan arah hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku konsumen dan keputusan pembelian di
Hotel Y Jakarta, yaitu sebesar 51% dan 49% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Diantara kedua variabel ini juga terdapat sebuah hubungan yang kuat
dan positif (0,714) yang berarti terjadi hubungan searah antara perilaku konsumen dengan
keputusan pembelian. Dimana jika perusahaan dapat lebih memahami perilaku konsumen,
maka diharapkan keputusan pembelian juga meningkat.

Kata Kunci: Keputusan Pembelian, Perilaku Konsumen

CONSUMER BEHAVIOR TOWARDS PURCHASING DECISIONS IN SALES AND


MARKETING DEPARTMENT
(CASE STUDY AT Y JAKARTA HOTEL)

ABSTRACT
The increasing number of tourists in Indonesia has made investments in tourism and
hospitality sectors became more promising, this opportunity has been seen by the investors to
build new hotels and another establishment. The purpose of this study was to determine the
influence of consumer behavior towards purchase decision at Hotel Y Jakarta. The analysis
used in this study is the analysis of simple linear regression which can be used to predict the
extent to which changes in the value of independent variable on the dependent variable and
can also indicate the direction of the relationship between the independent variable and the
dependent variable. The results of this study showed a significant influence between consumer
behavior and purchase decision at Hotel Y Jakarta, the result is 51% and it means the 49%
are influenced by other factors that not examined in this study. Among these two variables
there is also a strong and positive correlation (0.714) which means there is a directional
correlation between consumer behavior and purchase decisions. Wherein if the company are
more concern about their consumer behavior, so it is expected that the purchase decision will
also increase.

Keywords: Consumer Behavior, Purchase Decision

58
Agung Gita Subakti: Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Di Sales And
Marketing Department
(Studi Kasus Di Hotel Y Jakarta)

PENDAHULUAN konsumen dalam setiap tahapan proses


Pada tahun 2023 diperkirakan akan keputusan konsumennya. untuk menggaris
terdapat 400 juta perjalanan wisata di bawahi pentingnya pendekatan multidisiplin
Indonesia yang membutuhkan sekitar 800 untuk benar-benar memahami tentang
hotel baru (Kompas, 2013), sehingga perilaku konsumen (Galalae, 2013).
peluang ini tentunya sangat diperhatikan Hotel Y Jakarta adalah hotel dengan
oleh para investor untuk berbisnis dengan desain interior yang memukau dengan
membangun hotel-hotel baru. Hotel menurut menggunakan teknologi tercanggih dalam
World Tourism Organization dalam Pizam setiap ruangannya. Dengan 62 kamar hotel
(2010) adalah sesuatu yang dilambangkan yang terdiri dari 43 Deluxe Grand Club, 7
sebagai kamar, yang jumlahnya melebihi Club Suites, 2 Spa Suites, 1 Suite, dan 1
minimum yang ditentukan; yang biasanya di Presidential Suite. Selain hotel, Hotel Y
bawahi oleh manajemen; yang menyediakan Jakarta juga terdiri dari 131-unit residences
berbagai layanan, termasuk layanan kamar, yang merupakan Serviced Apartments yang
pembersihan tempat tidur dan pembersihan terbagi menjadi one-bedroom, two-bedroom,
fasilitas sanitasi; yang dikelompokkan ke dan three-bedroom suites. Hotel Y Jakarta
dalam kelas dan kategori sesuai dengan dapat dibilang memenuhi kebutuhan
fasilitas dan layanan yang mereka sediakan. akomodasi jangka panjang untuk mereka
Sebagai perusahaan yang menawarkan jasa yang memerlukan, khususnya mereka yang
sebagai prioritas utamanya, maka muncul berwarga negara asing, karena kebanyakan
kajian mengenai perilaku konsumen yang dari mereka tidak mendapat ijin dari
penting untuk diperhatikan bagi perusahaan pemerintah untuk membeli rumah atas nama
untuk dapat memenuhi kebutuhan dan mereka, maka mereka memerlukan
keinginan daripada setiap konsumennya akomodasi yang dapat disewa perbulan atau
sehingga perusahaan tetap dapat bertahan di pertahun dengan harga yang sudah
dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. disesuaikan oleh budget masing-masing
Konsumen yang dihadapi dengan banyak perusahaan atau individu. Konsumen inilah
pilihan pastilah mempunyai banyak standar yang disebut long stayed guests oleh Hotel
dan kriteria yang pada akhirnya memberikan Y Jakarta. Namun, beberapa tahun
keputusan hasil akhir dimana konsumen belakangan terdapat penurunan angka unit
tersebut akan menentukan dimana konsumen yang terjual untuk long stayed guest di Hotel
tersebut akan menginap. Keputusan Y Jakarta. Hal ini diperkuat dengan grafik
konsumen tergantung pada bagaimana penjualan unit kamar antara tahun 2013 dan
perusahaan mengidentifikasi perilaku tahun 2014, seperti dibawah ini:

2013
2014

Sumber: Penelitian, 2019


Gambar 3. Grafik Penjualan Unit Kamar di Hotel Y Jakarta

59
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation --- Volume 2, No. 1, April 2019
eISSN: 2654-4687 ----- pISSN: 2654-3893

Pada gambar grafik di atas dapat dilihat fenomena tersebut maka rumusan masalah
bahwa terdapat penurunan unit yang terjual penelitian berdasarkan latar belakang
dimana pada bulan Januari 2013, angka unit masalah yang telah diuraikan sebelumnya
yang terjual tinggi yaitu terdapat 85 unit adalah sebagai berikut:
yang tersewa, tetapi mengalami turun-naik 1. Bagaimana perilaku konsumen di Hotel Y
yang berkisar di antara angka 70 – 80, dan Jakarta?
menurun kembali di bulan Desember hingga 2. Bagaimana keputusan pembelian di Hotel
mencapai angka 64 unit yang tersewa. Y Jakarta?
Meningkat kembali di bulan Januari 2014 di 3. Apakah terdapat pengaruh antara perilaku
angka 73, dan perlahan terus meningkat dan konsumen terhadap keputusan pembelian
mengalami penurunan yang masih wajar. di Hotel Y Jakarta?
Hingga sampai pada puncaknya bulan
Agustus 2014, tercapai angka 83, kemudian LANDASAN TEORI
pada bulan September dan Oktober 2014, Perilaku konsumen dipelajari untuk
mengalami penurunan secara drastis hingga mengetahui bagaimana perilaku atau tingkah
hanya tersisa 62 unit tersewa. Karena laku dan sikap konsumen dalam melakukan
perkembangan industri bisnis hospitality pembelian suatu produk (Kosasih, 2013).
yang semakin pesat, maka tentunya Schiffman (2010) mendefinisikan perilaku
persaingan dengan industri yang sama pun konsumen sebagai “the behavior that
semakin ketat. Sebagai perusahaan yang consumers display in searching for,
menawarkan jasa sebagai prioritas purchasing, using, evaluating, and disposing
utamanya, maka muncul kajian mengenai of products and services that they expect will
perilaku konsumen yang penting untuk satisfy their needs.” . Menurut Solomon
diperhatikan bagi perusahaan untuk dapat (2013), “it is a study of the processes
memenuhi kebutuhan dan keinginan involved when individuals or group select,
daripada setiap konsumennya sehingga purchase, use, or dispose of products,
perusahaan tetap dapat bertahan di dalam services, ideas, or experiences to satisfy
persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal their needs and desires.” Pembelian
tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya konsumen sangatlah dipengaruhi
pilihan perusahaan jasa yang dapat dipilih berdasarkan faktor kultural, sosial, personal,
oleh konsumen, dan apabila perusahaan dan karakter psikologis masing-masing
tidak memenuhi satu atau lain hal, maka konsumen. Seperti ditunjukkan pada gambar
terdapat kemungkinan bahwa konsumen bagan berikut ini:
akan berpindah ke pilihan lain. Berdasarkan

Pengaruh Sosial Pengaruh Pemasaran Pengaruh Situasional

Pengaruh Psikologi

Keputusan Pembelian Konsumen

Sumber: Peter dan Donnelly, (2011).


Gambar 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian.

60
Agung Gita Subakti: Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Di Sales And
Marketing Department
(Studi Kasus Di Hotel Y Jakarta)

Strategi pemasaran sangatlah ditujukan untuk mencapai objek pemasaran


berpengaruh terhadap keputusan pembelian dari perusahaan tersebut dengan
dan bertujuan untuk meningkatkan menghantarkan nilai kepada konsumen
keuntungan. Masing-masing elemen dari (Kotler,2012). Faktor-faktor seperti
marketing mix dapat mempengaruhi keluarga, negara asal, umur, kultur, dan
konsumer dalam berbagai cara. Elemen dari iklan mempunyai pengaruh pada cara
marketing mix tersebut adalah: Product berpikir setiap individu dan kemudian
(Produk), Price (Harga), Promotion berpengaruh pada proses keputusan
(Promosi), Place (Tempat) Bila marketing pembelian (Ali, 2010).
mix untuk barang produk banyak dikenal Schiffman (2010) menjelaskan bahwa
dengan 4P, maka untuk jasa, sering dikenal arti dari sebuah keputusan adalah menseleksi
dengan 7P. Tambahan 3P lainnya adalah: dua atau lebih pilihan alternatif yang telah
Physical Evidence (Bukti Fisik) bukti fisik disediakan. Saat seseorang dihadapkan
adalah bukti bahwa layanan telah terjadi. pilihan untuk membeli dan tidak membeli,
Process (Proses) adalah serangkaian pilihan untuk membeli merk X atau Y, atau
kegiatan yang menghasilkan penyampaian pilihan untuk melakukan pekerjaan A atau
manfaat produk dan elemen terakhir adalah B, Hal ini secara tidak langsung memaksa
People atau Orang (Blythe,2009). Program orang tersebut untuk membuat keputusan
pemasaran yang efektif harus memadukan untuk memilih salah satunya.. Berikut proses
semua elemen dari marketing mix menjadi keputusan pembelian menurut Kotler dan
program yang lebih terintegrasi yang Armstrong (2012).

Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku


Kebutuhan Informasi Alternatif Pembelian Pascapembelian

Sumber: Kotler dan Amstrong, (2012)


Gambar 2. Proses Keputusan Pembelian

METODE disusun dari berbagai teori yang telah


Kerangka berfikir merupakan sintesa dideskripsikan (Sugiyono,2010). berikut
tentang hubungan antar variable yang adalah kerangka pemikiran dari penelitian:

Tabel 1. Kerangka Penelitian


Perilaku Konsumen Keputusan Pembelian
(X) (Y)
1. Pengaruh Sosial 1. Pengenalan Masalah
2. Pengaruh Pemasaran 2. Pencarian Informasi
3. Pengaruh Situasional 3. Evaluasi Alternatif
4. Pengaruh Psikologi 4. Keputusan Pembelian
5. Perilaku Pascapembelian

Peter & Donnelly (2011) Kottler & Armstrong (2012)

61
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation --- Volume 2, No. 1, April 2019
eISSN: 2654-4687 ----- pISSN: 2654-3893

Desain penelitian adalah susunan Sumber: Penelitian, 2019


rancangan yang dibuat sebelum
Tabel 2 menunjukkan bahwa long-stayed
pelaksanaan penelitian. Jenis data yang
guest di Hotel Y Jakarta yang berasal dari
digunakan pada penelitian ini adalah
Benua Asia terdapat 29 orang dengan
kuantitatif. Jenis penelitian menurut tingkat
persentase 48.33%, dari United States
ekplanasi pada penelitian ini adalah
terdapat 18 orang dengan persentase 30%,
asosiatif. (Sugiyono, 2010). Menurut
dari Australia terdapat 6 orang dengan
Sangadji dan Sopiah (2010) penelitian
persentase 10%, dari Eropa terdapat 5 orang
deskriptif adalah “Penelitian terhadap
dengan persentase 8.33%, dan dari Afrika
masalah – masalah berupa fakta – fakta
terdapat 2 orang dengan persentase 3.33%.
saat ini dari suatu populasi yang meliputi
Tabel 3. Responden Berdasarkan Jenis
kegiatan penilaian sikap atau pendapat
Kelamin
terhadap individu, organisasi, keadaan
Jenis kelamin Jumlah Persentase
ataupun prosedur”. Sedangkan penelitian
asosiatif menurut Juliandi (2014) adalah Laki-laki 48 80%
penelitian yang merupakan hubungan Perempuan 12 20%
antara dua variabel. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total 60 100%
penelitian survey. Menurut Juliandi (2014) Sumber: Penelitian, 2019
“Penelitian survey merupakan penelitian
yang bertujuan untuk mengumpulkan data Tabel 3 menunjukkan bahwa responden
dengan menelaah sampel dari suatu yang merupakan long-stayed guest di Hotel
populasi yang tersedia. Populasi dalam Y Jakarta dengan jenis kelamin laki-laki ada
penelitian ini melibatkan para konsumen 48 orang dengan persentase 80%, dan
yang menetap di Hotel Y Jakarta, sehingga responden yang berjenis kelamin perempuan
para konsumen tersebut dapat memberikan ada 12 orang dengan persentase 20%.
penilaian terhadap perilaku konsumen Tabel 4. Responden Berdasarkan Jenis
dalam mempengaruhi keputusan Pekerjaan
pembelian yang merupakan penyewaan Tempat Asal Jumlah Persentase
unit Apartment di Hotel Y Jakarta. Data Pelajar 0 0%
Pegawai Swasta 49 81.67%
konsumen yang diterima dari Hotel Y
Pegawai Negeri 3 3.33%
Jakarta diambil dari data In-house Guest
Wiraswasta 5 8.33%
pada periode 1-5 December 2014 yang Lain-lain 4 6.67%
pada saat itu populasinya berjumlah 60 Total 60 100%
orang in-house guest. dan yang menjadi Sumber: Penelitian, 2019
sampel penelitian adalah konsumen long
stayed guest di Hotel Y Jakarta. Tabel 4 menunjukkan bahwa long-stayed
guest di Hotel Y Jakarta dengan jenis
HASIL DAN PEMBAHASAN pekerjaan sebagai pelajar tidak ada, sehingga
Profil Responden persentasenya 0%, kemudian yang
Tabel 2. Responden Berdasarkan Tempat merupakan pegawai swasta terdapat 49
Asal orang dengan persentase paling besar yaitu
Tempat Asal Jumlah Persentase 81.67%, yang merupakan pegawai negeri
Asia 29 48.33% terdapat 3 orang dengan persentase 3.33%,
United States 18 30% yang merupakan wiraswasta terdapat 5
Australia 6 10% orang dengan persentase 8.33%, dan yang
Europe 5 8.33% jenis pekerjaannya adalah lain-lain terdapat
Africa 2 3.33% 4 orang dengan persentase 6.67%.
Total 60 100%

62
Agung Gita Subakti: Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Di Sales And
Marketing Department
(Studi Kasus Di Hotel Y Jakarta)

Uji Validitas dan Reliabilitas


Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel X (Perilaku Konsumen)
No. Pernyataan ℎ Keterangan
1 Adanya pengaruh jenis pekerjaan 0.263 Valid
2 Adanya pengaruh dari orang lain 0.418 Valid
3 Desain produk dan jasa yang menarik 0.618 Valid
4 Promosi yang ditawarkan menarik 0.564 Valid
5 Lokasi yang strategis 0.614 Valid
6 Interaksi yang baik antara karyawan dengan konsumen 0.791 0.254 Valid
7 Tujuan pembelian sesuai kebutuhan 0.667 Valid
Kondisi lingkungan sekitar yang mempengaruhi
8 0.743 Valid
konsumen
9 Meningkatnya kepercayaan diri 0.712 Valid
10 Adanya kepercayaan terhadap produk 0.706 Valid
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 20

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian)


No. Pernyataan ℎ Keterangan
1 Menyadari akan adanya kebutuhan 0.487 Valid
Mendapat kejelasan informasi
2 0.576 Valid
mengenai produk
Membandingkan dengan jasa
3 0.603 Valid
perusahaan lain
4 Merasa percaya terhadap perusahaan 0.683 Valid
Terpengaruh rekomendasi dari orang
5 0.317 Valid
lain
Merasakan harga sesuai dengan 0.254
6 0.720 Valid
kualitas
Memutuskan pembelian jasa karena
7 ada variasi dan keuntungan yang 0.725 Valid
didapat
8 Pembelian sesuai harapan 0.777 Valid
Menginformasikan perusahaan kepada
9 0.705 Valid
teman/keluarga
10 Pembelian produk kembali 0.723 Valid
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 20

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 10 Uji Reliabilitas


pernyataan dari variable X dan variable Y
Berdasarkan hasil uji reliabilitas
diatas memiliki nilai ℎ > .
menggunakan bantuan program SPSS versi
Maka dapat dikatakan bahwa semua
20 terhadap variabel X (Perilaku Konsumen)
pernyataan tersebut valid, sehingga hasilnya
dan Variabel Y (Keputusan Pembelian)
dapat dipercaya dan digunakan untuk
melalui 20 pernyataan, diperoleh hasil
mengukur kedua variable tersebut.
sebagai berikut:
Tabel 7. Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y
Variabel Alpha Cronbach Total Item Keterangan
Perilaku Konsumen (X) 0,787 10 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0,819 10 Reliabel
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 20

63
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation --- Volume 2, No. 1, April 2019
eISSN: 2654-4687 ----- pISSN: 2654-3893

Uji reliabilitas terhadap variabel X memilih tinggal di Hotel Y Jakarta karena


(Perilaku Konsumen) dan variable Y pengaruh keluarga/ teman/ rekan kerja”,
(Keputusan Pembelian) dilakukan dengan dimana kebanyakan dari mereka yang
menggunakan metode Alpha Cornbach. memilih tinggal di Hotel Y Jakarta bukan
Data dapat dikatakan reliabel apabila karena dipengaruhi oleh keluarga/ teman/
koefisien reliabilitas instrumen lebih besar rekan kerja mereka. Rata – rata tertinggi
dari 0.6 ( 11 > 0.6). Dari tabel diatas dapat 4,72 pada pernyataan “Lokasi Hotel Y
dilihat bahwa nilai Alpha Cronbach pada Jakarta strategis (Dekat Mal dan Gedung
variabel X 0,787>0,6. Dengan demikian Perkantoran)”. Dari sini dapat dianalisis
seluruh pernyataan dapat dikategorikan bahwa hal yang paling mempengaruhi
reliabel dan konsisten dalam memberikan perilaku konsumen terhadap pemilihan
penilaian pada kuesioner. tempat tinggal adalah lokasi yang strategis,
khususnya dekat Mall dan gedung-gedung
Analisis Deskriptif perkantoran. Sebagaimana 81.67%
Pada penelitian ini, penulis membagikan responden merupakan pegawai swasta, yang
kuesioner mengenai perilaku konsumen dan letak kantornya sangat dekat dengan Hotel Y
keputusan pembelian kepada responden Jakarta.
yang berjumlah 60 orang. Responden Analisis Deskriptif Variabel Y
merupakan long-stayed guest di Hotel Y (Keputusan Pembelian)
Jakarta. Kuesioner ini terdiri dari 20 butir
pernyataan dimana 10 pernyataan mewakili Tabel 9. Descriptive Statistic Hasil
variabel X (Perilaku Konsumen) dan 10 Jawaban Karyawan Mengenai Variabel Y
pernyataan mewakili variabel Y (Keputusan
Pembelian). N Minimum Maximum Mean
P1 60 2 5 4,27
Analisis Deskriptif Variabel X (Perilaku P2 60 2 5 4,13
Konsumen) P3 60 2 5 4,05
P4 60 3 5 4,37
Tabel 8. Descriptive Statistic Hasil Jawaban P5 60 1 5 3,67
Responden Mengenai Variabel X P6 60 2 5 3,97
P7 60 3 5 3,93
N Minimum Maximum Mean
P8 60 2 5 4,33
P1 60 3 5 4,27
P9 60 3 5 4,30
P2 60 1 5 3,63
P10 60 3 5 4,18
P3 60 2 5 4,18
P4 60 1 5 4,05
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 20
P5 60 4 5 4,72 Berdasarkan tabel hasil pengolahan di
P6 60 3 5 4,38 atas, dapat dilihat bahwa hasil jawaban
P7 60 3 5 4,40 responden pada variabel Y (Keputusan
P8 60 3 5 4,42 Pembelian) secara rata – rata dengan nilai
P9 60 3 5 4,28 terendah 3,67 pada pernyataan 5 yang
P10 60 3 5 4,47
merupakan dimensi keputusan pembelian,
dengan pernyataan “Saya memutuskan untuk
Sumber: Hasil Olahan Output SPSS 20
memilih jasa akomodasi Hotel Y Jakarta
Berdasarkan tabel hasil pengolahan pada karena rekomendasi dari orang lain”, dimana
tabel 4.8, dapat dilihat bahwa hasil jawaban responden memutuskan untuk memilih jasa
responden pada variabel X (Perilaku akomodasi di Hotel Y Jakarta bukan karena
Konsumen) secara rata – rata dengan nilai rekomendasi dari orang lain. Hal ini sejalan
terendah 3,63 pada pernyataan 2 yaitu “Saya dengan perilaku konsumen yang memilih

64
Agung Gita Subakti: Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Di Sales And
Marketing Department
(Studi Kasus Di Hotel Y Jakarta)

tinggal di Hotel Y Jakarta bukan karena terbaik untuk dapat memenuhi kebutuhan
dipengaruhi oleh keluarga/teman/rekan kerja responden.
mereka. Faktor yang menjadi penyebab Analisis Regresi Linear Sederhana
kebanyakan responden tidak terpengaruh Koefisien Determinasi
dari rekomendasi orang lain adalah karena Tabel 10. Model Summary
81.67% dari mereka merupakan pegawai
R R Square
swasta, 8.33% merupakan wiraswasta, dan
3.33% merupakan pegawai negeri, (dapat .714 .509
dilihat pada Tabel 4.4 Tabel Responden Sumber: Hasil Olahan Output SPSS
Berdasarkan Tempat Asal) dimana total
persentasenya menjadi 93,33% responden Dari tabel 10, dapat dilihat bahwa angka
merupakan orang yang bekerja, sehingga dari kolom R, merupakan hubungan antara
keputusan untuk tinggal di Hotel Y Jakarta perilaku konsumen dengan keputusan
merupakan perintah dan kewajiban dari pembelian (koefisien korelasi), dimana
perusahaan/kantor, dimana harganya pun angka dari kolom R adalah 0,714.
sudah disesuaikan dengan budget kantor, Sedangkan, R square menyatakan besarnya
dengan tujuan untuk mendapatkan tempat pengaruh perilaku konsumen dengan
tinggal yang dekat dengan kantor mereka. keputusan pembelian (koefisien determinasi)
Sedangkan rata – rata nilai tertinggi 4,37 adalah 0.509. Hal ini berarti besarnya
pada pernyataan 4 yang merupakan dimensi pengaruh perilaku konsumen dengan
evaluasi alternatif, dengan bunyi keputusan pembelian konsumen adalah
pernyataan “Saya percaya Hotel Y Jakarta 50,9% yang kemudian dibulatkan menjadi
memiliki kualitas terbaik yang dapat 51%. Sedangkan sisanya sebesar 49%
memenuhi kebutuhan saya”. Dari sini (100% - 51%) dipengaruhi oleh variabel –
teranalisa bahwa responden mempercayai variabel lainnya yang tidak diteliti oleh
kualitas Hotel Y Jakarta merupakan yang penulis dalam penelitian ini.

Koefisien Regresi
Tabel 11. Hasil Pengujian Koefisien Regresi
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 6,679 4,471 1,494 ,141
1
Perilaku Konsumen ,807 ,104 ,714 7,756 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Olahan Output SPSS

Berdasarkan tabel hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh


koefisien regresi, maka didapat dianalisis yang signifikan dari perilaku konsumen
bahwa persamaan regresi untuk terhadap keputusan pembelian. karena 0,000
memperkirakan keputusan pembelian yang < 0,05 dimana 0,05 merupakan taraf
dipengaruhi oleh perilaku konsumen adalah signifikan.
Y = 6,679 + 0,807X, dimana Y merupakan
keputusan pembelian dan X merupakan Uji Hipotesis
perilaku konsumen. Tabel 11 juga terlihat Dari seluruh hasil pengolahan data, maka
bahwa nilai Sig. sebesar 0,000. Nilai didapatkan ringkasan sebagai berikut:

65
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation --- Volume 2, No. 1, April 2019
eISSN: 2654-4687 ----- pISSN: 2654-3893

Tabel 12. Ringkasan Hasil Pengolahan Data


Hubungan Uji
Korelasi Pengaruh Persamaan Regresi
Variabel Hipotesis
XY 0,714 (Kuat) 51% Y = 6,679 + 0,807X Signifikan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2019

KESIMPULAN yang berada pada tingkat hubungan yang


Berdasarkan hasil pengolahan data yang kuat. Sedangkan nilai pengolahan data
telah dilakukan, maka didapat hasil yang dilakukan untuk mengetahui
kesimpulan untuk perumusan masalah yang besarnya pengaruh perilaku konsumen
diteliti, yaitu: terhadap keputusan pembelian (koefisien
1. Berdasarkan pernyataan kuisioner determinasi) atau R-square didapat nilai
perilaku konsumen, maka diketahui sebesar 0.509. Hal ini berarti besarnya
bahwa pernyataan konsumen di Hotel Y pengaruh perilaku konsumen dengan
Jakarta yang paling rendah adalah keputusan pembelian konsumen adalah
konsumen memilih untuk tinggal di 50,9% yang kemudian dibulatkan
Hotel Y Jakarta bukan karena pengaruh menjadi 51%. Sedangkan sisanya
keluarga/teman/rekan kerja mereka, sebesar 49% dipengaruhi oleh variabel –
tetapi berdasarkan pernyataan tertinggi variabel lainnya yang tidak diteliti oleh
bahwa pengaruh lokasi Hotel Y Jakarta penulis dalam penelitian ini.
yang strategis, yaitu dekat mal dan Ada beberapa saran yang dapat
gedung-gedung perkantoran. diusulkan untuk Hotel Y Jakarta dan saran
Sebagaimana 81.67% responden untuk penelitian selanjutnya. Saran-saran
merupakan pegawai swasta, yang letak yang diusulkan adalah sebagai berikut:
kantornya sangat dekat dengan Hotel Y 1. Hotel Y Jakarta disarankan untuk
Jakarta. meningkatkan mutu dari program-
2. Berdasarkan pernyataan kuisioner program yang sudah ada, seperti The Y
keputusan pembelian, maka diketahui Kids Program dan The Y Rewards, serta
bahwa penyataan terendah konsumen di penambahan program lain yang lebih
Hotel Y Jakarta adalah bahwa mereka menarik sehingga dapat
memutuskan pembelian bukan karena mempertahankan loyalitas pelanggan
rekomendasi dari orang lain, Hal ini dan memuaskan keinginan pelanggan di
sejalan dengan pernyataan perilaku Hotel Y Jakarta. Karena pelanggan yang
konsumen yang memilih tinggal di Hotel terpuaskan tersebut dapat
Y Jakarta bukan karena dipengaruhi oleh berkomunikasi dari mulut ke mulut,
keluarga/teman/rekan kerja mereka. dimana hal tersebut secara langsung
Penyataaan konsumen paling tinggi maupun tidak langsung dapat
menyatakan bahwa mereka memutusan merangsang minat beli seseorang
pembelian karena adanya kepercayaan terhadap suatu produk. (Kurnia,2013)
akan kualitas yang dimiliki Hotel Y 2. Hotel Y Jakarta diharapkan dapat
Jakarta, dimana kualitas tersebut mempertahankan dan meningkatkan
merupakan yang terbaik untuk dapat kualitas yang dimiliki, serta memelihara
memenuhi kebutuhan mereka. hubungan yang baik dengan para klien
3. Menurut hasil pengolahan yang (tamu dan/atau booker) yang berpotensi
diperoleh dari SPSS 20, nilai uji dan yang selalu setia menggunakan jasa
koefisien korelasi menghasilkan nilai akomodasi Hotel Y Jakarta, baik untuk
koefisien (R) sebesar 0,714 dari short stay maupun long stay, sehingga
perhitungan pearson product moment konsumen tetap mempercayai produk

66
Agung Gita Subakti: Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Di Sales And
Marketing Department
(Studi Kasus Di Hotel Y Jakarta)

dan jasa yang dimiliki oleh Hotel Y Blythe, Jim. (2012). Essentials of Marketing
Jakarta untuk memenuhi kebutuhan (Fifth Edition). Essex: Pearson
hidup mereka. Education Limited.
3. Dalam penelitian ini hanya digunakan Donnelly, J. Peter., & H, James. (2011). A
satu variabel bebas, sehingga kurang Preface to Marketing Management
mampu untuk menjelaskan faktor apa (Twelfth Edition). New York:
saja yang berpengaruh terhadap McGraw-Hill.
keputusan pembelian secara lebih Dr. E. M. M.Si. Sangadji & Dr. MM., S. S.
mendetail. Sesuai dengan pendapat (2010). Metodologi Penelitian –
Kotler dan Armstrong (2012) bahwa Pendekatan Praktis dalam Penelitian.
keputusan pembelian seseorang Yogyakarta: ANDI.
dipengaruhi oleh 4 faktor psikologi Kanuk, Leon Schiffman, & Lazar, Leslie
utama, yaitu motivasi, persepsi, (2010). Consumer Behavior (Tenth
pengetahuan serta keyakinan dan Edition). New Jersey: Perason
pendirian. Maka bagi peneliti lain yang Education, Inc.
tertarik untuk melakukan kajian Kompas. 8 Mei (2013) Kebutuhan Hotel
mengenai keputusan pembelian maupun Baru Mencapai 800. halaman 19
perilaku konsumen secara umum, Kosasih., Fadili, Dadan A. & Fadilah, Nurul.
diharapkan dapat meneliti variabel lain (2013). Pengaruh Perilaku Konsumen
yang mempengaruhi keputusan Terhadap Keputusan Pembelian
pembelian di luar dari perilaku Sepeda Motor Yamaha di Dealer
konsumen, sehingga diharapkan dapat Arista Johar. Jurnal Manajemen Vol.
mampu menjelaskan faktor apa saja 10 No. 3, Page 1135.
yang berpengaruh terhadap keputusan Pizam, A. (2010). International
pembelian secara lengkap. Encyclopedia of Hospitality
Management (Second Edition). Great
DAFTAR PUSTAKA Britain: Butterworth-Heinemann.
Ali, Mumtaz., Fengjie, Jin & Qureshi, Sugiyono, P. D. (2010). Metode Penelitian
Naveed A. (2010). An Exploratory Bisnis (Cetakan ke-15). Bandung:
Study on Consumer Buying Behavior Penerbit Alfabeta.
in Pakistani Perspective. Asian Journal Voicu, Alexandru, & Galalae, Christina.
of Management Research, Page 216 - (2013). Consumer Behaviour
223. Research: Jacquard Weaving in the
Armstrong, P. Kotler. (2012). Principles of Social Sciences. Management
Marketing. London: Pearson Education Dynamics in the Knowledge Economy,
Limited. Page 278.
Juliandi, Azuar., Irfan., & Manurung,
Saprinal. (2014). Metode Penelitian
Bisnis. Medan: UMSU Press.

67

Anda mungkin juga menyukai