Anda di halaman 1dari 10

1

MATERI MANAJEMEN PERTANIAN XII PPT SEMESTER 5

PENGAWASAN DAN PENILAIAN PRODUKSI BENIH

1. Pengertian pengawasan
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja
standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah di tentukan, untuk
menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan dan apakah suatu pekerjaan
tersebut telah sesuai dengan standar yang ditentukan sebelumnya. Serta untuk
mengambil tindakan perbaikan yang di perlukan untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien
mungkin.
Dalam proses pengawasan secara umum terdiri dari tiga (3) fase,yaitu :
1.Menetapkan alat pengukur
2.Mengadakan penilaian
3.Mengadakan perbaikan

2. Tujuan dalam pengawasan


 Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan sesuai dengan rencana yang
di gariskan.
 Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan sesuai dengan
instruksi serta asas-asas yang telah diinstruksikan.
 Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan,kelemahan-kelemahan dalam
bekerja.
 Untuk mengetahui segala sesuatu apakah berjalan dengan efisien.
 Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan dan
kelemahan ataupun kegagalan ke arah perbaikan.

3. Aspek kegiatan dalam pengawasan


1. Persiapan lahan
Persiapan lahan adalah kegitan menyiapkan lahan yang sesuai dengan jenis
tanaman budidaya untuk pertumbuhan tanaman secara optimal sebagai media
tempat tumbuh tanaman yang akan di ambil produktivitasnya perlu di olah
sedemikian rupa untuk menghasilkan tanaman yang baik. Persiapan lahan di
lakukan pertama kali yaitu :
2

a. Pembajakan tanah
Cara pengawasannya yaitu melihat luas lahan yang akan di olah sesuai
dengan kriteria lahan pembenihan. Contohnya perbenihan timun jenis tanah
yang baik adalah berlempung, gembur, berpasir, subur dan memiliki unsur
organik tinggi yang dilakukan dengan membajak menggunakan hand traktor
mata pisau singkal.
b. Pembuatan bedengan
Cara pengawasannya dimulai dari pengukuran jarak antar bedengan, lebar
bedengan, tinggi drainase dan ukuran drainase di sekitar bedengan.
c. Pemasangan mulsa
Cara pengawasannya dilihat dari pemasangan mulsa yang sesuai dengan
bedengan dilihat dari kerapian dan kerapatan agara tidak lepas.
d. Pembuatan lubang tanam
Cara pengawasannya dilihat dari diameter dan jarak tanam.
2. Penanaman
Saat penanaman pengawasan dilakukan dengan cara memperhatikan kedalam
lubang tanam (tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dangkal) harus seragam agar
tinggi tanaman sama. Saat pembunbunan juga perlu diawasi, tinggi tanah bunbunan
di perhatikan sampi leher tanaman (kira-kira 1 cm dari pangkal daun paling bawah)
dilanjutkan dengan pengawasan penyiraman setelah penanaman (tanah tidak terlalu
berair/becek dan juga tidak terlalu kering,pastikan akar dan tanah menyatu dengan
baik) terkahir pemberian sungkup diatas tanaman paska tanam saat penanaman
yang perlu dinilai adalah penyatuan akar dan tanah baik,tanaman tegak tidak miring
(kokoh).
3. Perawatan tanaman
Setelah penanaman dilakukan selanjutnya pengawasan perawatan tanaman itu
sangat perlu untuk dilakukan,antara lain:
a. Penyiraman
Pengawasan dalam penyiraman tanaman rutinitas sesuai dengan kebutuhan
tanaman.
b. Pemupukaan susulan
Pengawasan pemupukan susulan dilihat dari pemupukan harus tepat waktu
dan sesuai dengan dosis tanaman.
c. Penyemprotan pengendalian HPT
Pengawasan pengendalian HPT dilihat dari peralatan, pemakaian sesuai dosis
dan cara penyemprotan.
4. Penyerbukan
a. Isolasi
Pengawasan isolasi dilakukan dengan melihat cara isolasi dan hasil isolasi
yang benar (menutup bunga yang sudah di pastikan besok pagi sudah mekar)
3

b. Polinasi
Pengawasan saat polinasi dilihat dari cara polinasi dan hasil polinasi
(memberikan Serbuk jantan diatas kepala putik bunga betina dan memberi tanda
telah selesai di polinasi (benangsiet).

5. Panen
Pengawasannya di lihat dari cara pemetikan buah dan membedakan antara
buah hasil polinasi dan perkawinan sendiri.
6. Pasca panen

a. Ekstrasi
Pengawasannya di lihat dari cara ekstrasi dan hasil ekstrasi yang benar
(memilah buah masak, membelah buah dan memisahkan antara daging buah
dan biji tanaman yang akan di jadikan benih).
b. Processing
Pengawasnnya dilihat dari pencucian benih saat mensterilkan benih dari sisa-
sisa daging buah dan kotoran yang menempel pada kulit buah.
c. Sortasi
Pengawasannya di lihat dari cara dan hasil saat memisahkan antara benih
murni dan kotoran benih dan pastikan benih murni terhindar dari campuran
kotoran benih ataupun benoh tanaman lain.
4. Penilaian
Penilaian adalah hasil akhir dari pengawasan yang di lakukan dari awal
kegiatan sampai akhir kegiatan dan penilaian juga menentukan baik tidaknya hasil
dari pengawasan yang di lakukan.

Mengevaluasi pemasaran produk benih.


1. PEMASARAN : suatu sistem dari kegiatan bisnis yg ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa, baik kepada pembeli yg ada maupun pembeli yg potensial.
2. Evaluasi Analisa konsumen
1. Keinginan dan kebutuhan konsumen
2. Pemenuhan kebutuhan konsumen
3. Sumber daya yang terbatas
4. Perubahan persepsi, selera, daya beli
5. Kecenderungan permintaan
4

KEBUTUHAN KONSUMEN
1. Manusia berkecenderungan memenuhi keinginan (wants) dan kebutuhan
(needs) pada sumber daya yang terbatas
2. Sumber daya berupa – meningkatnya pendapatan, tingkat pendidikan, status
sosial, berubahnya tempat tinggal, berubahnya keadaan sosial-politik lainnya
3. Evaluasi terhadap persepsi konsumen perlu dilakukan secara rutin: 3, 6, 12
bulan?
4. Cara evaluasi:
1. Rapid appraisal assessment (penilaian secara cepat
a. dengan mengambil beberapa sampel)
2. Sampling assessment (melakukan penelitian
b. terhadap beberapa contoh)
PERUBAHAN PREFERENSI
Proses pengambilan keputusan membeli suatu barang:
1. Ingin membeli
2. Mencari informasi sebelum membeli
3. Memberikan evaluasi terhadap informasi
4. Keputusan untuk membeli
5. Evaluasi terhadap barang yg akan dibeli

Beberapa kegiatan pendukung yang mempengaruhi perilaku konsumen:


1. Tersedianya informasi pasar > gejolak harga, arah perkembangan pasar
2. Identifikasi parameter-parameter ekonomi >estimasi arah dan pencapaian
target perusahaan
3. Tersedianya infrastruktur > memperlancar kegiatan perusahaan agroindustri
PERMINTAAN NEGATIF
1. Sebagian dari segmen pasar potensial tdk menyukai produk/jasa yg
ditawarkan (permintaan vasectomy, asuransi, angkutan bis,dll)
2. Tugas manajer membuat suatu rencana unt merubah permintaan dari negatif
ke positif.
PERMINTAAN LATENT
1. Sebagian besar konsumen mempunyai kebutuhan yg kuat thd sesuatu yg tdk
ada dlm bentuk yg nyata (perokok yg menghendaki rokok yg tdk mengandung
nicotine, konsumen yg menghendaki mobil yg lebh tahan lama,dll)
2. Tugas pemasaran mengembangkan permintaan agar tdk terjadi permintaan
latent.
TIDAK ADA PERMINTAAN
1. Orang tdk berminat sama sekali thd penawaran produk atau jasa, dpt
digolongkan jadi :
• Barang sdh dikenal tapi dianggap tdk punya nilai (botol kosong yg ada
di tong, kawat potongan yg sudah berkarat, kaleng bekas, dll)
• Barang sdh dikenal dan dianggap bernilai, tp tdk mempunyai nilai unt
pasar tertentu (perahu di pedalaman, mantel di d.tropis,dll)
• Barangnya baru ditemukan shg tdk ada permintaan krn kurangnya
promosi.
5

2. Tugas pemasaran menciptakan permintaan al.


• Menghubungkan produk/jasa tsb dng kebutuhan yg ada di pasar
(kaleng unt brng seni)
• Mengubah lingkungan agar barang2 jd bernilai (membuat danau
rekreasi)
• Melakukan promosi agar orang tertarik membeli
PERMINTAAN MENURUN
1. Keadaan dimana permintaan untuk suatu produk/jasa semakin berkurang dan
diperkirakan semakin menurun jika tdk dilakukan perbaikan pasar atau usaha
pemasaran yg lbh jitu.
2. Tugas pemasaran meningkatkan permintaan, bila masih terdapat peluang unt
memperbaiki produk/jasa yg turun tsb.
PERMINTAAN TIDAK TERATUR
1. Perusahaan mengalami masa ramai dan masa sepi.
2. Keadaan dimana pola permintaan pada saat tertentu dipengaruhi oleh
fluktuasi musim, dll (hotel di daerah wisata, penangkapan ikan, dll)
3. Tugas pemasaran menyelaraskan permintaan, menyesuaikan permintaan
dng penawaran, mengubah pola permintaan (memberi harga murah ketika
sepi, dan harga mahal ketika ramai)
PERMINTAAN PENUH
1. Keadaan dimana tingkat dan saat permintaan yg sekarang sama dng tingkat
dan saat permintaan yg diharapkan.
2. Kondisi ini dipengaruhi oleh : perubahan kebutuhan dan selera di pasar, dan
persaingan yg aktif.
3. Tugas pemasaran adalah mempertahankan permintaan dan mencegah
timbulnya kekuatan2 yg dapat mengurangi permintaan (mempertahankan
harga jual, mengendalikan biaya, tetap mengadakan promosi, dll)
PERMINTAAN BERKELEBIHAN
1. Keadaan dimana permintaan lebih besar dari penawaran, shg perusahaan
merasa tdk mampu memenuhi permintaan yg lbh besar.
2. Tugas pemasaran mengurangi permintaan (menaikkan harga, mengurangi
kegiatan promosi)
PERMINTAAN TIDAK SEHAT
1. Beberapa produk dimana permintaannya dapat dinilai tdk baik dari segi
kesejahteraan konsumen, kemakmuran masyarakat atau penyedia.
2. Merupakan permintaan tidak sehat (rokok, minuman berenergi, obat2an
tertentu, dll)
3. Tugas pemasaran meniadakan permintaan.
6

Mengevaluasi Biaya Usaha Benih


A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu rangkaian manajemen yang harus
dilaksanakan, baik evaluasi proses/ monitoring maupun evaluasi hasil/
dampak. Suatu kegiatan tanpa evaluasi tidak akan diketahui kelemahan
maupun kelebihan dalam suatu proses usaha, dengan evaluasi maka semua
tahapan dalam suatu usaha dapat kiranya diketahui tahapan mana yang
masih lemah dan tahapan mana saja yang sudah baik sesuai dengan
rencana.
Evaluasi adalah kegiatan yang penting, karena evaluasi berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan,pengorganisasian, suatu pekerjaan baik
dari sisi teknis, sosial, ekonomi maupun dari sisi keuangan dan mentalitas
(keberanian) dari pengelola sebuah usaha.
B. Tujuan
Secara keseluruhan evaluasi kegiatan bertujuan untuk:
1. Menilai apakah realisasi kegiatan usaha tani sesuai dengan rencana kegiatan
usaha.
2. Berupaya mencari penyebab dari adanya ketidak sesuaian antara rencana
dengan realisasi kegiatan usaha.
3. Merumuskan / memutuskan tindakan untuk solusi agar realisasi kegiatan
sesuai dengan rencana yang sekaligus sebagai pengembangan kegiatan
yang menguntungkan.

Tujuannya adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai


penjualan, laba, dan sasaran lain yang ditetapkan dalam rencana
tahunannya. Kegiatan ini juga mencakup penentuan produk, wilayah, pasar
dan saluran yang berbeda yang dapat mendatangkan laba.

C. Evaluasi Kegiatan
1. Aspek Teknis
a. Pemilihan benih
Untuk mendapatkan benih yang bernas dilakukan pemilihan
benih (sortasi) setelah itu dilakukan perendaman benih. Jumlah benih
yang dimasukkan kedalam air disesuaikan dengan volume air. Benih
yang mengapung dibuang. Benih yang tenggelam adalah benih yang
bernas.

b. Cara Persemaian
1. Siapkan tempat penyemaian
2. Masukkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1
3. Biarkan pada tempat yang terlindungi dari hujan dan sinar
matahari selama 1 minggu
4. Rendam bibit dalam air hangat selama 3 jam
5. Tunggu hingga benih berkecambah.
7

c. Cara Penanaman
Yang pertama kali dilakukan dalam budidaya cabe adalah
penyiapan media. Komposisi media tanam diantaranya adalah
campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan
komposisi 1:1:1. Setelah menyiapkan media tanam yang
dilakukan kemudian adalah pemindahan bibit. Pindahkan bibit
tanaman cabe dari tempat persemaian ke lubang tanam pada
bedengan. Lakukan pekerjaan ini saat pagi atau sore hari,
dimana matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stress
pada tanaman.

d. Pemeliharaan dan Perawatan


1. Pemupukan
Berikan pemupukan tambahan dengan dosis satu sendok
makan NPK/lubang tanam setiap bulannya.
2. Penyiraman
Tanaman cabe sebaiknya disiram sekurang – kurangnya
3 hari sekali. Apabila matahri bersinar terik, siram setiap
hari.
3. Pengendalian HPT
Penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan
apabila tanaman terlihat terserang hama atau
sakit.apabila terlihat ada hama putih semprot dengan
pestisida, bila terlihat ada bakal ulat semprot dengan
insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan
fungisida.
4. Panen
Umur cabe dari mulai tanam hingga panen bervariasi
tergantung jenis varietas dan lingkungan. Masa panen
terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna
merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah
masuk bobot yang optimal. Waktu panen sebaiknya
dilakukan pada saat pagi hari setelah embun kering.

2. Aspek Ekonomi
a. Budidaya benih cabe dapat beresiko sedang terhadap keberhasilan
panen. Sehingga, diperlukan pengamatan yang rutin.
b. Budidaya usaha benih cabe menghasilkan keuntungan yang tinggi hal
ini ditunjukkan dengan ratio B/C >1 setelah dilakukan analisa usaha
tani.
8

3. Aspek Sosial
a. Komoditi cabe dapat diterima oleh petani karena hasil produksi yang
cukup tinngi
b. Sistem tenaga kerja adalah penyakap dengan pembagian 1/5 bagian
untuk penyakap dengan kewajiban membuat persemaian, tanam,
penyiangan, dan panen. Dengan sistem ini pendapatan petani disekitar
lahan dapat meningkat.
c. Hasil produksi lebih tinggi dibandingkan rencana kegiatan.

Menentukan Biaya Usaha Benih


Untuk mengetahui suatu usaha layak untuk dilaksanakan atau tidak layak
dilaksanakan maka perlu dilakukan analisis usaha tani. Untuk itu, usaha tani
pembiakan tanaman misalkan contoh pembiakan tanaman durian yang dibahas
dalam tulisan ini dapat disusun analisis usaha taninya yang meliputi analisis biaya
produksi, analisis modal usaha tani, analisis keuntungan, analisis titik impas (break
even point), dan lain-lain.
Semua perhitungan di dalam analisis ini berdasarkan satuan unit usaha dan masa
pembiakan satu periode. Sebelum memutuskan untuk memulai suatu kegiatan bisnis
usaha tani pembiakan durian, maka perhitungan untung atau rugi dan kemungkinan
terjadinya kegagalan merupakan faktor utama yang selalu menjadi bahan
pertimbangan. Secara umum, suatu kegiatan usaha tani dapat dikatakan berhasil
dalam segi finansial apabila dapat menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

1. Usaha tani tersebut menghasilkan penerimaan yang dapat menutup semua


biaya atau pengeluarannya
2.  Usaha tani tersebut menghasilkan penerimaan tambahan untuk membayar
bunga modal yang dipakai, baik modal sendiri maupun modal yang dipinjam
dari pihak lain
9

4. Usaha tani tersebut memberikan jasa pengelolaan yang wajar kepada pelaku
usaha tani tersebut.

Tinggi rendahnya biaya suatu usaha tani ditentukan oleh besarnya skala
usaha dan efisiensi penggunaan modal, tenaga kerja, alat-alat serta sarana
produksi. Biaya usaha tani meliputi semua ongkos-ongkos yang merupakan
pengorbanan dalam pengadaan input produksi.
Untuk menilai kinerja atau performa suatu usaha, secara sederhana dapat
dilakukan analisis perbandingan berbagai komponen biaya, pendapatan, dan
keuntungan. Beberapa contoh analisis perbandingan tersebut, biasanya dinamakan
ratio, adalah B/C rasio, R/Cratio, Break Even Point analysis (BEP), Return On
Investment (ROI), Return On Assets (ROA) dan sebagainya.

a) Analisis B/C ratio

B/C ratio (benefit/cost) merupakan perbandingan antara keuntungan yang


didapatkan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Keuntungan
merupakan selisih yang diperoleh dari pendapan (hasil penjualan) dikurangi
biaya-biaya. Komponen biaya yang dijadikan pembanding biasanya adalah
biaya produksi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang. B/C
ratio ini biayanya dilakukan untuk menilai kinerja keuangan dari suatu usaha
pada tiap kali siklus produksi. Analisis ini menunjukkan seberapa besar suatu
usaha menghasilkan keuntungan.

b) Analisis R/C ratio

Disamping B/C ratio, kinerja keuangan sejenis yang biasa dapat digunakan
adalah R/C ratio (revenue/cost). Ratio ini mengambarkan kemampuan
peneriamaan usaha. Suatu usaha dapat memiliki R/C ratio = 1 jika jumlah
penerimaan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Usaha yang baik
tentunya harus mendapatkan R/C ratioyang lebih besar dari 1, artinya usaha
tersebut mendapatkan marjin posiitif (keuntungan).

c) Analisis ROI

Analisis ROI (Return On Investment) yaitu perbandingan antara keuntungan


(return) dengan besarnya investasi yang telah dikeluarkan. Analisis ini
menujukkan kemampuan usaha untuk mengembalikan investasi yang telah
dikeluarkan oleh si pemilik usaha. Rasio ini bisanya dinyatakan dalam persen
(%), sedangkan analisis ROA (Return On Assets) adalah perbandingan antara
keuntungan (return) dibandingkan dengan nilai asset usaha (aktiva). Ratio ini
menggambarkan kemampuan usaha untuk membiayai pengadaan asset usaha.
10

d) Analisis BEP

Analisis titik impas, biasanya disebut sebagai analisis BEP (Break


Even Point). Titik impas adalah suatu keadaan dimana suatu usaha
tidak mendapatkan keuntungan, tetapi tidak pula menderita kerugian. Nilai-nilai
yang berada dibawah titik impas menunjukkan bahwa usaha mengalami
kerugian. Oleh karena itu, setiap usaha harus mampu melebihi titik impasanya.
Titik impas sendiri dapat dinyatakan dalam jumlah rupiah pendapat yang diharus
diperoleh atau dalam jumlah unit barang yang harus dihasilkan agar suatu
usaha tidak mengalami kerugian.Analisis B/C ratio, R/C ratio dan BEP umumnya
dapat diterapkan dalam setiap siklus produksi, sedangkan analisis ROI dan
ROA umumnya dilakukan untuk satu periode tahun anggaran.

Anda mungkin juga menyukai