Keuangan
Keuangan
KEUANGAN
KATA PENGANTAR
1
Buku panduan keuangan akademik STIKes Putra ABadi Langkat Stabat
menjelaskan tentang pelaksanaan atau mekanisme pengelolaan keuangan. Buku
Panduan ini memuat uraian tata cara pelaksanaan pemasukan dan pengeluaran
keuangan yang berisi tiga kegiatan utama, yaitu persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi hasil. Pengelolaan keuangan merupakan satu keberhasilan suatu
perguruan tinggi untuk mengevaluasi berbagai kebutuhan dalam pelaksanaan
akademik STIKes PAL pada Khususnya.
Buku panduan ini merupakan acuan pelaksanaan penelolaan keuangan
perguruan tinggi. Buku ini juga berisi panduan tentang cara mengunggah laporan
kemajuan, laporan akhir keuangan secara Internal. Terbit nya Buku Panduan ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas monev pengelolaan keuangan di STIKes
PAL sehingga hasilnya dapat dipertanggung-jawabkan secara lebih baik, tanpa
mengurangi ruang kreativitas pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Atas terbitnya Buku Panduan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua anggota tim penyusun
atas sumbangsih yang telah diberikan, mulai dari menggagas dan menyusun,
sampai dengan selesainya penerbitan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
3
BAB I
PENDAHULUAN
PENGANTAR
Penyelenggaraan kegiatan pendidikan tinggi, tidak dapat berjalan apabila
tidak didukung oleh unsur pembiayaan yang sesuai dengan standar. Unsur
pembiayaan merupakan salah satu unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan
penyelenggaraan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan tinggi
tersebut. Pembiayaan penyelenggaraan pendidikan tinggi pada setiap satuan
pendidikan tinggi yakni perguruan tinggi yang membutuhkan tolok ukur
minimum atau standar agar pembiayaan penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat
berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku, sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
perguruan tinggi, transparan, akuntabel dan bermutu.
Pembiayaan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Putra Abadi Langkat
(STIKES PAL) tidak hanya diperuntukkan bagi kegiatan pembelajaran saja,
melainkan juga untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dalam Tridharma Perguruan Tinggi, serta untuk kesejahteraan Dosen, Tenaga
Kependidikan, dan Mahasiswa juga. Oleh karena itu, standar mutu pembiayaan
sebagai salah satu komponen dalam SPMI-PT, bertujuan untuk meningkatkan
mutu pembiayaan, dan meningkatkan relevansi kegiatan Tridharma Perguruan
Tinggi dengan rencana pembiayaan yang telah ditetapkan. Peraturan Pemerintah
No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 butir no 10,
menyebutkan bahwa Standar Pembiayaan adalah standar yang mengatur
komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama
satu tahun.
Pembiayaan pada STIKES PAL khususnya tentang aspek pengelolaan,
disesuaikan dengan standar keuangan yang berlaku. Mutu yang diharapkan sesuai
dengan harapan pelanggan pada saat melakukan penyelenggaraan atau
pengelolaan. Selanjutnya mutu tersebut ditunjukan bahwa setiap program di
STIKES SPAL telah didahului dengan suatu perencanaan yang disebut Rencana
kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT). Ini menjadi indikator keberhasilan
4
pembiayaan pada STIKES PAL dengan memperhatikan outcome dan dampak
yang ditimbulkan dari kegiatan yang dilaksanakan.
5
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
6
2. Mendesain formulir-formulir keuangan antara lain: formulir bukti
kas, formulir bukti bank, formulir permohonan dan
pertanggungjawaban uang muka, formulir pembayaran gaji, dan
formulir keuangan lainnya.
3. Menjelaskan fungsi dan tata-cara penggunaan formulir tersebut
kepada staf Keuangan.
4. Membuat Anggaran Tahunan dan Anggaran Proposal bersama ketua
STIKes PAL.
5. Mensupervisi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Staf
Keuangan
6. Membuat Penggajian untuk Staf STIKes PAL
7. Menyusun Laporan Keuangan Konsil yang terdiri dari:
a. Laporan Posisi Keuangan/Neraca.
b. Laporan Aktivitas.
c. Laporan Arus Kas.
8. Menyusun Laporan Keuangan Konsil LSM Indonesia untuk
Kepentingan Perpajakan.
9. Memberikan informasi dan laporan tertulis kepada ketua STIKes
PAL mengenai perkembangan dan posisi keuangan
7
8. Teliti dan rapi dalam bekerja
9. Berpengalaman mengkoordinir tim minimal 2 orang dalam jangka
waktu sedikitnya 1 tahun
8
BAB III
PENETAPAN STANDAR PEMBIAYAAN
9
1. Proposal Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT);
2. Pembahasan RKAT;
3. Pengajuan Persekot Kerja (PK);
4. Realisasi Dana;
5. Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dan Laporan Keuangan;
6. Evaluasi terhadap kesesuaian antara RKAT, Persekot Kerja, dan SPJ;
7. Auditing atau Penilaian.
Dengan demikian, STIKes PAL telah membuat beberapa penetapan
standar yaitu: Standar arah kebijakan pengelolaan keuangan; Standar proses
pengelolaan keuangan; dan Standar pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.
Standar mutu kegiatan pengelolaan keuangan disusun berdasarkan Rencana
Anggaran Tahunan, dengan mengacu kepada sasaran yang ingin dicapai oleh
setiap kegiatan itu. Standar ditetapkan dengan mengacu pada visi dan misi STIKes
PAL dalam setiap satuan kegiatan dalam Tridharma Perguruan Tinggi yang secara
singkat dapat digambarkan melalui analisis lingkungan strategis (Renstra dan
Renop) sebagai bahan untuk penyusunan Rencana anggaran Tahunan (RAT)
setiap kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.
10
perundang-undangan yang berlaku. Aktivitas yang bersifat srategis sebagai
sumber pendapatan (revenue) diciptakan dan dijalankan mengikuti rambu-
rambu hukum maupun peraturan internal. Penggunaan dana diarahkan pada
pembiayaan kegiatan dalam rangka pencapaian mutu akademik yang dicita-
citakan.
3. Transparansi
Artinya dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Semua informasi
tentang pengelolaan keuangan harus secara langsung dapat diterima oleh
siapapun yang memerlukan. Informasi harus dapat dipahami dan dipantau.
4. Efisien dan Efektif
Artinya penggunaan dana atau penganggaran yang efisien dapat dilakukan
melalui tahapan perencanaan yang baik. Perencanaan harus dikoordinasikan
dengan seluruh unit di perguruan tinggi agar duplikasi kegiatan maupun
anggaran tidak terjadi.
Efektifitas penggunaan dana dicapai dengan perencanaan yang didasarkan
atas rencana strategi dan rencana operasional yang disusun dalam rangka
mencapai visi, misi dan tujuan yang ditetapkan.
5. Akuntabilitas
Artinya pembuat keputusan yang berhubungan dengan masalah keuangan
tidak hanya bertanggungjawab secara internal, melainkan juga
bertanggungjawab kepada publik maupun seluruh stakeholders.
11
Sumbangan wajib dan sumbangan pengembangan mahasiswa baru, kegiatan
usaha, dan lain-lain.
12
4. Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh STIKes PAL disosialisasikan
kepada sivitas akademika STIKes PAL untuk menjamin adanya
pengelolaan dana yang akuntabel.
5. Penentuan alokasi anggaran untuk masing-masing unit kerja mengacu
pada programprogram yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan
(RAKERTA) STIKES RS Baptis Kediri.
6. STIKes PALmempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran yang
memperhatikan masukan dari tingkat program studi sehingga
memungkinkan adanya subsidi silang dalam pengembangan program studi
di lingkungan STIKES RS Baptis Kediri.
7. STIKes PALmempunyai prosedur pencairan anggaran yang mampu
mendukung kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan yang telah
direncanakan secara baik dan berkualitas.
8. STIKes PALmenetapkan alokasi biaya investasi dari total anggaran
tahunan.
9. STIKes PALmenetapkan alokasi biaya operasional dari total anggaran
tahunan.
10. STIKes PALmenetapkan alokasi biaya personal dari total anggaran
tahunan.
13
Perguruan Tinggi. Dengan Rencana Anggaran Tahunan (RAT)
diharapkan setiap kegiatan dapat diikuti dan dilacak kesesuaiannya
dengan perencanaan, dengan kata lain, setiap kegiatan yang didasarkan
atas RAT dapat dijamin akuntabilitasnya. Setiap kegiatan sebagai
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dalam jenjang dan unit
manapun harus dilaksanakan berdasarkan RAT. Dengan demikian, setiap
kegiatan dapat dipertanggungjawabkan sejak dari perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya. Tahapan penyusunan Rencana Anggaran
Tahunan STIKes PAL dapat diuraikan sebagai berikut. Berdasarkan visi
dan misi, Rencana Strategi atau Strategic Action Plan (SAP) disusun
berupa tindakan, langkah atau cara untuk mencapainya. Rencana strategik
tersebut dinyatakan dalam kebijakan-kebijakan yang meliputi bidang
pendidikan, penelitian, kerjasama, dan pengabdian kepada masyarakat
serta bidang kemahasiswaan, dan bidang-bidang lain sesuai dengan
kebutuhan STIKes PAL sesuai dengan Diagram yang tercermin dibawah
ini.
HUBUNGAN RENSTRA (SAP) RAT
PENAJAMAN
RENCANA
STRATEGI (SAP)
Arahan dan
Kebijakan Umum
STIKes PAL
Strategi dan Priorita
Kondisi ekonomi
dan Keuangan
14
c. Indikator kinerja mempunyai karakteristik antara lain:
1. Terkait pada tujuan dan program, serta menggambarkan pencapaian
hasil;
2. Dibatasi pada hal-hal yang vital dan penting bagi pengambilan
keputusan;
3. Diutamakan pada hal-hal yang perlu mendapat prioritas;
4. Terkait dengan system pertanggungjawaban yang memperlihatkan
hasil dari kegiatan.
d. Indikator kinerja mempunyai fungsi:
1. Memperjelas apa, berapa dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan;
2. Menciptakan konsensus untuk menghindari kesalahan interpretasi;
3. Sebagai dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja.
4.
F. Realisasi Kegiatan dan Anggaran Tahunan
Salah satu aktivitas paling penting dalam setiap kegiatan Tridharmam
perguruan Tinggi di STIKes PAL adalah sistem dan mekanisme realisasi
anggaran. Oleh karena itu agar kegiatan tidak terhambat oleh penetapan sistem
yang berlaku, diperlukan panduan pelaksanaan pencairan dana atau realisasi
anggaian dalam bentuk bagan alir yang sederhana, mudah dipahami diketahui
semua pihak, dan diiaati oleh semua yang terlibat didalamnya.
15
BAB IV
PENGENDALIAN STANDAR PEMBIAYAAN
16
b. Evaluasi atas proses penganggaran.
Evaluasi yang dilakukan berdasarkan pada prinsip bahwa:
1. Anggaran didasarkan pada rencana SAP.
2. Anggaran dibuat realistik dengan memperhatikan tingkat capaian
kinerja yang diinginkan pada tahun yang bersangkutan. Anggaran
menyediakan informasi mengenai standar kinerja keuangan;
Berdasarkan pada prinsip-prinsip tersebut, maka langkah-langkah
yang dilakukan dalam melakukan evaluasi adalah:
1. Meneliti kesesuaian anggaran dibuat dengan prinsip-prinsip di atas
2. Meneliti apakah semua kegiatan yang direncanakan telah diakomodasi
pembiayaannya dalam anggaran keuangan yang diajukan.
3. Meneliti kelengkapan anggaran yang diajukan mencakup sumber
pembiayaan dan jenisnya, penerimaan dari Negara, rencana investasi,
rencana pinjaman, dan lain-lain
4. Meneliti apakah dari jumlah anggaran yang disetujui telah dilakukan
penyesuaian yang diperlukan dalam tingkatan kinerja yang diinginkan
5. Meneliti kewajaran standar kinerja keuangan yang dibuat apakah telah
mencantumkan rasio kehematan, efisiensi, efektivitas pelaksanaan
kegiatan.
17
4. Melakukan analisis atas hasil evaluasi di atas.
d. Evaluasi atas kinerja keuangan
Dalam melakukan evaluasi atas capaian kinerja keuangan perlu dilakukan
langkah-langkah berikut:
1. Meneliti kewajaran perhitungan capaian kinerja keuangan, termasuk
tingkat akurasi data yang dihasilkan, data pembanding, dan data lain
yang berkaitan
2. Meneliti kemungkinan terdapat data lain yang dapat digunakan untuk
menilai tingkat capaian yang belum dimanfaatkan
3. Melakukan analisis evaluasi pencapaian kinerja yang dilakukan,
menggunakan standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu atau
standar lain yang mungkin dapat digunakan
4. Meneliti hasil evaluasi atas capaian kinerja, apakah telah mencakup
seluruh masalah yang berkaitan dan memiliki alasan yang dapat
diterima kewajarannya.
18
1. Meneliti peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan perguruan tinggi, termasuk ketentuan mengenai
pengelolaan keuangan dan sumberdaya lainnya
2. Meneliti apakah laporan akuntabilitas yang ada telah mengungkapkan
dengan jelas dan cukup, semua hal yang menyangkut ketaatan dan
ketidaktaatan terhadap peratuaran perundang-undangan yang ada
3. Melakukan analisis mengenai sebab dan alas an yang dikemukakan
apabila terdapat pengungkapan ketidaktaatan terhadap peraturan
perundang-undangan tertentu.
19