Anda di halaman 1dari 2

PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI LINGKUNGAN

SEKOLAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN MATA


PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Pendidikan
Dosen: Drs. KH. Tatang Muhram, M.M.Pd

Disusun Oleh :
Tesa Meisa Putri (Reguler 7)
NPM/NIM : 17121944/068.14.1616.17

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AT-TAQWA
CIPARAY-BANDUNG
2020
Menurut saya, bimbingan dan konseling di sekolah sangat memiliki peranan
penting demi perkembangan optimal bagi peserta didik. Bimbingan konseling
bertujuan membantu peserta didik dalam mencari jalan keluar atau mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dalam kehidupannya, terutama
kehidupan sekolah, baik yang menyangkut masalah belajar, masalah sosial, maupun
masalah pribadi. BK adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan
kepada individu pada umumnya dan peserta didik pada khususnya di sekolah dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Bimbingan konseling berperan dalam mendampingi peserta didik dalam
beberapa hal, yaitu:
1. Dalam perkembangan belajar di sekolah
2. Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi
mereka.
3. Menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya serta menyusun rencana tujuan-
tujuan tersebut.
4. Mengatasi masalah pribadi yang menggangu belajar di sekolah.
Dalam pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, bimbingan
konseling mempunyai kedudukan yang sangat berperan dalam hal ini sebagai usaha
untuk membantu keberhasilan pemahaman peserta didik dalam segala hal yang
berkaitan dengan permasalahan mereka dalam kehidupannya terutama dalam
pemahaman keagamaannya. Kebutuhan akan hal ini dapat dilihat antara lain:
1. Bahwa kodrat kejiwaan seseorang membutuhkan bantuan psikologis.
2. Gangguan kejiwaan yang berbeda-beda membutuhkan terapi yang tepat.
3. Meskipun seseorang mempunyai fitrah kejiwaan yang cenderung kepada keadilan
dan kebenaran, tetapi daya tarik kepada keburukan lebih banyak dan lebih kuat
tarikannya sehingga motif kepada keburukan lebih cepat merespons stimulus
keburukan, mendahului respons kepada kebaikan atas stimulus kebaikan.
4. Keyakinan agama (keimanan) merupakan bagian dari struktur kepribadian,
sehingga getar batin dapat dijadikan penggerak tingkah laku kepada kebaikan.

Anda mungkin juga menyukai