Anda di halaman 1dari 9

Panyabungan, 03 November 2020

Hal : Jawaban Termohon

Kepada Yth.

Ketua Majelis Hakim

D/A Fatimah S.H (Jurusita Pengganti pada Pengadilan Agama Panyabungan)

Dalam perkara Nomor : 434/Pdt.G/2020/PA.Pyb

Pengadilan Agama Panyabungan

Di

Panyabungan

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Dermi Faisah Nasution binti Abd. Gani Nst, Umur 45 Tahun (Gunung Tua, 08 Februari 1975), Agama
Islam.NIK : 1213064602750002 Pekerjaan PNS S1, Alamat di Banjar Pasar Pagi Gunung Tua Jae
Kecamatan Panyabungan kabupaten Mandailing Natal, dan Selanjutnya disebut sebagai TERMOHON ;

Dengan ini mengajukan EKSEPSI/KEBERATAN dan JAWABAN atas Gugatan Cerai yang diajukan
oleh Arlianto Batubara bin Sahlan Batubara pada tanggal 20 Oktober 2020 di pengadilan Agama
Panyabungan Dalam Perkara Nomor : 434/Pdt.G/2020/PA.Pyb

Selaku pemohon atas Gugatan Cerai tersebut, adalah Arlianto Batubara bin Sahlan Batubara, Umur 48
tahun, Agama Islam, NIK : 1213061507720004 Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jl. Tangga Bosi Desa
Sinonoan Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, dan selanjutnya disebut sebagai PEMOHON;

Selanjutnya EKSEPSI/KEBERATAN dan JAWABAN TERMOHON kami ajukan dengan alasan-alasan


hukum sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

1. Bahwa sebelum sampai pada pemeriksaan pokok perkara, mohon agar majelis hakim berkenan
memeriksa dan memutuskan terlebih dahulu eksepsi termohon ini.
2. Bahwa penyebutan alamat termohon tidak jelas karena alamat termohon seharusnya kelurahan
Sinonoan kecamatan Siabu ,Kabupaten Mandailing Natal
3. Bahwa termohon dan pemohon belum pernah pisah alamat tinggal sejak perkawinan sampai
dengan sekarang, hal ini adalah suatu pengaburan identitas termohon.
4. Penyebutan alamat termohon maupun pemohon sebagaimana yang disebut oleh pemohon dalam
gugatannya menurut hukum gugatan yang demikian tersebut adalah kabur sehingga sudah
sepatutnya kalau gugatan pemohon dinyatakan tidak diterima.

Maka berdasarkan eksepsi tersebut diatas kami mohon kepada majelis hakim pemeriksa perkara ini untuk
memberikan keputusan sebagai berikut :

1. Menerima dan mengabulkan eksepsi termohon untuk seluruhnya


2. Menyatakan gugatan pemohon tidak dapat diterima untuk seluruhnya

Selanjutnya dengan ini termohon hendak menyampaikan jawaban terhadap permohonan gugatan cerai
yang diajukan pemohon pada tanggal 20 oktober 2020 dan terdaftar di kepaniteraan pengadilan agama
panyabungan pada tanggal 20 oktober 2020 dengan Nomor Perkara : 434/Pdt.G/2020/PA.Pyb

DALAM DUDUK PERKARA

DALAM KONPENSI

1. Bahwa termohon menolak semua dalil gugatan pemohon kecuali secara tegas diakui oleh
termohon dalam jawaban ini .
2. Dalam duduk perkara yang di dalil kan pemohon dalam gugatan nya pada angka 1 (satu), bahwa
benar pada tanggal 20 Maret 1999 Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan
yang dicatat oleh pegawai pencatat nikah kantor urusan agama kecamatan Panyabungan
Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai kutipan akta nikah nomor : 33/IV/33/1999, tertanggal 05
April 1999.
3. Dalam duduk perkara yang di dalil kan penggugat dalam gugatannya pada angka 2 (dua) bahwa
benar termohon dan pemohon tinggal bersama di rumah pribadi termohon dan pemohon di desa
sinonoan kecamatan siabu kabupaten Mandailing Natal dan tidak pernah berpisah tempat tinggal
dari sejak awal pernikahan hingga sekarang dan kepergian pemohon kesuatu tempat diketahui
oleh pemohon melalui putri termohon dan pemohon dan juga oleh termohon secara langsung.
4. Dalam duduk perkara yang didalilkan pemohon dalam gugatannya pada angka 3 (tiga), bahwa
benar perkawinan antara termohon dan pemohon dilangsungkan berdasarkan kehendak kedua
belah pihak dengan tujuan membentuk keluarga sakinah mawaddah warohmah berdasarkan
ketuhanan yang maha esa dan telah dikaruniai Empat orang Anak bernama :
a. Al- Wafiq Khoir Batubara (laki-laki), tanggal lahir 12 Februari 2000
b. Amirah Nahdia Batubara (Perempuan), tanggal lahir 10 September 2001
c. Nazwa Khayla Batubara (perempuan), tanggal lahir 21 Februari 2008
d. Ahnaf Nufayyi Batubara (laki-laki), tanggal lahir 4 Agustus 2010

Untuk Diketahui :

a. Ananda Nazwa Khayla Batubara adalah salah seorang penderita Down Sindrom yang sangat
membutuhkan perhatian orang tua serta keluarga. Dia adalah anak berkebutuhan khusus yang
harus selalu dalam pantauan kedua orangtua .
b. Pada saat terjadinya pertengkaran tanggal 16 september 2020 hingga saat ini dua anak perempuan
Amirah nahdia Batubara dan Nazwa Khayla Batubara ikut bersama Termohon.
5. Dalam duduk perkara yang di dalilkan pemohon dalam gugatannya dalam angka 4 (empat) a,
bahwa benar sejak januari 2020 keharmonisan dan kerukunan rumah tangga termohon dan
pemohon yang memasuki usia 21 tahun perkawinan jatuh pada titik terendah. Pada dasarnya
termohon selalu menghindari setiap pembicaraan yang mengarah kepada pertengkaran karena
bagi termohon pertengkaran itu terasa sangat menyakitkan, tetapi termohon masih tetap
melaksanakan kewajiban sebagai seorang istri dan sebagai ibu rumah tangga. Adapun dasar dari
pertengkaran itu adalah keinginan pemohon untuk beristri kembali atau melakukan poligami,
pemohon selalu berimajinasi poligami membuatnya lebih bahagia. pada awal perbincangan
tentang poligami termohon sebagai istri tidak terlalu menanggapi dengan serius, hal itu
didasarkan mengingat kondisi pemohon bukanlah laki-laki perkasa ataupun laki-laki sejati yang
dalam kondisi prima atau kondisi vit, pemohon adalah penderita Diabetes Melitus atau lebih
sering orang awam menyebutnya penyakit Gula, Diabetes Melitus yang diderita oleh pemohon
membuat ia cepat lelah dan berpotensi untuk cepat tersinggung. Namun demikian imajinai
pemohon tidak berhenti hal ini tentunya mempengaruhi kehidupan keluarga kami (saat itu anak
kami yang dewasa Al wafiq Khair dan Amirah Nahdia masih diluar kota dalam rangka menimbah
ilmu) hari demi hari pemohon semakin tidak mengenal waktu menyampaikan keinginannya untuk
melakukan poligami tentunya hal ini membuat termohon merasa terganggu dan melakukan
penyelidikan melalui hp pemohon, termohon mendapat petunjuk. Masyaallah rupanya poligami
yang saya kira hanya imajinasi ternyata sudah hampir menjadi kenyataan, pemohon rupanya telah
mempunyai WIL (wanita idaman lain) percakapan-percakapan yang bagi saya terasa menjijikkan
semua terekam sempurna di hp pemohon serta keinginannya untuk menikah siri dengan wil nya
membuat jiwa saya terpukul---- salinan percakapan yang telah di print saya serahkan sebagai
bukti pernyataan saya.
Di awal April akibat wabah Covid19 anak kuliah diliburkan dua dari anak termohon dan
pemohon yang menimbah ilmu di luar kota pulang ke kampung halaman. Pemohon yang
mungkin takut keinginannya diketahui oleh anak-anak selalu berusaha membungkam setiap
percakapan tentang poligami dan memantau semua gerak gerik termohon. Dan dikesempatan lain
pemohon memutar balikkan fakta kepada kedua anaknya pertengkaran rumah tangga yang kerap
kali dilihat oleh anak-anaknya karena dia mengalami menurun vitalitas seks (mate per) dan
menyuruh anak-anaknya mengawasi ibu mereka selama mereka berada di rumah atau dimana saja
ibu mereka berada. Pemohon mengisukan kepada anaknya termohon telah mempunyai pria
idaman lain (PIL) dari sinilah malah petaka itu semakin menjadi-jadi kemanapun aktifitas yang di
jalankan termohon baik itu sebagai PNS atau sebagai ibu rumah tangga. Dan segenap orang
dalam keluarga pemohon, termohon di isukan sudah mempunya PIL (pria idaman lain), sudah
melakukan banyak perselingkuhan gonta ganti pacar, keluar masuk hotel, serta berpenampilan
glamour bak artis papan atas. Sebenarnya saya merasa kasihan terhadap anak-anak atau keluarga
besar pemohon yang termakan hasutan pemohon tetapi memang termohon tidak berusaha
menjelaskannya karena ini adalah aib yang akan di tanggung nantinya oleh termohon dan
pemohon. Tetapi sekali lagi saya terkejut atas usaha pemohon yang terus-menerus dalam
pengaruh orang ketiga karena hampir semua teman, kenalan, sahabat, handaitolan dan sebagian
keluarga termohon mereka hubungi untuk mengabarkan bahwa termohon sudah melakukan
perselingkuhan. Dan dari sebagian teman-teman, kenalan, sahabat, handai tolan mereka intimidasi
dan paksa mengakui pernah melihat termohon selingkuh dengan pria lain, mereka dipaksa
mengakui perbuatan yang mereka tidak tau menau sama sekali. Teman-teman yang tadinya
merasa dipaksa oleh pemohon beserta orang ketiga mulai merasa ada yang tidak beres dengan
perilaku pemohon. Mereka menanyai termohon tentang duduk perkara yang sebenarnya,
termohon jelaskan bahwa pemohon memutar balikkan fakta keadaan yang sebenarnya.
Pemohonlah yang selingkuh dan telah mempunyai WIL tetapi dia ngotot mengatakan
termohonlah yang selingkuh. Dalam hal ini pemohon selalu mencari alasan untuk mendapatkan
bukti perselingkuhan tersebut. Perlu diketahui teman, saudara, handaitolan tidak pernah
memberikan bukti apapun kepada pemohon karena termohon memang tidak pernah melakukan
perselingkuhan yang dituduhka oleh pemohon. Adapun belakang hari saudara pemohon (orang
ketiga) yang selama ini selalu mendampingi pemohon memberikan pesan jika termohon ingin
kembali keharmonisan dan kerukunan rumah tangganya seperti semula pemohon memberi syarat
sebagai berikut :
a. Termohon harus berhenti sebagai PNS
b. Termohon tidak boleh lagi membawa kenderaan baik itu Mobil ataupun yang lainnya
c. Termohon tidak boleh memegang uang
d. Termohon tidak boleh keluar rumah

Perlu diketahui :

Termohon merasa untuk syarat yang diajukan oleh orang ketiga sebagai perwakilan dari
pemohon, termohon tidak dapat mewujudkannya. Karena termohon adalah seorang PNS abdi
Negara dibidang Kesehatan, alangkah picik pikiran pemohon karena disaat Covid19 yang
melanda dunia belum usai dengan tenaga medis banyak yang bertumbangan pemohon menyuruh
istrinya yang seorang tenaga medis untuk berhenti padahal sebelum kejadian ini termohon sudah
18 tahun menjadi tenaga medis dan ketika awal masuk pun termohon meminta saran kepada
pemohon dan pembiayaannya dibantu oleh keluarga (ibu mertua dan bapak mertua pemohon) dan
inilah mungkin yang mendasari pemohon menyatakan termohon tidak patuh sebagai istri, sekali
lagi saya tegaskan bahwa saya tidak akan mau di poligami dan tidak akan berhenti menjadi PNS
karena Indonesia menjunjung tinggi emansifasi wanita dan kesetaraan gender adalah cita-cita ibu
KARTINI untuk seluruh wanita Indonesia. Dan apapun yang termohon lakukan baik itu
dikeseharian dan didalam dinas kesehatan semuanya termohon lakukan didasari keinginan
termohon untuk mensejahterakan kehidupan keluarga.

DALAM DUDUK PERKARA yang di dalilkan Pemohon pada angka 4 (empat) b : bahwa tidak benar
termohon kurang tau tanggung jawab dan kewajiban termohon sebagai istri dan ibu rumah tangga. Untuk
diketahui termohon tidak pernah meninggalkan tanggung jawab termohon sebagai istri bagi pemohon dan
sebagai ibu rumah tangga bagi anak-anak termohon dan pemohon. Termohon melakukan segala sesuatu
sesuai dengan kebutuhan keluarga dan tentu saja tanggung jawab atas semua kehidupan keluarga dibantu
oleh pemohon. Kehidupan termohon dan pemohon terasa begitu normal karena termohon dan pemohon
telah melakukannya selama masa perkawinan (21 tahun). Dan kehidupan itu tidak terkendala oleh
rutinitas yang dilakukan oleh termohon dan pemohon karena didasari oleh saling pengertian. Saling
pengertian ini tentunya dibangun termohon dan pemohon didalam kehidupan rumah tangga. Dan istilah
nusuz yang disangka termohon kepada pemohon adalah tidak tepat karena 21 tahun perkawinan sebagai
istri termohon sudah tahu apa yang menjadi keinginan termohon dan sebagai istri pemohon sudah
melaksanakannya. Sebagai ibu rumah tangga termohon juga bertanggung jawab atas segala sesuatu
urusan dua anak termohon dan pemohon yang sedang menuntut ilmu diluar kota. Pemohon tidak pernah
memberi perhatian lebih atas keperluan anak-anak termohon dan pemohon yang menuntut ilmu diluar
kota berkaitan dengan diabetes meletus yang pemohon idap. Termohon melakukan tanggung jawab itu
seorang diri. Anak termohon dan pemohon nazwa khaila batubara yang butuh perhatian khusus
pembinaan dan pendidikannya juga menjadi tanggung jawab termohon. Begitu juga anak termohon dan
pemohon yang paling kecil menjadi tanggung jawab bagi termohon. Kehidupan itupun terasa normal bagi
termohon karena termohon sangat mencintai pemohon dan menerima apa adanya pekerjaan lain yang
berhubungan dengan tanggung jawab didalam keluarga baik itu mencuci mobil, mengganti oli, membayar
rekening, belanja kebutuhan usaha ke padangsidimpuan atau tempat lainnya semua juga dilakukan oleh
termohon. Kesimpulannya tidaklah tepat pemohon mengatakan termohon kurang tahu tanggung jawab
dan kewajiban pemohon sebagai istri dan ibu rumah tangga.

Dalam duduk perkara yang di dalilkan pemohon dalam gugatannya pada angka 4 (empat) C, tidak benar
termohon memiliki PIL. Semua yang dituduhkan adalah faktor memutar balik fakta yang tidak mendasar
karena sampai detik ini Pria yang menjadi idaman termohon adalah pemohon sendiri karena termohon
berprinsif satu wanita untuk satu pria jadi sekali pria itu menjadi pilihan termohon, termohon akan
mempertahankannya seumur hidup. Begitu juga dalam gugatan yang dilakukan oleh pemohon Arlianto
Batubara Bin Sahlan Batubara terhadap termohon, termohon menolak tegas semua gugatan pemohon
karena termohon masih mencintai pemohon dan tidak menginginkan perceraian dengan alasan/dalil-dalil
apapun. Apalagi alasan/dalil-dalil tersebut tidaklah tepat dan dilandaskan oleh hasutan orang ketiga.

6. Dalam duduk perkara yang didalilkan oleh pemohon dalam gugatannya pada angka 5 (lima),
memang puncak perselisihan antara termohon dan pemohon terjadi dipertengahan September
2020. Kronologis kejadian, termohon baru pulang melayat sanak saudara di padangsidimpuan.
termohon berniat istirahat dikamar sebentar sebelum menemui anak-anaknya tetapi tetapi
termohon heran dirumah termohoon dan pemohon ada sanak saudara yang selamaini selalu
menjadi pemicu pertengkaran antara termohon dan pemohon. Saak saudara tersebt selalu
mengadu domba antara termohon dan pemohon, termohon menanyakan apa urusan keberadaan
sanak saudara termohon ersebut dirumah termohon dan pemohon. Akibat pertnyaan itu, pemohon
merasa tersinggun dan pertengkaran terjadi didalam kamar. Percekcokan yang terjadi tersebut
membuat anak termohon dan pemohon yang tadinya mendengar diluar berhamburan kedalam
kamar dan tanpa sebab yang jelas anak pertama termohon dan pemohon yang bersekolah di
pesantren menjambak rambut termohon dan mencakar tangan termohon kemudian mencekik
leher termohon ingga termohon kesulitan bernafas. hal ini dilakukan anak termohon dan
pemohon bukan hanya sekali tetapi tiga kali. Air mata termohon mengalir deras ,pandangan mata
nanar dan nafas yang tersengal-sengal termohon berteriak dan menjerit terhadap pemohon ucap
termohon Kau jadikan anakmu laknat Tuhan kalau memang kau tak bisa menjaga ku lagi
lepaskan aku.

Pernyataan termohon disituasi ini adalah pernyataan kekecewaan terhadap pemohon dimana ia
diam saja dan dengan tega didepan matanya termohon dianiaya oleh anak termohon dan
pemohon. Perlu diketahui anak pertama pemohon dan termohon yang melakukan penganiayaan
adalah anak yang baik ananda kami alwafiq khair batubara sudah menimbah ilmu tentang agama
selama 6 tahun di pondok pesantren, perbuatan itu memang tidak pantas dilakukan tetapi ananda
kami alwafiq khair batubara sudah termakan hasutan oleh pemohon sebagai ayahnya dan hasutan
orang ketiga dari pihak keluarga pemohon karena dibelakang hari pihak keluarga pemohon
mengatakan apa yang telah dilakukan oleh ananda alwafiq khair bukanlah perbuatan dosa mereka
sudah menanyakannya kepada beberapa ustadz dan keluarga besar termohon sepakat yang
dilakukan oleh ananda alwafiq khair adalah bentuk pembelaannya terhadap termohon sebagai
ayahnya. Dan sekali lagi bentuk kebohongan pemohon yang mengatakan kemudian termohon
meninggalkan kediamman bersama perlu ditegaskan termohon tidak meninggalkan kediaman
atau tempat tinggal yang di tempati bersama oleh termohon dan pemohon. Kebenaran ini dapat
dipersaksikan oleh segenap anggota keluarga yang tinggal dirumah termohon dan pemohon.
(Saksi 1 : asiah- bekerja sebagai ART, saksi 2 : aminah-bekerja sebagai ibu asuh nazwa khaila
batubara)

7. Dalam duduk perkara yang didalilkan pemohon dalam gugatannya dalam nomor 6 (enam) tidak
benar termohon tidak tinggal satu rumah dan tidak pernah bersatu kembali. Faktanya tanggal 16
September 2020 dua hari setelah kejadian penganiayaan berupa pencekikan yang dilakukan oleh
anak termohon beserta pemohon datang sanak saudara pemohon dari situmba mengatasnamakan
keluarga untuk mendampingi pemohon menjatuhkan talak satu raj’i adapun alasan yang diungkap
dalam selembar surat yang disampaikan diatas materai dan ditanda tangani tetapi tidak diberi
tanggal adalah karena termohon melakukan NUSUZ dan melakukan yang dilarang oleh agama
islam dan mereka mengultimatum termohon untuk keluar dari rumah termohon dan pemohon
selama 40 hari. Saat itu termohon menolak karena pernyataan secara tiba-tiba tersebut sangat
menggoncang jiwa termohon, termohon juga menolak keluar dari rumah karena termohon merasa
rumah yang ditempati bukan hanya rumah pemohon saja tetapi milik bersama, Dan termohon
tidak tahu hukum talak raj’i serta peraturannya. selama 8 hari termohon tetap berada dirumah
termohon dan pemohon tetapi tidak dalam satu kamar. Tanggal 24 September 2020 atas desakan
keluarga situmba serta aduan yang salah tentang termohon dibantu oleh aparat desa, alim ulama,
hatobangon termohon disuruh mengungsi sekitar 20 m arah utara tempat tinggal termohon dan
pemohon disana ada rumah kontrakan termohon dan pemohon yang telah di kontrak oleh orang
lain kepada termohon dan pemohon disanalah termohon mengungsi. Tanggal 28 September 2020
pemohon menghubungi saudara yang ada di padangsidempuan agar kiranya termohon bisa
mengungsi sementara waktu di rumah saudara tersebut, saudara termohon mengatakan silahkan
datang kapan saja maka termohon berangkat. Tanggal 1 Oktober 2020 termohon diantar oleh
sanak saudara yang ada disidimpuan kembali ke sinonoan sekalian bermaksud menanyakan apa
sebenarnya yang terjadi dan kenapa jatuh talak satu raj’I dalam perkara nusuz kepada termohon
serta perbuatan apa yang dilakukan oleh termohon sesuai tuduhan pemohon yang mengatakan
pemohon melakukan hal yang dilarang oleh agama islam kepada pemohon tetapi pemohon
menolak memberikan jawaban dan tetap berprinsip harus menunggu selama 40 hari, termohon
bersikeras tinggal dirumah termohon dan pemohon tetapi lain kamar. Tanggal 7 Oktober 2020
perangkat desa, alim ulama, kepala desa kembali datang kerumah termohon dan pemohon. atas
permintaan saudara pemohon dan dibelakang hari diketahui saudara pemohon yang
menghadirkan perangkat desa, alim ulama, hatobangon memberikan keterangan palsu dengan
mengatakan “bahwa pemohon telah menjatuhkan talak tiga” kedatangan perangkat desa, alim
ulama adalah untuk memperingati termohon maupun pemohon agar salah satu keluar dari rumah
termohon dan pemohon jika tidak dilakukan maka akan ada sanksi dari masyarakat. Kala itu
dikatakan akan ada pelemparan batu. Termohon segera berkemas tujuannya kerumah sanak
saudara yang ada disidimpuan malam itu juga sekitar jam 11 termohon beserta dua anak amirah
dan nazwa berpamitan kepada pemohon untuk tinggal dirumah sanak saudara yang ada di
padangsidimpuan. Tanggal 25 Oktober 2020 termohon kembali ke sinonoan sehubungan dengan
adanya panggilan dari pengadilan agama panyabungan yang alamatnya salah, panggilan tersebut
dialamatkan ke gunung tua panyabungan seharusnya surat panggilan tersebut di alamatkan ke
desa sinonoan kecamatan siabu. Sesuai dengan alamat yang tercantum di KTP termohon. Dan
termohon tinggal di rumah kontrakan termohon dan pemohon yang juga ditinggali oleh
pengontrak rumah tersebut (termohon tinggal menumpang dirumah sendiri)
PERLU DIKETAHUI :

a.Dalam hal ini,terkait pernyataan Pemohon yng mengatakan Pemohon dengan Termohon tidak
lagi tinggal satu rumah dan tidak pernah bersatu kembali adalah tidak benar,mengingat Termohon
telah berusaha tetap tinggal di rumah Termohon dan Pemohon Serta disaksikan oleh segenap
anggota keluarga Termohon meminta maaf atas silap dan salah yang mungkin dilakukan oleh
Termohon tanpa sengaja serta meminta solusi damai atas semua masalah yang timbul di dalam
rumah tangga termohon dan Pemohon .

b.Dalam hal ini,terkait kepergin Pemohon meninggalkan rumah ,Termohon selalu menitipkan
pesan melalui anak perempun Amirah Nadia Batubara atau secara langsung menyampaikannya
kepada Pemohon kemana termohon hendak pergi.

8. Dalam duduk perkara yang didalilkan pemohon dalam gugatan nya dalam angka 7 (tujuh),
tidak benar dan termohon menolak dengan tegas dalil yang menyatakan bahwa termohon dan
pemohon telah di upayakan untuk rukun kembali (mendamaikan) oleh keluarga termohon dan
pemohon, akan tetapi tidak berhasil

PERLU DIKETAHUI :

a.Dalam hal ini bahwa tidak benar dan termohon menolak dengan tegas pernyataan dari dalil
tersebut sebab tidak ada dari pihak keluarga termohon dan pemohon yang mengupayakan untuk
dapat rukun kembali karena ibu dari pemohon yang sudah tua dan mengalami gangguan
kesehatan serta beberapa kerabatnya justru mendorong terjadinya perceraian antara termohon dan
pemohon. Begitu juga dari pihak keluarga termohon tidak ada yang mengupayakan untuk dapat
rukun kembali, karena ayah dan ibu dari termohon telah meninggal dunia kerabat yang lain
berada diluar kota dan tidak pernah diberi tahu duduk persoalan yang terjadi antara termohon dan
pemohon. Adapun sanak saudara yang menghubungi termohon bukanlah memberi solusi tetapi
justru menuduh perbuatan yang sama sekali tidak dilakukan oleh termohon dan hal itu bukan
dianggap termohon sebagai usaha untuk mendamaikan.

b.Upaya untuk merukunkan kembali antara termohon dan pemohon yang seharusnya dilakukan
kepala desa, perangkat desa, alim ulama, hatobangon tidak dilakukan sebagaimana semestinya
yang dilakukan oleh masyarakat yang bertempat tinggal di desa sinonoan.

c.Dalam duduk perkara yang sebagaimana dilalilkan oleh pemohon dalam gugatannya dalam
angka 7 (tujuh) sangat jelas tidak sesuai dengan fakta dan mengada-ada sehingga sudah
sepatutnya kalau gugatan pemohon dinyatakan tidak dapat diterima.
9. Dalam duduk perkara yang didalilkan pemohon dalam gugatannya pada angka 8 (delapan)
tidak benar dan termohon menolak dengan tegas dalil yang menyatakan tidak ada kemungkinan
hidup bersama lagi dalam ikatan rumah tangga. Dalam hal ini penjelasan pernyataan termohon
sebagaimana yang dilalilkan adalah sebagai berikut :

a.Bahwa kemungkinan untuk hidup bersama lagi masih sangat memungkinkan dan justru menjadi
solusi yang terbaik antara termohon dengan pemohon. Mengingat 2(dua) anak termohon dan
pemohon masih kecil dan salah satunya sangat membutuhkan perhatian khusus kedua orang
tuanya dan anak hasil pernikahan antara termohon dan pemohon juga keberatan apabila terjadi
perceraian diantara kedua orang tuanya

b.Bahwa kemungkinan untuk hidup bersama lagi masih sangat memungkinkan karena 2 (dua)
anak termohon dan pemohon masih sangat membutuhkan biaya kuliah berhubung kedua anak
termohon dan pemohon bersekolah diluar kota

c.Bahwa kemungkinan untuk hidup bersama lagi masih sangat memungkinkan, karena kedua
keluarga dari kedua belah pihak masih sangat menginginkan perkawinan termohon dan pemohon
dilanjutkan sesuai dengan kata-kata saudara termohon. “Kami sangat menginginkan

Keluarga ini tetap bersama agar anak-anak dapat tetap lanjut sekolah”. Sesuai dengan kata yang
disampaikan kepada kerabat termohon. dan juga pernyataan saudara pemohon di Situmba Sipirok
(kampung halaman) .” kami berharap semua masalah dalam keluarga ini dapat secepatnya
diselesaikan agar dapat terjalin kembali ikatan antara sinonoan dan sumuran”.

d.Keberadaan 2 (dua) anak termohon dan pemohon yang sedang menuntut ilmu dibangku kuliah
dan keberadaan anak yang butuh perhatian khusus serta anak yang masih kecil, semestinya
disadari adalah merupakan tanggung jawab antara termohon dan pemohon untuk merawat dan
mengasuhnya, bukan kemudian justru oleh termohon malah melakukan gugatan yang intinya
adalah perpecahan

e.Perceraian bukanlah tujuan dari pernikahan dalam hal ini, jelas solusi mendamaikan menjadi
sangat tepat demi keutuhan rumah tangga dan keluarga termohon dan pemohon, sehingga sudah
sepatutnya kalau gugatan pemohon dinyatakan tidak dapat diterima

10. Dalam duduk perkara primair, pada angka 3 (tiga) bahwa pemohon saggup untuk membayar
biaya perkara ini sesuai dengan ketentuan poeraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
hal ini Termohon membenarkan bahwa sepenuhnya kewajiban membayar biaya perkara menjadi
tanggung jawab pemohon dan diharapkan pemohon memenuhi tanggung jawabnya

Berdasarkan uraian jawaban yang sesuai dengan fakta hukum dari pihak termohon atas duduk
perkara yang didalilkan oleh pemohon dalam gugataannya maka dengan ini dimohon agar
pengadilan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi :

MENGADILI
DALAM EKSEPSI :

1. Menerima dan mengabulkan eksepsi termohon untuk seluruhnya


2. Menyatakan gugatan cerai pemohon tidak dapat diterima seluruhnya
3. Tidak menyatakan jatuh talak 1 (satu) raj’I dari pemohon (Arlianto Batubara Bin
Sahlan Batubara) terhadap termohon (Dermi Faisah Binti Abd Gani Nasution)
didepan siding pengadilan agama panyabungan
4. Menghukum pemohon untuk membayar seluruh biaya perkara
5. Memberikan nasehat terhadap Arlianto Batubara Bin Sahlan Batubara untuk
memenuhi kewajibannya kembali menjadi seorang ayah yang baik untuk istri dan
anaknya.

Demikian apabila ketua Majelis Hakim Pengadilan Agama yang menangani perkara ini berpendapat lain,
mohon putusan yang seadil-adilnya.

Termohon

(Dermi Faisah Binti Abd gani nasution).

Anda mungkin juga menyukai