SKRIPSI
SKRIPSI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada wanita. Kriteria ini digunakan untuk evaluasi anemia pada penderita
darah tepi.
berupa persentasi dari sel darah merah, hitung retikulosit absolut, hitung
1
2
mengeluarkan sisa RNA dan menjadi sel darah merah. Apabila retikulosit
dilepaskan secara dini dari sumsum tulang, retikulosit imatur dapat berada
di sirkulasi selama 2-3 hari. Hal ini terutama terjadi pada anemia berat
dengan jumlah retikulosit dalam persen. Nilai ini dikenal sebagai koreksi
(Fe) merupakan zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh. Umumnya
zat besi yang berasal dari sumber pangan nabati (non heme), seperti:
rendah dibandingkan dengan zat besi yang berasal dari sumber pangan
3
hewani (heme), seperti: daging, telur, dan ikan. Menurut World Health
Organization (WHO), kekurangan zat besi sebagai salah satu dari sepuluh
masalah kesehatan yang paling serius. Asupan serapan zat besi yang
makanan yang memiliki kualitas besi yang tidak baik (makanan tinggi
kopi dan mengonsumsi makanan sampah (junk food) yang hanya sedikit
bahkan ada yang tidak ada sama sekali mengandung kalsium, besi,
penyedia kalori lebih dari 50% total kalori yang terkandung dalam
2011).
antara jumlah retikulosit dan kadar zat besi (Fe) pada penderita anemia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Institusi
2. Tenaga Laboratorium
mengenai korelasi antara jumlah retikulosit dan kadar zat besi (Fe)
3. Peneliti
proses pembelajaran.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Darah
harus tetap berada pada satu ruangan agar darah benar-benar dapat
seluruh tubuh dan akan kembali lagi menuju jantung. Sistem ini
6
7
2. Komponen Darah
membentuk sekitar 45% yang terdiri dari tiga macam atau jenis sel
yang bersifat larut air (hidrofilik) maupun tidak larut dalam air
bersama darah, baik bebas atau diperantarai molekul lain agar dapat
3. Fungsi Darah
a. Fungsi respirasi
b. Fungsi nutrisi
c. Fungsi ekskresi
dengan sitoplasma biru tua, dengan inti di tengah dan nukleoli, serta
1. Eritropoitein
lebih kaku dan tidak stabil, disamping itu retikulosit imatur ini masih
antara 17 jam pada tikus normal sampai 6,5 jam pada tikus yang
dalam resipien normal dan secara umum 9 dianggap sel ini tidak
meneliti masa hidup dari retikulosit normal dan retikulosit stress ini
mendapatkan data:
binatang yang normal. Studi yang lain juga mendukung hal ini
2010).
dari proses eritropoeisis dan dengan alasan ini tentu lebih penting
terhadap Anemia
defisiensi protein
16
diseritropoieis kongenital.
2. Pemeriksaan Retikulosit
sediaan kering.
(Gandasoebrata, 2011)
1. Pengertian Anemia
2. Klasifikasi Anemia
a. Makrositik
disebabkan oleh:
1) Peningkatan retikulosit
hidroksiurea)
4) Penggunaan alkohol
5) Penyakit hati
6) Hipotiroidisme.
21
b. Mikrositik
sel darah merah yang kecil (MCV kurang dari 80 fL). Anemia
hemoglobinopati.
c. Normositik
3) Anemia hemolitik:
23
4. Patofisiologi
diet tersebut diserap oleh lebih banyak. Besi yang dimakan diubah
sebuah molekul dan hemoglobin, jika zat besi rendah dalam tubuh
kriteria utama :
a. Kecepatan awitan
26
b. Keparahan
sehat.
c. Usia
6. Riwayat Penyakit
herediter).
Tenggara.
e. Riwayat transfusi.
f. Penyakit hati.
7. Pemeriksaan Fisik
pada 58% penderita dengan bilirubin >2,5 mg/dL dan pada 68%
kanker).
8. Pemeriksaan Laboratorium
c. Hipersegmentasi neutrofil
d. Hitung retikulosit
atau defi siensi B12 atau asam folat. Adanya leukositosis dapat
hematologi.
pemberian kortikosteroid
6) Jumlah trombosit
f. Pansitopenia
ditemukan pada anemia aplastik, defi siensi folat, vitamin B12, atau
1) Pengertian Retikulosit
basofilik yang terdiri dari RNA dan protoforpirin yang dapat berupa
metilin (Bima,2012)
33
2-6% saat kelahiran dan menurun dalam 1-2 minggu, pada orang
dewasa sekitar 2 juta sel darah merah baru diproduksi setiap detik.
retikulosit yang berisi RNA berukuran sedikit lebih besar dari sel
retikulosit imatur akan lebih kaku dan tidak stabil, disamping itu
(Bima,2012).
4) Hitung Retikulosit
normal (Bima,2012).
2014).
37
(Septias, 2014).
sifat sel (cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui
instrument.
ready.
melakukan pemeriksaan.
Sumber : http://google.com
(Bakta, 2009).
hemosiderin
hal ini tergantung pada umur, sex, berat badan dan keadaan
yang di absorbsi oleh tubuh. 70% dari zat besi yang di absorbsi tadi
– 15% digunakan oleh tubuh untuk proses lain. Besi Fe3+ yang
4. Absorbsi Besi
fase, yaitu:
a) Fase Luminal
diserap di duodenum.
b) Fase Mukosal
c) Fase Korporeal
42
(Bakta, 2009).
kurang
43
A. Manual
dari alat.
B. Otomatis
c. Menjalankan Sampel
hijau.
1) Tekan tombol Exit dari Menu Utama sehingga pada layar keluar
Menu Shutdown.
E. Hipotesis
Ho: Tidak terdapat korelasi jumlah retikulosit dan kadar zat besi (Fe)
Ha: Terdapat korelasi jumlah retikulosit dan kadar zat besi (Fe) pada
penderita anemia
E. Kerangka Konseptual
fisiologis tubuh.
46
Zat besi (Fe) adalah unsur vital yang sangat dibutuhkan oleh
Kehilangan Darah
Kadar hb Menurun,
Eritrosit Menurun
Anemia
Hitung Retikulosit
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
Soedirohusodo Makassar.
2. Sampel
3. Besar Sampel
4. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Ekslusi
C. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
b. Variabel Terikat
D. Definisi Operasional
dalam tubuh.
1. Lokasi
2. Waktu Penelitian
9 Mei 2019.
F. Prosedur Kerja
a. Alat
dan handscoon.
b. Bahan Penelitian
serum.
2. Prosedur Kerja
1. Pra Analitik
Pra analitik dalam penelitian ini yaitu persiapan alat dan bahan
10 menit.
2. Analitik
a. Pemeriksaan Retikulosit
bawah Probe. Hasil analisis akan tampil pada layar dan secara
lewat printer.
3. Pasca Analitik
G. Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
dicatat oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui
I. Kerangka Operasional
Pasien Anemia
Pengambilan spesimen
darah
Pengolahan spesimen
darah
Hasil
Analisis Data
Kesimpulan
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
antara 0,58 – 13,57 % dengan rata –rata 2,4 %. Dan kadar zat
besi berkisar antara 4,0 – 316 µg/dl dengan rata-rata 60,8 µg/dl.
Tabel 4.2. Distribusi jumlah Retikulosit dan Kadar Zat Besi Pada Penderita
Anemia
(20%), kadar zat besi yang tinggi sebanyak 2 sampel (10%), dan
B. PEMBAHASAN
rendah (r=0,177).
dapat berada di sirkulasi selama 2-3 hari. Hal ini terutama terjadi pada
memiliki kualitas besi yang tidak baik (makanan tinggi serat, rendah
bahkan ada yang tidak ada sama sekali mengandung kalsium, besi,
penyedia kalori lebih dari 50% total kalori yang terkandung dalam
makanan itu.
mengompensasi kekurangan.
BAB V
A. KESIMPULAN
58
sebagai berikut :
B. SARAN