Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Memasuki era perubahan dan pembaharuan dalam era reformasi ini Indonesia masih

mengalami krisis moneter yang berkepanjangan di segala bidang. Misalnya bidang

pembangunan karena adanya kenaikan harga bahan-bahan bangunan dan ketidakcukupan

dana sehinggga banyak pembangunan yang dilakukan mengalami kemacetan dan tidak

berjalan dengan semestinya. Khususnya untuk perusahaan swasta banyak yang tidak mampu

lagi bertahan dan akhirnya gulung tikar, akibat merosotnya perekonomian di Indonesia.

Perlu diketahui bahwa dalam memasuki era globalisasi saat ini dimana negara-negara

berkembang pada umumnya yang sedang giat-giatnya membangun di segala bidang.

Khususnya Indonesia dibidang perekonomian yang mendapatkan tempat utama dalam

pergerakan pertumbuhan perekonomian yang sedang digalakan saat ini. Maka setiap bidang

usaha dituntut untuk melakukan efisien dan efektivitas dalam pengelolaan operasionalnya

agar dapat bertahan dan bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya.

 
Untuk meningkatkan produksi yang diharapkan perusahaan harus meningkatkan kualitas

yang baik. Dimana keberadaan aktiva memegang peranan yang penting dalam kegiatan

operasi perusahaan. Suatu perencanaan yang matang pada saat pengadaan aktiva tetap

sangat diperlukan karena berdampak jangka panjang dan berakibat pada kinerja perusahaan.

Bila perencanaan pengadaan dan pemeliharaan aktiva tetap kurang baik, maka pada saat

masa-masa yang akan datang dapat menyebabkan biaya operasional yang tinggi sehingga

akan membebani perusahaan dan jika jumlahnya cukup material maka keuntungan yang

dihasilkan perusahaan akan berkurang dan berdampak pada stabilitas perusahaan.

Sebaliknya apabila perencanaan aktiva benar-benar direncanakan dengan baik maka aktiva

tersebut dapat merupakan harapan bagi perusahaan yang pada akhirnya meningkatkan

kinerja perusahaan dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Pengadaan dan pengelolaan aktiva tetap harus pula memperhatikan penyusutan, karena

keduanya mempunyai keterkaitan yang erat, untuk itu didalam memilih metode penyusutan

atas aktiva tetap harus dipertimbangkan secara tepat, karena penyusutan aktiva kadang-

kadang masih dianggap sebagai persoalan yang tidak begitu penting untuk diperhatikan

bahkan sebagai perusahaan-perusahaan yang kecil sering mengabaikannya. Hal ini

merupakan anggapan yang tidak benar karena metode penyusutan aktiva tetap serta

pencatatannya mempunyai pengaruh yang besar terhadap stabilitas usaha perusahaan dan
antara aktiva tetap dengan metode penyusutannya mempunyai hubungan yang erat terhadap

income statement sebuah perusahaan.

Dalam pencatatan aktiva tetap akan mempengaruhi terhadap penyajian neraca, adapun

beban penyusutan akan berpengaruh terhadap laporan laba-rugi sehingga apabila terdapat

kesalahan perhitungan dan pencatatan akan mempengaruhi pula penyajian laporan laba-rugi

tersebut. Variabel terpenting dari sebuah aktiva tetap dalam menunjang operasional

perusahaan antara lain tanah, gedung, inventaris kantor dan kendaraan.

Sehingga untuk melaksanakan maksud diatas diperlukan sistem yang tepat dan konsisten

dalam pencatatan aktiva tetap dan penyusutannya, untuk itu Penulis mengambil judul “

ANALISIS PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PEGADAIAN KANTOR PUSAT “.

B.    Batasan Masalah

Pada proposal tugas akhir ini, Penulis membatasi masalahnya hanya pada aktiva tetap

berwujud yang digunakan sebagai sarana untuk kegiatan perusahaan PEGADAIAN Kantor

Pusat.

C.    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan diatas dapat ditarik suatu perumusan

masalah yaitu :

1.      Metode apa yang digunakan dalam perhitungan penyusutan aktiva tetap berwujud

perusahaan ?

2.      Bagaimana pengaruh perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud dan penyusutannya

terhadap laporan keuangan perusahaan (neraca dan laba rugi) ?

D.    Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.      Tujuan Penulisan

Didalam melakukan riset, Penulis mempunyai beberapa tujuan penelitian yang akan

dicapai sehingga dapat membantu Penulis dalam penyusunan tugas akhir ini, antara lain :

a.      Untuk mengukur sejauh mana pemahaman Penulis tentang ilmu yang diperoleh

Penulis dibangku kuliah tentang aktiva tetap berwujud.

b.      Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip mengenai aktiva tetap yang diterapkan

dalam suatu perusahaan.

c.      Sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapatkan dari perkuliahan dengan

dunia kerja tentang metode penyusutan dan aktiva tetap berwujud

2.      Manfaat Penulisan

a.      Pribadi

Menambah wawasan Penulis, sehingga memiliki pengetahuan yang lebih luas

khususnya tentang metode penyusutan pada aktiva tetap berwujud.


b.     Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan atau bahan masukan dalam menentukan metode

penyusutan aktiva tetap berwujud yang menguntungkan perusahaan.

c.      Pembaca atau Umum

Sebagai referensi dan tambahan pengetahuan pembaca.

E.     Hipotesa

1.      Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan metode saldo menurun ganda

( double declining method ), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis

lurus ( straight line method )

2.      Pengaruh aktiva tetap dan penyusutannya terhadap neraca perusahaan adalah bahwa

dengan adanya akumulasi penyusutan aktiva tetap maka akan mengurangi nilai aktiva

tersebut, sedangkan pengaruh aktiva tetap dan penyusutannya terhadap laba rugi adalah

bahwa penyusutan aktiva tetap akan menambah beban biaya perusahaan sehingga akan

mengurangi laba perusahaan

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A.     Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian tugas akhir ini Penulis menggunakan metode explanasi yaitu

penelitian yang secara teori sudah benar tetapi dalam kenyataannya perlu penelitian lebih

lanjut.

1.      Teknik Pengumpulan Data

                  Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh Penulis adalah sebagai berikut :

a.      Observasi

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat dan

mengamati objek penelitian yang melibatkan Penulis secara langsung.

b.     Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya

jawab secara langsung dengan para karyawan yang berhubungan dengan objek atau

masalah yang diteliti dengan tujuan untuk melengkapi data yang diperlukan.

c.      Studi Pustaka ( library research )

 
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

bahan-bahan dari buku-buku, catatan-catatan kuliah yang mendukung dan


berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti dan sebagai dasar untuk

melakukan analisa dan pembahasan ini.

2.      Data-Data Yang Dibutuhkan 

                  Data-data yang dibutuhkan oleh Penulis dalam menyelesaikan penyusunan tugas akhir

ini, terdiri dari :

a.      Neraca

b.      Laporan laba rugi

c.      Daftar umur aktiva

d.      Perhitungan penyusutan

3.      Metode Analisa Data

                  Metode analisa data yang digunakan oleh Penulis adalah metode kuantitatif yaitu

pengumpulan, penyajian, dan peringkasan data yang nilainya dinyatakan dalam bentuk

numerical.

4.      Lokasi Penelitian

                  Penulis melakukan penelitian pada perusahaan PEGADAIAN Kantor Pusat, yang

beralamat dijalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat. Pegadaian adalah lembaga

( perusahaan ) yang memberikan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang

bergerak, telah dikenal di Indonesia sejak masa VOC ( kurang lebih tahun 1746 ). Sampai

dengan tahun 2002, jumlah outlet Pegadaian di seluruh Indonesia sejumlah 817 cabang,

termasuk 119 anak cabang dengan 15 unit gadai keliling dan 6 unit filial serta 55 unit toko

emas yang menyatu dengan kantor cabang. Jumlah pegawai pada akhir tahun 2002

sebanyak 6.932 orang, termasuk pegawai tidak tetap sebanyak 1.205 orang.  

B.    Konsep Operasional

1.      Penggolongan

               Menurut Drs. Sofyan Syafri Harahap, MSAc aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam

berbagai sudut, antara lain : ( 22:2002 )

a.      Sudut subtansi

1)     Tangible assets ( aktiva berwujud ), seperti : lahan, mesin, gedung, peralatan

2)     Intangible assets ( aktiva yang tidak berwujud ), seperti : goodwill-patents, hak

cipta, HGU, HGB

b.      Sudut disusutkan atau tidak

1)     Depreciated plant assets yaitu aktiva yang disusutkan seperti bangunan,

peralatan, mesin, inventaris, dan lain-lain

2)     Andepreciated plant assets, aktiva tetap yang tidak disusutkan, seperti lahan

c.      Berdasarkan jenis
1)     Lahan

2)     Bangunan gedung

3)     Mesin

4)     Kendaraan

5)     Perabot

6)     Inventaris atau peralatan

7)     Prasarana

2.      Pengertian Aktiva Tetap

                  Pengertian aktiva menurut Drs. Hendi Somantri adalah sumber daya dalam bentuk

harta benda atau hak yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa

lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diperoleh perusahaan. (116:2007)

                  Aktiva tetap merupakan aktiva yang dimiliki perusahaan, yang tidak dimaksudkan untuk

diperjual-belikan melainkan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan yang pada

umumnya jangka waktu pemakaiannya lebih dari satu tahun dan merupakan pengeluaran

perusahaan dalam jumlah yang besar.

                  Dari beberapa nara sumber memberikan definisi-definisi mengenai aktiva tetap sebagai

berikut :

a.      Aktiva tetap menurut Mulyadi adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud,

mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun dan diperoleh perusahaan untuk

melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena kekayaan ini

mempunyai wujud, seringkali aktiva tetap disebut dengan aktiva tetap berwujud.

( 591:2008 )

b.      Aktiva tetap menurut Soemarso S.R ( 20:2005 )adalah aktiva berwujud ( tangible

fixed assets ) yang meliputi :

1)     Masa manfaatnya lebih dari satu tahun

2)     Digunakan dalam kegiatan perusahaan

3)     Dimiliki tidak untuk dijual kembali

4)     Nilainya cukup besar

c.      Aktiva tetap menurut Drs. Sofyan Syafri Harahap, MSAc adalah salah satu pos dalam

laporan keuangan khususnya neraca dan juga mempengaruhi laporan laba rugi

melalui pos biaya penyusutan. ( 1:2002 )  

d.      Aktiva tetap menurut Drs. Hendi Somantri adalah aktiva berwujud yang diperoleh

dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu dan digunakan dalam kegiatan

perusahaan. ( 116:2007 )
   Aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relative permanen

yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal.

   Aktiva tetap tidak berwujud menurut Drs. Sofyan Syafri Harahap, MSAc adalah aktiva

yang tidak dapat langsung dilihat, bukti keberadaannya hanya dilihat dari akte perjanjian,

kontrak, dan lain-lain seperti : goodwill, patent dan lain-lain. ( 22:2002 )  

3.      Metode Penyusutan dan Perhitungannya

                  Definisi penyusutan menurut Drs. Sofyan Syafri Harahap, MSAc adalah pengalokasian

harga pokok aktiva tetap selama masa penggunaannya. Atau dapat juga kita sebut

sebagai biaya yang dibebankan terhadap produksi akibat penggunaan aktiva tetap itu

dalam proses produksi. ( 53:2002 )

                  Definisi penyusutan menurut Dra. Endah Sri Darmani penyusutan adalah alokasi harga

perolehan aktiva tetap kepada periode-periode dalam masa penggunaannya. ( 37:2004 )   

   Menurut Soemarso S.R  ada dua faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan,

yaitu nilai aktiva tetap yang digunakan dalam perhitungan penyusutan ( dasar penyusutan

) dan taksiran manfaat. Dasar penyusutan ada berupa harga perolehan atau nilai buku.

Nilai maksimum aktiva tetap yang dapat disusutkan adalah harga perolehan, tetapi ada

kalanya dianggap bahwa setelah habis dipakai, aktiva tetap yang bersangkutan masih

mempunyai nilai yang disebut nilai sisa ( residual, serap atau salvage value ). Nilai sisa

adalah taksiran harga pasar aktiva tetap pada akhir masa manfaat. ( 25:2005)

                        Ada beberapa cara untuk menghitung penyusutan, yaitu :

a.      Metode garis lurus

Beban penyusutan dihitung dengan rumus :

Beban penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan

Dasar penyusutan = Harga perolehan – Nilai sisa

b.      Metode saldo menurun

Beban penyusutan dihitung dengan rumus :

Beban penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan

Dasar penyusutan = Nilai buku awal periode

c.      Metode jumlah angka tahun

Beban penyusutan dihitung dengan rumus :

Beban penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan

Dasar penyusutan = Harga perolehan – Nilai sisa

d.      Metode unit produksi

Beban penyusutan tahun 200A dihitung dengan rumus :


Tarif penyusutan =       Produksi aktual
                                   Kapasitas produksi
Beban penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan

Dasar penyusutan = Harga perolehan – Nilai sisa

4.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Beban Penyusutan

                  Menurut Dra. Endah Sri Darmani faktor-faktor yang mempengaruhi baban penyusutan

adalah ( 37:2004 ) :

a.      Harga perolehan

b.      Nilai sisa atau nilai residu

c.      Umur ekonomis atau umur manfaat

d.      Metode penyusutan yang diterapkan

   Menurut Wibowo, S.E., M.M. dan Abubakar Arif, S.E., M.M. faktor-faktor yang

mempengaruhi beban penyusutan adalah (185:2002) :

1)     Harga perolehan ( cost )

2)     Umur ekonomis aktiva tetap

3)     Nilai sisa

   Dapat disimpulkan dari pendapat-pendapat diatas bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam penentuan penyusutan adalah sebagai berikut :

a)     Nilai perolehan aktiva tetap

b)     Nilai residu yang diperkirakan

c)      Masa manfaat

d)     Pola penggunaan

5.      Cara Perolehan Aktiva Tetap

                  Ada beberapa cara perolehan aktiva tetap, yaitu :

a.      Pembelian tunai

b.      Pembelian secara kredit jangka panjang

c.      Pembelian dengan surat berharga

d.      Diterima dari sumbangan atau ditemukan sendiri

e.      Dibangun sendiri

f.        Tukar tambah

6.      Prinsip Dasar Akuntansi

                  Menurut Williams & Stargo ada empat prinsip yang digunakan dalam akuntansi aktiva

tetap, antara lain :

a.      Aktiva tetap pada permulaannya dicatat pada historical cost

b.      Cost dari aktiva tetap dialokasikan sebagai penyusutan atau deplesi dengan cara

yang sistematis dan rasional untuk mencapai kesesuaian biaya dan pendapatan

selama masa manfaat aktiva tersebut


c.      Penetapan cost dan alokasi berikutnya dari cost diperlukan berdasarkan berbagai

estimasi dan asumsi tentang pemakaian dari aktiva tersebut

d.      Cost yang tidak dialokasikan dari aktiva tetap yang disebut dengan nilai buku, adalah

tidak dimaksudkan untuk mendekati harga pasar dari aktiva tetap tersebut 

Anda mungkin juga menyukai