Anda di halaman 1dari 23

PENEGAKAN HUKUM PIDANA INDONESIA DALAM PENYELESAIAN

KASUS PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

INDONESIA’S CRIMINAL LAW ENFORCEMENT IN THE SETTLEMENT OF


THE CASE OF VIOLATION OF HUMAN RIGHTS

Nenk Sri Indah Lestari


Rahayu Budi Lestari
Sahrul Ghoffar Ramadhan
Sandra Yuniar
Yosi Tri Ramdhani
Yusron Yusuf
Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Bandung

Abstract
Penegakan hukum terhadap berbagai pelanggaran HAM memerlukan adanya suatu
tindakan hukum pidana dari pemerintah. Hukum pidana ini penting mengingat hukum
pidana mencerminkan sikap dan kemauan dari pemerintah yang berkuasa mengenai
pembentukan hukum itu sendiri maupun penegakan hukum yang telah ada secara
konsisten. Selain hukum pidana juga diperlukan partisipasi masyarakat, baik secara
pribadi maupun secara institusi seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Lembaga
Pendidikan, Media dan Pers, dan lembaga-lembaga lainnya. Hal ini dirasakan sangat
efektif dalam membangun opini secara meluas akan pelanggaran HAM yang terjadi di
sekitar kita. Transparansi dan perjuangan tanpa henti dalam menegakkan HAM
sepatutnya menjadi budaya bangsa.
Kata kunci : Hukum Pidana, Penyelesaian Pelanggaran HAM

Abstract
Law enforcement against various human rights violations requires criminal action by the
government. Criminal law is important considering that criminal law reflects the attitude
and willingness of the government in power towards the formation of the law itself and
the consistent enforcement of existing laws. Apart from criminal law, community
participation is also required, both individually and by institutions such as Non-
Governmental Organizations (LMS), Educational Institutions, Media and Press, and other
institutions. This is felt to be very effective in building broad opinions about the human
rights violations that occur around us. Transparency and continuous struggle in upholding
human rights must become the nation's culture.
Keywords: Criminal Law, Settlement of Human Rights Violations

PENDAHULUAN negara Indonesia yang menjadi korban dari


A. PENDAHULUAN pembantaian Partai Komunis Indonesia.
Wacana terkait pelanggaran Hak Asasi Banyak pelanggaran Hak Asasi
Manusia tidak lagi menjadi perhatian. Manusia masa lalu yang sampai detik ini
Dunia pernah digemparkan dengan tidak kunjung jelas penyelesaiannya.
berbagai macam pelanggaran Hak Asasi Padahal dalam Undang-Undang Nomor 26
Manusia yang menyedot perhatian di Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
kalangan aktivis, akademisi, sampai Manusia dijelaskan bahwa pelanggaran
dengan praktisi. Mulai dari pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia terutama
Hak Asasi Manusia era Hitler, Kasus dalam kategori “berat” tidak berlaku surut
Rwanda tentang pembantaian etnis, sampai atau tidak ada daluarsa. Sehingga
yang saat ini masih terjadi antara Israel meskipun aturan normatif tentang
dan Palestina yang sudah menelan banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia baru
korban. secara tegas diatur pada tahun 2000, akan
Di Indonesia kasus terkait dengan tetapi pelanggaran Hak Asasi Manusia
pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di masa lalu diharapkan dapat
menyeruak semasa kepemimpinan diselesaikan dengan seadil-adilnya.
Presiden Soeharto. Selama Sampai detik ini penegakan hukum
berlangsungnya Orde Baru disinyalir terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia
merupakan tombak dari meningkatnya masih merupakan suatu cita-cita. Karena
jumlah pelanggaran Hak Asasi Manusia faktanya penerapannya belum seindah
yang bahkan sampai detik ini tidak sebagaimana peraturan yang sudah
tersentuh oleh hukum. Meskipun demikian melekat terhadap pelanggaran Hak Asasi
pelanggaran Hak Asasi Manusia sudah Manusia. Pelanggaran Hak Asasi Manusia
dikenal di Indonesia sejak lahirnya Partai merupakan salah satu tindak pidana yang
Komunis Indonesia dimana banyak warga dapat bersifat pelanggaran berat maupun
pelanggaran ringan. Yang banyak menyita
perhatian dunia adalah terkait dengan
pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Putusan-putusan yang dijatuhkan oleh
berat. Pengadilan HAM Ad Hoc itu dirasa belum
Antonius Sujata mensinyalir banyak memenuhi rasa keadilan terutama bagi
kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia korban pelanggaran HAM berat itu.
yang hilang dan masyarakat menganggap Adanya peluang penyelesaian pelanggaran
kasus-kasus Hak Asasi Manusia itu tidak Hak Asasi Manusia yang berat melalui
ada penyelesaiannya. Peradilan HAM pembentukan Komisi Kebenaran dan
hanya mencakup pelanggaran HAM berat Rekonsiliasi sebagaimana dimungkinkan
dimaksudkan untuk meminimalisir oleh Undang-Undang Nomor 26 Tahun
hilangnya kasus-kasus pelanggaran HAM 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
sebagaimana selama ini dirasakan oleh Manusia harus dipandang sebagai
masyarakat. Dalam satu telaah mengenai alternatif lain yang lebih memberikan
keruntuhan Orde Baru yang dikaitkan keadilan kepada masyarakat khususnya
dengan pelanggaran HAM, dimulai ketika para korban dan pelaku pelanggaran Hak
penguasa Orde Baru melakukan Asasi Manusia berat itu sendiri.
pelanggaran HAM maka pada saat itulah ia Konstitusi Republik Indonesia
mulai menanamkan bibit keruntuhan Undang-Undang Dasar 1945 menjamin
kekuasaan. Pelanggaran HAM merupakan Hak Asasi Manusia sebagaimana diatur
salah satu sebab kegagalan Orde Baru. dalam Pasal 28A-28J. Dalam konstitusi
Upaya penyelesaian pelanggaraan Hak tersebut dijelaskan bahwa Hak Asasi
Asasi Manusia berat yang terjadi pada Manusia sangat dijunjung tinggi bagi
masa lalu memang telah diberi tempat di setiap orang baik. Adapun pengaturan
dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun lebih lanjut terkait Hak Asasi Manusia
2000 tentang Pengadilan Hak Asasi akan diatur dalam perundang-undangan
Manusia. Penyelesaian pelanggaran Hak yang ada.
Asasi Manusia berat dalam kasus Tanjung Akan tetapi pelanggaran Hak Asasi
Priok maupun kasus pelanggaran Hak Manusia di Indonesia sudah terjadi bahkan
Asasi Manusia di Timor Timur diakui sejak Indonesia dijajah dan berlanjut
belum mencerminkan rasa keadilan setelah Indonesia merdeka. Penyelesaian
masyarakat. Pengadilan-pengadilan yang terkait dengan pelanggaran Hak Asasi
dilaksanakan nampak hanya untuk Manusia yang terjadi belum mendapatkan
memenuhi tuntutan masyarakat penyelesaian yang seadil-adilnya. Padahal
Internasional dan memenuhi amanat Hak Asasi Manusia sebagaimana yang
undangundang saja. dijamin dalam konstitusi merupakan hak
yang paling hakiki dan harus dijamin manusia melalui penegakan hukum pidana
keberadaannya. Selain itu, negara wajib dalam hak asasi manusia di Indonesia yang
untuk melindungi warga negaranya dari nantinya disertai dengan contoh kasus.
pelanggaran Hak Asasi Manusia.
C. Maksud dan Tujuan
Dalam kenyataannya selama lebih dari
Untuk mempelajari kasus pelanggaran
lima puluh tahun usia Republik Indonesia,
Hak Asasi Manusia yang terjadi di masa
pelaksanaan penghormatan perlindungan
lampau perlu adanya penegakan hukum
atau penegakan Hak Asasi Manusia masih
secara tegas. Semua aparat penegak hukum
jauh dari memuaskan. Hal tersebut
memiliki kapabilitas serta tanggung jawab
tercermin dari kejadiankejadian
yang sama untuk menegakkan hukum
penangkapan penahanan yang tidak sah,
dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia
penculikan aktivis-aktivis keagamaan,
yang selama ini penyelesaian tindak
penganiayaan, perkosaan, penghancuran
pidana Hak Asasi Manusia terutama dalam
rumah ibadah dan sebagainya. Disamping
kategori berat terkenal oleh tertutupnya
itu terjadi pula penyalahgunaan kekuasaan
pemerintah yang cenderung tidak
oleh aparat negara yang seharusnya
bertindak serius. Diakui atau tidak
menjadi penegak hukum pemelihara
sejumlah kasus pelanggaran Hak Asasi
keamanan dan perlindungan masyarakat
Manusia yang terjadi di Indonesia lebih
tetapi justru mengintimidasi, menganiaya
banyak melibatkan aparat penegak hukum
sampai penghilangan nyawa manusia dan
dan juga pemerintah.
tanpa proses hukum.

B. Batasan Masalah PEMBAHASAN

Mempelajari dan meneliti apa yang A. Pengertian HAM

menjadi pengertian hak asasi manusia dan Hak adalah kepentingan yang

juga hukum pidana lalu menemukan dilindungi oleh hukum. Sedangkan “hak

korelsi di antara keduanya berdasarkan asasi” adalah kepentingan mendasar dan

sejarah hak asasi manusia serta kasus- bersifat sangat mutlak yang harus

kasus yang terjadi di Indonesia yang dilindungi oleh hukum. Kepentingan

kemudian menemukan bentuk-bentuk adalah “tuntutan perorangan atau

daripada pelanggaran hak asasi manusia di kelompok yang diharapkan untuk

Indonesia dan bagaimana penyelesasian dipenuhi”, pada hakikatnya mengandung

kasus-kasus kasus pelanggaran hak asasi kekuasaan yang dijamin dan dilindungi
oleh hukum dalam pelaksanaannya.
Pemilik hak melaksanakan hak adalah hak-hak yang ada pada
(kehendaknya) menurut cara tertentu yang setiap manusia yang tanpanya
diarahkan untuk memuaskan dirinya manusia mustahil hidup sebagai
1
sebagai pemilik (pemegang) hak. manusia.
Istilah HAM dalam Bahasa c) Jack Donelly mendefinisikan HAak
Indonesia dikenal sebagai istilah hak-hak Asasi Manusia dengan:
dasar manusia atau hak dan kewajiban Hak Asasi Manusia adalah hak-hak
dasar manusia. Hak Asasi Manusia (HAM) yang setara (equal): seseorang atau
merupakan istilah dalam bahasa Indonesia manusia atau bukan manusia, dan
untuk menyebut hak dasar yang dimiliki oleh karena itu, atau memiliki hak-
manusia. Sedangkan dalam Bahasa asing hak asasi manusia yang sama yang
dikenal berbagai istilah, misalnya human dipunyai oleh orang-orangl lain
rights (Bahasa Inggris), droit de I‟homme (atau tidak sama sekali). Hak-hak
(Bahasa Perancis) dan menselijkerecten asasi manusia adalah juga hak-hak
atau grondrechten (bahasa Belanda). yang tidak dapat dicabut, dalam arti
Adapun beberapa definisi HAM menurut seseorang tidak dapat berhenti
para ahli: 2 menjadi manusia, tidak peduli
betapa jahatnya ia bertingkah, atau
a) HAM menurut Jhon Locke Hak betapa zalimnya ia diperlakukan.
asasi manusia adalah hak yang d) Mariam Budiardjo, HAM adalah
langsung di berikan Tuhan kepada hak-hak yang dimiliki oleh
manusia sebagai hak yang kodrati. manusia yang telah diperoleh dan
Oleh sebab itu tidak ada kekuatan dibawanya bersamaan dengan
di dunia ini yang bisa kelahiran dan kehadirannya dalam
mencabutnya. HAM memiliki sifat hidup masyarakat. Hak ini ada pada
yang mendasar dan suci. manusia tanpa membedakan
b) HAM Menurut Jan Materson Jan bangsa, ras, agama, golongan, jenis
Materson adalah anggota komisi kelamin, karena itu bersifat asasi
HAM di PBB. Menurutnya HAM dan universal. Dasar dari semua
hak asasi adalah bahwa semua
1
Dr. A. Widiada Gunakaya S.A., S.H., M.H, “Hukum orang harus memperoleh
Hak Asasi Manusia”, (Yogyakarta: Andi, 2017), hlm.
49
2
Septy Rahmadi, dkk., “Hak Asasi Manusia”,
(Medan: Sekolah Tinggi Ilmu Komputer, 2019),
hlm. 5
kesempatan berkembang sesuai dapat dipisah-pisahkan (indivisibility)
dengan bakat dan cita-citanya.3 mencakupi nilai-nilai yang sangat luas
e) Ketetapan MPR-RI Nomor seperti kemerdekaan, kebebasan-
XVII/MPR/1998 Hak asasi adalah kebebasan dan kesederajatan, serta
hak dasar yang melekat pada diri berkaitan erat dengan seluruh aspek
manusia yang sifatnya kodrati, kehidupan dan tidak berdasarkan pada ras,
universal dan abadi sebagai karunia warna kulit, sex, bahasa, agama, politik,
Tuhan Yang Maha Esa yang kebangsaan, harta kekayaan, kelahiran
berfungsi untuk menjamin bahkan status.4
kelangsungan hidup, kemerdekaan,
perkembangan manusia dan B. Pengertian Hukum Pidana
masyarakat yang tidak boleh Secara sederhana pidana
diganggu gugat dan diabaikan oleh didefinisikan sebagai suatu penderitaan
siapapun. yang sengaja diberikan oleh negara pada
f) Pasal 1 (1) UU No.39/1999 tentang seseorang atau beberapa orang sebagai
HAM akibat atas perbuatan-perbuatan yang mana
"Seperangkat hak yang melekat menurut aturan hukum pidana adalah
pada hakikat dan keberadaan perbuatan yang dilarang. Oleh karena itu,
manusia sebagai makhluk tuhan setiap perbuatan pidana harus
Yang Maha Esa dan merupakan mencantumkan dengan tegas perbuatan
anugerah-nya yang wajib yang dilarang berikut sanksi pidana yang
dihormati, dijunjung tinggi dan tegas bilamana perbuatan tersebut
dilindungi oleh negara, hukum, dilanggar.5
pemerintah dan setiap orang demi Istilah hukum pidana merupakan
kehormatan serta perlindungan terjemahan dari istilah bahasa Belanda
harkat dan martabat manusia.” “Strafrecht”, Straf berarti pidana, dan
Dari beberapa deskripsi diatas Recht berarti hukum. Menurut Wirjono
maka dapatlah kita mengatakan bahwa Prodjodikoro bahwa istilah hukum pidana
Human rights merupakan hak-hak yang
4
dimiliki setiap manusia secara alami atau Mada Apriandi Zuhir, SH., MCL., “Hak Asasi
Manusia; Implementasi Hukum dan Pengaturan
merupakan hak dasar manusia yang tidak Perundang-undangan berkaitan dengan Hak Asasi
Manusia”, (Palembang 28 Februari 2012), hlm. 6
5
Prof. Dr. Eddy O.S. Hiariej, S.H., M.Hum., “Modul
3
Sri Rahayu Wilujeng, “Hak Asasi Definisi Hukum Pidana”, hlm. 10
Manusia:Tinjauan dari Aspek Historis dan Yuridis”, http://repository.ut.ac.id/4058/1/HKUM4203-
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro M1.pdf diakses 5 November 2020 pukul 22.27
itu dipergunakan sejak pendudukan Jepang ada orang yang disangka telah
di Indonesia untuk pengertian strafrecht melanggar larangan tersebut.
dari bahasa Belanda, dan untuk b) Menurut Soedarto
membedakannya dari istilah hukum Soedarto memberikan batasan
perdata untuk pengertian burgelijkrecht tentang pengertian hukum pidana
dari bahasa Belanda. Adapun beberapa sebagai aturan hukum, yang
definisi Hukum Pidana menurut para ahli:6 mengingatkan kepada suatu
a) Menurut Moeljatno perbuatan yang memenuhi syarat-
Hukum pidana merupakan bagian syarat tertentu suatu akibat berupa
dari keseluruhan hukum yang pidana titik Dengan demikian pada
berlaku di suatu negara yang dasarnya hukum pidana berpokok
mengadakan dasar-dasar dan pada dua hal yaitu:
aturan-aturan untuk: 1. Perbuatan yang memenuhi
1. Menentukan perbuatan- syarat-syarat tertentu.
perbuatan mana yang tidak 2. Pidana
boleh dilakukan, yang dilarang, Ad. a. Dengan perbuatan yang
dengan disertai ancaman atau memenuhi syarat-syarat
sanksi yang berupa pidana tertentu itu dimaksudkan
tertentu bagi Barang siapa perbuatan yang dilakukan oleh
melanggar tersebut. orang, yang memungkinkan
2. Menentukan kapan dan dalam adanya pemberian pidana.
hal-hal apa kepada mereka perbuatan semacam itu dapat
yang telah melanggar larangan- disebut "perbuatan yang dapat
larangan itu dapat dikenakan dipidana" atau disingkat
atau dijatuhi pidana "perbuatan jahat" (verbrecthen
sebagaimana yang telah atau crime). "perbuatan jahat"
diancamkan. ini harus ada orang yang
3. Menentukan Dengan cara melakukannya, maka persoalan
bagaimana pengenaan pidana tentang perbuatan tertentu itu
itu dapat dilaksanakan apabila dirinci menjadi dua, ialah
perbuatan yang dilarang dan
orang yang melanggar larangan
6
Didik Endro Purwoleksono, “Hukum Pidana”, itu.
(Surabaya: Airlangga University Press, 2016) hlm.3-
4
Ad. b. Yang dimaksud dengan Hukum pidana merupakan
pidana ialah penderitaan yang keseluruhan dasar dan aturan yang
sengaja dibebankan kepada dianut oleh negara dalam
orang yang melakukan kewajibannya untuk menegakkan
perbuatan yang memenuhi hukum, yakni dengan melarang apa
syarat-syarat tertentu itu. di yang bertentangan dengan hukum
dalam hukum pidana modern, (onrecht) dan mengenakan suatu
pidana ini juga meliputi Apa nestapa penderitaan kepada yang
yang disebut "tindakan tata melanggar larangan tersebut.
tertib" (tuchtmaatregel,
C. Fungsi dan Tujuan Hukum Pidana
masznahme). di dalam ilmu
pengetahuan hukum adat Ter a) Hukum Pidana merupakan hukum

Haar memakai istilah (adat) publik, oleh karena:

reaksi. dalam kuhp yang 1. Penjatuhan pidana dijatuhkan

sekarang berlaku jenis-jenis untuk mempertahankan

pidana yang dapat diterapkan kepentingan umum.

tercantum dalam pasal 10 2. Pelaksanaannya sepenuhnya di

KUHP. tangan pemerintah.

c) Menurut Simons Hukum Pidana 3. Mengatur hubungan antar

merupakan: individu dengan negara.

1. Keseluruhan larangan atau b) Fungsi hukum pidana secara

perintah yang oleh negara khusus Iyalah melindungi

diancam dengan nestapa yaitu kepentingan hukum terhadap

suatu "pidana" apabila tidak perbuatan yang tercela. Menurut

ditaati, Satochid Kartanegara dalam

2. Keseluruhan peraturan yang bukunya hukum pidana dan

menetapkan syarat-syarat untuk hermien hadiati koeswadji, dalam

penjatuhan pidana, dan bukunya perkembangan macam-

3. Keseluruhan ketentuan yang macam pidana rangka

memberikan dasar untuk pembangunan hukum pidana yang

penjatuhan dan penerapan dikategorikan Kepentingan hukum

pidana. tersebut yaitu:

d) Menurut Van Hamel memberikan a. Nyawa manusia

batasan bahwa:
Bagi yang melanggar melalui internet maka akan
Kepentingan hukum ini, yaitu dijerat dengan Pasal 27 Jo Pasal
menghilangkan nyawa orang 45 undang-undang nomor 11
lain akan diancam dengan tahun 2008 tentang informasi
antara lain Pasal 338 KUHP, dan transaksi elektronik (UU
manakala perbuatan tersebut ITE).
dilakukan dengan perencanaan
d. Kemerdekaan seseorang
akan diancam dengan ketentuan
Pasal 333 KUHP Mengancam
Pasal 340 KUHP. demikian
dengan pidana bagi barang
juga manakala perbuatan atau
siapa yang dengan sengaja dan
tindakan dilakukan karena
melawan hukum merampas
kelalaiannya, sehingga
kemerdekaan seseorang.
menyebabkan matinya orang
lain, maka akan diancam e. Harta benda

dengan Pasal 359 KUHP. Pasal 362 KUHP, yang


merupakan pasal tentang
b. Badan atau tumbuh manusia
pencurian, siapapun dilarang
Ancaman pidana bagi
melakukan perbuatan atau
barangsiapa yang melakukan
tindakan pencurian barang
perbuatan atau tindakan yang
milik orang lain baik
dapat membahayakan badan
seluruhnya maupun sebagian.
atau tubuh orang lain, akan
diancam antara lain dengan Gustav Radbruch dalam

Pasal 351 KUHP. Vorschule der Rechtsfilosofie,


menyatakan, “Rechtswissenschaft its
c. Kehormatan seseorang
die wissenschaft vom obyektiven sinn
KUHP mengatur masalah
des positiven rechts”. Artinya, ilmu
kehormatan seseorang dengan
pengetahuan hukum bertujuan untuk
ketentuan 310 KUHP. Artinya
mengetahui objektivitas hukum positif.
barangsiapa yang menyerang
Dengan demikian, tujuan ilmu hukum
kehormatan atau nama baik
pidana adalah untuk mengeathui
seseorang, akan diancam
objektivitas dari hukum pidana positif.
dengan pidana berdasarkan
Dalam konteks teori, objektivitas
pasal 310 KUHP. makalah
hukum pidana positif dapat dilihat dari
penistaan tersebut dilakukan
substansi hukum pidana positif yang Organisasi yang dibangun
mengatur mengenai perbuatan- memperjuangkan hak-hak masyarakat
perbuatan yang dilarang. Terkait dengan cara berbeda, namum pada
perbuatan-perbuatan yang dilarang, ada hakikatnya memiliki tujuan yang sama
yang bersifat sebagai rechtsdelicten untuk menghapuskan kolonialisme di
dan ada yang bersifat sebagai tanah Indonesia. Sehingga dengan begitu,
wetdelicten.7 masyarakat Indonesia dapat menjadi
manusia yang seutuhnya karena hak
D. Sejarah HAM di Indonesia kemanusiaannya terpenuhi.Sebagai contoh,
Hak Asasi Manusia di Indonesia Budi Oetomo memperjuangkan hak
dianggap sakral, diperjuangkan sepenuh masyarakat dan kemanusian lewat petisi
jiwa, serta sangat sejalan dengan dan surat yang disampaikan kepada
kehidupan berbangsa dan kolonial belanda waktu itu. Kemudian ada
bernegara.Indonesia telah ikut bersama Sarekat Islam yang berusa
negara lain untuk memperjuangkan HAM, memperjuangkan hak- hak kemanusiaan
memasukan rasa kemanusian dalam dan menghilangkan diskriminasi secara
perundangan, sebab hal tersebut rasial.
merupakan fundamental.Pancasila sebgai a) Periode 1908-1945
dasar negara Indonesia sepenuhnya Periode sebelum
mendukung dan menjungjung tinggi kemerdekaan ditandai dengan
penegakan Hak Asasi Manusia. Diawal kemunculan berbagai organisasi
kemerdekaan Indonesia, tokoh seperti pergerakan nasional seperti budi
Mochammad Hatta merupakan orang yang utomo (1908) , indische partij
paling vocal dalam menyuarakan (1912), sarekat islam (1911) dll .
HAM.Indonesia dalam memperjuangkan Lahirnya berbagai organisasi
haknya sebagai bangsa harus melewati tersebut tidak lepas dari sejarah
beberapa fase, seperti halnya pembentukan pelanggaran HAM yang dilakukan
organisasi. Organisasi yang didirikan oleh penjajah. Bermulai dari Boedi
tersebut mewadahi banyak orang dimana Oetomo mewakali organisasi
untuk merasa sadar bersama memiliki hak- pergerakan nasional mula-mula
hak yang harus diperjuangkan dan dicapai. yang menyuarakan kesadaran
7 berserikat dan mengeluarkan
Prof. Dr. Eddy O.S. Hiariej, S.H., M.Hum., “Modul
Definisi Hukum Pidana”, hlm. 35 pendapat melalui petis-petisi yang
http://repository.ut.ac.id/4058/1/HKUM4203-
M1.pdf diakses 5 November 2020 pukul 22.27 ditujukan kepada pemerintah
kolonial maupun lewat tulisan di betul-betul menikmati
surat kabar.Inti dari perrjuangan kebebasannya
Boedi Oetomo adalah perjuangan 3. Pemilihan Umum sebagai
akan kebebasan berserikat dan pilar lain dari demokrasi
mengeluarkan pendapat melalui berlangsung dalam suasana
organisasi massa dan konsep kebebasan, fair dan
perwakilan rakyat. Lalu mulai demokratis
bermunculan organisasi organsisasi 4. Parlemen atau Dewan
lainnya yang tidak hanya dibidang perwakilan rakyat sebagai
pendidikan saja namun seperti representasi dari kedaulatan
ekonomi , social budaya , politik rakyat menunjukan kinerja
dll yang semuanya menjurus pada dan kelasnya sebagai
penegakan HAM . wakilwakil rakyat dengan
b) Periode 1945-1950 melakukan kontrol atau
Pada periode ini pemikiran HAM pengawasan
berkutat dengan masalah 5. Wacana dan pemikiran
kemerdekaan, dimana tentang HAM memperoleh
kemerdekaan berbicara dan iklim yang kondusif.
mengemukakan pendapat dan juga d) Periode 1959-1966
membentuk partai politik telah Setelah dekrit presiden
mendapatkan legitimasi yang sah yang dikeluarkan oleh soekarno
dari UUD 1945. Kita menjadi pada 5 juli 1959, gagasan atau
penentu hak bangsa kita ini sendiri. konsepsi Presiden Soekarno
c) Periode 1950-1959 mengenai demokrasi terpimpin
Periode ini dianggap dilihat dari sistem politik yang
sebagai saat-saat pasang kemajuan berlaku yang berada di bawah
atas HAM kita ini, ditandai kontrol/kendali Presiden . dengan
dengan : kata lain , tidak ada kebebasan
1. Semakin banyaknya berserikat, berkumpul dan
tumbuh partai politik mengeluarkan pikiran dengan
dengan beragam tulisan . Dan pada masa inilah
ideologinya masing-masing HAM dikekang .
2. Kebebasan pers sebagai e) Periode 1966 – 1998
salah satu pilar demokrasi
Situasi ini adalah periode mengenai HAM. Tetapi setelah
setelah pecahnya G30S / PKI, selang beberapa waktu sikap
partai komunis Indonesia, ketika pemerintah berubah dan menjadi
orang Paruk yang tidak tahu apa- defensive serta represif. Dan saat-
apa tentang dunia luar harus saat itulah terjadi kasus-kasus
dihukum tanpa pengadilan oleh pelanggaran HAM, dan dosa-dosa
negara melalui puntung dan itu tidak lah dapat di adili sampai
bayonet tentara. . Tokoh Srinthil sekarang. Pada awal 1990-an
dan Paruk akhirnya dijebloskan ke kemudian dibentuklah Komnas
penjara, meski sebenarnya mereka HAM, Selama 32 Tahun
tidak mengerti kesalahan apa yang kekuasaan , telah disahkan 2
telah mereka lakukan. Para prajurit instrumen internasional HAM ,
yang menangkap mereka hanya yakni konvensi. penghapusan
melaksanakan perintah, karena segala bentuk diskriminasi
dalam instruksi yang mereka terhadap perempuan ( UU NO. 7
pegang, nama mereka tertera TAHUN 1984) , dan konvensi hak
dengan jelas. Terhadap kejadian anak pada 1989 . 9
ini, mereka bersikap setara bahwa Sebagaimana dikemukakan
keberanian zaman memang Breuilly, nasionalisme di Indonesia
membawa mereka pada peristiwa sering digunakan sebagai alat untuk
tersebut, sebagaimana tanda yang menaklukkan lawan politik (1993).
mereka tangkap sebelumnya, Dalam praktiknya, nasionalisme
kecuraman.8 Karena kejadian tidak lain adalah politik, karena
G30S/PKI membuat indonesia telah diterapkan sejak era Sukarno
berada pada masa darurat , karena di bawah apa yang disebut orde
ini berdapak pada HAM di lama, yang mempraktikkan
Indonesia .HAM pada saat itu ketegangan nasionalisme yang
seperti tidak dilindungi karena lebih dekat dengan sosialisme dan
pemikiran bahwa HAM berasal komunisme. Alat politik inilah
dari barat . Sering kali diadakan yang kemudian digunakan
kajian-kajian dan seminar-seminar Soeharto untuk meredam berbagai
8
Khristianto and Widya Nirmawalati,” How
9
Banyumas people ‘describe’ G30S/PKI in the novel Retno kusniati , “ sejarah perlindungan hak hak
Ronggeng Dhukuh Paruk”,journal of Applied asasi manusia dalam kaitannya dengan konsepsi
Studies in Language, Vol 2 Issue 1, 2018,Hlm 99 negara hukum “ , karya ilmiah , hlm 88
gejolak sosial di kalangan militer, yang telah diletaki oleh BJ
karena dianggap satu-satunya cara Habibie .
melegitimasi monopoli negara atas
kekerasan fisik atas nama keutuhan E. Bentuk-Bentuk Pelanggaran HAM
bangsa dan negara. Maksudnya di Indonesia
adalah, atas nama nasionalisme, a) Pengertian Pelanggaran HAM
memaksa kelompok dan gerakan Pelanggaran HAM menurut
yang berbeda untuk mematuhi Pasal 1 angka 6 Undang-Undang
hukum atau dilarang.10 Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
f) Periode 1998-sekarang Asasi Manusia adalah setiap
Jatuhnya rezim perbuatan seseorang atau kelompok
pemerintahan Orba memberikan orang termasuk aparat negara baik
dampak luar biasa, dan disengaja maupun tidak disengaja
menjadikannya contoh agar tidak atau kelalaian yang secara melawan
mengulangi hal itu lagi. Dan hukum mengurangi, menghalangi,
presiden BJ Habibie dituntut untuk membatasi dan atau mencabut hak
mengandemen UUD 1945 , asasi manusia seseorang atau
penghapusan dwi fungsi ABRI , kelompok orang yang dijamin oleh
penegakan hukum dan HAM , Undang-Undang ini, dan tidak
otonomi daerah , kebebasan pers , mendapatkan, atau dikhawatirkan
hidup demokrasi.yang tidak akan memperoleh
semestinya .11 Politik hukum pada penyelesaian hukum yang adil dan
era BJ.Habibie memeperlihatkan benar, berdasarkan mekanisme
perkembangan penting dalam hukum yang berlaku.12
rangka penghormatan , pemenuhan b) Bentuk pelanggaran HAM yang
dan perlindungan HAM . Dan pada sering muncul biasa terjadi dalam 2
era Gusdur , Megawati dan SBY bentuk, yakni sebagai berikut:13
meneruskan politik hukum HAM 1. Diskriminasi, yakni suatu
pembatasan, pelecehan atau
bahkan pengucilan secara
10
David Efendi and merdian alam, “Indonesia in
12
the post-Soeharto era: Identifying state ideological Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
typology”, Regional journal of Southeast Asian Hak Asasi Manusia Pasal 1 angka 6
13
Studies, Vol 3,issue1,2018,Hlm 33. http://www.habibullahurl.com/2015/08/bentuk-
11
Winarto , paradigm baru pendidikan pancasila , pelanggaran-ham.html diakses pada hari Kamis, 05
Cet. 4 , hlm 41 November 2020 pada pukul 22.34 WIB
langsung maupun tidak 1. Kejahatan Genosida
langsung didasarkan pada Istilah genosida terdiri dari dua
pembedaan manusia, atas dasar kata, yakni geno dan cide, geno
agama, suku, ras, kelompok, berasal dari bahasa Yunani
golongan, jenis kelamin, etnik, kuno berarti ras, bangsa atau
keyakinan beserta politik yang etnis, sedangkan cide berarti
selanjutnya berimbas pada membunuh. Secara harfiah
pengurangan, bentuk genosida dapat diartikan
penyimpangan atau sebagai membunuh ras, bangsa
penghapusan hak asasi manusia atau etnis.
dan kebebasan dasar dalam Kejahatan genosida tak hanya
kehidupan baik secara individu, diatur dalam konvensi genosida
maupun kolektif di dalam melainkan juga diatur dalam
berbagai aspek kehidupan. statute International Criminal
2. Penyiksaan, yakni perbuatan Tribunal For Rwanda (ICTR)
yang dilakukan secara sengaja dan International Criminall
sehingga menimbulkan rasa Tribunal The Former
sakit yang teramat atau Yugoslavia (ICTY) dengan
penderitaan baik itu jasmani definisi yang sama bahwa
maupun rohani pada seseorang genosida setiap perbuatan yang
untuk mendapat pengakuan dari bertujuan menghancurkan
seseorang ataupun orang ketiga. kebangsaan, etnis, ras atau
keagamaan.14
Berdasarkan sifatnya, pelanggaran dapat
Pada pasal 8 Undang-Undang
dibagi menjadi 2 yaitu:
Nomor 26 Tahun 2000 Tentang
a) Pelanggaran HAM berat Pengadilan HAM dijelaskan
Yakni pelanggaran HAM yang bahwa yang termasuk dalam
bersifat berbahaya dan mengancam tipe kejahatan genosida adalah
nyawa manusia. Adapun sebagai berikut:
Pelanggaran HAM berat, menurut 1) Membunuh anggota
Undang-Undang RI Nomor 26 kelompok;
Tahun 2000 tentang Pengadilan
HAM, dapat diklasifikasikan
14
Erasmus Cahyadi ed, Glosari Pelanggaran HAM
menjadi 2 yaitu:
Yang Berat, Jakarta: Elsam, 2007. Hlm.57-58.
2) Mengakibatkan penderitaan perbuatan yang dilakukan
fisik; sebagai bagian dari serangan
3) Menciptakan kondisi yang meluas dan/atau
kehidupan kelompok yang sistematik yang diketahuinya
akan mengakibatkan bahwa serangan tersebut
kemusnahan secara fisik ditujukan secara langsung
baik seluruh atau terhadap penduduuk sipil
sebagiannya; berupa:
4) Memaksakan tindakan- 1) Pembunuhan;
tindakan yang bertujuan 2) Pemusnahan;
mencegah kelahiran di 3) Perbudakan;
dalam kelompok. 4) Pengusiran atau
5) Memindahkan secara paksa pemmindahan penduduk
anak-anak dari kelompok secara paksa;
tertentu ke kelompok lain. 5) Perampasan kemerdekaan
2. Kejahatan Kemanusiaan atau perampasan kebebasan
Menurut M. Cherif Bassiouni fisik lain secara sewenang-
dalam Syawal Abdul Ajid. wenang yang melanggar
Kejahatan terhadap (asas-asas) ketentuan pokok
kemanusiaan merupakan hukum yang berlaku;
bentuk kejahatan yang 6) Penyiksaan;
dilakukan dalam skala besar 7) Perkosaan, perbudakan
dan diajukan terhadap korban seksual, pelacuran secara
yang dalam hal ini sekelompok paksa, pemaksaan
orang yang sudah kehamilan, pemandulan atau
diidentifikasi.15 sterilisasi secara paksa dan
Dalam Undang-Undang Nomor bentuk kekerasan seksusal
26 Tahun 2000 Tentang secara paksa;
Pengadilan HAM pada pasal 9 8) Penyaniayaan terhadap suatu
yang dimaksud kejahatan kelompok tertentu atau
kemanusiaan adalah salah satu perkumpulan yang didasari
15 persamaan paham politik
Syawal Abdul Ajid dan Anshar,
Pertanggungjawaban Pidana Komandan Militer ras, kebangsaan etnis,
Pada Cetakan Pertama, Jogjakarta: Laksbang
Pressindo, 2011. Hlm. 56. budaya agama, jenis
kelamin, atau alasan lain memberikan penjeraan (detterence) bagi
yang telah diakui secara pelaku tetapi sekaligus juga untuk
universak sebagai hal yang melakukan perlindungan bagi masyarakat
dilarang menurut hukum (social defence) untuk memastikan adanya
internasional; perlindungan bagi masyarakat dari
9) Penghilangan orang secara ancaman kejahatan yang langsung maupun
paksa; atau tidak langsung (direct maupun indirect).16
10) Kejahatan apartheid. Untuk menyelesaikan kasus pelanggaran
Hak Asasi Manusia yang terjadi di masa
b) Pelanggaran HAM ringan lampau perlu adanya penegakan hukum
Yakni pelanggaran HAM yang secara tegas. Semua aparat penegak hukum
tidak mengancam jiwa manusia, memiliki kapabilitas serta tanggung jawab
namun berbahaya apabila tidak yang sama untuk menegakkan hukum
segera diatasi/ ditanggulangi. dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Misal, seperti kelalaian dalam Sayangnya, selama ini penyelesaian tindak
memberikan pelayanan kesehatan, pidana Hak Asasi Manusia terutama dalam
pencemaran lingkungan secara kategori berat terkenal oleh tertutupnya
disengaja oleh masyarakat dan pemerintah yang cenderung tidak
sebagainya. bertindak serius. Diakui atau tidak
sejumlah kasus pelanggaran Hak Asasi
Manusia yang terjadi di Indonesia lebih
F. Penegakan Hukum Pidana Dalam banyak melibatkan aparat penegak hukum
Pelanggaran HAM di Indonesia dan juga pemerintah.
Konstitusi Republik Indonesia Dalam konteks negara Indonesia,
Undang-Undang Dasar 1945 menjamin Hak pelanggaran HAM merupakan tindakan
Asasi Manusia sebagaimana diatur dalam pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan
Pasal 28A-28J. Dalam konstitusi tersebut baik oleh individu maupun oleh institusi
dijelaskan bahwa Hak Asasi Manusia sangat negara atau institusi lainnya terhadap Hak
dijunjung tinggi bagi setiap orang baik. Asasi Manusia. Melihat kebijakan
Adapun pengaturan lebih lanjut terkait Hak pengaturan terhadap HAM dalam hukum
Asasi Manusia akan diatur dalam pidana nasional adalah dilihat dari politik
perundang-undangan yang ada.
16
Sriwiyanti Eddyono dan Zainal Abidin, 2007,
Pertanggungjawaban dan Tindak Pidana Hak Asasi Manusia dalam RKUHP,
penghukuman pidana, tidak saja untuk ELSAM dan Aliansi Nasional Reformasi KUHP,
Jakarta, hlm. 10.
hukum maupun dari politik kriminal. lahirnya persoalan kejahatan ini dari
Dilihat sebagai bagian dari politik hukum, persoalan sosial, sehingga kebijakan sosial
maka politik hukum pidana mengandung juga sangat penting dilakukan 19
arti, bagaimana mengusahakan atau Pengaturan terkait pelanggaran
membuat dan merumuskan suatu Hak Asasi Manusia sebagaimana diatur
perundang-undangan pidana yang baik. ternyata belum sepenuhnya memberikan
17
Ada dua masalah sentral dalam kebijakan dampak yang signifikan terhadap
kriminal dengan menggunakan sarana pelaksanaan hukuman bagi pelanggaran
penal (hukum pidana) ialah masalah Hak Asasi Manusia terlebih lagi
18
penentuan: pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia
a) Perbuatan apa yang seharusnya yang berat. Dalam konteks ini banyak
dijadikan tindak pidana, dan faktor yang mempengaruhi penegakan
b) Sanksi apa yang sebaiknya hukum terhadap pelanggaran Hak Asasi
digunakan atau dikenakan kepada Manusia. Pembaharuan dijadikan sebagai
pelanggar topik utama dalam penegakan hukum atas
pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
Kebijakan penanggulangan
terjadi.
kejahatan dapat dilakukan melalui dua
Pembaharuan hukum pidana di
pendekatan yaitu pendekatan penal
Indonesia terkait pelanggaran Hak Asasi
(penerapan hukum pidana) dan pendekatan
Manusia diatur dalam RUU KUHP dalam
non penal (pendekatan di luar hukum
BAB IX Pasal 394-404. Dalam BAB IX
pidana). Integrasi kedua pendekatan ini
dibagi menjadi empat bagian, mengatur
disyaratkan dan diusulkan dalam United
tentang genosida, tindak pidana
Nations Congress on The Prevention of
kemanusiaan, tindak pidana dalam masa
Crime and The Treatment of Offenders.
perang atau konflik bersenjata, dan
Hal ini dilatarbelakangi bahwa kejahatan
penyiksaan. Masing-masing bagian terdapat
adalah masalah sosial dan masalah
pengaturan jenis pidana maupun sanksi
kemanusiaan. Oleh karenanya upaya
pidana yang berbeda.
penanggulangan kejahatan tidak hanya
Penyelesaian tindak pidana
dapat mengandalkan penerapan hukum pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam
pidana semata, tetapi juga melihat akar kategori berat di Indonesia dapat ditempuh
menggunakan rekonsiliasi. Langkah-langkah
17
Barda Nawawi Arief, 1996, Bunga Rampai
19
Kebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Asmanov Syukri, 2009, Kebijakan Pengaturan
Bandung, hlm. 28. HAM dalam Pembaharuan Hukum Pidana
18
Ibid, hlm 32 Nasional, Sumatera Utara, hlm. 36.
setelah pengungkapan kebenaran dapat pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah
dilakukan pengakuan kesalahan, pelanggaran hukum yang serius dan harus
permohonan maaf, pemberian maaf segera di hukum, supaya manusia tidak
perdamaian, penegakan hukum, amnesti, mudah melakukan pelanggaran-
rehabilitasi atau alternatif lain yang pelanggaran hukum khususnya
bermanfaat untuk menegakkan persatuan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia
dan kesatuan bangsa dengan sepenuhnya di Indonesia, memberikan terapi
memperhatikan rasa keadilan dalam
“traumatic psicology” bagi manusia lain.
masyarakat.
Namun terlepas dari pengadilan
Kemudian dalam proses penegakan
pengadilan di atas, pembentuk undang-
hukum pidana di Indonesia dalam
undang menyadari bahwa penanganan
kaitannya dengan penyelesaian kasus
kejahatan terhadap kemanusiaan dan
pelanggaran HAM, diperlukan suatu
kejahatan genosida kejahatan adalah
lembaga yang dapat mengadili tindak
kejahatan luar biasa yang tidak bisa
pidana tersebut. Lembaga yang dapat
ditangani dengan sistem peradilan pidana
mengadili pelanggaran Hak Asasi Manusia
biasa. Pengaturan yang sifatnya khusus ini
di Indonesia ada empat lingkungan
didasarkan atas kerakteristik kejahatan
peradilan sesuai dengan Undang-Undang
yang sifatnya extraordinary sehingga
yaitu :
memerlukan pengaturan dan mekanisme
1. Pengadilan Umum.
yang juga sifatnya khusus.
2. Pengadilan Militer.
Kemudian atas pertimbangan
3. Pengadilan Agama.
tersebut maka dibuatlah Pengadilan HAM
4. Pengadilan Niaga.
berdasarkan UU No. 26/2000, Pengadilan
Dalam wilayah empat pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang
tersebut para pelanggaran Hak Asasi berada dibawah peradilan umum,dan
Manusia dapat di adili sesuai dengan merupakan lex specialis dari Kitab Undang
pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Hukum Pidana. Pengadilan ini dikatakan
dilakukannya di dalam wilayah hukum khusus karena dari segi penamaan bentuk
Indonesia, tentu berdasarkan peraturan pengadilannya sudah secara spesifik
hukum diatas para pelaku pelanggaran menggunakan istilah Pengadilan HAM dan
terhadap Hak Asasi Manusia di negara kewenangan pengadilan ini juga mengadili
Indonesia dapat di jatuhkan hukuman kejahatan-kejahatan tertentu.
dengan tampa pandang bulu dan pilih Selama proses pengadilan HAM
kasih karena di mata hukum bagi berjalan nantinya, hakim mendasarkan
pada berbagai yurisprudensi pengadilan keterangan dari sejumlah saksi yang
internasional, doktrin dan teori-teori dianggap mengetahui kejadian
hukum pidana, yang memunculkan mengenaskan ini. Setelah dilakukan
berbagai penafsiran dalam keputusan pemeriksaan intensif, polisi lantas
majelis hakim. Berdasarkan pada kesulitan menetapkan Agustinus Hamdamai sebagai
penerapan di Pengadilan, Mahkamah tersangka. Agus merupakan mantan
Agung kemudian membuat Pedoman pekerja di rumah Margriet, ibu angkat
Unsur-Unsur Pelanggaran HAM Yang Angeline. Polisi masih melakukan
Berat dan Kejahatan Komando. Pedoman pengembangan terkait kasus ini.
ini diharapkan menjadi rujukan penting Orang tua angkat Angeline
untuk melengkapi UU No. 26 Tahun 2000. memelihara banyak ayam di sekitar rumah
mereka di Denpasar, Bali. Tak disangka, di
bawah salah satu kandang ayam itulah,
G. Analisis Kasus Pelanggaran HAM
jenazah bocah malang Angeline
Berat Di Indonesia
dikuburkan. Saat penyidik dari Polsek,
Kasus Pembunuhan Angeline Polres Denpasar, hingga Polda Bali
Angeline, anak berumur 8 tahun, melakukan penggeledahan di rumah
yang awalnya dikabarkan hilang akhirnya tersebut, mereka berkali-kali menyium bau
ditemukan meninggal beberapa pekan tak sedap. Mereka lantas menemukan
kemudian pada media Mei 2015. adanya gundukan tanah yang tertutup
Jenazahnya ditemukan di dekat kandang gundukan sampah di bawah kandang
ayam di belakang rumah ibu angkatnya, ayam. Setelah dilakukan pengecekan,
Margriet Christina Megawe. Polisi telah polisi menemukan jasad Angeline yang
menetapkan tersangka Agus dalam kasus dibungkus bed cover di kedalaman 50 cm.
pembunuhan ini. Polisi juga telah Warga yang penasaran mulai berdatangan
menetapkan ibu angkatnya, Margriet ke rumah Margriet yang telah diberi garis
sebagai tersangka dalam kasus dugaan polisi. Sementara itu jenazah Angeline
penelantaran anak. Berikut ini dibawa ke RS Sanglah untuk diautopsi.
menggambarkan kronologi peristiwa tragis Margriet, dua anaknya, dan seorang
yang menimpa bocah tak berdosa itu. satpam kemudian diamankan untuk
Bocah perempuan yang dimintai keterangan. Setelah dilakukan
sebelumnya dikabarkan hilang itu ternyata pemeriksaan secara intensif, polisi
menjadi korban pembunuhan. Polisi dari menyatakan Agus sebagai tersangka. Ia
Polres Denpasar, Bali, kemudian meminta
merupakan mantan pekerja di rumah Dengan ini Margriet Christina
tersebut. Megawe ditetapkan sebagai tersangka
Pernyataan mengejutkan pembunuhan, Margriet dikenai Pasal 340
disampaikan Agus, tersangka dalam kasus KUHP, Pasal 338 KUHP Tersangka
pembunuhan Angeline. Pria itu mengaku lainnya, Agustinus Hamdamai yang
tak hanya membunuh Angeline, tapi juga terlebih dulu menjadi tersangka, dikenai
sempat memerkosanya. Setelah membunuh Pasal 340 juncto 56 KUHP terkait
di kamar, Agus juga sempat melakukan pembunuhan berencana, yang dalam hal
tindakan tak senonoh kepada korban. Usai ini peran Agus adalah turut serta.
melakukan tindakan tak senonoh, Agus Pembunuhan yang dilakukan
membiarkan jenazah Angeline beberapa Margriet Christina dan Agustina Hamdani
waktu berada di kamarnya. Kemudian termasuk dalam pelanggaran HAM yang
akhirnya dia memutuskan untuk mengubur bersifat berbahaya dan mengancam nyawa
Angeline di pekarangan rumah. manusia dan termasuk dalam pelanggaran
Kepolisian akhirnya menetapkan HAM berat sesuai dengan Undang-Undang
Margriet Christina Megawe sebagai RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang
tersangka kasus pembunuhan anak Pengadilan HAM yang dimana
angkatnya, Angeline. Status tersangka pembunuhan terhadap Angeline termasuk
dikenakan setelah Polda Bali melakukan dalam Kejahatan Kemanusiaan yang sudah
serangkaian penyidikan yang mendalam dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor
termasuk dengan uji laboratorium forensik. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
Kepolisian sudah cukup kuat untuk pada pasal 9 yang dimana kejahatan
menetapkan Margriet sebagai tersangka kemanusiaan adalah salah satu perbuatan
pembunuhan di antaranya yaitu yang dilakukan sebagai bagian dari
berdasarkan pengakuan Agustinus serangan yang meluas dan/atau sistematik
Hamdamai yang sudah lebih dulu menjadi yang diketahuinya bahwa serangan
tersangka kasus pembunuhan Angeline. tersebut ditujukan secara langsung
Alat bukti yang selanjutnya terhadap penduduuk sipil.
berdasarkan hasil penyelidikan di tempat Pembunuhan berencana merupakan
kejadian perkara yaitu di rumah Margriet. salah satu perbuatan yang diancam dengan
Dari pemeriksaan olah TKP yang pidana mati, selain itu juga ancaman
dilakukan lebih dari satu kali menunjukkan hukumannya adalah pidana penjara seumur
keterlibatan Margriet sangat kuat dalam hidup atau selama waktu tertentu, paling
membunuh Angeline. lama dua puluh tahun. Ancaman pidana
bagi pelaku pembunuhan berencana yaitu menegakkan hukum. Tidak ada yang lebih
hukuman mati atau penjara seumur hidup utama dari ketiga hal itu. Maka dari itu,
atau penjara sementara selama-lamanya ketiganya harus bekerja secara sinergis
dua puluh tahun. serta berjalan secara seimbang.
Pada dasarnya pelanggaran HAM
Sarana penyelesaian yang
terjadi karena ketidaktahuannya tentang
digunakan dalam penyelesaian kasus Hak
Hak Asasi Manusia dan juga menipisnya
Asasi Manusia di Indonesia tentunya
keimanan sebagai seorang manusia.
dengan mengedepankan norma-norma
Sehingga hal-hal tersebut sering terjadi
kaidah hukum yang berlaku dalam
karena lingkungan yang tidak baik serta
menyelesaikan permasalahan-
pergaulan yang negatif. Pemerintah juga
permasalahan hukum. UU No. 39 Tahun
harus bertindak tegas, dan harus ikut serta
1999 tentang Hak Asasi Manusia yaitu
dalam memberikan sosialisasi atau
perdamaian kedua belah pihak,
pembinaan terhadap orangtua agar
penyelesaian perkara melalui cara
menambah pengetahuan bagaimana cara
konsultasi negosiasi, mediasi, konsiliasi,
mendidik anak yang baik dan seharusnya
dan penilaian ahli. Penyelesaian perkara
juga komnas HAM bisa bertindak tegas,
terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia
cepat, dan tepat dalam menangani kasus
di wilayah Indonesia tentunya harus
pelanggaran HAM. Pemerintah juga
mempertimbangkan kaidah-kaidah yang
kurang memberatkan hukuman yang ada
ada di dalam masyarakat Indonesia. Maka
sehingga para pelaku pelanggaran HAM
dari itu seyogyanya pelaksanaan segala
kurang jera akan hukuman tersebut.
kebijakan republik terhadap masyarakat
yang terjadi kasus-kasus pelanggaran
Simpulan
HAM tentunya berkiblat kepada nilai-nilai
Penegakan hukum tidak bisa budaya, sosial, agama dan ekonomi
dipisahkan dari badan peradilan (penegak masyarakat itu sendiri.
hukum) dan hukumnya sendiri. Ketiganya
menjadi pilar yang saling menopang dan
tidak bisa dipisahkan. Hukum itu berguna
bila ditegakkan oleh lembaga peradilan.
Sebaliknya, penegakan hukum tidak akan
Daftar Pustaka
bisa berjalan jika tidak ada hukum sebagai
landasan bagi lembaga peradilan dalam
Buku-Buku berkaitan dengan Hak Asasi Manusia”.
Palembang. 2012
Khristianto and Nirmawalati. W ,” How
Banyumas people „describe‟ G30S/PKI in Hiariej, Eddy O.S., “Modul Definisi
the novel Hukum Pidana”,

Ronggeng Dhukuh Paruk”,journal of Purwoleksono, Didik Endro “Hukum


Applied Studies in Language, Vol 2 Issue Pidana”. Surabaya: Airlangga University
1, 2018 Kusniati. Retno , “ sejarah Pres. . 2016.
perlindungan hak hak asasi manusia
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
dalam kaitannya dengan konsepsi negara
tentang Hak Asasi Manusia Pasal 1 angka
hukum “ , karya ilmiah
6]
Efendi David dan Alam Merdian,
Cahyadi ed Erasmus, Glosari Pelanggaran
“Indonesia in the post-Soeharto era:
HAM Yang Berat, Jakarta: Elsam, 2007.
Identifying state ideological typology”,
Syawal Ajid Abdul dan Anshar,
Regional journal of Southeast Asian
“Pertanggungjawaban Pidana Komandan
Studies, Vol 3,issue1,2018,
Militer Pada Cetakan Pertama”,
Gunakaya, Widiada “Hukum Hak Asasi Jogjakarta: Laksbang Pressindo, 2011
Manusia”. Yogyakarta: Andi. . 2017.
Eddyono Sriwiyanti dan Abidin Zainal,
Rahmadi, Septi., dkk. “Hak Asasi Tindak Pidana Hak Asasi Manusia dalam
Manusia”. Medan: Dalam Makalah RKUHP, ELSAM dan Aliansi Nasional
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer. Reformasi KUHP, Jakarta, 2007,

Wilujeng, Sri Rahayu. “Hak Asasi Nawawi Arief Barda, Bunga Rampai
Manusia:Tinjauan dari Aspek Historis dan Kebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya
Yuridis” dalam Artikel Fakultas Ilmu Bakti, Bandung, , 1996
Budaya Universitas Diponegoro. 2019.
Syukri, Asmanov , Kebijakan Pengaturan
Zuhir, Mada Apriandi.. “Hak Asasi HAM dalam Pembaharuan Hukum Pidana
Manusia; Implementasi Hukum dan Nasional, Sumatera Utara, 2009.
Pengaturan Perundang-undangan

Internet
http://repository.ut.ac.id/4058/1/HKUM42
03-M1.pdf diakses 5 November 2020
pukul 22.27
Eddy O.S. Hiariej “Modul Definisi Hukum
Pidana”,
http://repository.ut.ac.id/4058/1/HKUM42
03-M1.pdf diakses 5 November 2020
pukul 22.27
http://www.habibullahurl.com/2015/08/be
ntuk-pelanggaran-ham.html diakses pada
hari Kamis, 05 November 2020 pada pukul
22.34 WIB

Anda mungkin juga menyukai