Abstract
Penegakan hukum terhadap berbagai pelanggaran HAM memerlukan adanya suatu
tindakan hukum pidana dari pemerintah. Hukum pidana ini penting mengingat hukum
pidana mencerminkan sikap dan kemauan dari pemerintah yang berkuasa mengenai
pembentukan hukum itu sendiri maupun penegakan hukum yang telah ada secara
konsisten. Selain hukum pidana juga diperlukan partisipasi masyarakat, baik secara
pribadi maupun secara institusi seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Lembaga
Pendidikan, Media dan Pers, dan lembaga-lembaga lainnya. Hal ini dirasakan sangat
efektif dalam membangun opini secara meluas akan pelanggaran HAM yang terjadi di
sekitar kita. Transparansi dan perjuangan tanpa henti dalam menegakkan HAM
sepatutnya menjadi budaya bangsa.
Kata kunci : Hukum Pidana, Penyelesaian Pelanggaran HAM
Abstract
Law enforcement against various human rights violations requires criminal action by the
government. Criminal law is important considering that criminal law reflects the attitude
and willingness of the government in power towards the formation of the law itself and
the consistent enforcement of existing laws. Apart from criminal law, community
participation is also required, both individually and by institutions such as Non-
Governmental Organizations (LMS), Educational Institutions, Media and Press, and other
institutions. This is felt to be very effective in building broad opinions about the human
rights violations that occur around us. Transparency and continuous struggle in upholding
human rights must become the nation's culture.
Keywords: Criminal Law, Settlement of Human Rights Violations
menjadi pengertian hak asasi manusia dan Hak adalah kepentingan yang
juga hukum pidana lalu menemukan dilindungi oleh hukum. Sedangkan “hak
sejarah hak asasi manusia serta kasus- bersifat sangat mutlak yang harus
kasus-kasus kasus pelanggaran hak asasi kekuasaan yang dijamin dan dilindungi
oleh hukum dalam pelaksanaannya.
Pemilik hak melaksanakan hak adalah hak-hak yang ada pada
(kehendaknya) menurut cara tertentu yang setiap manusia yang tanpanya
diarahkan untuk memuaskan dirinya manusia mustahil hidup sebagai
1
sebagai pemilik (pemegang) hak. manusia.
Istilah HAM dalam Bahasa c) Jack Donelly mendefinisikan HAak
Indonesia dikenal sebagai istilah hak-hak Asasi Manusia dengan:
dasar manusia atau hak dan kewajiban Hak Asasi Manusia adalah hak-hak
dasar manusia. Hak Asasi Manusia (HAM) yang setara (equal): seseorang atau
merupakan istilah dalam bahasa Indonesia manusia atau bukan manusia, dan
untuk menyebut hak dasar yang dimiliki oleh karena itu, atau memiliki hak-
manusia. Sedangkan dalam Bahasa asing hak asasi manusia yang sama yang
dikenal berbagai istilah, misalnya human dipunyai oleh orang-orangl lain
rights (Bahasa Inggris), droit de I‟homme (atau tidak sama sekali). Hak-hak
(Bahasa Perancis) dan menselijkerecten asasi manusia adalah juga hak-hak
atau grondrechten (bahasa Belanda). yang tidak dapat dicabut, dalam arti
Adapun beberapa definisi HAM menurut seseorang tidak dapat berhenti
para ahli: 2 menjadi manusia, tidak peduli
betapa jahatnya ia bertingkah, atau
a) HAM menurut Jhon Locke Hak betapa zalimnya ia diperlakukan.
asasi manusia adalah hak yang d) Mariam Budiardjo, HAM adalah
langsung di berikan Tuhan kepada hak-hak yang dimiliki oleh
manusia sebagai hak yang kodrati. manusia yang telah diperoleh dan
Oleh sebab itu tidak ada kekuatan dibawanya bersamaan dengan
di dunia ini yang bisa kelahiran dan kehadirannya dalam
mencabutnya. HAM memiliki sifat hidup masyarakat. Hak ini ada pada
yang mendasar dan suci. manusia tanpa membedakan
b) HAM Menurut Jan Materson Jan bangsa, ras, agama, golongan, jenis
Materson adalah anggota komisi kelamin, karena itu bersifat asasi
HAM di PBB. Menurutnya HAM dan universal. Dasar dari semua
hak asasi adalah bahwa semua
1
Dr. A. Widiada Gunakaya S.A., S.H., M.H, “Hukum orang harus memperoleh
Hak Asasi Manusia”, (Yogyakarta: Andi, 2017), hlm.
49
2
Septy Rahmadi, dkk., “Hak Asasi Manusia”,
(Medan: Sekolah Tinggi Ilmu Komputer, 2019),
hlm. 5
kesempatan berkembang sesuai dapat dipisah-pisahkan (indivisibility)
dengan bakat dan cita-citanya.3 mencakupi nilai-nilai yang sangat luas
e) Ketetapan MPR-RI Nomor seperti kemerdekaan, kebebasan-
XVII/MPR/1998 Hak asasi adalah kebebasan dan kesederajatan, serta
hak dasar yang melekat pada diri berkaitan erat dengan seluruh aspek
manusia yang sifatnya kodrati, kehidupan dan tidak berdasarkan pada ras,
universal dan abadi sebagai karunia warna kulit, sex, bahasa, agama, politik,
Tuhan Yang Maha Esa yang kebangsaan, harta kekayaan, kelahiran
berfungsi untuk menjamin bahkan status.4
kelangsungan hidup, kemerdekaan,
perkembangan manusia dan B. Pengertian Hukum Pidana
masyarakat yang tidak boleh Secara sederhana pidana
diganggu gugat dan diabaikan oleh didefinisikan sebagai suatu penderitaan
siapapun. yang sengaja diberikan oleh negara pada
f) Pasal 1 (1) UU No.39/1999 tentang seseorang atau beberapa orang sebagai
HAM akibat atas perbuatan-perbuatan yang mana
"Seperangkat hak yang melekat menurut aturan hukum pidana adalah
pada hakikat dan keberadaan perbuatan yang dilarang. Oleh karena itu,
manusia sebagai makhluk tuhan setiap perbuatan pidana harus
Yang Maha Esa dan merupakan mencantumkan dengan tegas perbuatan
anugerah-nya yang wajib yang dilarang berikut sanksi pidana yang
dihormati, dijunjung tinggi dan tegas bilamana perbuatan tersebut
dilindungi oleh negara, hukum, dilanggar.5
pemerintah dan setiap orang demi Istilah hukum pidana merupakan
kehormatan serta perlindungan terjemahan dari istilah bahasa Belanda
harkat dan martabat manusia.” “Strafrecht”, Straf berarti pidana, dan
Dari beberapa deskripsi diatas Recht berarti hukum. Menurut Wirjono
maka dapatlah kita mengatakan bahwa Prodjodikoro bahwa istilah hukum pidana
Human rights merupakan hak-hak yang
4
dimiliki setiap manusia secara alami atau Mada Apriandi Zuhir, SH., MCL., “Hak Asasi
Manusia; Implementasi Hukum dan Pengaturan
merupakan hak dasar manusia yang tidak Perundang-undangan berkaitan dengan Hak Asasi
Manusia”, (Palembang 28 Februari 2012), hlm. 6
5
Prof. Dr. Eddy O.S. Hiariej, S.H., M.Hum., “Modul
3
Sri Rahayu Wilujeng, “Hak Asasi Definisi Hukum Pidana”, hlm. 10
Manusia:Tinjauan dari Aspek Historis dan Yuridis”, http://repository.ut.ac.id/4058/1/HKUM4203-
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro M1.pdf diakses 5 November 2020 pukul 22.27
itu dipergunakan sejak pendudukan Jepang ada orang yang disangka telah
di Indonesia untuk pengertian strafrecht melanggar larangan tersebut.
dari bahasa Belanda, dan untuk b) Menurut Soedarto
membedakannya dari istilah hukum Soedarto memberikan batasan
perdata untuk pengertian burgelijkrecht tentang pengertian hukum pidana
dari bahasa Belanda. Adapun beberapa sebagai aturan hukum, yang
definisi Hukum Pidana menurut para ahli:6 mengingatkan kepada suatu
a) Menurut Moeljatno perbuatan yang memenuhi syarat-
Hukum pidana merupakan bagian syarat tertentu suatu akibat berupa
dari keseluruhan hukum yang pidana titik Dengan demikian pada
berlaku di suatu negara yang dasarnya hukum pidana berpokok
mengadakan dasar-dasar dan pada dua hal yaitu:
aturan-aturan untuk: 1. Perbuatan yang memenuhi
1. Menentukan perbuatan- syarat-syarat tertentu.
perbuatan mana yang tidak 2. Pidana
boleh dilakukan, yang dilarang, Ad. a. Dengan perbuatan yang
dengan disertai ancaman atau memenuhi syarat-syarat
sanksi yang berupa pidana tertentu itu dimaksudkan
tertentu bagi Barang siapa perbuatan yang dilakukan oleh
melanggar tersebut. orang, yang memungkinkan
2. Menentukan kapan dan dalam adanya pemberian pidana.
hal-hal apa kepada mereka perbuatan semacam itu dapat
yang telah melanggar larangan- disebut "perbuatan yang dapat
larangan itu dapat dikenakan dipidana" atau disingkat
atau dijatuhi pidana "perbuatan jahat" (verbrecthen
sebagaimana yang telah atau crime). "perbuatan jahat"
diancamkan. ini harus ada orang yang
3. Menentukan Dengan cara melakukannya, maka persoalan
bagaimana pengenaan pidana tentang perbuatan tertentu itu
itu dapat dilaksanakan apabila dirinci menjadi dua, ialah
perbuatan yang dilarang dan
orang yang melanggar larangan
6
Didik Endro Purwoleksono, “Hukum Pidana”, itu.
(Surabaya: Airlangga University Press, 2016) hlm.3-
4
Ad. b. Yang dimaksud dengan Hukum pidana merupakan
pidana ialah penderitaan yang keseluruhan dasar dan aturan yang
sengaja dibebankan kepada dianut oleh negara dalam
orang yang melakukan kewajibannya untuk menegakkan
perbuatan yang memenuhi hukum, yakni dengan melarang apa
syarat-syarat tertentu itu. di yang bertentangan dengan hukum
dalam hukum pidana modern, (onrecht) dan mengenakan suatu
pidana ini juga meliputi Apa nestapa penderitaan kepada yang
yang disebut "tindakan tata melanggar larangan tersebut.
tertib" (tuchtmaatregel,
C. Fungsi dan Tujuan Hukum Pidana
masznahme). di dalam ilmu
pengetahuan hukum adat Ter a) Hukum Pidana merupakan hukum
batasan bahwa:
Bagi yang melanggar melalui internet maka akan
Kepentingan hukum ini, yaitu dijerat dengan Pasal 27 Jo Pasal
menghilangkan nyawa orang 45 undang-undang nomor 11
lain akan diancam dengan tahun 2008 tentang informasi
antara lain Pasal 338 KUHP, dan transaksi elektronik (UU
manakala perbuatan tersebut ITE).
dilakukan dengan perencanaan
d. Kemerdekaan seseorang
akan diancam dengan ketentuan
Pasal 333 KUHP Mengancam
Pasal 340 KUHP. demikian
dengan pidana bagi barang
juga manakala perbuatan atau
siapa yang dengan sengaja dan
tindakan dilakukan karena
melawan hukum merampas
kelalaiannya, sehingga
kemerdekaan seseorang.
menyebabkan matinya orang
lain, maka akan diancam e. Harta benda
Wilujeng, Sri Rahayu. “Hak Asasi Nawawi Arief Barda, Bunga Rampai
Manusia:Tinjauan dari Aspek Historis dan Kebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya
Yuridis” dalam Artikel Fakultas Ilmu Bakti, Bandung, , 1996
Budaya Universitas Diponegoro. 2019.
Syukri, Asmanov , Kebijakan Pengaturan
Zuhir, Mada Apriandi.. “Hak Asasi HAM dalam Pembaharuan Hukum Pidana
Manusia; Implementasi Hukum dan Nasional, Sumatera Utara, 2009.
Pengaturan Perundang-undangan
Internet
http://repository.ut.ac.id/4058/1/HKUM42
03-M1.pdf diakses 5 November 2020
pukul 22.27
Eddy O.S. Hiariej “Modul Definisi Hukum
Pidana”,
http://repository.ut.ac.id/4058/1/HKUM42
03-M1.pdf diakses 5 November 2020
pukul 22.27
http://www.habibullahurl.com/2015/08/be
ntuk-pelanggaran-ham.html diakses pada
hari Kamis, 05 November 2020 pada pukul
22.34 WIB